Anda di halaman 1dari 38

PENGENALAN ILMU METALURGI

Oleh: 
Reza Pebrian Hardika, ST
Working Group Metalurgi ‐ PERHAPI
1
PENDAHULUAN

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 2


PENDAHULUAN – APA ITU METALURGI?

Metalurgi

Ilmu, teknologi, dan seni yang mempelajari proses pengolahan dan rekayasa mineral dan 
logam

Ilmu metalurgi telah berkembang sejak berabad silam di 
Nusantara. Contohnya ditunjukkan oleh keberadaan Mpu
Gandring, pembuat keris terbaik pada masanya.

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 3


PENDAHULUAN – APA ITU METALURGI? (2)

Awal (Pasir Besi 4% Fe) Akhir

Pengolahan (Konsentrat  Pemurnian (Logam Besi >96% Fe) Pembentukkan


Besi 55% Fe) (Pembentukkan Besi)

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 4


Cabang Ilmu Metalurgi

Pengolahan Mineral/ 2 Ekstraksi/Pemurnian/
1 3 Rekayasa Fisik
Benefisiasi Smelting

Analogi 
Jeruk
Bijih/Pasir Besi Konsentrat, Hasil Benefisiasi Logam Murni, Hasil  Pedang, Hasil 
Ekstraksi/Pemurnian  Pembentukkan/Manufaktur

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 5


PENGOLAHAN MINERAL/BENEFISIASI

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 6


Apa itu Pengolahan Mineral (PBG)?

PENGERTIAN
Proses/operasi di mana bahan galian/Bijih diolah dengan memanfaatkan
perbedaan sifat fisika untuk memisahkan bahan galian yang berharga dengan 
pengotor
ISTILAH PENTING

Mineral : benda padat yang relatif homogen, terdapat di alam secara alamiah, 
memiliki sifat kimia dan komposisi kimia tertentu serta memiliki sifat fisika tertentu

Bijih : bahan galian yang mengandung mineral tertentu terkonsentrasi dalam jumlah 
yang cukup untuk diolah/diekstrak logamnya dan menguntungkan

Mineral A
Bijih
Mineral B
Berharga

Mineral C
Dihancurkan
Tidak 
Contoh Mineral: Fe3O4 (Magnetite), SiO2 (Silica), dsb Berharga

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 7


Prinsip Pengolahan Mineral
Konsentrat (Bahan 
Bijih (Bahan Baku) Proses Pengolahan Mineral
Galian Berharga)

Pengotor (Tailing)

Konsentrat :
Mineral pengotor (gangue) :  produk dari Pengolahan 
Unsur‐unsur pengotor dalam suatu bahan  Mineral yang sudah 
galian yang tidak berharga, tidak diambil, dan  dipisahkan dengan 
dibuang sebagai tailing mineral pengotor

Konsentrat TUJUAN PBG
Mempersiapkan 
produk/konsentrat dengan 
spesifikasi tertentu (kadar 
Tailing mineral/logam tertentu) 
sehingga siap untuk dijual atau 
Bijih diproses lebih lanjut

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 8


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih
Setiap jenis Mineral dan Bijih memiliki karakteristik 
yang berbeda‐beda

Kominusi (Pengecilan  Benda padat yang relatif  homogen, terdapat di alam secara 


Ukuran) alamiah dan memiliki:
• Sifat kimia  (tertentu)
Sizing (Pemisahan  • Komposisi kimia  (tertentu)
Berdasar Ukuran) • Sifat fisika  (tertentu)  Berat Jenis, Kemagnetan, dsb.

