BIOPELLET
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
MARET 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
Energi memegang peranan yang sangat vital dalam berbagai kegiatan yang
yang menyangkut hajat hidup manusia. Sebab jika tidak ada sumber energi maka
bisa dipastikan seluruh kegiatan manusia akan sulit dilaksanakan. Sumber energi
yang dikenal dan dipakai saat ini digolongkan secara garis besar yaitu energi
terbarukan dan tak-terbarukan. Sumber energi terbarukan meliputi panas bumi,
matahari, angina, air, biomassa dan yang lainnya. Sedangkan sumber energi tak
terbarukan meliputi minyak bumi, gas dan batubara. Sebagaimana kita ketahui
saat ini jumlah energi fosil terus berkurang dan kadang mengalami kelangkaan.
Slah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah
dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti biomassa yang jumlahnya
melimpah.
Dalam hal ini sumber energi terbarukan yang cukup memiliki nilai
keekonomian yang tinggi adalah biomassa, beberapa contoh jenis biomassa
tersebut seperti serbuk kayu, bongol jagung, sekam padi, dan tandan kelapa sawit.
1.2 Tujuan
ISI
Salah satu bentuk bahan bakar padat berbasis limba biomasa dengan
ukuran yang kecil dan lebih kecil dari briket. Biopelet mempunyai densitas dan
keseragaman ukuran yang lebih baik dibandingkan bio briket. Proses yang
digunakan adalah pengempaan dengan suhu dan tekanan tinggi, sehingga
membentuk produk yang seragam dengan kapasitas produksi yang tinggi
dibandingkan biobriket. Dibeberapa negara maju seperti jerman kanada dan
austria biopelet dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif yang berasal dari
kepingan kayu.
Energi dibuat untuk bahan bakar yang didapatkan dari sumber alami yang
dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini bisa menjadi jalan keluar dari bahan
bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari lingkungan hidup.
Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti
tanaman sisa pengolahan ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa
ini muncul berdasarkan adanya siklus carbon di bumi. Dimana, hampir semua
unsur kehidupan, mulai dari tumbuhan, hewan hingga manusia memiliki unsur
karbon yang pada dasarnya terus berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa
dibuat bahan bakar karena juga mengandung unsur carbon.
Salah satu trobosan tersebut adalah banahn baku terbarukan dari pohon,
berupak kayyu energi dari tanaman kaliandra yang dapat menghasilkan bahan
baku energi secara cepat dan berkualitas terutama untuk produksi pellet. Wood
pellet merupakan sumber energi masa depan dalam penerapan sumber pembangkit
tenaga lisktrik merupaakan salah satu jalan umtuk pemecahan krisis
listrik.(Winaya, 2008). Pellet biomasa umumnya merupakan bahan bakar unggul
bila dibandingkan untuk bahan baku mentah (misalnya serbuk gergaji) pellet lebih
padat dan memiliki energi yang besar, mudah menangani, tidak perlu ruang
penyumpanan yang besar, memiliki sifat yang ramah lingkungan, sehingga
membuatnya sangat menarik untuk digunakan. Wood pellet dengan bahan baku
biomasa kayu memiliki 3 komponen dasar dan sejumlah bahan yang sangan
sedikit. Tiga komponen utama tersebut aadalah struktur polimer organic alami,
yakni selulose, hemiselulose dan lignin. Komponen paling penting untuk proses
pemelletan adalah lignin, karena lignin sebagai perekat alami yang membuat
partikel berkayu dalam pellet lebih kuat (Winaya, 2008).
b) Pemotongan / Cincang
d) Pendingin / Colling
e) Disaring / Sleving
f) Wood Pellet
Wood pellet yang telah jadi kemudian di packing dan di lakukan quality
control untuk menjaga kualitas dari pellet yang dihasilkan.
Diagram pembuatan wood pellet
Pemotongan Bahan
Pendinginan / colling
Disaring / Sleving
WOODPELLET
DAFTAR PUSTAKA