Dari awal kemunculan bahasa Indonesia, bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan
manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam
keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Atas dasar fakta tersebut, disusunlah Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang
merupakan legitimasi kedudukan bahasa Indonesia di wilayah NKRI yang lebih operasional.
Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 menjelaskan bahwa bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat
internasional di Indonesia. Implikasi dari pasal tersebut adalah semua masyarakat Indonesia
memiliki kewajiban yang sama untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap forum,
baik forum ilmiah maupun forum nonilmiah. Selain kewajiban penggunaan bahasa
Indonesia, pemerintah diamanati tugas penginternasionalan bahasa Indonesia. Pasal 44
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 menjelaskan (1) Pemerintah meningkatkan fungsi
bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan
berkelanjutan; (2) Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasi oleh lembaga kebahasaan; dan (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Berdasarkan pasal-pasal dalam undang-undang tersebut, jelaslah bagi warga negara
Indonesia bahwa kita memiliki misi bersama yaitu menginternasionalkan bahasa Indonesia
secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. Tentu isi tersebut hanya bisa terlaksana jika
seluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat umum, pelaku usaha, hingga para akademisi
mendukung, menggunakan, dan selalu mengutamakan bahasa Indonesia dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Sebaliknya, tindakan yang melemahkan bahasa Indonesia ataupun
menguatkan fungsi bahasa selain bahasa Indonesia melebihi kedudukan/fungsi bahasa
Indonesia di wilayah Indonesia harus dihindarkan apabila kita ingin menyukseskan misi
penginternasionalan bahasa Indonesia dan menjadi warga negara yang taat pada aturan
perundang-undangan. Lebih lanjut mengenai internasionalisasi bahasa Indonesia,
Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia. Dalam Pasal 1 peraturan tersebut sudah dijelaskan arah pengembangan
bahasa Indonesia, yaitu peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Berikut pejelasan mengenai pengembangan bahasa Indonesia tersebut. “Pengembangan
bahasa adalah upaya memodernkan bahasa melalui pemerkayaan kosakata, pemantapan dan
pembakuan sistem bahasa, pengembangan laras bahasa, serta mengupayakan peningkatan
fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional” Dalam Pasal 31 peraturan pemerintah
tersebut juga dinyatakan tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia. Tujuan tersebut adalah
sebagai berikut: (1) Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
bertujuan untuk menunjukkan jati diri dan meningkatkan daya saing bangsa; (2) Peningkatan
fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud di atas
dilakukan melalui: a) penggunaan bahasa Indonesia di forum internasional; b)
pengembangan program pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing; c) peningkatan
kerja sama kebahasaan dan kesastraan dengan pihak luar negeri; d) pengembangan dan
pemberdayaan pusat pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri; dan/atau e) upaya lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dari banyaknya dasar perundang-
undangan pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, sudah semestinya
seluruh masyarakat Indonesia mendukung program internasionalisasi bahasa Indonesia
dengan selalu mengupayakan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan bidang kerja atau
keahlian yang dimiliki. Perjuangan bangsa ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional secara hukum sangat jelas dan kuat kedudukannya. Oleh karena itu, jika ada
lembaga atau forum melaksanakan kegiatan yang menjadikan bahasa, selain bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional atau ilmiah internasional di wilayah Republik
Indonesia, tentu hal itu sangat bertentangan dengan semangat dan perjuangan negara.
Ditambah lagi belum lama ini, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Dalam
Perpres tersebut ditegaskan kembali kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di forum
nasional ataupun internasional yang diselenggarkan di Indonesia. Perpres tersebut secara
tidak langsung mendukung dan menguatkan upaya internasionalisasi bahasa Indonsia karena
dengan aturan tersebut, mau tidak mau masyarakat internasional harus mengetahui dan
memelajari bahasa Indonesia.
Jawab:
Hasil Analisis :
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan dan berfungsi sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar
daerah dan antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara. Dari
banyaknya dasar perundang-undangan pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa
Internasional, sudah semestinya seluruh masyarakat Indonesia mendukung program
internasionalisasi bahasa Indonesia dengan selalu mengupayakan penggunaan bahasa
Indonesia sesuai dengan bidang kerja atau keahlian yang dimiliki.
2. Perbaikilah empat kesalahan ejaan pada setiap kalimat berikut. Tuliskan alasan Anda
dalam 1 – 2 kalimat singkat berdasarkan prinsip PUEBI pada tabel berikut! (skor: 20)
Contoh cara menjawab:
Jawab:
3. Perbaikilah empat kesalahan diksi pada setiap kalimat berikut. Tuliskan alasan Anda dalam
1 – 2 kalimat singkat berdasarkan syarat ketepatan kata pada tabel berikut! (skor: 20)C
Jawab:
4. Perbaikilah kalimat di bawah ini menjadi kalimat efektif. Tuliskan alasan Anda dalam
1 – 2 kalimat singkat berdasarkan syarat kalimat efektif pada tabel berikut! (skor: 20)
Jawab:
1. Buatlah satu paragraf akademik dengan memilih salah satu topik berikut.
1. Bahasa membangun karakter
2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
3. Bahasa sebagai sarana menciptakan kreativitas baru
2. Kembangkanlah topik yang Anda pilih menjadi sebuah paragraf akademik yang
disusun dalam 7 – 10 kalimat!
3. Analisislah jenis paragraf yang anda susun dari segi:
A. Letak kalimat utama
B. Pola pengembangan
C. Fungsi
Jawab:
Karakter bukanlah suatu hal yang dapat terbentuk secara singkat dengan hitungan jam
maupun hari. Karakter perlu dibentuk dilakukan terus-menerus dan berulang agar melekat
kepada diri seseorang. Banyak hal yang mampu mempengaruhi terbentuknya karakter
seseorang, salah satunya adalah bahasa. Bahasa mampu membangun karakter seseorang dan
memegang peran penting. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari dalam
kehidupan seseorang dengan berbahasa secara baik, benar dan santun dapat menjadi
kebiasaan yang dapat membentuk pribadi maupun karakter seseorang menjadi lebih baik. Hal
tersebut yang harus dipupuk dan diajarkan sejak dini.