Editor :
Aditya Dwi Wahyu Nugroho
KKN TIM 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017/2018
KATA PENGANTAR
Penulis
Aditya Dwi W N
Januari 2018
ii
DAFTAR ISI
iii
PENDAHULUAN
1
EM4
1. Pengertian
Macam-macam EM4
2
3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski
berbeda, dalam tanah memberikan multiple effect yang secara
dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti
asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar
tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri
asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri
fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan
asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas
berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara.
3
2. Fungsi
3. Aplikasi EM4
Pertanian (EM4 botol warna kuning)
Manfaat :
4
Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha.
Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air
dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke
tanah dan tubuh tanaman.
Manfaat :
Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air
minum setiap hari. Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian
disemprotkan ke dalam pakan ternak. Untuk mencegah bau kotoran
dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan
perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang
tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk
menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc
larutan dalamn 1 liter air.
Manfaat :
5
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit
Cara Pemakaian :
Pembuatan EM4
Apabila dalam operasional harus membeli EM4 tersebut harganya
lumayan mahal, Untuk itu diperlukan pengetahuan dalam hal
bagaimana cara membuat sendiri guna menekan biaya dan
memanfaatkan bahan yang ada. Berikut adalah beberapa cara untuk
membuat EM4.
Cara 1:
Bahan - bahan :
- Pepaya matang atau kulitnya 0,5 Kg
- Pisang matang atau kulitnya 0,5 Kg
- Nanas matang atau kulitnya 0,5 Kg
- Kacang panjang segar 0,25 Kg
- Kangkung air segar 0,25 Kg
- Batang pisang muda bagian dalam 1,5 Kg
- Gula pasir 1 Kg
- Air Tuak Dari Nira / Air Kelapa 0,5 Liter
Cara Pembuatan :
6
Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan
kulit buah yang tidak dimakan.
2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan
dalam ember.
3. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi
dan aduk hingga rata.
4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara
bertahap setiap hari hingga habis.
5. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah
yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah em4 yang siap
digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
6. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai
pupuk kompos.
Cara 2 :
Bahan – Bahan :
- Air cician beras ( leri ) = 5 Liter
- Air kelapa = 5 Liter
- Cincangan halus sampah sayur = 3 Kg
- Kulit jeruk = seadanya
- Ragi tempe = 1 butir
- Cairan gula jawa/merah = 1 Kg
Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan
perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada
hari ke -17 EM4 sudah jadi.
Cara 3 :
7
Bahan – Bahan :
- Gula pasir/merah = 1kg
- Terasi = ¼ Kg
- Dedak = 1 ½ Kg
- Ragi tape = 15 butir
- Air biasa = 5 Liter
Cara Pembuatan :
Air direbus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur
terasi, dedak dan gula pasir aduk sampai rata. Tunggu 3-4 jam
setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di
tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di
tempat lembab. kurang lebih 15 hari EM4 siap digunakan.
Pembiakan EM4
Adapun cara lainnya apabila didapati cara pembuatan EM4 terlalu
sulit, yakni dengan cara pembiakan EM4 menggunakan bakteri dari
EM4 buatan pabrik guna mempermudah dalam hal pembuatan.
Berikut adalah cara pembiakan EM4 :
Cara 1 :
Bahan-bahan :
- 1 liter bakteri yang akan diperbanyak
- Siapkan sedikitnya 3 kg bekatul (jangan sampai kurang)
- Siapkan ¼ kg gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau
tetes tebu, salah satu aja
- Siapkan ¼ kg terasi
- Siapkan 5 liter air
Alat-alat :
- Ember plastik
- Pengaduk atau centong
8
- Panci untuk pemasak air
- Botol plastik atau kaca penyimpan
- Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa
Cara Pembuatan :
9
Cara 2 : ( Cara penulis sewaktu melakukan percobaan )
Bahan-bahan :
- 50 ml ( 5 tutup botol ) bakteri yang akan diperbanyak
- Siapkan sedikitnya 1 kg bekatul (jangan sampai kurang)
- Siapkan 1 ons gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir
atau tetes tebu, salah satu aja
- Siapkan 1 ons terasi
- Siapkan 3 liter air
Alat-alat :
- Ember plastik
- Pengaduk atau centong
- Panci untuk pemasak air
- Botol plastik atau kaca penyimpan
- Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa
Cara Pembuatan :
10
6. Bila sudah jadi yaitu sekitar 7 hari bakteri hasil pengembangan
ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan,
kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan.
7. Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan
untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk
hijau.
8. Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita
gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita
tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan
air matang dingin dan gula.
Alur Proses :
Catatan :
11
Pupuk Organik Cair
12
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian
dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan
timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu,
pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti
maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-
pengujian di lapangan.
Bahan-bahan :
13
gajah, benggala, umbi (kembang kol,
dan kotoran tomat, cabe dan
kelelawar kentang)
Air Melarutkan unsur
hara
Alat-alat :
Drum (ember), karung beras, plastik penutup, tali pengikat,
pemberat.
Cara pembuatan :
1. Isi karung dengan daun-daunan (yang telah dicincang halus)
atau kotoran ternak yang masih segar (kira-kira ¾ karung)
lalu ikat karungnya.
2. Masukkan karung berisi dedaunan dan kotoran tersebut ke
dalam drum/ember kosong kemudian diisi air. Perbandingan
antara air dan berat isi karung adalah 2 liter air untuk 1 kg
berat isi karung.
3. Letakkan batu yang cukup berat diatas karung sehingga
karung tersebut dapat tenggelam. Drum dijaga selalu
tertutup, agar tidak ada unsur hara yang hilang akibat
penguapan.
4. Karung diangkat dari dalam drum setelah kira-kira 2-3
minggu (bila menggunakan daun muda bisa sampai 3
minggu). Larutan dalam drum itulah yang disebut pupuk cair.
Ampas yang didalam karung dapat digunakan untuk
menyuburkan tanah sebagai pupuk padat.
14
Cara penggunaan :
Cara 2 :
Bahan Satuan
Kotoran ayam 1 karung
Dedak Setengah karung
Dedaunan 30 kg
Gula merah 100 gram
Bioaktivator (EM4) 50 ml
Air Secukupnya
Tong plastik kedap udara Ukuran 100 liter
Cara pembuatan :
1. Cincang semua bahan-bahan organik untuk mempermudah
proses fermentasi
2. Masukkan semua bahan organik ke dalam tong dengan
komposisi 2 banding 1 artinya 2 bagian organik dan 1 bagian
air
3. Aduk hingga merata
4. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dengan gula merah 5 liter
air aduk hingga merata
5. Tambahkan EM4 ke dalam tong dan tutup rapat
15
6. Diamkan selama 7-10 hari
7. Setelah dirasa matang dengan adanya aroma wangi tape,
pisahkan yang cair dan padat dengan penyaringan.
8. Dan diperoleh pupuk organik cair dan pupuk padat. Pupuk
akan tahan selama 6 bulan.
Penggunaan :
Bahan-bahan :
- 50 ml ( 5 tutup botol ) EM4
- Siapkan 1,5 ons gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir
atau tetes tebu, salah satu aja (penulis menggunakan gula pasir)
16
- Siapkan limbah cair tahu 2,5 liter
- Siapkan 2,5 liter air
Alat-alat :
- Ember plastik/tong
- Pengaduk
- Panci untuk pemasak air
- Botol plastik atau kaca penyimpan
- Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa
Cara Pembuatan :
17
Alur Proses :
Penggunaan :
Untuk tanaman sayuran
(selada, caysim, sawi, kol, seledri, bawang)
1. setiap 30 cc dicampurkan air 5 l
2. disemprotkan pada bawah daun 3x berturut-turut dengan waktu
7 hari sekali
18
3. penyemprotan pertama umur 7 hari setelah tanam
4. dosis per hektar untuk 1x aplikasi 1,5 liter
waktu penyemprotan pagi jam 7-10 atau sore 15-16 dan jangan
menyemprot pada siang hari
19
PENUTUP
Adalah ilmu yang bermanfaat apabila bisa diaplikasikan langsung
ke masyarakat. Besar harapan penulis agar terus ada perbaikan dan
pengembangan dari pembaca untuk langsung mempraktekkan
ataupun mengaplikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Henry Winoto di API (Asosiasi Pepaya Indonesia) DKI &
BANTEN. http://papaji.forumid.net/t14621-membuat-em4-sendiri
suplirahim1960.blogspot.com dalam
http://www.agrotani.com
http://www.heiferindonesia.org
https://kusakusi.wordpress.com/2014/11/05/effective-
microorganisme-4
20