Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA

LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rangkaian R-L-C paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan arus dari
sumber (i) menjadi tiga, yaitu arus yang menuju arus yang menuju resistor (iR), induktor (iL)
dan kapasitor (iC). Sedangkan tegangan jatuh pada resistor (vR), pada induktor (vL) dan pada
kapasitor (vC) sama besar dengan sumber tegangan (v). Gambar rangkaian R-L-C parallel
dibawah memperlihatkan hubungan arus secara vektoris pada rangkaian R-L-C paralel.
Suatu rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari resistor (R), reaktansi induktif (XL) dan
reaktansi kapasitif (XC), dimana ketiganya dihubungkan secara paralel. Fasor tegangan (v)
sebagai sumber tegangan total diletakan pada ωt = 0. Arus efektif (iR) berada sefasa dengan
tegangan (v). Arus yang melalui reaktansi induktif (iL) tertinggal sejauh 900 terhadap
tegangan (v) dan arus yang melalui reaktansi kapasitif (iC) mendahului sejauh 900 terhadap
tegangan (v). Arus reaktif induktif (iL) dan arus reaktif kapasitif (iC) bekerja dengan arah
berlawanan, dimana selisih dari kedua arus reaktif tersebut menentukan sifat induktif atau
kapasitif suatu rangkaian. Arus gabungan (i) adalah jumlah geometris antara arus efektif (iR)
dan selisih arus reaktif (iS) yang membentuk garis diagonal empat persegi panjang yang
dibentuk antara arus efektif (iR) dan selisih arus reaktif (iS). Posisi arus (i) terhadap tegangan
(v) ditentukan oleh selisih kedua arus reaktif (iS).
Bila arus yang melalui reaktansi induktif (iL) lebih besar daripada arus yang melalui reaktansi
kapasitif (iC), maka arus total (i) tertinggal sejauh 900 terhadap tegangan (v), maka rangkaian
paralel ini cenderung bersifat induktif. Sebaliknya bilamana arus yang melalui reaktansi
induktif (iL) lebih kecil daripada arus yang melalui reaktansi kapasitif (iC), maka arus total (i)
mendahului sejauh 900 terhadap tegangan (v), maka rangkaian paralel ini cenderung bersifat
kapasitif.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat-sifat suatu daya pada beban RLC
2 Untuk memahami perhitungan factor daya pada suatu beban
3 Untuk mengetahui jenis-jenis daya yang tedapat pada arus AC
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Daya
A. Pengertian Daya
Daya adalah Laju Energi yang dihantarkan selama melakukan usaha dalam periode waktu
tertentu. Satuan SI (Satuan Internasional) untuk Daya adalah Joule / Sekon (J/s) = Watt (W).
Satuan Watt digunakan untuk penghormatan kepada seorang ilmuan penemu mesin uap yang
bernama James Watt. Satuan daya lainnya yang sering digunakan adalah Daya Kuda atau
Horse Power (hp), 1 hp = 746 Watt. Daya merupakan Besaran Skalar, karena Daya hanya
memiliki nilai, tidak memiliki arah.
 Daya dikatakan positif, ketika arus yang mengalir bernilai positif, artinya arus mengair
dari sumber tegangan menuju rangkaian (transfer energi dari sumber ke rangkaian)
 Daya dikatakan negatif, ketika arus yang mengalir bernilai negatif, artinya arus engair
dari rangkaian menuju sumber tegangan 9transfer energi dari rangkaian ke tegangan)

Dalam Fisika, Daya disimbolkan dengan Persamaan Berikut :


