Anda di halaman 1dari 2

Suntik Vitamin C Saat Menyusui, Adakah

Dampaknya pada Bayi


Manfaat Suntik Vitamin C bagi Ibu Menyusui?
Pada dasarnya, sama seperti orang dewasa pada umumnya, asupan vitamin C amat penting bagi
ibu menyusui. Ditambah lagi, kebutuhan tubuh akan vitamin C biasanya meningkat pada kondisi
tertentu, termasuk menyusui. 

Vitamin C bermanfaat dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Vitamin C dapat menjaga
kesehatan kulit karena berperan dalam pembentukan kolagen pada kulit. 

Selain itu, vitamin C tergolong antioksidan sehingga mampu menjaga daya tahan tubuh dengan
menangkal berbagai radikal bebas dari lingkungan sekitarnya.

Vitamin C tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Itu sebabnya, vitamin C diperoleh dari konsumsi
buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C. 

Walau demikian, akhir-akhir ini banyak orang yang mendapatkan asupan vitamin C dengan cara
suntik vitamin C dosis tinggi hingga 1.000 mg. Biasanya hal ini dilakukan dengan tujuan
mencerahkan kulit dan menyokong sistem imun tubuh. 

Apabila ibu menyusui ingin melakukan suntik vitamin C, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih
dahulu kepada dokter supaya lebih aman. 

Efek Samping Vitamin C untuk Ibu Menyusui dan


Bayinya
Vitamin C merupakan komponen normal pada ASI dan merupakan salah satu antioksidan utama
yang dapat ditemukan dalam ASI. Karenanya, secara umum, tidak masalah bagi ibu menyusui untuk
meningkatkan asupan vitamin C. 

Lebih lanjut, mengonsumsi vitamin C melebihi kebutuhan harian baik dengan cara diminum atau
disuntikkan ternyata tidak berbahaya bagi bayi. Sebab, tubuh ibu mengontrol dengan baik jumlah
vitamin C yang keluar melalui ASI. 

Hal ini sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang mengukur kadar vitamin C dalam ASI pada ibu
yang mengonsumsi vitamin C 10 kali lipat dibandingkan dosis yang direkomendasikan. 

Hasilnya, kadar vitamin C dalam ASI tidak meningkat dalam ASI mereka. Hal ini terjadi karena
pembuangan sebagian besar vitamin C adalah melalui urine.

Penelitian lain dilakukan pada 60 ibu menyusui yang diberikan vitamin C 500 mg serta vitamin E 100
IU sekali sehari selama 30 hari. 

Hasilnya, bayi dari ibu yang mendapatkan suplementasi menunjukkan peningkatan petanda biokimia
antioksidan pada urinenya tetapi tidak memperlihatkan masalah klinis apa pun. 
Menurut National Institute of Health, rekomendasi asupan vitamin C harian bagi ibu menyusui
adalah 120 mg/hari dan dapat diperoleh melalui makanan sumber atau suplementasi. 

Lalu, bagaimana dengan efek samping suntik vitamin C untuk ibu menyusui serta bayi? 

Sejauh ini, penelitian mengenai dampak injeksi vitamin C pada ibu menyusui untuk bayi masih
sangat terbatas. 

Akan tetapi, efek samping yang paling mungkin berkaitan dengan ginjal ibu. Pasalnya, terlalu sering
melakukan suntik vitamin C dapat membuat kerja ginjal semakin berat, karena vitamin C dikeluarkan
melalui ginjal.

Suntik vitamin C terlalu sering juga dapat memengaruhi pH urine, sehingga batu pada saluran kemih
lebih mudah terbentuk dalam kondisi urine yang asam. 

Jika ibu sering mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar, sifat asam vitamin C juga tidak baik
untuk lambung karena dapat memicu iritasi lambung.

Anda mungkin juga menyukai