Bahkan Bijih dengan komoditas yang sama pun 
Konsentrasi 
bisa memiliki karakteristik yang berbeda!!!
(Peningkatan Kadar)
Bijih Besi

Dewatering
(Pengurangan Kadar Air)
Magnetic (Fe3O4) Hematite (Fe2O3)

Karakteristik Mineral dan Bijih menentukan proses 
apa yang dapat digunakan.
Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 9
Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih
Identifikasi karakteristik bijih tidak cukup hanya 
dengan komposisi kimia
Hal ini berhubungan dengan variabel karakteristik bijih 
Kominusi (Pengecilan 
yang bukan hanya komposisi kimia, namun juga 
Ukuran)
kondisi dan sifat fisiknya.
Contoh:
Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)
Berharga
Konsentrasi  Pengotor
(Peningkatan Kadar)
A B
Dewatering
(Pengurangan Kadar Air) Kedua bijih di atas memiliki mineral berharga yang 
sama (misalnya emas), komposisi mineral berharga 
yang sama, dan jumlah mineral berharga yang sama. 
Namun alat yang digunakan untuk memproses kedua 
bijih di atas bisa jadi berbeda!

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 10


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Pengecilan Ukuran/Kominusi:
Memudahkan untuk memisahkan mineral berharga dengan 
mineral pengotor
Kominusi (Pengecilan 
Ukuran) Mana yang lebih mudah dipisahkan?

Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)

Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar)

Dewatering
(Pengurangan Kadar Air) Kominusi dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
• Peremukkan (Crushing)
• Penggerusan (Grinding)

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 11


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Peremukkan (Crushing) : 


Proses pengecilan ukuran dari bijih yang berukuran kasar 
(sekitar 1 m) menjadi ukuran sampai kira‐kira 13 – 9 mm.
Kominusi (Pengecilan 
Ukuran) Alat yang digunakan:
Jaw Crusher, Roll Crusher, Cone Crusher, dsb.
Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)

Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar)

Dewatering
Jaw Crusher Roll Crusher
(Pengurangan Kadar Air)

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 12


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Penggerusan (Grinding) : 
Proses pengecilan ukuran dari bijih menjadi lebih halus.
Alat yang digunakan: Ball Mill, Rod Mill, Pebble Mill, dsb.
Kominusi (Pengecilan 
Ukuran) Wadah Mill (Drum)
Proses Grinding
menggunakan media 
Media Penggerus
Sizing (Pemisahan  penggerus untuk 
Berdasar Ukuran) membantu 
pengecilan ukuran. 
Media dapat bola 
Ball Mill
Konsentrasi  Bijih Yang Digerus baja, batu keras, 
(Peningkatan Kadar) batang baja, dsb.
Media 
Dewatering Penggerus
(Pengurangan Kadar Air)

Bijih Yang Digerus

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 13


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Crushing vs Grinding

Kominusi (Pengecilan 
Ukuran)

Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)
Contoh Produk Crushing Contoh Produk Grinding

Konsentrasi  Tingkat Ukuran Kominusi bergantung pada Derajat Liberasi


(Peningkatan Kadar)
Derajat Liberasi : Mineral Berharga yang terbebas
Dewatering Total Keseluruhan Mineral Berharga
(Pengurangan Kadar Air)
Bila derajat liberasi adalah  1 mm, alat 
kominusi harus mampu mengecilkan 
hingga 1 mm

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 14


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Sizing : Merupakan aktivitas pemisahan partikel mineral 


berdasarkan ukurannya agar ukurannya seragam. Proses ini 
juga digunakan untuk memisahkan produk kominusi.
Kominusi (Pengecilan 
Ukuran) Ukuran tidak seragam
(selang besar)
Sizing (Pemisahan  Berharga 

Berdasar Ukuran)
Berharga Pengotor

Konsentrasi  Pengotor
(Peningkatan Kadar)
Berharga Ukuran seragam
Dewatering (selang kecil)
(Pengurangan Kadar Air) Pengotor

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 15


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Proses Sizing dapat dilakukan melalui Pengayakan dan 


Classifying. 

Kominusi (Pengecilan  Pengayakan (Screening) : 


Ukuran) Pemisahan dengan 
menggunakan pengayak

Pengayakan  (Screening)
Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)

Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar)

Dewatering
(Pengurangan Kadar Air)

Skala Lab Skala Pabrik

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 16


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Proses Sizing dapat dilakukan melalui Pengayakan dan 


Classifying. 