P = W / t..................... (2.1)
Dari Persamaan diatas maka kita juga dapat mengubah rumus daya menjadi :
P = (F.s) / t..................... (2.2)
P = F . v..................... (2.3)
Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha (W) = Gaya (F) dikali Jarak (s) dibagi Waktu
(t)
Dan Rumus Kecepata (v) = jarak (s) dibagi waktu (t)
Keterangan
P = Daya ( satuannya J/s atau Watt )
W = Usaha ( Satuannya Joule [ J ] )
t = Waktu ( satuannya sekon [ s ] )
F = Gaya (Satuannya Newton [ N ] )
s = Jarak (satuannya Meter [ m ] )
v = Kecepatan (satuannya Meter / Sekon [ m/s ] )
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Nah berdasarkan persamaan fisika diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju
usaha, maka semakin besar pula laju daya. Sedangkan apabila semakin lama waktunya maka
laju daya akan semakin kecil.
B. Daya Sesaat
Daya sesaat adalah daya yang terjadi hanya terjadi pada waktu tertentu, yaitu ketika sebuah
komponen mempunyai tegangan dan arus yang mengair padanya di waktu tersebut.

C. Daya Kompleks
 Daya Rata-Rata (P)
Daya ini sebenarnya adalah daya yang di pakai oeh kompnan pasif di luar resistor yang
merupakan daya yang terpakai atau terserap. Pada suplai PLN ke rumah-rumah, daya yang
tercatat pada kWH meter adaah daya rata-rata atau sering di sebut juga sebagai daya nyata
yang akan di bayarkan oeh pelanggan.

Secara matematis, daya rata-rata atau daya nyata merupakan perkalian antara tegangan efektif,
arus efektif, dan koefisien faktor daya nya.

P = Veff Ieff cos ..................... (2.4)

Simbol : P
Satuan : Watt (W)
 Daya Reaktif (Q)
Daya ini adalah daya yang muincul yang di akibatkan oeh komponen pasif di luar resistor
yang merupakan daya rugi-rugi atau daya yang tidak di inginkan. Daya ini seminimal
mungkin dihindari, atau paling tidak di perkecil, walaupun tidak akan hilang sama sekali,
dengan cara memperkecil faktor dayanya.
Secara matematis, daya reaktif merupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan

nilai sin .

Q = Veff Ieff sin ..................... (2.5)

 Daya Tampak
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Daya yang sebenarnya yang disuplai oeh PLN, yang merupakan resultan daya antara daya
rata-rata dan daya efektif

Secara matematis, daya tampak merupakan perkaian antara tegangan dan arus efektifnya.
S=Veff Ieff..................... (2.5)
 Daya Kompeks
Merupakan gabungan antara daya rata-rata dan daya reaktifnya.

S = P + jQ = Veff Ieff cos + jVeff Ieff sin = Veff Ieff ..................... (2.6)

D. Penguat Daya
Penguat daya transistor hampir selalu menggunakan dua atau lebih transistor yang di rangkai
dalam balance. Dalam push pull amplifer, transistor akan menghantar atau menyumbat secara
bergantian. Kedua transistor yang di pakai harus mempunyai kasrakteristik yang sama. Untuk
dipakai daam balance, pabrik menyediakan pasangan khusus. Pasangan transistor ini
mempunyai karakteristik yang sama. Dua transistor yang tidak menghasilkan cacat pada
sinyal keluaran.
E. Penyaluran Daya

Daya adalah sama di kedua sisi. Kita ketahui rumus daya adalah: daya = tegangan arus, atau

P=V I. Jadi,

P = V1 I1 = V2 I2..................... (2.7)

Jika tegangan menjadi 5 kali lebih besar, maka arus akan menjadi 5 kali lebih kecil. Contoh,
arus berkurang ddari 15 A menjadi 15 : 5 = 3 A.
2.2 Faktor Daya
Faktor daya atau power factor (pf) merupakan perbandingan daya rata – rata terhadap daya
tampak

Pf = = = cos ..................... (2.8)


PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

0 < cos < 1

Dengan demikian, bila:

, berarti beban merupakan impedansi tahanan murni

, berarti beban merupakan impedansi induktif murni

(negatif), berarti beban merupakan impedansi reaktif

(positif), berarti imdansi reaktif kapasitif

 Perbaikan Faktor Daya

Faktor daya atau power factor (pf) akan membesar atau meningkat ketika nilai cos

mendekati 1 atau sudut akan mendekati sudut 0.

Q atau daya reaktif sebenarnya adalah daya rugi-rugi dan sebisa mungkin di minimalkan.
Artinya, dengan nilai daya rata-rata yang tetap dan nilai daya reaktif yang di perkecil, maka
itu akan memperkecil daya tampak keseluruhan.

Nilai P tidak berubah, yang di ubah adalah nilai Q karena Q berkaitan dengan komponen L
atau C. Oeh karena itu, untuk meningkatkan faktor daya, komponen L atau C harus di pasang
secara paralel untuk membuat nilai P yang tetap atau konstan.

Akan di dapatkan nilai:

P= R = ..................... (2.9)
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Jika komponen yang akan di pakai untuk memperkecil nilai Q, katakanlah komponen C

Akan di dapatkan nilai

P= R Ieff R =

Terlihat bahwa nilai P berubah, padahal syarat untuk perbaikan faktor daya adalah nilai P
yang tetap.

Tetapi jika komponen C tersebut di pasang paralel, maka:

Akan didapatkan nilai:

P= R = ..................... (2.10)

2.3 SEGITIGA DAYA


Hubungan daya rata-rata, daya reaktif dan daya tampak dapat di nyatakan dengan
mempresentasikan daya – daya tersebut sebagai vektor. Daya rata – rata atau daya nyata
direpresentasikan sebegai vektor vertikal. Vektor daya tampak adalah hipotenusa (sisi
miring) dari segitiga siku – siku yang terbentuk dengan menghubungkan vektor – vektor
daya nyata dan reaktif. Representasi ini sering disebut sebagai segitiga daya.

P = Veff Ieff cos


PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

S S = Veff Ieff
Q Q = Veff Ieff sin

Q = Veff Ieff sin


S = Veff Ieff lagging

P = Veff Ieff cos


PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB III
3.1 PERALATAN DAN FUNGSI
 Power Supply Simetris : Berfungsi sebagai sumber tegangan DC
 Miliammeter : berfungsi untuk mengukur arus
 Voltmeter Digital : Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik
 Protoboard : Berfungsi sebagai tempat untuk merangkai
komponen yang bersifat sementara
 Penjepit Buaya : Berfungsi untuk menghubungkan rangkaian satu
dengan rangkaian yang lainnya
 Jumper : Berfungsi untuk menghubungkan darisatu
komponen ke komponen lainnya

 Komponen
 Induktor 2,5 mHenry  Fungsinya: sebagai pelipat ganda tegangan
 Resistor yang di gunakan antara lain:
- Resistor 120Ω
- Resistor 220Ω
- Resistor 330Ω
- Resistor 510Ω
- Resistor 1KΩ
Fungsinya: sebagai hambatan yang masuk terhadap arus
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

3.2 PROSEDUR
A. Mengukur Daya Tahanan Murni.
1. Dirangkai komponen dan peralatan seperti pada gambar dibawah ini:

2. Dihidupkan Power Supply Adaptor (PSA) 5 V.


3. Diamati dan dicatat besar nilai arus yang ditunjukkan pada miliammeter.
4. Diulangi prsedur dengan menggunakan variasi nilai resistor
B. Mengukur Daya pada Induktor
1. Dirangakai komponen peralatan seperti gambar di bawah ini:

2. Dihidupkan PSA dan diatur tegangannya sebesar 1 – 10 V, dengan interval 1


V.
3. Diamati dan dicatat arus yang ditampilkan pada miliammeter.
4. Diulangi prosedur dengan menggunakan variasi nilai resistor.
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB IV

 DATA PERCOBAAN
A. Daya pada Tahanan Murni
R (Ω) 120 220 270 2K 3K
V (V) 5 5 5 5 5
I(A) 9,06 x 10-3 9,10 x 10-3 5,58 x 10-3 5,52 x 10-3 8,64 x 10-3

