Hidrogen PDF
Hidrogen PDF
Disusun Oleh :
Asha Herda Afianti 21030112130135
Edward Cantona Taufan 21030112140143
M. Dzikri Hanif W. 20130112130084
M. Sutan Gerry S. 21030112110099
Nita Ariani 21030112120022
Wiwit Arum 21030112130090
Dosen Pengampu:
Nita Aryanti, S. T., M. T., Ph. D
2. Karakteristik Hidrogen
Tabel 2.1 Sifat Termodinamika dan Fisik dari Hidrogen Gas
Hidrogen
Sifat
Para- Normal
Densitas pada 0˚C, (mol/cm3) 103 0,05459 0,04460
Faktor kompresibilitas, Z = PV/RT, pada 0˚C 1,0005 1,00042
Kompresibilitas adiabatic, ( ), pada 300 K, 7,12 7,03
MPa-1b
Koefisien ekspansi volume, ( ), pada 300 K, 0,00333 0,00333
K-1
CP pada 0˚C, J/(mol.K)c 30,35 28,59
Cv pada 0˚C, J/(mol.K)c 21,87 20,30
Entalpi pada 0˚C, J/molcd 7656,6 7749,2
Energi dalam pada titik lebur, J/molcd 5384,5 5477,1
Entropi pada titik lebur, J/(mol.K)cd 127.77 139,59
Kecepatan suara, m/s 1246 1246
Viskositas, mPas (=cp) 0,00839 0,00839
Konduktivitas termal pada titik lebur, mW/(cm.K) 1,841 1,740
Konstanta dielektrik pada titik lebur 1,00027 1,000271
Kompresibilitas isotermal, 1/V(∂V/V∂P)T , Mpa-1 b -9,86 -9,86
2. Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia,
methanol; bahan baku plastik LDPE (Low Density Polyethylene), LLDPE (Linear
Low Density Polyethylene), HDPE (High Density Polyethylene), PE (Polyethylene),
PVC (Poly Vinyl Chloride); C3 dan C4 untuk LPG; CO2 untuk soft drink, dry ice,
pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan; dan bahan
pemadam api ringan
3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yaitu Liquefied Natural Gas (LNG).
4. Spesifikasi Bahan Pendukung
Air
− Rumus molekul : H2O
− Berat molekul : 18
− Berat jenis cair : 1 gr/cm3 (pada suhu 25 0C)
− Berat jenis gas : 0,804 kg/m3
− Titik lebur : 0 0C
− Titk didih : 100 0C
(Othmer, 1967)
Katalis Zink Oksida
− Rumus kimia : ZnO
− Berat molekul : 81,39 gr/mol
− Berat jenis : 5,47 gr/cm3
− Titik lebur : 1800 0C
− Kenampakan : butir–butir dengan diameter rata-rata 366 nm
(Othmer, 1967)
Katalis Ni
− Rumus kimia : Ni
− Berat molekul : 58,69 gr/mol
− Berat jenis : 8,90 (20 0C) gr/cm3
− Titik lebur : 1425 0C
− Titik didih : 29000C
Metana (CH4)
Merupakan komponen unsur terbesar (88,85%) di dalam gas alam.
− Berat molekul : 16,043 g/mol
− Temperatur kritis: -82,7˚C
− Tekanan kritis : 45,96 bar
Fasa padat
− Cv : 0,027 kJ/mol.K
− Kelarutan : 0,054 vol/vol
− Viskositas : 0,0001027 poise
Etana
− Berat molekul : 30,069 g/mol
− Temperatur kritis: 32,2 ˚C
− Tekanan kritis : 40,2 bar
Fasa padat
− Titik cair : -183,3˚C
− Panas laten : 94,977 kJ/kg
Fasa cair
− Densitas cair : 546,59 kg/m3
(NETL, 2002)
Blok Diagram Proses Pembuatan Gas Hidrogen dari Gas Alam dengan Proses
Steam Methane Reforming/Cracking
(Tambunan, 2011)
5. 2. Oksidasi Parsial
Hidrogen juga dapat dibentuk oleh non-katalisis oksidasi parsial hidrokarbon.
Banyak umpan hidrokarbon yang dapat dimampatkan atau dipompa yang mungkin
digunakan. Efisiensi proses secara keseluruhan adalah hanya 50% (dibandingkan SMR
pada 65 75%). Oksigen murni diperlukan sebagai umpan.
Reaksi reformer – oksidasi parsial :
(NETL, 2002)
5. 3. Intergrated Gasification Combined Cycle (IGCC)
Dalam sistem IGCC, gasifier batubara konversi batubara di pulverisasi ke
dalam gas sintesis (campuran H2 dan CO) dengan penambahan steam dan oksigen.
Gas sintesis ini selanjutnya dibersihkan dari kotorannya dan digunakan untuk
menghasilkan energi dalam turbin gas. (secara alternatif gas yang diproduksi dapat
digunakan untuk menghasilkan hidrogen, bahan kimia, atau bahan bakar lainnya).
Panas yang terbuang dari turbin gas digunakan dalam turbin steam untuk
menghasilkan banyak elektrisitas. Telnologi gasifier terintegrasi dengan siklus yang
dikombinasikan dalam jalan ini menawarkan efisiensi sistem yang tinggi dan tingkatan
polusi yang sangat rendah. Sistem dirancang untuk menangani berbagai umpan,
mencakup batubara dengan kandungan sulfur yang tinggi dan rendah, antrasit,
dan biomassa. Secara umum sistem memiliki rentang dalam ukuran dari 200 – 800
MWe. Secara umum pabrik menawarkan suatu peningkatan 10% dalam efisiensi
suhu melebihi stasiun pembakaran batubara konvensional.
Efisiensi operasi dalah diantara 29 – 41%, tergantung pada karakteristik
bahan bakar (yaitu kandungan sulfur, kandungan abu, dan nilai kalori), tipe dari sistem
IGCC (yaitu entrained, moving-bed atau fluidized bed) dan puncak suhu turbin
gas. Dalam kaitan efisiensi rendah dan biaya, IGCC hanya merupakan teknologi
demonstrasi, akan tetapi hal itu diharapkan bahwa teknologi generasi kedua akan
merealisasikan efisiensi dari 45 – 50% dan mengurangi biaya (Dutton, G., 2002).
5. 4. Pirolisis
Hidrokarbon dapat dikonversi menjadi hidrogen tanpa menghasilkan CO2,
jika hidrokarbon tersebut didekomposisi pada suhu yang tinggi dalam ketidakhadiran
oksigen (pirolisis). Sebagai contoh methana dapat di cracked dalam katalis seperti
karbon (golongan karbon, seperti jelaga C60, grafit atau karbon aktif). Dalam
prinsipnya, pirolisis dapat juga diaplikasikan lebih jauh kedalam hidrokarbon
kompleks, biomassa, limbah padat kota (Dutton, G., 2002).
5. 5. Elektrolisis Air
Hidrogen dapat dihasilkan dari air yang dielekrolisis. Jika elektrolitas
dihasilkan dari teknologi renewable (seperti solar, hidro, angin, pasang surut), maka
proses tersebut disebut bebas karbon. Pemecahan elektrokimia dari air telah
diketahui melalui reaksi :
H2O → H2 + ½ O2
Pabrik elektrolisis komersial secara umum mencapai efisiensi 70 – 75%.
Ada 2 tipe dasar dari elektrolizer:
a. Alkalin cair
b. Membran pertukaran proton
Secara umum tekanan beroperasi pada 50 bar (750 psig) yang mana tidak
cukup pembebanan silinder tekanan tinggi. Konsumsi listrik dari proses elektrolisis
o
dapat direduksi dengan operasi pada suhu tinggi (900 – 1000 C). Untuk
penyimpanan hidrogen, dapat dilakukan menggunakan kompresor atau disebut
elektrolizer tekanan tinggi (Dutton, G., 2002).
6. Kondisi Operasi
Pada proses SMR, berlaku kondisi operasi sebagai berikut:
- Beroperasi pada tekanan < 40 bar
- Reaksi sangat endotermis
- Konversi penguapan oleh steam dan suhu yang tinggi; konversi akan
berkurang dengan tekanan yang tinggi.
- Membutuhkan katalis nikel yang aktif
- Kemungkinan untuk tingkatan reaksi oleh adsorpsi CO2, memungkinkan suhu reaksi
untuk menjadi berkurang sampai 550 oC.
Sedangkan, pada peralatannya berlaku kondisi operasi sebagai berikut:
6. 1. Tangki Penyimpanan Gas Alam
Kondisi operasi:
- Temperatur : 25˚C
- Tekanan : 10 bar
6. 2. Desulfurisasi
Kondisi operasi:
6. 3. Reformer Furnace
Kondisi operasi:
- Tekanan : 30 bar
Kondisi operasi:
- Temperatur : 43˚C
- Tekanan : 24 bar
6. 5. Tangki Produk
Kondisi operasi:
- Temperatur : 60˚C
- Tekanan : 70 bar
Merupakan tempat penampungan PSA off gas sebelum dialirkan sebagai bahan
bakar.
Kondisi operasi:
- Temperatur : 42,2˚C
- Tekanan : 1 bar
7. Aplikasi Hidrogen
Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam
pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi
hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan hydrocracking. H2 memiliki beberapa kegunaan
yang penting:
1. H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan
dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati, dan dalam produksi methanol.
2. H2 merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida.
3. H2 digunakan sebagai reduktor pada bijih logam.
4. H2 digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (disebut dengan forming gas)
sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil.
5. H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia
mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi diantara semua jenis gas.
Daftar Pustaka
Longanbach, James R., et al. 2002. Hydrogen Production Facilities Plant Performance and
Cost Comparisons. The United States Department of Energy, National Energy
Technology Laboratory: Pennsylvania.
Tambunan, Hotma Pardamean, dkk. 2011. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Hidrogen
dari Gas Alam (Natural Gas) melalui Proses Steam Reforming/Cracking
dengan Kapasitas Produksi 1200 Ton/Tahun. Universitas Sumatera Utara:
Medan.
id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam (diakses pada 15 November 2013, pukul 22:30)
id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen (diakses pada 15 November 2013, pukul 18:47)