Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Metode Socrates

Metode Socrates (Socrates Method), yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan
dengan percakapan, perdebatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling
berdiskusi dan dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian
pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu/ dapat menemukan jawabannya, saling
membantu dalam menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Secara
historis sokrates banyak bergulat soal isu-isu yang terkait dengan kehidupan manusia yang
mempertanyakan soal-soal yang terkait dengan kebaikan, moral, dan keadilan.
Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan
cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan
menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide
mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan
mendetail.
Strategi Socrates adalah prosedur pengajaran lama yang mempunyai sejarah dan prestise
panjang pada zaman Yunani awal. Strategi Socrates diajarkan dengan cara bertanya jawab untuk
membimbing dan memperdalam tingkat pemahaman yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan sehingga anak didik mendapatkan pemikirannya sendiri dari hasil konflik kognitif yang
terpecahkan (Johwnson, D. W. & Johnson, R. T, 2002). Pembelajaran dengan metode Socrates
menuntut pebelajar berpikir kritis dan hasil akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga
menekankan dialog-dialog pemikiran sebagai usaha mengungkapkan sesutau objek pembahasan
menuju pada hakikat terdalamnya. Jadi, Metode Socrates disebut juga metode kritis atau metode
dialektika.
Peserta dalam metode ini, antara yang satu dengan yang lainnya memiliki sudut pandang
yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah pertanyaan atau topik sehingga menyebabkan
adanya kontradiksi dalam diskusi. Peserta yang melakukan metode ini berusaha untuk
mempertahankan argumennya masing-masing. Namun, dari beberapa argumen tersebut
berdasarkan hasil diskusi nantinya akan ditemukan sebuah jawaban yang benar berdasarkan
logika dan fakta.
Metode ini menelanjangi ketidaktahuan manusia, yang menganggap benar banyak hal
tapi sesungguhnya salah.Yang terpenting dari metode ini bukanlah jawaban yang dihasilkan
nanti, melainkan bagaimana proses dalam mendiskusikan pertanyaan atau topik yang diajukan.
Dasar filsafat metode Socrates ini, adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada tiap
individu anak didik telah ada potensi untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan serta kesalahan.
Dan dengan demikian seseorang sekalipun kelihatannya bodoh mungkin pula berpendapat /
berbuat sebaliknya.
Dalam proses belajar-mengajar metode ini sangat baik digunakan dimana secara teknis
dalam bangku perkuliahan misalnya seorang dosen melontarkan sebuah pertanyaan atau topik
secara diam-diam (kejutan) tanpa diketahui mahasiswa sebelumnya, sehingga mahasiswa
dituntut untuk berani, percaya diri, berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam menanggapi topik
tersebut. Elemen kejutan memberikan insentif yang kuat bagi mahasiswa untuk memenuhi
tanggung jawab dan juga mendorong untuk mempersiapkan kelas, yang akan memungkinkan
mereka untuk belajar lebih banyak terlebih dahulu.
Tujuan dari metode socrates ini adalah merangsang mahasiswa untuk menganalisis suatu
masalah dengan sebuah analogi dan berpikir kritis tentang suatu argumen. Metode ini juga
membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan penalaran serta menanamkan pada
siswa kebiasaan ketat dan analisis kritis argumen-argumen yang mereka dengar secara tegas dan
persuasif, serta praktek menilai dan merevisi ide-ide mereka sendiri dan pendekatan dalam
terang informasi baru atau penalaran yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai