Si
Mata Kuliah : Marketing Management
Nama Mahasiswa : Muhammad Ayub Suwahru
NIM : 4622104004
Kelas : Pascasarjana Magister Manajemen (Kelas A)
MARKETING MANAGEMENT
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan ujung tombak perekonomian
nasional. Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia terus meningkat sampai sekitar 60 persen
di masa pra pandemi. Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga sangat tinggi dan terus bertumbuh
mencapai 96,99 – 97,22 persen dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98
persen dari pelaku usaha nasional. (¹)
Pemerintah sejak awal pandemi telah menempatkan UMKM sebagai prioritas utama
penerima manfaat dalam pemulihan ekonomi nasional. UMKM memang merupakan sektor yang
paling terpukul oleh dampak pandemi Covid-19. Peran penting UMKM dalam perekonomian
nasional mencerminkan peran penting UMKM dalam pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. UMKM dapat menjadi
garda paling depan dalam pencapaian pilar ekonomi SDGs dengan penciptaan lapangan kerja,
penciptaan kondisi kerja yang layak, inovasi bisnis, adaptasi dan mitigasi dampak negatif ekonomi,
sosial dan lingkungan pada operasi bisnis untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan.
Berdasarkan Data yang penulis himpun bahwa Sebanyak 1711 pelaku UMKM disulawesi
barat sangat potensial menggerakkan ekonomi, pasca pandemi Covid-19 namun salah satu syarat
untuk dapat memajukan UMKM adalah dengan menciptakan ekosistem yang baik termasuk
membangun literasi sosial dan literasi digital. (²) Namun ada beberapa usaha yang harus tutup atau
mengalami penurunan penjualan sejak masa pra pandemi, disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti
faktor Harga, Pelayanan, Kualitas dan Lingkungan. Melihat beberapa Faktor tersebut penulis
mengambil 2 Pelaku Usaha roti, cake, jajanan pasar, pancake dan pastry di Kota Mamuju, Sulawesi
Barat.
Pelaku Usaha Pertama yaitu Toko Sappota yang berdiri sejak 2019 dan tutup tahun 2022
Terletak di jalan KS Tubun Kelurahan Rimuku, Kec. Mamuju Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat,
Sedangkan Pelaku Usaha Kedua yaitu Rumah Kue B’Cuwa yang berdiri Sejak 2011 dan masih
buka hingga sekarang terletak di jalan Abd. Patana Endeng Kelurahan Simboro, Kec. Mamuju
Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat.
(¹)https://www.beritasatu.com/ekonomi/660797/umkm-jadi-kunci-kebangkitan-ekonomi-
pascapandemi-covid19 (Diakses pada tanggal 19 Oktober 2022)
(²)http://mamujukab.go.id/literasi-digital-dorong-kemajuan-umkm-di-mamuju/ (Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2022)
Berdasarkan Faktor diatas yang membuat Rumah kue B’Cuwa dapat bertahan hingga
sekarang yakni:
Melihat faktor diatas Toko Sappota bisa dikatakan baik di faktor Lingkungan dan Harga
namun karena Kurangnya Faktor Pelayan dan Kualitas yang menyebabkan Toko ini tutup
Sedangkan Rumah Kue B’Cuwa walaupun Harga lebih mahal dan Lingkungan yang Kurang
mendukung namun karena Kualitas dan Pelayanan yang diberikan baik sehingga Rumah Kue B’
Cuwa hingga saat ini masih bertahan, dan Rumah Kue B’Cuwa mau mengikuti Zaman dengan
Pemanfaatan Digital yaitu Pemesanan Online Sehingga faktor lingkungan bisa teratasi.