Anda di halaman 1dari 25

F.

BABY INCUBATOR MERK GEA MEDICAL TIPE YP-90A


1. Pendahuluan
Peralatan Life Support dan Life Saving pada dasarnya adalah
peralatan medis yang berfungsi untuk mendukung kelangsungan hidup
pasien. Banyak contoh alat dari life support dan life saving yang digunakan
untuk bayi yang baru lahir seperti baby incubator, infant warmer, dan masih
banyak lagi.
Baby incubator adalah sebuah wadah tertutup yang kehangatan
lingkunganya dapat diatur dengana memanaskan udara dengan suhu tertentu
yang berfungsi untuk menghangatkan bayi prematur.Baby incubator
membutuhkan kelembaban yang stabilagar kondisi dalam incubator tetap
terjaga sesuai dengan set point.

2. TeoriDasar
a) Prinsip Dasar Baby Incubator
Definisi kedokteran tentang prematur adalah bayi yang
dilahirkan dalam usia kurang dari 36 minggu. Semua bayi prematur
membutuhkan terapi khusus tapi dengan ruangan perawatan khusus.
Karena bayi prematur belum siap hidup dan menyesuaikan diri diluar
rahim dan mungkin dapat mengalami gangguan hidup seperti:
 Pernafasan
Karena paru-paru belum sempurna, kebayakan bayi prematur
mengalami kesulitan bernafas, disebut sindrom gawat nafas
(respiration distress syndrome, RDS).
 Sistem Imun
Sistem imun (kekebalan) yang belum berkembang dan tubuh
yang terlalu lemah untuk mempertahankan dirinya dengan baik
berarti resiko lebih besar mengalami infeksi.
 Pencernaan
Lambung bayi prematur kecil dan sensitif. Ia belum mampu
menyimpan makanan sehingga cenderung mudah muntah. Sistem

190
pencernaan yang belum sempurna mempersulit pencernaan protein
essensial sehingga harus diberikan dalam bentuk tercerna sebagian.
 Pengaturan Suhu
Pengontrolan suhu pada bayi prematur tidak efisien. Ia
cenderung terlalu dingin atau terlalu panas. Ia tidak memiliki
penyekat panas seperti bayi cukup bulan, karena kekurangan lemak
tubuh.
 Refleks
Perkembangan refleks yang belum sempurna, khususnya
refleks menghisap, menimbulkan kesulitan makan. Bayi prematur
biasanya memerlukan selang makan.

Inkubator merupakan alat yang dilengkapi dengan pengatur suhu


dan kelembaban udara agar bayi selalu hangat.Bila bayi prematur lahir
dengan berat badan di bawah 2000 gram, maka suhu dalam inkubator
harus berkisar antara 32 derajat Celcius.Bila berat badannya kurang dari
2500 gram, suhu inkubator harus sekitar 30 derajat Celcius.Suhu
inkubator akan diturunkan secara bertahap setiap 10-14 hari sebanyak
satu derajat Celcius, sehingga akhirnya bayi bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan luarnya. Selain berfungsi sebagai penghangat,
inkubator juga berfungsi melindungi bayi dari bahaya infeksi.Di tempat
ini, tersedia juga alat kelembaban sebagai pengkondisi kulit bayi agar
tidak terlalu kering ataupun luka, karena tekstur kulit yang memang
sangat tipis dari bayi tersebut.

Biasanya, bayi dalam inkubator akan dibiarkan telanjang untuk


mempermudah pemantauan, yang bisa dilihat dari gerak pernafasan
serta warna kulit. Dengan demikian, bila ada kelainan, bias segera
diketahui.

Selain itu, bayi prematur juga mendapat bantuan pernafasan


dalam bentuk bantuan oksigen sejumlah tertentu. Hal ini pun harus

191
dilakukan dengan hati-hati, sebab keseimbangan kadar oksigen dan
karbon dioksida bayi prematur harus diperhatikan benar. Bila jumlah
oksigen pada bayi prematur terlalu sedikit,jumlah karbondioksidanya
akan meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di otak akanmelebar,
bahkan bias pecah dan mengakibatkan pendarahan diotak. Sebaliknya,
bila oksigen terlalu banyak, maka pembuluh-pembuluh darah bisa
menyempit yang mengakibatkan sel-sel tubuh bayi kurang mendapat
makanan.

Baby Incubator merupakan salah satu peralatan elektromedik


yang digunakan untuk memberikan perlindungan bagi bayi yang baru
lahir premature atau mempunyai berat badan lahir rendah ( BBLR )
dengan cara memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan
kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.

Pesawat ini mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai


kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi
udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat
rawan terhadap masalah pernafasan dan masalah - masalah yang
bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan
dalam perawatan bayi ini antara 32°C - 36°C.

Baby incubator menggunakan sensor-sensor yang difungsikan


hanya sebagai pendeteksi suhu yang seandainya suhu pada incubator
maupun pada bayi prematur berlebih atau berkurang.Sensor tersebut
yaitu sensor suhu dan kulit.Sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi suhu
yang ada pada ruang incubator sedangkan suhu kulit berfungsi sebagai
pendeteksi suhu pada bayi prematur.

Ditinjau dari sistim perawatan bayi pada ruangan incubator


dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

192
1) Incubator Sistem Terbuka
Yang dimaksud dengan incubator system perawatan terbuka
adalah incubator yang memerlukan pembukaan ruangan jika akan
melakukan perawatan bayi ( perawatan tidak dilakukan secara
otomatis dari dalam ruangan incubator ). Peralatan ini biasanya
digunakan untuk bayi yang lahir premature dengan kebutuhan
perawatan normal.

2) Incubator Sistem Tertutup


Baby incubator tertutup adalah baby incubator yang selalu
tertutup, hanya dibuka dalam keadaan darurat untuk keperluan
pernafasan. Perawatan dan pengobatan pada bayi premature dilakukan
dalam ruangan incubator melalui lubang khusus untuk tangan perawat
yang tersedia pada pesawat sehingga kebersihan bayi dapat lebih
dijaga. Pesawat jenis ini dapat mengatur kestabilan suhu secara
otomatis, menyediakan udara bersih karena ada penyaring filter udara
dalam pesawat, kemudian dilengkapi pula dengan sirkulasi dan
konsentrasi oksigen, sehingga jenis incubator ini paling sering
digunakan untuk bayi premature yang lahir dini dengan kondisi kritis.

Tabel 3.17 : Pengaturan Suhu Incubator

Umur dan Berat Badan Bayi Suhu Awal (°C) Batas Suhu (°C)

0-6 Jam
Dibawah 1200 gram
35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram
34,1 33,9-34,4
1501-2500 gram
33,4 32,8-33,8
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,9 32,033,8
dari 36 minggu)
6-12 Jam
Dibawah 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,0 33,5-34,4

193
1501-2500 gram 33,1 32,2-33,8
Diatas 2500 gram (dan lebih 32,8 31,4-33,8
dari 36 minggu)
12-24 Jam
Dibawah 1200 gram 34,0-35,4
34,0
1200-1500 gram 33,3-34,3
33,8
1501-2500 gram 31,8-33,8
32,8
Diatas 2500 gram (dan lebih 31,0-33,7
32,4
dari 36 minggu)
24-36 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram
33,6 33,1-34,2
1501-2500 gram
32,6 31,6-33,6
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,1 30,7-33,5
dari 36 minggu)
36-48 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram
33,5 33,0-34,1
1501-2500 gram
32,5 31,4-33,5
Diatas 2500 gram (dan lebih
31,9 30,5-33,3
dari 36 minggu)
48-72 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram
33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram
32,8 31,2-33,4
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,4 30,1-33,2
dari 36 minggu)
72-96 Jam
Dibawah 1200 gram 34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,2 31,1-33,2

