Makalah Chain Conveyor
Makalah Chain Conveyor
PENDAHULUAN
1
Disini akan dijelaskan lebih dalam mengenai salah satu jenis chain conveyor
yakni apron conveyor, mengenai cara kerja, fungsi, komponen, dan
kekurangan kelemahannya
BAB II
ISI
2
2.1 Conveyor
Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani
Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.Belt Conveyor
2.Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3.Screw Conveyor
4.Pneumatic Conveyor
5.Gravity Conveyor
3
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“. Hal
ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti
murah.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi
tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih
tinggi daripada untuk ranatai penggulung.
4
Gambar 2.5 Chain Sliding
2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
5
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai
sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.
Chain konveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus
menerus, membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai digerakkan
oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang disampaikan.
Chain conveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban unit
berat, misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa rantai
tunggal atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai,
gesekan menarik beban ke depan .
Banyak sektor industri menggunakan teknologi rantai konveyor di lini
produksi mereka. Industri otomotif biasanya menggunakan sistem rantai
conveyor untuk menyampaikan bagian mobil.
1. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan
A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan
plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
6
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,
apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor
digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas
digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri
permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar,
abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor
memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena
dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron
conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali susut inklinasinya
dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse
cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m -
8 m).
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
a) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
b) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang
besar.
e) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
a) Kecepatan yang relatif rendah.
b) Kapasitas pengangkutan yang kecil
c) Hanya satu arah gerakan
d) Kontruksi apron dan rantai yang berat
e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi
f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik
7
Gambar 2.10 Apron Conveyor
8
Gambar 2.11 Apron Conveyor Pada Industri
9
Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya
digunakan rantai gall, rantai skalm.
Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan
untuk material yang curah.
Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis
appron king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada
didepannya.
Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau
liquid.
Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.
2. Escalator
Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga
harus dapat saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.
Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.
10
1. Sistem transmisi
2. Kerangka body
3. Tiang pendukung
4. Chain
5. Motor penggerak
6. Palang
7. Pocket wheel
11
2. Pocket Wheel : Pocket wheel berfungsi sebagai tempat chain
berputar.
3. Chain Bushing : Chain bushing pada dasarnya berbentuk pipa
dengan pengikatan yang cocok untuk mengunci sidebar dan untuk
mencegah beberapa peralihan.
Kelebihan :
1. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
2. Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
3. Kecepatan maksimum 100 ft/m.
4. Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
5. Perawatan murah.
Kelemahan :
1. Kecepatan yang relatif rendah.
2. Kapasitas pengangkutan yang kecil
3. Hanya satu arah gerakan
12
KESIMPULAN
13
14