Anda di halaman 1dari 7

2.

Biaya Manufaktur

Keputusan otomasi dan sistem produksi biasanya berdasarkan pada biaya relatif dari
alternatif. Bagian ini menguji bagaimana biaya dan faktor biaya ditentukan.

2.1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya manufaktur dapat dikelompokan menjadi dua kategori: (1) biaya tetap dan (2) biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tetap untuk setiap tingkat produksi output. Contoh dari
biaya tetap adalah biaya bangunan pabrik dan peralatan produksi, asuransi, dan pajak properti.
Seluruh biaya tetap dapat dinyatakan dalam jumlah per tahun. Biaya asuransi dan pajak properti
merupakan biaya tahunan. Investasi modal seperti bangunan dan peralatan dapat diubah
menjadi equivalent uniform annual costs menggunakan interest rate faktors.

Biaya variabel adalah biaya yang mempunyai variasi proporsi terhadap output produksi. Jika
output meningkat, biaya variabel juga akan meningkat. Contoh yang termasuk biaya variabel
adalah biaya tenaga kerja langsung, bahan baku, dan tenaga elektrik untuk mengoperasikan
peralatan produksi. Biaya variabel berbading lurus dengan tingkat output. Biaya total dapat
dihitung dengan menambahkan biaya tetap dan biaya variabel seperti persamaan berikut:

TC = Cf + CvQ (25)

Dimana TC = Total biaya per tahun, $/yr

Cf = Biaya tetap per tahun, $/yr

Cv = Biaya variabel, $/pc

Ketika membandingkan metode produksi otomasi dan manual, biaya tetap untuk metode
otomasi akan relatif lebih tinggi daripada metode manual, dan biaya variabel untuk metode
otomasi akan relatif lebih rendah daripada metode manual, seperti yang digambarkan pada
Gambar 3 Akibatnya, metode manual akan mempunyai keunggulan biaya pada kuantitas yang
rendah, sedangkan otomasi akan mempunyai keunggulan untuk kuantitas yang tinggi.

Contoh: Manual versus Otomasi

Meode manual dan otomasi akna dibandingkan. Metode manual memproduksi 10 pc/jam dan
satu orang pekerja yang dibayar $15.00/jam. Biaya tetap untuk metode manual adalah
$5,000/tahun. Metode otomasi memproduksi 25pc/jam, mempunyai biaya tetap $55,000/tahun,
dan biaya variabel $4.50/jam. Tentukan break-even point untuk dua metode; tentukan kuantitas
produksi per tahun dimana kedua metode memiliko biaya tahunan yang sama. Abaikan biaya
material yang digunakan pada kedua metode.

Solusi:

Biaya variabel pada metode manual : Cv =($15.00/jam)/(10pc/jam) = $1.50/pc

Biaya tahunan untuk metode manual TCm = 5,000+1.50Q

Biaya variabel pada metode otomasi: Cv=($4.50/jam)/(25pc/jam) = $0.18/pc

Biaya tahunan untuk metode otomasi TCa= 55,000+0.18Q

Pada Break-even point TCm = TCa

5,000+1.50Q = 55,000+0.18Q

1.50Q-0.18Q = 1.32Q = 55,000-5,000=50,000

1.32Q = 50,000/1.32 = 37,879 pc

Metode manual beroperasi satu shift (8jam), 250 hari per tahun akan memproduksi 8(250)(10)
= 20,000 pc/tahun, yang mana kurang dari break-event quantity 37,879 pc. Sedangkan, metode
otomasi, dengan kondisi yang sama, akan memghasilkan 8(250)(25) = 50,000 pc, jauh diatas
break-event point.

Gambar 1 Biaya Tetap dan Biaya Variabel sebagai fungsi dari output produksi untuk metode
produksi otomasi dan manual

2.2. Tenaga kerja langsung, Material, dan Overhead

Selain pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel dalam biaya manufaktur, terdapat
alternatif pengelompokan biaya yang terbagi menjadi: (1) tenaga kerja langsung, (2) material,
dan (3) overhead. Ini merupakan cara yang lebih mudah untuk menganalisa biaya dalam
produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah upah dan tunjangan yang dibayarkan
pada pekerja yang mengoperasikan peralatan produksi dan mengerjakan tugas pemrosesan dan
perakitan. Biaya material adalah biaya seluruh bahan baku yang digunakan untuk membuat
produk. Dalam kasus pabrik stamping, bahan baku terdiri dari sheet stock yang digunakan
untuk membuat stamping. Bahan baku sheet stock adalah lempengan logam awal dimana
lembaran digulung. Pada kasus perakitan produk, materialnya adalah komponen part, beberapa
diantaranya diproduksi oleh perusahaan pemasok. Dengan demikian, definisi “bahan baku”
tergantung pada perusahaan dan jenis operasi produksi yang terlibat. Produk akhir dari suatu
perusahaan dapat menjadi bahan baku untuk perusahaan lain. Dalam hal biaya tetap dan biaya
variabel, tenaga kerja langsung dan material harus dianggap sebagai biaya variabel.

Biaya overhead adalah seluruh biaya lain yang terkait dalam menjalankan perusahaan
manufaktur. Overhead dibagi menjadi dua kategori: (1) overhead pabrik dan (2) overhead
perusahaan. Overhead pabrik berisi biaya-biaya operasi pabrik selain tenaga kerja langsung
dan material, seperti biaya pabrik pada Tabel 2.

Tabel 1 Jenis Biaya Overhead Pabrik

Overhead pabrik dianggap sebagai biaya tetap, walaupun beberapa hal yang ada di daftar
tersebut berhubungan dengan tingkat output pabrik. Overhead perusahaan adalah biaya yang
tidak terkait dengan aktivitas manufaktur perusahaan, seperti biaya perusahaan pada Tabel 3.

Tabel 2 Tipe Biaya Overhead Perusahaan


Salah satu alasan pembagian overhead kedalam kategori pabrik dan perusahaan adalah karena
banyak perusahaan yang mengoperasikan lebih dari satu pabrik. Pabrik yang berbeda dapat
mempunyai perbedaan signifikan pada biaya overhead pabrik.

J Black memberikan beberapa persentase untuk jenis biaya manufaktur dan perusahaan. Hal
ini dapat terlihat pada Gambar 4 .Beberapa penelitian dapat dibuat pada data ini. Pertama, total
biaya manufaktur menyajikan hanya sekitar 40% dari harga penjualan produk. Biaya overhead
perusahaan dan total biaya manufaktur hampir sama. Kedua, material (termasuk pembelian
part) membuat persentase terbesar dari biaya manufaktur, sekitar 50%. Dan ketiga, tenaga kerja
langsung mempunyai proporsi relatif sedikit dari total biaya manufaktur: 12% dari biaya
manufaktur dan hanya 5% dari harga jual akhir.

Biaya overhead dapat dialokasikan berdasarkan jumlah basis yang berbeda, meliputi biaya
tenaga kerja langsung, biaya material, jam tenaga kerja langsung, dan space. Paling umum
dalam industri adalah biaya tenaga kerja langsung, yang akan digunakan disini untuk
menggambarkan bagaimana overhead dialokasikan dan selanjutnya digunakan untuk
menghitung faktor-faktor seperti harga jual produk.

Prosedur alokasi (disederhanakan) sebagai berikut. Untuk tahun terbaru (Atau beberapa tahun
terakhir), seluruh biaya dikompilasi dan dikelompokan ke dalam empat kategori: (1) tenaga
kerja langsung, (2) material, (3) overhead pabrik, dan (4) overhead perusahaan.Tujuannya
adalah unruk menentukan overhead rate yang dapat digunakan pada tahun berikutnya untuk
mengalokasikan biaya overhead ke proses atau produk sebagai fungsi dari biaya tenaga kerja
langsung terkait dengan proses atau produk itu. Pemisahan overhead rates akan dikembangkan
untuk overhead pabrik dan perusahaan. Overhead rate pabrik dihitung sebagai rasio biaya
overhead pabrik terhadap biaya tenaga kerja langsung:

Gambar 2 Breakdown Cost untuk produk yang dibuat


𝐹𝑂𝐻𝐶
𝐹𝑂𝐻𝑅 = (26)
𝐷𝐿𝐶

Dimana FOHR = faktory overhead rate

FOHC=annual faktory overhead cost¸$/yr

DLC=annual direct labor costs,$/yr

𝐶𝑂𝐻𝐶
𝐶𝑂𝐻𝑅 = (27)
𝐷𝐿𝐶

Dimana COHR = corporate overhead rate

COHC=annual corporate overhead cost¸$/yr

DLC=annual direct labor costs,$/yr

Jika biaya material digunakan sebagai dasar alokasi, maka biaya material akan digunakan
sebagai denominator atau penyebut dalam kedua rasio. Terdapat dua contoh utnuk
menggambarkan (1) bagaimana overhead rates ditentukan dan (2) bagaimana
menggunakannya untuk memperkirakan biaya manufaktur dan menetapkan harga jual.

Contoh: Menentukan Overhead Rates

Anggap semua biaya telah dikompilasi untuk suatu perusahaan manufaktur tertentu tahun lalu.
Ringkasan ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Perusahaan mngoperasikan dua pabrik
manufaktur yang berbeda ditambah kantor pusat perusahaan. Tentukan (a) overhead rate
pabrik untuk setiap pabrik dan (b) overhead rate perusahaan. Rates ini akan digunakan
perusahaan untuk memprediksi pengeluaran tahun berikutnya.

Kategori Pabrik 1 ($) Pabrik 2 ($) Kantor Pusat Total ($)


Pengeluaran ($)
Tenaga kerja 800,000 400,000 1,200,000
langsung
Material 2,500,000 1,500,000 4,000,000
Pengeluaran 2,000,000 1,100,000 3,100,000
pabrik
Pengeluaran 7,200,000 7,200,000
perusahaan
Total 5,300,000 3,000,000 7,200,000 15,500,000

Solusi : (a) Overhead rate pabrik untuk setiap pabrik harus ditentukan.

Untuk pabrik 1,

$2,000,000
𝐹𝑂𝐻𝑅1 = = 2.5 = 250%
$800,000

Untuk pabrik 2,

$1,100,000
𝐹𝑂𝐻𝑅1 = = 2.75 = 275%
$400,000

(b) Overhead rate perusahaan berdasarkan total biaya tenaga kerja pada kedua
pabrik.

$7,200,000
𝐶𝑂𝐻𝑅 = $1,200,000 = 6.0 = 600%

Contoh: Perkiraan Biaya Manufaktur dan Penentuan Harga Jual

Pelanggan memesan sebanyak 50 parts yang akan diproses melalui pabrik 1 dari contoh
sebelumnya. Bahan baku dan perkakas disediakan oleh pelanggan. Jumlah seluruh waktu untuk
memproses parts (termasuk setup dan tenaga kerja langsung lainnya) adalah 100 jam. Biaya
tenaga kerja langsung adalah $15,00/jam. Overhead rate pabrik adalah 250% dan overhead
rate perusahaan adalah 600%. (a) hitung biaya kerja. (b) berapa harga yang harus diberikan
kepada pelanggan jika perusahaan menggunakan 10% markup.

Solusi:

(a) Biaya tenaga kerja langsung untuk pekerjaan tersebut adalah (100
jam)($15,00/jam)=$1,500.
Biaya overhead pabrik yang dialokasikan, 250% dari tenaga kerja langsung, adalah
($1,500)(2.50)=$3,750.
Total biaya pabrik untuk pekerjaan tersebut, termasuk alokasi overhead
pabrik=$1,500+$3,750=$5,250.
Alokasi biaya overhead perusahaan, 600% dari tenaga kerja langsung, adalah
($1,500)(6.00)=$9,000.
Total biaya pekerjaan tersebut termasuk overhead
perusahaan=$5,250+$9,000=$14,250

(b) Jika perusahaan menggunakan 10% markup, harga yang diberikan kepada pelanggan akan
menjadi (1.10)($14,250)=$15,675

Anda mungkin juga menyukai