194
Diatas 2500 gram (dan lebih 31,3 29,8-32,8
dari 36 minggu)
4-12 Hari
Dibawah 1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,1 31,0-33,2
Diatas 2500 (dan lebih dari 36 31,0 29,5-32,6
minggu)
4-5 hari 30,9 29,4-32,3
5-6 hari 30,6 29,0-32,2
8-10 hari 30,3 29,0-31,8
10-12 hari 30,1 29,0-31,4
12-14 Hari
Dibawah 1500 gram
33,5 32,6-34,0
1501-2500 gram
32,1 31,0-33,2
Diatas 2500 (dan lebih dari 36
30,1 29,0-31,4
minggu)
2-3 Minggu
Dibawah 1500 gram 33,1 32,2-34,0
1501-2500 gram 31,7 30,5-33,0
3-4 Minggu
Dibawah 1500 gram 32,6 31,6-33,6
1501-2500 gram 31,4 30,0-32,7
4-5 Minggu
Dibawah 1500 gram 32,0 31,2-33,0
1501-2500 gram 30,9 29,5-32,2
5-6 Minggu
Dibawah 1500 gram 31,4 30,6-32,3
1501-2500 gram 30,4 29,0-31,8

Standar pengaturan suhu baby incubator Departemen Kesehatan RI

195
b) Prinsip Kerja Pesawat Baby incubator
Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengatur serta
menstabilkan suhu dalam ruangan inKubator agar sesuai degan suhu
yang dibutuhkan oleh bayi prematur, pesawat ini menggunakan
pemanasan elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu rangkaian control
suhu agar suhu tetep stabil.Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila
sensor suhu lebih besar dari setting suhu, secara otomatis heater akan
mati.

Gambar 3.73Sirkulasi Udara BabyIncubator

3. Spesifikasi Alat

Gambar 3.74 : BabyIncubatorMerk GEA MEDICAL Tipe YP-90A

196
Nama pesawat : BABY INCUBATOR
Merk : GEA MEDICAL
Type : YP-90A
Tegangan input : AC220V-230V/50Hz
Maksimal VA input : 850VA
Output heater maksimal : 377W/240V
Air temperature control range : 25°C~39°C
Baby temperature control range : 34°C~37°C
Pembacaan sensor suhu : 5°C~65°C
Akurasi sensor suhu : ±0.3 °C
Kelembapan di dalam :30%RH-75%RH
Aliran udara : <0.3m/s
Aliran udara diatas matras :≤0.35m/s
Kebisingan dengan motor AC : ≤55dB
Kebisingan dengan motor DC :≤45dB

4. Bagian-Bagian Alat

Gambar 3.75 : Bagian-Bagian Alat

197
Keterangan Gambar:
a. Main body of incubator adalah bagian utama dari baby incubator
ataupun body utama baby incubator.
b. Guard rail adalah pelindung sela sela body baby incubator dan bisa
juga berfungsi sebagai pegangan pendorong baby incubator.
c. Lock mechanism yaitu kunci untuk membuka mesin dari cabinet.
d. Cabinet adalah tempat untuk penyimpanan asesoris alat.

.
Gambar 3.76 : Tempat Air untuk Kelembaban Chamber

1 5

Gambar 3.77 : Temperature Control

Keterangan Gambar:
a. Tampilan suhu aktual di dalam chamber.
b. Tombol untuk menurunkan setting suhu.

198
c. Tombol untuk menaikkan setting suhu
d. Tampilan suhu yang diatur
e. Tampilan suhu kulit bayi.

1 3

2 5

Gambar 3.78 : Bagian Konektor pada Alat

Keterangan Gambar:
1. Serial communication untuk ke PC
2. Kabel power untuk phototherap
3. Konektor untuk sensor kulit
4. Saklar power
5. Kabel power

5. Prinsip Kerja Blok Diagram


a. Power Supply
Power supply merupakan blok yang sangat penting dalam suatu
alat elektronika karena power supply akan membagi tegangan kepada
blok yang lainnya, power supply berfungsi merubah tegangan AC dari
PLN menjadi tegangan DC.
b. Baterai
Baterai merupakan sumber tegangan DC cadangan yang
fungsinya sama seperti power supply, dia bekerja ketika aliran listrik
mati sehingga power supply tidak dapat berfungsi, dan baterai bekerja
untuk memberikan tegangan kepada blok mikro yang kemudian

199
memberikan tegangan kepada buzzer yang merupakan alarm sehingga
alarm menyala.

POWER
SUPPLY BATERAI

KEYPAD
CONTROL

INDIKATOR

I/O CONTROL MOTOR


MCU
TEMPERATURE
HEATER
CONTROL

SENSOR SUHU
UDARA
ADC
SENSOR SUHU
KULIT

BUZZER

Gambar 3.79 : Blok Diagram Baby Incubator

c. Keyboard Control
Merupakan tombol yang befungsi mengatur setting seperti
setting suhu, tombol start mematikan alarm yang mengirim logika ke
MCU dan menampilkannya ke display.
d. Indikator
Indikator atau display berfungsi menampilkan suhu, alarm
kerusakan, indicator heater dll.
e. MCU (Microcontoler Unit)
MCU merupakan otak atau pusat pengendali utama dari
rangkaian baby incubator. MCU merupakan pengolah data dari input
200
input sensor seperti sensor suhu udara, sensor suhu kulit, sensor aliran
udara, dan outputnya mengirimkan logika kepada driver heater dan
motor, ketika ada trouble di salah tiap blok dia mematikan system dan
kemudian membunyikan alarm.
f. InputOutputControl
I/O control ini bekerja sebagai driver untuk heater dan motor.
I/O control ini di kendalikan oleh MCU yang input dari I/O control ini
menerima logika dari MCU dan outputnya mengendalikan tegangan ke
motor dan heater.
g. Motor
Motor mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam
baby incubator. Motor mengatur sirkulasi udara atau menghantarkan
panas ke seluruh bagian dalam chamber, sehingga panas dalam
chamber rata selain itu motor mengatur kelembaban di dalam chamber
melalui udara dengan membawa uap air dari wadah air di luar chamber.
Motor di kendalikan oleh I/O control yang di control lagi oleh MCU.
Karena peranannya yang penting ketika motor mati alarm langsung
berbunyi karena berbahaya terhadap bayi.
h. Heater
Heater merupakan sumber panas di baby incubator, heater di
atur oleh driver I/O control yang di control juga oleh MCU, heater
mengeluarkan panas yang kemudian panas tersebut di tiup oleh blower
atau motor sehingga panas merata di dalam chamber. Heater adalah
komponen inti dari baby incubator karena prinsip dasar dari baby
incubator adalah memanfaatkan panas.
i. ADC
ADC atau singkatan dari Analog to Digital Converter ini
merupakan perubah tegangan analog dan merubahnya menjadi tegangan
digital, perlunya pemakaian ADC dikarenakan output dari sensor
merupakan tegangan analog dan tidak bias dibaca oleh MCU, karena
MCU mengolah data yang berupa tegangan digital.

201
j. Sensor Suhu Udara
Sensor suhu udara merupakan sensor suhu yang membaca suhu
di dalam chamber . dan dia membatasi suhu yang ada di dalam chamber
ketika suhu di dalam chamber tersebut melebihi setting yang sudah di
atur pada keyboard control maka dia memberikan referensi ke MCU
untuk mematikan heater sehingga suhu di dalam chamber tersebut
stabil. Suhu yang bisa di baca oleh sensor ini adalah 5°C sampai 65°C.
k. Sensor Suhu Kulit
Sensor suhu kulit merupakan sensor suhu yang mengukur suhu pada
kulit bayi. Ketika suhu bayi mengalami override dia akan mematikan
heater sehingga suhu bayi tercontrol.
l. Buzzer
Buzzer merupakan alarm peringatan, menyala ketika ada kesalahan
system yang di control oleh MCU.

