• Topos = Tempat
• Nym > Onima = name / nama
• Yang berati nama tempat / alamat
• Identitas orang / wilayah
3
Toponimi mencakup;
Unsur dan Nama rupabumi
• Unsur alami: yaitu unsur yang terbentuk secara alamiah, yang dikelompokkan menjadi:
– Terestris (daratan) seperti gunung, bukit, lembah, pulau, tanjung, dsb.
– Hidrografis (perairan) seperti laut, danau, selat, sungai, muara/kuala, teluk, terumbu
karang, dsb.
• Unsur buatan manusia: yaitu unsur yang pembentukannya dengan campur tangan manusia,
yang dikelompokkan menjadi:
• Lingkungan Terbangun seperti perkantoran, permukiman, fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, pusat perdagangan, kawasan wisata, kawasan industri, dsb.
– Utilitas seperti pengolahan air minum, tempat pembuangan akhir sampah, SPBU, dsb.
– Transportasi seperti jalan, jembatan, bandara, stasiun kereta, pelabuhan, terminal, halte,
dsb.
– Vegetasi seperti taman kota, perkebunan, penambangan terbuka, lapangan, dsb.
– Batas Wilayah seperti tugu atau gapura batas wilayah, pilar batas, dsb.
– Unsur Buatan berjumlah ± 278 Unsur.
• Unsur Budaya: segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya
masyarakat.(di kalsel berdasarkan hasil pencatatan dan pembukuan oleh Taman Budaya thn
2015 yaitu sebanyak 166 karya Budaya)
Kenapa harus ada nama..?
13
Urgensi Pembakuan Nama
Rupabumi
Pemerintah Daerah: tertib administrasi pemerintahan
daerah, khususnya administrasi wilayah;
Nasional: tertib administrasi pemerintahan, khususnya
administrasi wilayah dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Internasional: mandat PBB kepada setiap negara untuk
membakukan nama rupabumi di setiap negara 🡪 tertib
administrasi nama secara internasional
Bagaimana Toponimi saat ini…?
Upaya pembakuan nama rupabumi di Indonesia
belum mencapai hasil maksimal.
21
– Bentuk Penulisan :
• “Batangalai Timur” bukan “Batang Alai
Timur”, “Sungaiandai” bukan “Sungai Andai,
“Batuhapu”bukan Batu hapu.
– Banyak kasus nama rupabumi di Indonesia yang
memakai nama generik dalam nama spesifiknya,
baik di awal maupun di belakang, harus ditulis
serangkai; contoh :
• Pulau Pulaulaut; Desa Pagargunung, Sungai
Gampa, Sungailiat, Bukittinggi, Pulaupinang,
Muaraenim, Tanjungjabung. Tanjungemas,
Tanjungperak
22
• kedawung
• Melati Mas regency
Residence
Di Banua kita…
• Perum Citra Land
• Citra Garden
• Grand Tasbih
• Grand Mawar City
• Grey Royal Residence
• Rental mobil
• Laundry Keluarga
• Galuh Mini Market
• Amat Tailor
• Anang Vulkanisir
• Ijum Car wash
Alangkah baiknya bila menggunakan BI
atau Bahasa Daerah..
• Perum Andai Jaya
• Perum Handil Jatuh
• Perum Kindai Permai
• Tukang Cuci Keluarga
• Warung Sembako Andy
• Tukang Jahit “Amat”
• Tambal Ban “ Anang”
• Dll.
Penamaan Rupabumi dapat menggunakan
bahasa daerah atau bahasa asing jika
memiliki:
• nilai sejarah,
• nilai budaya,
• nilai adat-istiadat, dan/atau
• nilai keagamaan.
Penggunaan BA terbatas pada nama yang bernilai
sejarah dan keagamaan:
Benteng Ford de Cook
Masjid Nurul Ittihad,
Vihara Cetiya Amitabha Buddha
Kelenteng Da Bo Gong An Xu Miao
Gereja Methodist Indonesia (GMI)
GBI Rock Denpasar.
BA tidak berlaku pd nama pengembang,
hunian, dan pusat pertokoan, dsb.
HARAPAN
⚫ Adanya kesamaan pemahaman terhadap berbagai kebijakan
Nasional dlm hal pemberian nama rupabumi;
⚫ Semakin meningkatnya kesadaran penggunaan nama lokal
sebagai upaya utk melestarikan budaya bangsa dan
menghormati sejarah masyarakat setempat.
⚫ Semakin meningkatnya kesadaraan penggunaan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa daerah utk menghormati ke
anekaragaman budaya serta persatuan dan kesatuan Nasional.
28