Anda di halaman 1dari 29

Manfaat Toponimi

untuk banua kita


Oleh
Khairul Mukminin, S.Sos, M.Si
Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Setda Prov. Kalsel
Tahun 2023
• Toponimi …???
• Kenapa harus ada Toponimi…???
• Apa Manfaatnya…???
• Apa yang bisa kita perbuat utk
toponimi…???
Toponimi dapat juga diartikan :

• Topos = Tempat
• Nym > Onima = name / nama
• Yang berati nama tempat / alamat
• Identitas orang / wilayah

3
Toponimi mencakup;
Unsur dan Nama rupabumi

• Unsur rupabumi adalah bagian dari


permukaan bumi yang dapat dikenal
identitasnya sebagai unsur alami dan unsur
buatan manusia, misalnya sungai, danau,
gunung, tanjung, desa, bendungan dll.
• Nama rupabumi adalah nama yang diberikan
pada unsur rupabumi. Nama rupabumi juga
dikenal dengan istilah nama geografis atau
toponim.
Toponimi
Identitas dan Jati Diri Bangsa
Dasar :
1. Perpres 112 Tahun 2006. ttg Timnas Pembakuan
Nama Rupabumi.
2. UU No.4 Tahun 2011. ttg Informasi Geospasial.
3. UU No.24 Tahun 2009.ttg Bendera,Bahasa,dan
Lambang Negara,serta Lagu Kebangsaan.
4. UU No.23 Tahun 2014. ttg Pemerintahan Daerah.
5. Permendagri No.39 Tahun 2008.ttg Pedoman
Umum Pembakuan Nama Rupabumi.
TOPONIMI
Unsur Alami , Unsur Buatan & Unsur Budaya

• Unsur alami: yaitu unsur yang terbentuk secara alamiah, yang dikelompokkan menjadi:
– Terestris (daratan) seperti gunung, bukit, lembah, pulau, tanjung, dsb.
– Hidrografis (perairan) seperti laut, danau, selat, sungai, muara/kuala, teluk, terumbu
karang, dsb.
• Unsur buatan manusia: yaitu unsur yang pembentukannya dengan campur tangan manusia,
yang dikelompokkan menjadi:
• Lingkungan Terbangun seperti perkantoran, permukiman, fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, pusat perdagangan, kawasan wisata, kawasan industri, dsb.
– Utilitas seperti pengolahan air minum, tempat pembuangan akhir sampah, SPBU, dsb.
– Transportasi seperti jalan, jembatan, bandara, stasiun kereta, pelabuhan, terminal, halte,
dsb.
– Vegetasi seperti taman kota, perkebunan, penambangan terbuka, lapangan, dsb.
– Batas Wilayah seperti tugu atau gapura batas wilayah, pilar batas, dsb.
– Unsur Buatan berjumlah ± 278 Unsur.

• Unsur Budaya: segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya
masyarakat.(di kalsel berdasarkan hasil pencatatan dan pembukuan oleh Taman Budaya thn
2015 yaitu sebanyak 166 karya Budaya)
Kenapa harus ada nama..?

Perlukah sebuah nama untuk


kita?
Bagaimana kalau tdk ada nama ?
Bagaimana kalau namanya sama
semua?
• Sebagai media peng-ingat ttg Nama
& Tempat.
• Untuk mengetahui Karekteristik.
• Untuk membedakan dengan yang
lain.
• Nama diperlukan utk berkoordinasi,
berkomunikasi, dan menyampaikan
informasi.
Nama…
• Manusia boleh kehilangan segalanya,
Namun ada yang tetap melekat pada
dirinya, sekalipun ia telah tiada, yaitu
NAMA DIRI dan NAMA TEMPAT
KELAHIRAN (Kadmon, 2000)
Lanjutan..
• Kedua jenis nama tsb (Nama diri
& Nama Tempat) selalu melekat
sebagai jatidiri yang tertera,
antara lain, di Akte Kelahiran,
Ijazah, KTP, Surat Nikah, Surat
Kematian, dan Batu Nisan.
Tujuan pembakuan nama Rupabumi
Mewujudkan Tertib Adm di bid Pembakuan Nama
Rupabumi di Indonesia.
Menjamin tertib Adm Wil dalam Kerangka NKRI.
Mewujudkan adanya Gazetir Nasional sehingga
ada Kesamaan pengertian mengenai nama
Rupabumi di Indonesia.
Mewujudkan Data & Informasi akurat mengenai
Nama rupabumi di seluruh Wilayah NKRI, baik
untuk pembangunan Nasional maupun
Internasional.
Pentingnya Nama
Rupabumi
Pentingnya sebuah nama: untuk berkoordinasi, berkomunikasi, dan
menyampaikan informasi;
Nama rupabumi dapat menjadi dasar dan petunjuk untuk melakukan
pelacakan budaya di masa lalu;
Sebagai bukti tahapan migrasi manusia dan permukiman di suatu
daerah, bahkan ketika waktu telah menghapus semua bukti fisiknya;
Sebagai identitas yang membedakan/ciri khas tiap bagian rupabumi;
karakter dan jatidiri bangsa.
Nama rupabumi memiliki nilai tinggi karena nama-nama berperan
dalam meningkatkan efisiensi kehidupan masyarakat perkotaan
modern: Pendukung kelancaran pelayanan publik, contoh: delivery
services, bantuan bencana, dll