6. PROSEDUR PENGOPERASIAN
Untuk mendapatkan pemakaian yang tepat perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini :
1) Yang menjadi operator adalah personil yang terlatih dan dibawah
pengawasan para medic yang mahir dan mengetahui tentang bahaya
resiko dan manfaat penggunaan baby incubator.
2) Penggunaan oksigen yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran dan
peralatan yang dapat menimbulkan percikan bunga api listrik tidak
boleh ditempatkan dalam incubator.
3) Waktu pemanasan dari incubator kurang lebih 30 menit.
4) Sensor suhu kulit harus tetap pada bayi.
5) Posisi pemasangan dan penggunaan sensor suhu kulit adalah dipasang
di kulit tangan atau kaki bayi dan diplester agar tidak terlepas/mudah
lepas.
6) Jangan menempatkan incubator dalam ruangan yang langsung terkena
sinar matahari atau langsung terkena udara dari AC.

202
A. Persiapan
1) Sebelum alat dioperasikan, perhatikan suhu ruangan disekitar
incubator yaitu antara 25o-30o C.
2) Periksa sambungan daya (stop kontak), apakah memiliki grounding
dan bertegangan stabil pada 220 VAC,50/60Hz. Apabila dilakukan
pemeriksaan hasilnya baik maka pengoperasian setting suhu
controlbaby incubator dapat dilakukan, tetapi bila tegangan jala-
jalanya tidak stabil maka lebih baik gunakan stabilizer.
B. Pengoperasian Baby Incubator
1) Sambungkan steker incubator pada stop kontak yang telas
diperiksa tadi, pastikan pemasangannya kuat dan tidak mudah
lepas.
2) Tekan switchpower yang ada di box panel pada posisi ON dan saat
itu juga display serta beberapa indikator yang ada di display
menyala.
3) Untuk selanjutnya incubator sudah dapat disetting suhu kontrolnya
sesuai dengan keperluan.
C. Setting Suhu
1) Setting suhu pada keypad control pada suhu yang diinginkan.
2) Temperatur dalam incubator akan segera mncapai suhu yang telah
disetting
3) Biarkan incubator menyala dalam keadaan kosong kurang lebih 30
Menit.
4) Selanjutnya Incubator dapat dipakai.

7. PROSEDUR PEMELIHARAAN
A. Pemeliharaan Harian
1) Bersihkan pesawat dari kotoran debu.
2) Periksa kondisi air, jangan sampai habis.
3) Periksa setting suhu dan sesuaikan dengan termometer.

203
B. Pemeliharaan Perminggu
1) Buka kabel power dan kabel sensor kemudian pengait pada setiap
sisi dan buka temperature control, jika heater masih panas maka
tunggu dingin dan bersihkan.
2) Buka dan bersihkan keranjang bayi.
3) Lepaskan penutup pada deck utama.
4) Lepaskan kemudian bersihkan selang saluran air

C. Pemeriksaan Bulanan
1) Periksa fungsi blower jangan sampai blower tidak berfungsi. Sebab
akan menyebabkan pemanasan tidak merata dan akan terjadi error.
2) Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan untuk
membuang semua yang ada sampai habis.

Keterangan : Dalam pemeliharaan dan pembersihan tabung sebaiknya


menggunakan disinfektan deterjen yang ramah lingkungan dibandingkan
menggunakan bahan-bahan kimia.

Tabel 3.18: Prosesur Pemeliharaan Alat BabyIncubator

PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT


BABY INCUBATOR

RSUP Dr. Hasan Sadikin No. Dokumen No. Revisi H


Bandung
HS.1.E05.15.0105 03
Ditetapkan
Direktur Utama,
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Desember 2015
dr. Ayi Djembarsari, MA
NIP. 1957110919841020
PENGERTIAN 1. Prosedur pemeliharaan alat Baby Incubator adalah bentuk standar men
langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
pemeliharaan alat Baby Incubator, yang berdasarkan pada service manu
lain yang terkait.
2. Pesawat Baby incubator merupakan alat yang digunakan untuk m

204
kondisi lingkungan yang cocok untuk bayi yang lahir prematur atau y
sakit.
3. Buku service manual adalah buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabr
untuk melakukan tindakan pemeliharaan dan perbaikan.
4. Unit pelayanan pengguna alat adalah unit dimana alat digunakan.
5. Penyetelan/adjustment adalah tindakan yang dilakukan oleh teknisi elek
mengatur alat agar sesuai dengan nilai standar yang berlaku.
TUJUAN 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai, sehingga usia teknis alat d

