Anda di halaman 1dari 6

A.

CONTOH REVIEW JURNAL ILMIAH


Judul Market Orientation and Performance in Service Firm: Role of Innovation

(Orientasi Pasar dan Kinerja pada Perusahaan Jasa: Peran Inovasi)


Penulis: Sanjeev Agarval

M. Krishna Erramilli

Chekitan S.Dev
Journal Journal of Service marketing

Vol. 17 No.1 2003, pp.68-82


Masalah Banyak penelitian yang menyatakan bahwa orientasi pasar berkaitan erat dengan
Penelitian
kinerja. Namun dasar yang menjelaskan mengapa orientasi pasar dapat mempengaruhi

kinerja masih sangat lemah, sehingga diperlukan adanya penelitian yang dapat

menjelaskan mengapa orientasi pasar dapat mempengaruhi kinerja dengan melalui

variabel moderator inovasi.


Tujuan Untuk menganalisis peranan variabel mediasi inovasi dan kinerja subyektif dalam
Penelitian
hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.
Variabel  Orientasi Pasar
Penelitian
 Inovasi

 Kinerja Subyektif

 Kinerja Obyektif
Definisi  Kinerja Obyektif
Operasional
Kinerja obyektif merupakan pengukuran kinerja yang berdasarkan pada kinerja
dan
Pengukuran pemasaran dan keuangan dengan pengukuran; penggunaan kapasitas, profitabilitas

dan market share.

Kinerja obyektif diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan, yaitu: tingkat

hunian, laba kotor dan market share.

 Kinerja Subyektif

Merupakan pengukuran kinerja yang berdasarkan pada karyawan dan pelanggan

seperti kualitas pelayanan, kepuasan konsumen dan kepuasan karyawan.

Kinerja subyektif diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan dengan skala 5,

dimana 5 menunjukan sangat bagus dibanding pesaing, 4 bagus dibanding pesaing,

3 sama dengan pesaing, 2 lebih jelek dibanding pesaing dan 1 sangat lebih jelek

dibandingkan dengan pesaing.

 Orientasi Pasar

Filosofi bisnis yang menerapakan tiga konsep utama yaitu; orientasi konsumen,

orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsi.

Orientasi pasar diukur dengan 14 item pertanyaan yang digunakan oleh Narver dan

Slater (1990). Dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Dimana 1 menunjukkan

sangat ketidak setujuan dan 5 menunjukkan sangat setuju.


Metodologi Sumbek penelitian: Manajer hotel di Amerika. Pengumpulan data: menggunakan
Penelitian
kuesioner. Sampel: Survai pendahuluan untuk menguji kuesioner dibagikan kepada 30

manajer hotel yang diundang untuk mengikuti program pengembangan eksekutif yang

diselenggarakan oleh hotel dan restoran di nort-eastern USA. Kuesioner yang telah

diperbaiki dikirimkan kepada 530 manajer hotel. Untuk mengingatkan kembali dirimkan

surat pada minggu kedua dan ke empat, total quesioner yang kembali dan dapat

dinanalisis sebayak 201 atau dengan tingkat pengembalian sebesar 39 persen.


Analisis data: Dilakukan dengan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun

dengan regresi berganda.


Model
OP
Penelitian

INO
OP

KS

OP : Orientasi Pasar
INO : Inovasi
KS : Kinerja Subyektif
Hipotesis H1: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan inovasi.

H2: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif.

H3: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif.

H4: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif.

H5: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.

H6: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif.

H7: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif.

H8: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara inovasi dengan kinerja obyektif.

H9: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja

obyektif.
Hasil 1. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan
Penelitian
inovasi, dengan β = 0,52 dengan p < 0,001.

2. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja

subyektif, dengan β = 0,47 dengan p< 0,001.

3. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja


obyektif, dengan β = 0,17 dengan p<0,05.

4. Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap

terhadap kinerja subyektif dengan β = 0,17 dengan p< 0,05, dengan keberadaan

varaibel inovasi dengan β = 0,15 dengan p<0,05, sehingga kita gagal menyatakan

bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif.

Namun karena koefesien orientasi pasar disisi lebih kecil dari koefesien orientasi

pasar pada persamaan kedua. Maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial bahwa

inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif.

5. Orientasi pasar tidak berpengaruh terhadap

terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,08 dengan p> 0,05 dengan keberadaan

varaibel inovasi dengan β = 0,17 dengan p<0,05, sehingga dapat menyatakan

bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.

6. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja

subyektif, dengan β = 0,36 dengan p< 0,001

7. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja

obyektif, dengan β = 0,22 dengan p< 0,01

8. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja

obyektif dengan β = 0,36 dengan dengan p< 0,001 dengan keberadaan varaibel

inovasi β = 0,12 dengan p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat menyatakan

kinerja subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara inovasi dan kinerja

obyektif.

9. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja

obyektif dengan β = 0,36 dengan p< 0,001 dengan keberadaan orientasi pasar

dengan β = -0,04 dan pada p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat menyatakan

kinerja subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara orientasi pasar dan

kinerja obyektif.
Implikasi Perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen kemudian berusaha
Manajerial
untuk memenuhinya, bukan dengan berusaha menipu konsumen agar membeli.

Meskipun orientasi konsumen mahal tetapi dalam jang panjang akan

menguntuntungkan. Bebera hal yang harus dilakukan perusahaan dalam kaitannya

dengan konsep pemasaran adalah:

Melakukan orientasi pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen

Melakukan orientasi pesaing untung mengatahui lingkungan persaingan

Melakukan koordinasi antar bagian dalam organisasi.


Keterbatasa Dari sudut pandang akademik penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan:
n Penelitian
1.

Penelitian ini hanya dilakukan pada hotel yang dimiliki oleh global hotelier club,

kesimpulan pada hotel lain hendaknya lebih berhati-hati.

2.

Generalisasi pada jenis usaha jasa lainnya hendaknya juga lebih berhati-hati.

3.

Karena pengukuran variabel didasarkan pada informasi yang subyektif, maka

pengukuran variabel penuh dengan bias.

4.

Pengukuran obyektif dengan menggunakan konstruk merupakan hal yang tidak baik,

kecuali kinerja obyektif memang tidak tersedia.


Agenda 1: Perlu dilakukan penelitian-penelitian sejenis untuk tipe-
Penelitian
tipe hotel yang lain yang belum tergambarkan.
yang akan
data 2: Masih diperlukannya untuk mendapatkan persepsi untuk
beberapa responden dari masing-masing perusahaan.

3: Pengukuran orientasi pasar dengan responden manajer

adalah merupakan hal yang sudah umum, sehingga perlu dilakukan penelitian

dimana pelanggan dijadikan responden untuk mengukur orientasi pasar.

4: Perlu dilakukan penelitian sejenis pada jenis perusahaan

jasa yang lain.

Anda mungkin juga menyukai