Kominusi (Pengecilan  Proses pemisahan pada klasifikasi menggunakan prinsip


Ukuran) perbedaan laju pengendapan pada setiap partikel.

Metode Klasifikasi (Classifying)
Sizing (Pemisahan 
Berdasar Ukuran)
Overflow

Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar) Underflow

Dewatering
(Pengurangan Kadar Air)

Contoh alat Classifyer

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 17


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Proses Konsentrasi adalah proses pemisahan partikel 
berharga (Peningkatan kadarnya) dari pengotornya dengan 
menggunakan sifat fisikanya, misalnya kemagnetan, berat 
Kominusi (Pengecilan  jenis, kelistrikan, dsb.
Ukuran) Berharga Contoh di samping 
Pengotor
adalah penggunaan 
Sizing (Pemisahan 
magnet untuk 
Berdasar Ukuran)
memisahkan besi dari 
pengotornya
Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar)
• Untuk komoditas besi, 
Dewatering
concentrator yang 
(Pengurangan Kadar Air)
digunakan adalah Magnetic
Separator.
• Produk Konsentrasi disebut 
Konsentrat Magnetic Separator

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 18


Tahapan Pengolahan Mineral

Karakterisasi Bijih Proses Pengolahan Mineral seringkali dilakukan dalam kondisi 


basah, dalam artian bijih telah dicampur air hingga menjadi 
slurry/lumpur. 
Kominusi (Pengecilan 
Di akhir proses, air yang ada harus dikurangi melalui kegiatan 
Ukuran)
dewatering.

Sizing (Pemisahan  Metode yang dilakukan misalnya adalah melalui pengendapan 


Berdasar Ukuran) di thickener,filtrasi, dan pemanasan.

Konsentrasi 
(Peningkatan Kadar)

Dewatering
(Pengurangan Kadar Air)
Thickening di alat Thickener Drum Filters

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 19


EKSTRAKSI/PEMURNIAN

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 20


Apa itu Ekstraksi?
Ekstraksi adalah proses pemisahan logam dari bijih/konsentratnya. Proses ini merupakan inti 
dari kegiatan metalurgi, dimana bijih/mineral akan dikonversi menjadi logam seperti yang 
kita gunakan sehari‐hari. Beda dengan Pengolahan Mineral yang produknya hanya 
Konsentrat. 

Bentuk Logam Produk dari proses ekstraksi adalah logam. 

Contoh: Bila dalam mineral, besi akan berbentuk 
Fe2O3, maka produk dari ekstraksinya adalah Fe, 
Bentuk Konsentrat tanpa ikatan dengan oksigen (O2). 

• Bila metode ekstraksi logam belum 
ditemukan, hingga saat ini manusia 
akan masih menggunakan kapak 
batu.
• Beruntung sekitar 8000 tahun lalu 
metode ekstraksi logam ditemukan  Kapak Batu Kapak Logam

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 21


Metode Ekstrasi
Metode yang digunakan untuk ekstraksi logam ada tiga jalur, yaitu:

Jalur Pyrometallurgy (Jalur Panas)
1
Pyrometallurgy melibatkan proses dan reaksi kimia yang dilakukan 
pada temperatur yang tinggi.  
Contoh: Peleburan besi, tembaga, Ferronickel, dsb.
Jalur Hyrdrometallurgy (Jalur Air)
2 Melibatkan reaksi kimia yang dilakukan 
pada temperatur yang relatif lebih rendah. 
Menggunakan reagen‐reagen kimia dalam 
operasi.
Contoh: Ekstraksi emas dengan asam 
sianida atau menggunakan merkuri.
Jalur Electrometallurgy (Jalur Listrik)
Melibatkan proses dan reaksi kimia dengan bantuan aliran listrik 
3 melalui bentuk elektrolitik.
Contoh: Pemurnian emas 