KEBIJAKAN 1. Terwujudnya peralatan medis yang memenuhi persyaratan teknis, laik p


untuk digunakan
2. Peraturan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin No KR.02.01/E05/6158/V
SPO Pemeliharaan alat medis.
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/ 1998 tentang
Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR
(i) A. Persiapan
1. Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat.
2. Siapkan buku service manual dan intruksi kerja pemeliharaan.
3. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
4. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu.
5. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.
2.

3. B. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Lakukan pembersihan seluruh bagian alat.
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak.
3. Lakukan pengencangan.
4. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja
7. Lakukan penyetelan / adjustment

(i) C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
2. Simpulkan hasil pemeliharaan alat (baik atau tidak baik)
3. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja sebagai buk
alat telah dilaksanakan.

(ii) D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta ke tem

205
(iii) E. Laporan
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit pelayanan penguna alat
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Intensif


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. IPSRS

DOKUMEN 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


TERKAIT 2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1673/Menkes/P
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
Bandung
4. Buku petunjuk pemeliharaan alat.

206
8. PROSEDUR PERBAIKAN

Tabel 3.19 : Prosedur Perbaikan


NO. Masalah Analisa Tindakan
a. Cek tegangan pada
a. Fuse putus
terminal
b. Kabel power putus
Alat tidak b. Cek fuse apakah putus
1. c. Tidak ada tegangan
menyala atau tidak
pada terminal
c. Cek output power supply
d. Power supply rusak
d. Switch power rusak

a. Bersihkan sensor dan


Suhu tidak sesuai a. Sensor suhu kotor.
2. sekitarnya
dengan display b. Sensor suhu rusak.
b. Ganti sensor suhu.

a. Conektor keypad a. Cek konektor keypad


Keypad control rusak kemudian cabut dan
3.
tidak berfungsi b. Keypad control pasangkan kembali.
rusak. b. Ganti keypad control

a. Sensor suhu udara


a. Cek semua konektor
Muncul kode rusak.
yang terhubung ke
4. error alarm E0.1 b. Konektor sensor
sensor suhu udara
pada display suhu tidak
b. Ganti sensor suhu udara
tersambung

Muncul kode
5. error alarm E0.2 Sensor suhu rusak Ganti sensor suhu
pada display

Periksa setiap sensor suhu


apakah masih berfungsi
dengan baik atau tidak.
Muncul kode
Deviasi suhu udara Kalau sensor rusak cek
6. error alarm E0.3
error semua konektor yang
pada display
berhubungan dengan jalur
sensor ke ADC maupun ke
MCU

207
a. Periksa apakah ada
kebocoran udara dari
Muncul kode
Sensor aliran udara luar aliran udara
7. erroralarm E0.4
rusak b. Periksa semua konektor
pada display
yang terhubung dengan
sensor aliran udara

a. Cek sensor kulit apakah


a. Sensor suhu kulit masih berfungsi atau
Muncul kode
rusak tidak
8. error alarm E0.5
b. Konektor suhu kulit b. Cek konektor sensor
pada display
dengan ADC putus suhu kulit dan
sambungannya

a. Cek setiap konektor pada


Muncul kode a. Temperatur suhu
control heater.
9. error alarm E0.6 mengalami over
b. Lihat sekitar alat apakah
pada display b. Sensor suhu kotor
ada sumber panas lain

