0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan5 halaman
Teks tersebut membahas berbagai metode pengelolaan sumber daya air tanah, termasuk metode Theis recovery untuk menghitung penurunan tingkat air bawah tanah, penyusupan air laut ke akuifer pantai, dan berbagai metode penurapan air tanah seperti secara mendatar dan tegak. Teks ini juga menjelaskan proses inkrustasi, korosi, dan penjernihan air dalam konteks pengelolaan sumber daya air tanah.
Teks tersebut membahas berbagai metode pengelolaan sumber daya air tanah, termasuk metode Theis recovery untuk menghitung penurunan tingkat air bawah tanah, penyusupan air laut ke akuifer pantai, dan berbagai metode penurapan air tanah seperti secara mendatar dan tegak. Teks ini juga menjelaskan proses inkrustasi, korosi, dan penjernihan air dalam konteks pengelolaan sumber daya air tanah.
Teks tersebut membahas berbagai metode pengelolaan sumber daya air tanah, termasuk metode Theis recovery untuk menghitung penurunan tingkat air bawah tanah, penyusupan air laut ke akuifer pantai, dan berbagai metode penurapan air tanah seperti secara mendatar dan tegak. Teks ini juga menjelaskan proses inkrustasi, korosi, dan penjernihan air dalam konteks pengelolaan sumber daya air tanah.
Metode Theis Recovery • Reaksi sulfat dan penambahan karbon
atau asam lemah yang lain
Pencatatan data terjadinya drawdown setelah pompa dimatikan hanya dapat • Terjadi pelarutan dan pengendapan untuk menghitung harga T saja. Perubahan total hanya terjadi pada yang Data diplotkan pada kertas grafik semi ketiga. Disini akan diketahui bahwa ion Cl dan log harga S1 (terjadinya drawdown Na lebih dominan pada air laut, sedangkan kembali) pada sumbu tegak dan harga pada airtanah ion yang dominan CO3 dan t/t1 pada sumbu datar (sumbu HCO3. logaritma). Komposisi airtanah akan bertambah dengan t: waktu dimulainya pemompaan hingga ion Cl. Untuk mengetahui adanya penyusupan pengukuran terjadinya kembali drawdown. tersebut dapat ditentukan dengan analisis kimia yang disebut perbandingan klorida t1: waktu sejak pompa dimatikan hingga bikarbonat (Chlorida Bicarbonate Ratio). pengukuran terjadinya kembali drawdown. • Mengurangi pemompaan di daerah Penyusupan air laut pada akuifer pantai pantai masuknya air laut di bawah permukaan tanah • Membuat pengisian buatan (artificial melalui akuifer di daerah pantai. recharge) pada akuifer pantai. • Penyusupan ini dapat terjadi akibat : • Memompa air laut yang terletak pada Penurunan muka airtanah atau bidang akuifer pantai pisometrik di daerah pantai. • Membuat penghalang di bawah tanah Pemompaan airtanah yang berlebihan di daerah pantai. di daerah pantai Metode Cooper – Jacob Metode Jacob Masuknya air laut ke daratan melalui • Penurunan dari Metode Theis sungai, kanal, saluran, rawa, cekungan lainnya. • Digunakan untuk nilai μ kecil (μ < 0,01) Hukum Ghyben-Herzberg hubungan antara air laut dengan airtanah tawar pada Prinsip Metode Penurapan Airtanah akuifer pantai pada keadaan statis. Kenyataan • membuat lubang di tanah sampai dengan adanya perbedaan berat jenis antara airlaut dengan airtanah tawar, maka bidang • kedalaman di bawah muka airtanah. batasnya tergantung pada keseimbangan keduanya. • Apabila kapasitasnya tidak mencukupi kebutuhan Penentuan penyusupan air laut pada akuifer pantai • penambahan luas kontak akuifer yang diturap, Penyusupan air laut pada akuifer pantai, mengakibatkan perubahan komposisi • secara mendatar, tegak ataupun airtanahnya, dengan cara : keduanya.