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 22


Metode Pyrometallurgy (Jalur Panas)
Jalur Pyrometallurgy

• Secara umum reaksi pada ekstraksi logam termasuk dalam 
reaksi redoks (reduksi‐oksidasi).
Misalnya: Fe2O3 + C  Fe + CO2
Temperatur Tinggi
Besi Karbon Karbon
Logam Besi

+ +
Oksigen Oksigen Oksigen Oksigen
Karbon, pada reaksi di atas disebut sebagai reduktor.
• Peranan reduktor dan temperatur sangat tinggi bagi keberlangsungan 
reaksi ini. Reduktor dapat berupa batubara, kokas, gas alam, 
aluminium, dsb (bergantung pada reaksi).
• Oleh karena itu, pada smelter logam, misalnya besi dan nikel, 
keberadaan batubara atau kokas menjadi salah satu faktor penting 
untuk supply.
• Reaksi/proses dapat terjadi dalam kondisi padat atau telah menjadi 
lelehan.

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 23


Metode Pyrometallurgy (Jalur Panas)
Komoditas Besi
Blast Furnace
Terdapat tiga jenis 
Pyrometallurgy jalur pyrometallurgy
Direct Reduction
untuk Besi untuk memproduksi 
Contoh: Rotary Kiln, HYL, Midrex, dsb
besi
Smelting Reduction
Contoh: COREX, Hismelt

Rotary Kiln

• Reduktor: Batubara
Blast Furnace • Reaksi dalam kondisi  COREX

• Reduktor: Kokas
padat (temperatur  • Reduktor: Batubara
0
• Reaksi kondisi leleh 
sekitar 900 C) • Reaksi mirip dengan Blast Furnace, 
• Produk: Sponge Iron namun dengan modifikasi agar 
(sekitar 14000C)
• Produk: Pig Iron  dapat menggunakan batubara

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 24


Metode Pyrometallurgy (Jalur Panas)
Komoditas Besi (2)

• Produk Besi dari tiga proses di atas cenderung memiliki kandungan Karbon 
yang tinggi yang bersumber dari batubara atau kokas. 
• Produk dapat diproses lebih lanjut untuk menjadi Baja dengan mengurangi 
kadar karbon tersebut hingga menjadi max. 2% Carbon. (Baja: 0.12–2.0% C)

Produk Blast Furnace
Produk Direct Reduction
Dan Smelting Reduction

Pig Iron

Electric Arc Furnace
Basic Oxygen Furnace
(BOF) Proses dilakukan melalui 
Proses dilakukan melalui  pemanasan dengan listrik + 
Produk Baja
penghembusan oksigen penghembusan oksigen

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 25


Metode Pyrometallurgy (Jalur Panas)
Komoditas Nikel
Blast Furnace
Terdapat dua jenis 
Pyrometallurgy Proses ini untuk memproduksi  jalur pyrometallurgy
untuk Nikel Nickel Pig Iron (NPI) untuk memproduksi 
Direct Reduction nikel
Proses ini jalur untuk memproduksi 
Ferronickel atau nickel‐matte. 
Contohnya proses Rotary Kiln

Bijih Nickel Direct Reduction Nickel Calcined/Sponge FeNi


Rotary Kiln

Ferronickel Proses Refining
Proses pemurnian lebih 
Submerged Arc Furnace
lanjut dengan 
menghilangkan pengotor Proses dilakukan melalui 
pemanasan dengan listrik

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 26


Metode Pyrometallurgy (Jalur Panas)
Komoditas Nikel
Blast Furnace
Terdapat dua jenis 
Pyrometallurgy Proses ini untuk memproduksi  jalur pyrometallurgy
untuk Nikel Nickel Pig Iron (NPI) untuk memproduksi 
Direct Reduction nikel
Proses ini jalur untuk memproduksi 
Ferronickel atau nickel‐matte. 
Contohnya proses Rotary Kiln

Bijih Nickel Direct Reduction Nickel Calcined/Sponge FeNi


Rotary Kiln

Ferronickel Proses Refining
Proses pemurnian lebih 
Submerged Arc Furnace
lanjut dengan 
menghilangkan pengotor Proses dilakukan melalui 
pemanasan dengan listrik

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 27


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Jalur Hydrometallurgy

Hydrometallurgy: Teknik pemisahan yang menggunakan larutan


atau reagen kimia untuk menangkap atau melarutkan logamnya.
Analogi

Bijih Logam Residu
+ +
Logam Terlarut 
siap untuk 
diproses 
berikutnya!
Logam Terlarut
Reagen Kimia

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 28


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Tahapan Proses Hydrometallurgy
Tahapan proses hidrometalurgi secara umum ada dua, yaitu:
• Pelarutan/Pelindian (Leaching)
Pelarutan selektif → pelarutan logam
berharga tertentu dalam bijih/konsentrat tanpa
melarutkan (minimal) mineral pengotornya.
Mineral pengotor tetap dalam bentuk solid
dan masuk ke solid residu

• Recovery (Pengambilan Logam)
Pengendapan secara selektif terhadap logam
yang telah ada di larutkan.

Diendapkan untuk diambil 
padatan logamnya

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 29


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Tahapan Proses Hydrometallurgy
Secara garis besar proses hidrometalurgi mengikuti flowsheet:

Bijih/konsentrat
Oksidator Reagen pelindian

PELINDIAN
(leaching)

Pemisahan solid-likuid
Residu solid
(Solid-liquid separation)

Larutan

Pemurnian larutan
hasil leaching
(Solution purification)
Memisahkan logam 
berharga dari logam  Presipitasi
terlarut lainnya!
Produk: logam, oksida murni

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 30


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Hydrometallurgy Komoditas Emas
Tipikal proses pelindian emas (metode Carbon in Pulp):
Reagen: Asam sianida (HCN), Penyerap logam di larutan: Karbon Aktif 

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 31


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Hydrometallurgy Komoditas Alumina
• Komoditas Bauksit hanya memiliki satu proses, yaitu PROSES 
BAYER, untuk memproduksi Alumina (Al2O3) dari Bijih Bauksit.

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 32


Metode Hydrometallurgy (Jalur Air)
Hydrometallurgy Komoditas Alumina
• Proses Bayer secara umum adalah perutan alumina dengan 
menggunakan reagen larutan NaOH panas 

Pemanasan 
Pelarutan untuk 
menghilangkan 
ikatan air dari 
Pemisahan Larutan  Alumina.
dari residu

Pengendapan 
logam

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 33


REKAYASA FISIK

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 34


Metalurgi Fisika
Metalurgi Fisika

Dalam pembuatan logam, tahap rekayasa fisik adalah tahap akhir 
dengan tujuan merekayasa sifat dan bentuk fisik logam agar 
sesuai kebutuhan produk.

1 Sifat/Karakteristik Fisik

Sifat logam: 
Kekuatan, 
kekerasan, 
ketangguhan, dsb.

Logam Kuat Logam Lentur

Metode Perlakuan Panas (Heat Treatment)
Metode

Metode Pemaduan Logam (Alloying)
Metode Lainnya
Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 35
Metalurgi Fisika
Bentuk Fisik

2 Bentuk Fisik

Contoh Proses Rekayasa Bentuk Fisik Logam

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 36


Metalurgi Fisika
Bentuk Fisik
Metode untuk rekayasa bentuk fisik logam:
Metode Pengecoran (Casting)

Metode Pembebanan

Metode Machining (Pemotongan)

Potong/Lubang

Workshop Working Group Metallurgy ‐ PERHAPI 37


TERIMA KASIH
Reza Pebrian Hardika, ST
rezafebrianh@gmail.com
+6281‐315‐375‐740

38

Anda mungkin juga menyukai