Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN WAWANCARA

MENEJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

CAFÉ LAQOSTA FARM

Disusun Oleh
Guntur Bhima Adytama Putra (15101050)
Olivian Bagas P (15101058)
Rico Satrio Yuwono (15101062)
Wasis Anggraita Rezki B (15101065)
Rafiendra Bagas A (15101060)

FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Bisnis Café saat ini sudah berkembang sangat pesat di
seluruh indonesia. Hal ini dapat dilihat banyaknya café yang bermunculan
karena sudah menjadi rutinitas atau kebiasaan anak mudan jaman sekarang,
dengan menyediakan tempat dan design yang menarik serta menawarkan
suasana dan makanan yang enak dan unik. Meningkatnya perekonomian di
Indonesia diikuti dengan peningkatan pernghasilan masyarakat, terutama dikota
besar dapat merubah gaya hidup masyarakat saat ini.
Café Laqosta Farm adalah sebuah café sederhana yang didirikan ditengah
sawah dan memiliki pemandangan langsung gunung slamet yang indah. Café
ini menjual berbagai makanan dan minuman, seperti aneka makanan seafood ,
aneka makanan minuman khas purwokerto, dan kopi khas purwokerto. Bagi
orang kerja kantoran atau dengan kerjaan tingkat strees tinggi sangat bagus
untuk berkunjung ke café laqosta, karena dimanjakan oleh kesejukan dan ke
asrian alam sawah dan pemandangan gunung slamet.

B. Tujuan Wawancara
1. Memenuhi tugas mata kuliah manajemen bisnis dan kewirausahaan
2. Mengetahui profil dan sejarah perusahaan
3. Mengetahui bagaimana manajemen SDM, pemasaran, produksi, dan
keuangan perusahaan
C. Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah sebuah café UMKM
D. Waktu dan Tempat Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : MInggu, 17 Maret 2019
Pukul : 14.00 WIB - Selesai
Tempat : “Laqosta Farm” , Jl. Raya Baturraden B, Dusun II, Rempoah,
Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53151
HASIL WAWANCARA

A. Narasumber
Nama : R. Suprihantara Yudha Kastata
Tempat, tanggal lahir : Purwokerto, 22 Juli 1993
Alamat : Jl. Raya Baturraden B, Dusun II, Rempoah,
Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
53151 Lor, Banyumas
Pekerjaan : wisausahawan
B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh kelompok yang terdiri dari:
Pewawancara : Guntur Bhima Adytama Putra (15101050)
: Olivian Bagas P (15101058)
: Rico Satrio Yuwono (15101062)
: Wasis Anggraita Rezki B (15101065)
: Rafiendra Bagas A (15101060)
C. Hasil Wawancara
 Siapa nama Anda? Nama saya R. Suprihantara Yudha Kastata, di
panggilnya yudha, kalo dirumah Do
 Sejak kapan sudah terjun dibidang bisnis? sejak saya duduk di bangku
SMA dengan cara menjual nasi bungkus untuk memenuhi kebutuhan
sekolahnya hingga tahun 2010. Untuk dunia kuliner saya sudah 7 tahun
menekuninya.
 Dengan siapa memulai usaha pertama kali? dengan partner saya dari
SMA.
 Kenapa Laqosta? Laqosta ini adalah nama dari bahasa latin yang artinya
jalan terus. Jadi usaha ini mau ga dapet omset pun tetap jalan terus
maksudnya.
 Sejarah terbentuknya laqosta? Dahulu saya sebelum memiliki laqosta
saya pernah berjualan angkringan depan BSI campus purwokerto, namun
terasa kurang pemasukan maka saya berinisiatif dengan partner saya untuk
membuka suatu café laqosta pertama di daerah jl dr supratman dengan menu
yang dijual bir eceran. Kenapa saya pilih usaha itu pada saat itu, karena
banyaknya animo anak muda untuk meminta bantuan mengkombinasikan
antara minuman kearifan lokal banyumas dengan bir. Lalu berjalannya
waktu, laqosta pindah di depan perumahan BAI dengan konsep country dan
menu yang sama dengan ditambah dikit lah. Lalu setelah kontrak tanah saya
habis, maka saya pindah ke sini (desa rempoah) untuk memulai bisnis lagi
dengan merenovasi dengan barang bekas layak pakai dan sedikit mengganti
konsep Bir menjadi farm, keluarga atau makanan laut.
 Dari mana modal awal didapatkan? Modal yang saya glontorkan utuk
usaha ini adalah 0 rupiah.
 Dari Awal merintis sampai sekarang berapa karyawan? Laqosta dari
awal 2 orang hingga 5 orang.
 Sitem kerja? sistem kerja yang di terapkan di laqosta adalah sistem
kekeluargaan. Karena munkin dengan kekeluargaan sistem punishment
nyalebih gampang diterapkan dan tidak ada yang namanya kecemburuan
jabatan atau tugas
 Target dan strategi pemasaran? Targetnya adalah untuk berbagai
kalangan, dari usia muda hingga keluarga. Untuk strategi pemasaran kita
selalu adakan event menarik untuk mengundang konsumen.
 Menu apa saja yang tersedia ? dari makanan seafood , makanan dan
minuman khas purwokerto, dan kopi khas purwokerto
 Berapa omset sekarang? Untuk omset kita hitung pertahun jumlah
pengeluaran belanja total 152 juta kali 2 sama dengan laba kotor dihasilkan
atau omset satu tahun.
 Kendala apa yang ditemui sampai sekarang? Kendala yang dialami
adalah infrastruktur bangunan yang kurang atau ingin di renovasi,
contohnya kamar mandi, tempat sholat dan infrastruktur lainnya.
 Impian untuk usaha ini? Impian untuk usaha ini adalah ingin membuka
suatu cabang di kota besar, contohnya semarang, bandung , yogyakarta,
jakarta bahkan luar negri italia. Karena apa? Untuk memberikan edukasi
betapa indahnya kota purwokerto dan kearifan lokalnya, menu makanannya.
 Pernah tidak berada di titik terbawah? Semua orang pasti pernah
mengalaminya. Jalan terus, seperti kata Laqosta
 Pesan untuk anak-anak muda yang ingin merintis usaha? Untuk anak
muda, sebelum usaha ingat 2 hal. Apayang kalian ingin capai dalam
berwirausaha, yakni NILAI ATAU ANGKA. Abaila kalian bisa
mengiplementasi keduanya, niscaya bisnis anda maju.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Membuka usaha tidak harus memiliki modal yang besar. Dengan modal
kepercayaan pun dapat berjalan.
2. Bedakan apa itu keberhasilan angka dan nilai, karena itu dua hal yang
berbeda.
3. Usaha atau bisnis tidak mengenal lulusan gelar sarjana apapun. Semua bisa
melakukannya aslakan mengerti langkahnya.
4. Membuka cabang bisa menjadi solusi untuk perkembangan suatu usaha agar
dikenal lebih luas ke segala aspek kalangan.

B. SARAN
1. Berwirausaha juga bisa melibatkan rakyat kecil, umkm agar pertumbuhan
perekonomian daerah maju
2. Nantinya dapat merenovasi dan menambah infrastruktur yang dibutuhkan
untuk memperkuat jaminan layak konsumen.
3. Penambahan informasi di jalanan sekitar agar dapat diketahui orang awam.

Anda mungkin juga menyukai