• Reaksi antara air laut dengan mineral-
mineral yang terdapat dalam akuifer Pemilihan Metode Penurapan Airtanah, Proses terjadi inkrustasi : dilakukan berdasarkan : Kondisi geohidrologi, Airtanah mengandung gas CO2 bebas Kuantitas & kualitas airtanah, Peralatan & terabsorbsi oleh air masuk ke tenaga yang tersedia, dan Biaya dalam tanah. Metode Penurapan Airtanah, dibedakan Kombinasi CO2 dengan air carbonic menjadi : acid (asam lemah). Penurapan secara mendatar Dalam pengalirannya, apabila Liang pengumpul, Parit pengumpul, bertemu dengan gamping atau napal Terowongan pengumpul, dan Sumur pelarutan kalsium karbonat dalam pengumpul. jumlah besar atau material inkrutasi yang lain. Penurapan secara tegak : Sumur dangkal Air tersebut ikut masuk dalam sumur dan sumur dalam oleh adanya perbedaan tekanan air Korosi : reaksi kimia pada suatu material yang pada akuifer dengan air dalam sumur mengakibatkan perubahan bentuk atau CO2 yang terlarut dalam air akan susunan kimia dari material tersebut, terlepas dan material karbonatan menjadikan tidak berfungsi sebagaimana akan tertinggal pada saringan atau mestinya atau rusak. pada kerikil pembalutnya.
Macam-macam korosi pada saringan : Faktor penyebab pH tinggi (> 7,5);
kesadahan karbonat > 300 bpj; besi > 2 bpj; • Direct chemical teramati pada dan mangan > 1 bpj. permukaan logam hancur merata yang meninggalkan tubuh logam dari Dispersi atau penghamburan dari faktor- kondisi aslinya. Lubang saringan faktor penyebab penurunan kadar kualitas melebar dan kekuatan saringan makin airtanah : Apabila air berkualitas jelek berkurang. bergerak menuju akuifer airtanah yang baik konsentrasi dari pengotor akan berkurang • Dezinfication atau selective corrosion sesuai jarak yang ditempuh disebabkan hilangnya salah satu komponen adanya dispersi longitudinal maupun dispersi logam. tranversal yang menghasilkan plume down Kondisi masih seperti bentuk aslinya, tetapi gradient. saringan menjadi mudah keropos dan lebih Reaksi yang turut menurunkan kualitas lemah. airtanah : penyaringan material padat, Penyebab : perbedaan potensial elektro kimia masuknya mikroorganisme, pemecahan masing-masing logam penyusun saringan. material kandungan organik oleh proses biologi, nitrifikasi ammonia, denitrifikasi Inkrustasi : akumulasi material dari luar pada nitrat, tumbuh-matinya bakteri, virus, lubang saringan --- penyumbatan pada lubang pertukaran ion, presipitasi kandungan kimia saringan ataupun pori antar butir pada kerikil yang terlarut dan penyaringan garam pada pembalut/formasi. Dapat bersifat keras lapisan lempung yang padat. seperti semen ataupun lunak. Terkadang inkrustasi terjadi akibat pengendapan hasil korosi saringan itu sendiri. Penjernihan Air = Proses menghilangkan zat- • Kondisi geologi atau geohidrologi, zat yang tersuspensi dalam air. Alat berupa meliputi : kondisi cekung-an airtanah, bak-bak pemisah yang disertai penyaring. lapisan pembawa air, kapasitas, dsb.
Koagulasi = proses menyatukan partikel- • Jumlah & kualitas air yang
partikel halus maupun kotoran dalam air dipergunakan untuk pengisian. menjadi suatu massa yang segera dapat • Tingkat peresapan & kecepatan dipisahkan atau disaring. pengisian airtanah Proses Koagulasi : • Penggunaan airtanah Proses koagulasi, meliputi : proses netralisasi • Efisiensi atau pertimbangan muatan negatif dengan memberi nukleus ke ekonomis. partikel yang tersuspensi/koloid, sehingga menyatu. Metode penyebaran air di permukaan (water spreading), meliputi : (Partikel-partikel tersuspensi/koloid mempunyai muatan listrik negatif, Metode cekungan (basin method), Metode menyebabkan saling tolak menolak dan tidak parit (furrow method), Metode saluran alam bersatu) (natural channel method), Metode perendaman (flooding method), dan Metode Koagulan : Fe2(SO4)3, FeCl3, Al2(SO4)3 ion- irigasi (irrigation method) ion bermuatan tiga positif akan bereaksi dengan muatan negatif partikel-partikel • Metode pengisian melalui lubang tersuspensi & mengumpulkan/menyatukan galian partikel-partikel tersebut. • Metode pengisian melalui lubang Pengisian airtanah buatan (artificial injeksi recharge) : • Metode induced recharge memasukkan air permukaan ke dalam tanah Metode penyebaran air di permukaan : menyebarkan air di permukaan tanah agar dengan maksud menambah jumlah airtanah. penyerapan yang berlangsung lebih besar sehingga menambah jumlah airtanah. Pengisian airtanah, dilakukan apabila tubuh air permukaan Metode Cekungan : air permukaan dialirkan ke suatu cekungan buatan. Air yang tidak dipergunakan untuk keperluan lain atau dimasukkan sedikit mengandung lumpur, agar terdapat kelebihan air permukaan. tidak menutup cekungan dan mengurangi peresapan air. Tujuan : Metode Parit : mendistribusikan air • mengurangi & mencegah penurunan permukaan pada suatu alur atau parit-parit airtanah, kecil yang sejajar, dangkal dengan dasar yang • mengurangi & mencegah penyusupan rata. air asin pada akuifer pantai, dan • Parit dibangun dengan ukuran lebar • menambah airtanah. 0,5 – 1 meter; kedalaman 1 – 1,5 meter dan panjang 10 – 15 meter. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Parit secara gradasi dari bawah ke pengisian airtanah : atas diisi berangkal kerakal pasir kasar. • Metode ini memerlukan 3. Metode pengisian melalui sumur pemeliharaan yang lebih diban- injeksi : Pada akuifer tertekan dingkan metode cekungan, karena 2 K b (hw – ho) Q = ln (ro/rw) lapisan pasir kasar perlu dibersihkan secara berkala. Pada akuifer bebas Q = K b (hw2 – ho2) c) Metode Saluran Alam : memanfaatkan ln (ro/rw) aliran sungai dengan membuat checkdam Metode sumur injeksi baik diterapkan (bendung) untuk memperlambat aliran air dan pada : memper-panjang waktu kontak air dengan tanah, sehingga peresap-an yang terjadi lebih • Daerah sempit atau padat besar. pemukiman, perkotaan, industri. • Metode ini dipergunakan pada sungai • Akuifer tertekan relatif dalam. influent (lossing stream). • Air yang diinjeksikan berkualitas baik d) Metode Perendaman : merendam tanah dan bebas lumpur. dengan air. 4. Metode induced recharge tidak • Pada daerah yang datar & luas, langsung kerapkali luas peren-daman menyimpang dari yang telah menurunkan muka airtanah disekitar direncanakan, maka sekeliling daerah sumber air permukaan dengan sumur pompa, perendaman dibuat parit-parit yang sehingga peresapan ke bawah bertambah. nantinya masuk ke saluran induk dan Kuantitas air yang meresap dengan metode ini kembali disebarkan di daerah tergantung pada : perendaman. • Jenis sumur pompa. • Cara ini jarang dilakukan karena alirannya lambat, sehingga endapan • Kecepatan pemompaan airtanah. lumpurnya besar yang akan menutup • Kelulusan, jenis atau kondisi pori-pori tanah. tanah/batuan. • Metode Irigasi saluran irigasi yang • Jarak sumber air permukaan dengan sistematis & terbuka meng- sumur pompa. akibatkan peresapan bertambah besar. • Arah aliran airtanah
2. Metode pengisian melalui lubang Dengan demikian,
galian : Diterapkan pada daerah tersusun • airtanah mengalami proses oleh batuan atau tanah kedap air. Apabila mineralisasi lebih intensif daripada air lapisan kedap air relatiftipis atau dangkal permukaan; dilakukan penggalian hingga mencapai lapisan lulus air guna meningkatkan • penyaringan airtanah lebih intensif kualitas penyaringan pada bagian dasar selama peresapannya; dan diberikan kerikil pembalut. Air • terjadi percampuran antara air permukaan yang kelebihan permukaan dengan airtanah, sehingga dimasukkan dalam lubang galian yang kualitasnya menjadi lebih baik. ukurannya tergantung keperluannya mening-katkan peresapan yang akan menambah jumlah airtanah.
Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli Di Wilayah Kelurahan Subangjaya Dan Kelurahan Cisarua Kecamatan Cikole Kota Sukabumi Pramudita Dewi Probowati 125060401111005