B. Daya Pada Konduktor


R(Ω) V(V) I(A)
6,5 9,10 x 10-3
270 7,7 7,63 x 10-3
12,5 9,66 x 10-3
6,5 8,1 x 10-3
3K 7,7 8,92 x 10-3
12,5 9,76 x 10-3
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB V
GAMBAR PERCOBAAN
5.1 Gambar dengan resistor

RΩ=120 Ω, 460 Ω, 1K Ω, 3K Ω
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

5.2 Gambar dengan induktor

RΩ=120 Ω, 3kΩ
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

VII. ANALISA DATA


1. Hitunglah daya pada tekana murni (PSA=5V)!
Jawab: Rumus: P = V x I (PSA 5V)
 P = V x I = 5V x 9,06 x 10-3 A= 45,3 x 10-3 W
 P = V x I = 5V x 9,10 x 10-3A= 45,5 x 10-3 W
 P = V x I = 5V x 5,58 x 10-3A = 27,9 x 10-3W
 P = V x I = 5V x 5,52 x 10-3= 27,6 x 10-3 W
 P = V x I = 5V x 8,64 x 10-3
2. Hitunglah daya pada induktor murni!
Jawab: Rumus: Q = V x I x R
1. Jika R = 270 Ω
 Q = V x I x R = 270 Ω x 6,5V x 9,10 x 10-3A= 15,97 C
 Q = V x I x R = 270 Ω x 7,7V x 7,63 x 10-3A= 15,86 C
 Q = V x I x R = 270 Ω x 12,5V x 9,66 x 10-3A= 32,60 C
2. Jika R = 3 KΩ
 Q = V x I x R = 3000Ω x 6,5V x 8,1 x 10-3A= 157,95 C
 Q = V x I x R = 3000Ω x 7,7V x 8,92 x 10-3A= 206,052 C
 Q = V x I x R = 3000Ω x 12,5V x 9,76 x 10-3A= 366 C

3. Jenis-jenis daya!
Jawab:
 Daya Aktif : daya yang dimanfaatkana untuk melakukan suatu
kerja/gerak. Yang memiliki satuan watt. Contohnya : mesin cuci, lampu
dll.
 Daya reaktif : yang tidak bisa dimanfaatkan karena hanya ada pada
jaringan. Yang memiliki satuan VAR (Volt Ampere Reaktif). Contohnya
: di gedung perkantoran atau perindustrian.
 Daya semu : daya yang sesungguhnya/sebenarnya. Yang memiliki
satuan VA.

BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 KESIMPULAN
1. Sifat daya pada beban RLC :
- Daya dikatakan positif, ketika arus yang mengalir bernilai positif artinya arus
mengalir dari sumber tegangan menuju rangkaian (transfer energi dari sumber ke
rangkaian )
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

- Daya dikatakan negatif, ketika arus yang mengalir bernilai negatif artinya arus
mengalir dari rangkaian menuju sumber tegangan (transfer energi dari rangkaian
ke sumber )
2. Perhitungan factor daya pada suatu beban :
Faktor daya atau power factor (pf) merupakan perbandingan daya rata-rata terhadap daya
tampak dengan rumus :

3. Daya adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha.


Jenis-jenis daya pada arus AC :
- Daya Aktif - Daya Semu
- Daya Reaktif - Daya Nyata
- Faktor Daya

8.2 SARAN
1. Sebelum melaksanakan praktikum, agar mengetahui alat-alat dan komponen serta
fungsinya yang akan digunakan dalam praktikum ini dengan cara mempelajari buku
penuntun atau referensi lain.
2. Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum, hendaknya berhati-hati dalam merangkai
komponennya. Jika menemui kesulitan tanyakan kepada asisten.
3. Sebaiknya praktikan dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ada di dalam
laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai