Leaflet Stop Kekerasan Di Sekolah
Leaflet Stop Kekerasan Di Sekolah
AN
AN
ASSA
AKK
NA
N
Hak Anak? ER
TTERHHA
ADDAA PP A
SEEKKO AH
OLLA H
DII S
D
Hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak
bisa dikategorikan menjadi 4 (empat),
yaitu :
1. Hak atas kelangsungan hidup
Mencakup hak untuk bertahan hidup
dan hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan dan perawatan medis STOP • Dampak kekerasan sangat
mempengaruhi tumbuh kembang
KEKERASAN
dengan standar yang tertinggi. Standar
hidup yang layak : sandang, makanan dan kualitas hidup anak
TERHADAP
bergizi, papan dan pelayanan
kesehatan. • Pola asuh yang tepat dari keluarga,
sekolah dan lingkungan sekitarnya
ANAK !!!
2. Hak untuk tumbuh kembang akan meningkatkan kualitas hidup
Semua hal yang memungkinkan anak anak
tumbuh dan berkembang (fisik, mental,
spiritual, moral dan sosial) secara
penuh sesuai dengan potensinya.
Pendidikan (formal dan non formal),
PERLAKUAN KEKERASAN
bermain dan memanfaatkan waktu
luang, aktivitas sosial budaya, akses
terhadap info dan lain-lain.
TINDAKAN KRIMINAL
perlindungan terhadap diskriminasi,
eksploitasi, perlakuan salah dan
penelantaran, serta perlindungan bagi
anak-anak yang tidak memiliki orang
Lembaga yang
dapat dihubungi :
• Puskesmas/Pusat Pelayanan Terpadu
(PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di
Rumah Sakit terdekat
• Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
(Kepolisian Resort) terdekat
• Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A)
• Dinas Kesehatan setempat
• Dinas Pendidikan Setempat
• Dinas /Instansi Daerah yang
menangani perlindungan anak
• Komisi Perlindungan Anak
Indonesia/Daerah (LPAI/D)
• Lembaga Swadaya Masyarakat yang
menangani kasus KtA
b. Psikososial
Apa yang • Perubahan perilaku (murung,
agresif, menyendiri, ketakutan Apakah Faktor Apa saja jenis
dimaksud dengan yang berlebihan, hiperaktif);
Risiko KtA KtA di sekolah ?
• Adanya distorsi kognitif, seperti
Kekerasan merasa salah, malu, menyalahkan di Sekolah?
terhadap diri sendiri, perilaku membahayakan
atau menyakiti diri sendiri;
1. Kekerasan fisik
Misalnya pemukulan,
Anak (KtA)? • Gangguan emosi seperti cemas, Faktor risiko KtA merupakan faktor- mengguncang-guncang anak dengan
depresi, psikosomatik, stress faktor yang dapat berkontribusi untuk keras, mencekik, menggigit, bullying,
pasca trauma; terjadinya suatu masalah atau kejadian menendang, menjewer, meracuni,
Semua bentuk perlakuan • Gangguan jiwa: psikosis; KtA yaitu pemasungan, penusukan dan
menyakitkan yang penyundutan dengan rokok, pemalakan.
mengakibatkan cedera/kerugian • Kemunduran perkembangan: 1. Faktor Risiko Anak.
munculnya kembali kebiasaan 2. Kekerasan psikis :
nyata ataupun potensial • Anak dengan disabilitas termasuk Suatu perbuatan terhadap anak yang
masa kecil yang sudah hilang fisik, keterbelakangan mental,
terhadap kesehatan anak, seiring dengan perkembangan mengakibatkan atau sangat mungkin akan
gangguan perilaku atau gangguan mengakibatkan gangguan kesehatan atau
kelangsungan hidup anak, usia seperti ngompol, isap jempol; mental emosional, perkembangan fisik , mental, spiritual,
tumbuh kembang anak, atau • Gangguan tidur, mimpi buruk; • Anak dengan kecerdasan moral dan sosial.
martabat anak, yang dilakukan • Kehilangan minat untuk bersekolah; istimewa
Contoh kekerasan psikis guru terhadap siswa:
dalam konteks hubungan • Sukar bergaul; • Anak yang mengalami kekerasan
di dalam keluarga • Labelisasi (ejekan /bentakan seperti
tanggung jawab, kepercayaan • Menggunakan Napza; anak bodoh, malas, nakal),
atau kekuasaan • Tindakan kriminal lain 2. Faktor Risiko Warga Sekolah • Perlakuan (ancaman, diskriminasi,
• Kepadatan siswa mempermalukan).
• Kekurangan tenaga pendidik Contoh kekerasan psikis sesama siswa:
• Keberagaman siswa (ekonomi, • Labelisasi (ejekan, peremehan),
sosial, budaya, • Perlakuan (pengucilan, ancaman,
diskriminasi, mempermalukan,
3. Faktor Lingkungan Sekolah eksploitasi).
• Regulasi sekolah
Apakah Konvensi Hak Anak itu? • Keamanan
• Keterbatasan sarana dan pra-sarana
3. Kekerasan seksual :
Misalnya melibatkan anak pada
• Lokasi sekolah kegiatan/perilaku seksual, pelecehan,
• Keterbatasan akses perkosaan, dan eksploitasi anak yang
dilakukan oleh warga sekolah terhadap
Konvensi atau Kovenan adalah Konvensi hak anak adalah siswa.
kata lain dari treaty (traktat atau perjanjian yang mengikat secara 4. Penelantaran
pakta) merupakan perjanjian yuridis dan politis diantara Menghalangi siswa untuk
memperoleh/menggunakan sarana dan
diantara beberapa Negara. berbagai Negara yang Dasar Hukum pra-sarana pendidikan yang sudah
mengatur hal-hal yang tersedia seperti penggunaan laboratorium,
Perjanjian ini bersifat mengikat 1. Undang-undang no 39 Tahun 1999 perpustakaan, sarana olahraga, dan
berhubungan dengan Hak Anak. tentang HAM
secara yuridis dan politis, karena kegiatan UKS.
2. Undang-undang no 23 tahun 2002
itu konvensi merupakan suatu tentang perlindungan anak
hukum internasional atau biasa Hak Anak berarti 3. Undang-undang no 13 tahun 2006
tentang perlindungan saksi dan
juga disebut sebagai Hak Asasi Manusia korban
“instrument nasional”. untuk Anak 4. Undang-undang no 11 tahun 2009
tentang kesejahteraan sosial
5. Undang-undang no 36 tahun
2009 tentang kesehatan