Anda di halaman 1dari 2

Unsur Intrinsik Cerpen ”Gadis!

Tema : Karunia Sang Pencipta

Alur : Alur Campuran

Tokoh dan Penokohan :

v Gadis 1 : Tidak pernah merasa puas dan syukur atas apa yang ia miliki, suka merendahkan diri sendiri,
pesimis, tidak percaya diri, suka membanding-bandingkan sesuatu, sok tahu, dan selalu mencela
ketidaksempurnaan fisik orang lain.

v Gadis 2 : Tidak pernah merasa puas dan syukur atas apa yang ia miliki, suka merendahkan diri sendiri,
tidak percaya diri, emosinya menggebu-gebu, mudah terpengaruh dan tidak tahan menghadapi cobaan,
mempunyai perasaan peka/mudah tersinggung, mudah putus asa, dan selalu mencela
ketidaksempurnaan fisik orang lain.

v Gadis 3 : Sabar, pantang menyerah, tidak pernah merasa puas dan syukur atas apa yang ia miliki, tidak
percaya diri, suka bertindak gegabah, bertekat kuat, selalu merendahkan diri sendiri dan selalu mencela
ketidaksempurnaan fisik orang lain.

v Gadis 4 : Tidak pernah puas dan syukur atas apa yang ia miliki, suka merendahkan diri sendiri, tidak
percaya diri, takut dan menutup diri dari orang-orang di sekitarnya serta selalu mencela
ketidaksempurnaan fisik orang lain.

v Lelaki Tua : Sabar, sederhana, percaya diri, pribadi yang senantiasa bersyukur, murah senyum, rendah
hati, dan religius.

Latar :

· Tempat : Di halte bus

· Waktu : Sore hari

· Suasana : Memilukan, menjengkelkan, menguras api cemburu, lucu, mengharukan, dan penuh rasa
syukur.

Sudut Pandang :

· Sudut pandang orang ketiga jamak.

Gaya Bahasa :

Gaya bahasa yang di gunakan dalam cerpen ”Gadis” yaitu bahasa yang menarik, mudah dipahami, dan
tidak terlalu baku. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan antara lain :

§ Personifikasi
Kalimat pembuktiaan : Jakarta berkemas seiring senja yang mengempakkan jngganya ke seantero kota.

§ Paradoks

Kalimat pembuktiaan : Betul, teman-teman sekelasnya yang cowok, waktu pertama melihatnya dari
belakang, sempat tak sabar berkenalan dengan dia. Hanya sayang, ketika dia membalikkan badan dan
mereka melihat hidungnya yang besar seperti tomplokan dua kue ampe. ( gadis 2 )

§ Antonomasia

Kalimat pembuktian : Seandainya aku punya dua puluh persen saja dari putih kulit indah. ( gadis 1 )

§ Ironi

Kalimat pembuktian :

ü Cantik, sayang jerawatan...

ü Badannya sungguh indah. Kulitnya juga putih.. Tidak!! Hidungnya yang parah dan mukanya yang
selalu cemberut itu sungguh jelek.

§ Hiperbola

Kalimat Pembuktian :

ü Hujan gerimis yang sekonyong-konyong melanda Jakarta di sore itu.

ü Akan tetapi, senyumnya secerah langit yang sebentar lagi membuka cadar bagi bntang-bintang.

Amanat :

Dari cerita dalam cerpen “ Gadis!” kita dapat mengambil pelajaran bahwa di dunia ini tidak ada manusia
yang sempurna. Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu
kita di wajibkan untuk senantiasa bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Jika kita
memiliki kekurangan fisik di bandingkan orang lain, syukurilah ! Karna sesungguhnya kekurangan itu
bukanlah kutukan dari Tuhan, melainkan kekurangan itu merupakan motivator terbaik yang
mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan senantiasa bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai