Anda di halaman 1dari 2

Fanatisme dan Gaya Hidup Konsumtif Penggemar KPOP

Saat ini budaya Korea menjadi budaya populer yang banyak diminati masyarakat dunia,
termasuk masyarakat Indonesia. Demam Korea atau Hallyu bahkan mampu mempengaruhi
gaya hidup masyarakat, khususnya remaja dan dewasa muda, dapat dilihat dari makanan (food),
gaya berpakaian (fashion), dan bentuk hiburan (fun). Salah satu bagian yang sangat di
gandrungi remaja adalah K-pop.

Kpop merupakan salah satu aliran musik. Wajah yang menarik. Dandanan yang
menyenangkan untuk dilihat, serta fashion yang unik menjadi alasan kenama banyak orang
begitu menggemari artis KPOP. Disamping itu musik kpop juga mudah didengarkan dan sesuai
dengan selera pasar, sehingga mudah diterima oleh anak muda pada umumnya.

Tren budaya korea benar-benar merubah gaya hidup meraja di Indonesia. Kesenangan
terhadap budaya Korea yang terlalu berlebihan ternyata dapat menimbulkan ketergantungan
dan sulit untuk melepas diri pada hal-hal yang berkaitan dengan Korea, sehingga dapat
mengganggu aspek-aspek kehidupan. Salah satu dampaknya kegiatan konsumsi terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan korea meningkat, sehingga kecenderungan untuk bergaya hidup
konsumtif.

Remaja Korean Addict ini cenderung senang mengkonsumsi barang-barang atau hal-
hal yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan demi memenuhi hasrat mereka
terhadapa hal-hal tentang Korea. Apalagi kalau sudah fanatik pada idola nya, mereka rela
menghabiskan uang dan waktu yang mereka miliki untuk membeli barang yang berhubungan
dengan artis yang mereka suka. Waktu yang mereka miliki juga habis terbuang dengan
mendengarkan musik Kpop atau menonton drama-drama korea dibandingkan dengan mengisi
waktu dengan belajar dan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Representasi Diri dalam Dunia Roleplayer

Budaya K-Pop yang menyebar di Indonesia memunculkan kelompok penggemar yang


merupakan bagian paling tampak dari khalayak media dan praktik budaya pop.Peran
penggemar sendiri ditunjukkan dengan berbagai hal, salah satunya dengan adanya roleplay atau
permainan peran. Para penggemar bermain peran dengan melibatkan diri mereka untuk
menciptakan kedekatan dirinya dengan sang idola dengan melakukan roleplay. Melalui
roleplay yang diparodikan, penggemar merepresentasikan diri, membentuk identitas virtual,
dan mencoba untuk menuangkan imajinasinya dengan memainkan peran idola seperti yang
dilakukan oleh sang idola dalam kehidupan sehari – hari dalam dunia virtual twitter.

Anda mungkin juga menyukai