a. Motor rusak dan harus


Muncul kode a. Motor mati diganti
10. error alarm E0.7 b. Motor tersumbat b. Bersihkan motor
pada display sehingga macet c. Cek kabel konektor ke
motor
Muncul kode
Cek kembali pemasangan
11. error alarm E0.8 Posisi sensor kulit salah
sensor suhu kulit
pada display
a. Motor pendingin
a. Ganti motor
Muncul kode mati
b. Periksa konektor ke
12. error alarm E0.9 b. Konektor ke motor
motor
pada display putus atau longgar
c. Bersihkan motor
c. Motor kotor
Muncul kode
Ada sumber panas di Periksa apakah ada sumber
13. error alarm E1.0
sekitar alat panas di sekitar alat
pada display
Deviasi suhu rendah
Muncul kode
dikarenakan terlalu Periksa dan jauhkan dari
14. error alarm E1.1
dekat dengan pendingin pendingin ruangan
pada display
ruangan
Muncul kode
Kesalahan ROM di
15. error alarm H0.1 Ganti MCU
dalam MCU
pada display

208
Muncul kode
Kegagalan system
16. error alarm H0.2 Ganti MCU
internal MCU
pada display
a. Cek konector antara
Muncul kode Kesalahan komunikasi MCU bantu dan MCU
17. error alarm H0.3 pada MCU utama dan utama
pada display MCU bantu b. Ganti MCU utama dan
MCU bantu
Muncul kode
Kesalahan ROM MCU
18. error alarm H0.4 Ganti MCU tambahan
tambahan
pada display
Muncul kode Kesalahan system
19. error alarm H0.5 internal MCU Ganti MCU tambahan
pada display tambahan
Muncul kode
20. error alarm H0.6 Kesalahan EEPROM Ganti MCU
pada display
Muncul kode
21. error alarm H0.7 Kesalahan SRAM Ganti MCU
pada display
Muncul kode
Pengolahan ADC error
22. error alarm H0.8 Ganti IC ADC
atau ic ADC rusak
pada display
Muncul kode
Kesalahan pada ADC
23. error alarm H0.9 Ganti IC ADC tambahan
tambahan
pada display
Muncul kode a. Periksa konektor control
24. error alarm H1.0 Control panas rusak panas
pada display b. Ganti IC control
Muncul kode
25. error alarm H1.1 RTC tidak berfungsi Ganti IC RTC
pada display

9. KALIBRASI
Baby Incubator merupakan salah satu dari alat kesehatan yang harus
dikalibrasi setiap tahun sekali.Karena kalibrasi merupakan serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjuk oleh
instrumen pengukur atau system pengukuran atau nilai yang diwakili oleh

209
bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

PROSEDUR KALIBRASI INKUBATOR


Nomor : …..
Revisi :……
A. Ruang Lingkup Pengukuran
1. Uji kualitatif
a. Pengukuran kondisi lingkungan
b. Pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat.
2. Uji kuantitatif
a. Pengukuran keselamatan listrik
b. Pengukuran kinerja
B. Peralatan Ukur dan Besaran Standar serta Alat Kerja
1. Alat ukur dan besaran standar
a. Digital thermometer
b. ESA
c. Patient probe simulator
2. Alat Kerja
a. Multi meter
b. Sumber O2
c. Thermometer
d. Hygrometer
e. Hairdyer
f. Tool set

C. Metode Pengukuran
Mengacu kepada :
1. Prosedur penggunaan Digital Thermometer
2. petunjuk system pemeliharaan dan pemeriksaan dari ECRI no. 415-
0595
210
D. Prosedur Kerja
1. Lakukan pendataan sarana pelayanan kesehatan, alat, daftar alat
ukur, dan besaran standart serta alat kerja/bantu.
2. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan, meliputi : catu tegangan,
konsumsi arus, suhu dan kelembaban ruangan. Bila mana hasil
pengukuranmelebihi julat (range) maka perlu diberikan saran
pemecahannya.
3. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan komponen alat meliputi :
a. Chasis/selungkup
b. Fitting/penghubung
c. Penyangga/penguat
d. Probe
e. Roda/rem
f. filter
g. Kotak kontak
h. Pengatur /saklar
i. Kabel daya
j. Pemanas
k. Kelenturan/daya pegas
l. Motor/fan
m. Pemutus arus/sekering
n. Baterai/charger
o. Slang
p. Tanda/tampilan
q. Kabel penghubung
r. Kalibrasi oleh pemakai
s. Alarm
t. Sinyal suara
u. Label
v. Aksesori

211
4. Lakukan pengukuran keselamatan listrik , meliputi tahanan isolasi
kabel catu daya, impedansi pembumian alat, arus bocor pada chasis
dan selungkup.
5. Lakukan pengukuran dan pemeriksaan kinerja, melipuuti:
a. Patient probe
b. Hood air temperature
c. alarm temperature udara
d. Safety thermostat
e. Skin temperature alarm
f. Portable power supply
g. Temperature control
Keterangan:
Tiap parameter dengan tiga kondisi : rendah, sedang tinggi dan
dilakukan pengukuran tiga sampai lima kali tiap kondisi.Dengan
mengikuti prosedur pengoperasian alat kesehatan dan intruksi kerja
alat ukur dan besaran standar yang digunakan.Dengan
memperhatikan interval tiap pengukuran berdasarkan prosedur
pengoperasian alat kesehatan.
6. Catat hasil pendataan, pemeriksaan dan pengukuran sesuain dengan
lembar kerja no : ………..

E. Telaah Pengukuran Kerja


Setelah melakukan pengukuran kinerja, lakukan telaahan awal,
mengacu pada nilai ambang batas.
1. Bila hasil pengukuran dalam batas toleransi, tidak perlu dilakukan
penyetelan.
2. Bila terjadi penyimpanan parameter melebihi standar yang
ditetapkan, lakukan penyetelan dengan berpedoman pada service
manual dan instruction operator alat yang bersangkutan.
3. Bila terjadi penyimoangan parameter melebihi standar yang
ditetapkan dan tidak dapat dilakukan penyetelan, kalibrasi
dihentikan dan harus dilakukan perbaikan.
212
F. Prosedur Pengukuran Ulang
Dilaksanaan bila melakukan kegiatan penyetelan. Adapun
parameter parameter yang diukur ulang sesuai prosedur pengukuran
kinerja.
G. Telaah Teknis dan Pengukuran
Telaah teknis akan menentukan alat laik pakai atau tidak laik pakai,
meliputi:
1. Keselamatan listrik, sesuai dengan IEC 601-1-1- Class 1 type BF

Tabel 3.20 : Keselamata Listrik (IEC 601-1-1-Class 1 type BF)

No Parameter Uraian Ambang batas

Polaritas normal 500 µA


1 Arus bocor pada kabel pembumian
Polaritas terbalik 500 µA
Polaritas normal
100 µA
dengan pembumian
Polaritas normal tanpa
500 µA
pembumian
2 Arus bocor pada selungkup
Polaritas terbalik
100 µA
pembumian
Polaritas terbalik tanpa
500 µA
pembumian
Fasa dan nol terhadap
3 Tahanan isolasi ≥50 MΩ
pembumian

Tahanan kabel
4 Impedansi pembumian alat ≤0.2 Ω
pembumian

213
2. Kinerja sesuai dengan ECRI No : 415-0595

Tabel 3.21 : Kinerja Sesuai dengan ECRI No : 415-0595


No Parameter Toleransi Pemeriksaan
1 Patient probe ± 0.3 °C -
2 Hood air temperature ± 1 °C -
3 Alarm temperature udara - Cek Fungsi
4 Safety temperature - Cek Fungsi
5 Skin temparatur alarm - Cek Fungsi
6 Portable power supply - Cek Fungsi
7 Temperature control - Cek Fungsi

H. Penyajian Hasil Pengukuran


Penyajian data pengukuran mengikuti format pada lembar kerja
kalibrasi incubator perawatan NO ………. Sedangkan hasil kalibrasi
mengikuti format hasil kalibrasi incubator perawatan ……..
I. Rekomendasi dan Saran
Berdasarkan hasil pengukuran kondisi lingkungan, pemeriksaan fisik
dan fungsi komponen alat.
J. Masa Berlaku
Sertifikat dan tanda laik pakai berlaku selama 1 (satu) terhitung
tanggal, bulan dan tahun kalibrasi.

214

Anda mungkin juga menyukai