13
Urgensi Pembakuan Nama
Rupabumi
Pemerintah Daerah: tertib administrasi pemerintahan
daerah, khususnya administrasi wilayah;
Nasional: tertib administrasi pemerintahan, khususnya
administrasi wilayah dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Internasional: mandat PBB kepada setiap negara untuk
membakukan nama rupabumi di setiap negara 🡪 tertib
administrasi nama secara internasional
Bagaimana Toponimi saat ini…?
Upaya pembakuan nama rupabumi di Indonesia
belum mencapai hasil maksimal.

• Masih banyak nama rupabumi yang belum mengikuti


prinsip penamaannya.
• Tdk sesuai UU No.24 Tahun 2009.ttg
Bendera,Bahasa,dan Lambang Negara,serta Lagu
Kebangsaan.
• Banyak menggunakan bahasa Asing ( nama Komplek
Perumahan, Hotel, Tempat usaha,Tempat Wisata Dll)
• UU No.24 Tahun 2009. “ Bhs Indo wajib digunakan dlm
nama Geografi di Indonesia, dan penamaan yg
dimaksud dpt menggunakan bahasa Daerah”
Prinsip/Kaidah Penamaan
1) Menggunakan abjad Romawi / huruf latin.
2) Mengutamakan Nama Lokal dan Singkat.
3) Tdk mggunakan nama yg sdh digunakan di tempat lain Dlm
wilayah yg sama.
4) Tdk mggukan nama yg menimbulkan pertentangan suku, agama,
ras dan antar golongan (SARA).
5) Tdk mggunakan Nama orang tokoh masyarakat yg masih hidup.
6) Tdk mggunakan Nama Perusahaan.
7) Tdk mggunakan Nama Asing atau Bahasa Asing
8) Tdk menggunakan rumus matematika
9) Mggunakan Kaedah BI yg baik dan benar dlm penulisan nama
unsur Rupabumi.
Kebijakan satu Nama utk satu unsur
Rupabumi.
• Satu unsur rupabumi mempunyai satu nama
dalam satu tingkatan wil Adm.(bukit /Gunung)
• Namun demikian, Nama yg sama dlm satu
tingkatan wil adm dapat dipertahankan
apabila dibuktikan mempunyai nilai sejarah.
• Dengan demikian nama tsb tidak perlu diganti
karena sdh digunakan sebelum pedoman ini
berlaku. Contoh jln Telukdalam, Jln
Sungaimesa,Pacinan, jln 9 Nopember dll.
Kebijakan Penggunaan nama lokal.
• Pemberian nama rupa bumi berdasarkan nama yg
dikenal dan digunakan oleh penduduk setempat.
• Jika ditemukan beberapa nama lokal utk satu
unsur rupabumi, kebijakan yg diambil yaitu
menggunakan nama lokal berdasarkan bahasa
daerah yg dipakai oleh penduduk setempat
sebagai nama acuan.
• Sedangkan nama lainnya dianggap sebagai nama
Varian, namun semua nama lokal yg ditemukan
dicatat dan didaftarkan di dalam Gazetir Nasional.
Kebijakan Pemberian Nama
• Tdk diperkanan memberi nama unsur
rupabumi dgn nama diri, baik nama instansi
maupun nama pribadi.
• Kecuali apabila seseorang (WNI atau WNA)
tersebut dianggap berjasa luar biasa di wil
setempat dan/atau Nasional.(taman Vander pijl)
• Serta tokoh tsb sdh meninggal
sekurang-kurangnya 5 Tahun.
Prosedur Pembakuan Nama Rupabumi
• Sesuai Psl 15 Permendagri No 39/2008 ttg Pedum Pembakuan
Nama Rupabumi, Prosedur Pembakuan Nama Rupabumi sbg
berikut:
1. Camat atau sebutan lain melakukan Inventarisasi Nama-nama
unsur Rupabumi di wilayahnya.
2. Inventerisasi Nama-nama Rupabumi sbgmn dimaksud pd ayat (1)
dilakukan thd unsur rupabumi yg belum bernama dan Bernama.
3. Dlm hal unsur rupabumi blm bernama dan bernama yg tdk
sesuai dgn prinsip penamaan rupabumi, penamaanya diusulkan
oleh kepala desa/lurah atau sebutan lain kpd camat atau sebutan
lain setelah memperhatikan usulan nama dari Masyarakat.
4. Hasil Inventarisasi Nama-nama unsur Rupabumi sbgmn dimaksud
pada ayat (2) disampaikan oleh camat atau sebutan lain kpd
Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Kab/Kota.
Kaedah Penulisan Baku Nama Geografis dlm
Bahasa Indonesia.
• Jika nama generik dipakai dalam nama spesifik, sedangkan
generiknya adalah “kota”(permukiman) atau pulau atau
wilayah, maka nama spesifik ditulis dengan serangkai
– Sungaidanau, Pulaupinang, Pantaihambawang adalah
nama spesifik yang memakai nama generik (Sungai, Pulau
dan Pantai) dalam nama spesifiknya, maka nama spesifik
harus ditulis dalam serangkai, karena nama ini bukan
nama sungai, pulau atau pantai
– sedangkan untuk nama generiknya “kota” umumnya tidak
ditulis karena masyarakat sudah tahu seperti Banjarmasin,
Banjarbaru

21
– Bentuk Penulisan :
• “Batangalai Timur” bukan “Batang Alai
Timur”, “Sungaiandai” bukan “Sungai Andai,
“Batuhapu”bukan Batu hapu.
– Banyak kasus nama rupabumi di Indonesia yang
memakai nama generik dalam nama spesifiknya,
baik di awal maupun di belakang, harus ditulis
serangkai; contoh :
• Pulau Pulaulaut; Desa Pagargunung, Sungai
Gampa, Sungailiat, Bukittinggi, Pulaupinang,
Muaraenim, Tanjungjabung. Tanjungemas,
Tanjungperak

22
• kedawung
• Melati Mas regency
Residence
Di Banua kita…
• Perum Citra Land
• Citra Garden
• Grand Tasbih
• Grand Mawar City
• Grey Royal Residence
• Rental mobil
• Laundry Keluarga
• Galuh Mini Market
• Amat Tailor
• Anang Vulkanisir
• Ijum Car wash
Alangkah baiknya bila menggunakan BI
atau Bahasa Daerah..
• Perum Andai Jaya
• Perum Handil Jatuh
• Perum Kindai Permai
• Tukang Cuci Keluarga
• Warung Sembako Andy
• Tukang Jahit “Amat”
• Tambal Ban “ Anang”
• Dll.
Penamaan Rupabumi dapat menggunakan
bahasa daerah atau bahasa asing jika
memiliki:

• nilai sejarah,
• nilai budaya,
• nilai adat-istiadat, dan/atau
• nilai keagamaan.
Penggunaan BA terbatas pada nama yang bernilai
sejarah dan keagamaan:
Benteng Ford de Cook
Masjid Nurul Ittihad,
Vihara Cetiya Amitabha Buddha
Kelenteng Da Bo Gong An Xu Miao
Gereja Methodist Indonesia (GMI)
GBI Rock Denpasar.
BA tidak berlaku pd nama pengembang,
hunian, dan pusat pertokoan, dsb.
HARAPAN
⚫ Adanya kesamaan pemahaman terhadap berbagai kebijakan
Nasional dlm hal pemberian nama rupabumi;
⚫ Semakin meningkatnya kesadaran penggunaan nama lokal
sebagai upaya utk melestarikan budaya bangsa dan
menghormati sejarah masyarakat setempat.
⚫ Semakin meningkatnya kesadaraan penggunaan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa daerah utk menghormati ke
anekaragaman budaya serta persatuan dan kesatuan Nasional.

28

Anda mungkin juga menyukai