Anda di halaman 1dari 1

Legenda : Putri Hijau

Cerita Rakyat Putri Hijau. Putri Hijau adalah putri raja yang berasal dari Deli Tua, Medan
yang masuk dalam wilayah kekuasaan Kesultanan Deli. Konon, Putri Hijau diminati raja dari
tanah Aceh yang bernama Sultan Mukhayat Syah dan ingin memersuntingnya, namun
mengalami hambatan. Ketika Raja Aceh hendak mendatangi Putri Hijau untuk melakukan
peminangan, kakak kandung Putri Hijau mengajukan permintaan Sultan Aceh untuk
meminangnya namun Putri Hijau menolak lamarannya. Karena inilah Sultan Aceh menjadi
marah dan menjadi alasan terjadinya perang antara prajurit Aceh dan Kesultanan Deli.

Saat peperangan terjadi, Mamban Khayali yang merupakan kakak Putri Hijau menjelmakan
dirinya menjadi sebuah meriam yang dapat menembaki musuh. Saat itu, Mambang Khayali
merasa haus, namun dilarang untuk minum karena akan membahayakan kondisinya.
Akhirnya karena ia merasa sendi – sendinya lemah karena terus memuntahkan meriam,
tubuhnya patah menjadi dua. Kepalanya terpental ke Aceh dan bagian belakangnya tinggal di
Deli.

Saat Kesultanan Deli kala perang, Putri Hijau akhirnya ditawan dan dibawa ke Kerajaan
Aceh. Sebelumnya, Mambang Yazid telah memberikan pesan pada Putri Hijau untuk
meminta pada Raja Aceh agar ditempatkan di keranda kaca dan memanggilnya saat Putri
Hijau tiba di Kerajaan Aceh.

Saat sedang mengadakan upacara penyambutan di tepi pantai kemudian Putri Hijau keluar
dari keranda kacanya dan memanggil Mambang Yazid. Tiba-tiba turunlah angin ribut dan
hujan lebat disertai halilintar, dan gulungan ombak yang amat dahsyat. Lalu muncullah
seekor naga raksasa dari dalam ombak dan langsung menuju ke kapal Sultan Aceh. Kapal
Sultan Aceh dihantam dengan ekornya hingga kapal terbelah menjadi dua dan karam dengan
segera. Sultan Mukhayat Syah selamat.

Dalam keadaan yang kacau itu, Putri Hijau segera kembali ke keranda kacanya sehingga pada
waktu ombak menghantam kapal, ia dapat terapung-apung di atas laut. Sang Naga segera
meluncur menghampiri keranda itu lalu mengangkatnya dengan kepalanya dan dibawanya ke
Selat Malaka.

Anda mungkin juga menyukai