Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PENGAWETAN KAYU BERDASARKAN BUKU WOOD

PRESERVATION- SPON PRESS

Disusun Oleh :
Yustri Anisa E24160043

Dosen pengajar :
Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, MS

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
1. Latar belakang

Sudah diketahui secara umum bahwa kayu merupakan suatu bahan alami
yang dapat mengalami pembusukan akibat beberapa faktor seperti jamur dan
mikroba lainnya. Dalam hutan sendiri banyak pepohonan yang mati akibat
perbusukan yang bermula akibat usia tumbuhan yang tua dan terjadinya pelapukan
oleh organisme lain. Hal ini merupakan hal yang alamiah terjadi sehingga
menyebabkan di dalam vegetasi hutan alam mengalami penumpukan batang pohon
yang mati. Disinilah proses pembusukan itu sangat mengguntungkan karena dengan
proses pembusukan tersebut dapat menggurai bahan yang mati tersebut menjadi
bahan organik yang bermanfaat bagi tanah dan tumbuhan. Bayangkan saja jika
didalam ekosistem kehutanan tidak ada proses pembusukan makan pohon- pohon
yang mati akan mengalami penumpukan kayu yang membentuk” beton-beton kayu
“ yang terdpat dalam hutan dan begitu juga sebaliknya sengan organisme lainnya.

Proses pembusukan merupakan suatu hal yang alamiah yang tidak bisa
dihindari. Tetapi dalam masalah penggunaan kayu sebagai bahan yang ekonomis
yang berharga membuat proses pembusukan ini menjadi masalah yang besar dan
dapat merugikan. Mungkin diketahui secara luas bahwa jamur merupakan pelapuk
alami yang dapat hidup pada suatu kayu yang memiliki kadar air yang tinggi,
sehingga para penelti berfikir jika suatu kayu mengalami pengeringan maka akan
dapat mengurangi dan mencegah terjadinya pembusukan. Struktur kayu yang
memiliki komponen-komponen penyusun dasar seperti pori dapat memungkinkan
masuknya bahan pengawet yang dapat menjadi pengawet dari suatu pohon tersebut.

Pengawetan merupakan suatu kegiatan pelestarian yang membutuhkan


biaya tambahan yang tergantung dengan kebutuhannya. Para ahli lingkungan
melihat pengawetan sebagai sarana untuk mengurangi permintaan kayu yang terus
menerus sehingga dapat melestarikan hutan kita secara ekonomis. Sebagian negara
pengimpor kayu berharap dapat meleskatikan lingkukan mengurangi pengeluaran
san dapat mengurangi impor kayu dan sedangkan negara pengekspor kayu
menerapkan pelestarian agar dapat memenuhi permintraan kayu yang terus
menerus. Dalam pelestarian hutan desa hutan tropis , pengawetan kayu memiliki
keuntungan dalam aspek ekonominya karena dalam kondisi ini kerusakan yang
disebabkan oleh jamur,rayap dan penghancur kayu lainnya dapat merukan rumah
dan struktur bangunan seperti jembatannya. Jika suatu pengawetan dapat dilakukan
dengan baik melalui pemilihan dari jenis yang awet atau dengan diadopis dengan
proses pengawetan yang sederhana dan hal tersebut dapat mengguntungkan dalam
kehidupan. sebenarnya masih banyak usaha lain untuk meningkatkan kualitas
kehidupan mungkin dengan menanam tumbuhan dengan rutin sehingga dapat
menjadikan suatu keseimbangan yang bagus.
2. Rumusan masalah

- Mengapa dibutuhkan suatu pengawetan dan apa fungsi sari pengawetan kayu
tersebut

- Bagaimana sejarah dari pengawetan kayu itu sendiri dimulai dan permasalahan
awal dari pengawetan kayu
- Bagaimana pengawetan awal kayu itu terjadi

3. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai