KONSEP MEDIS
BBLR ( BERAT BADAN LAHIR RENDAH)
A. Definisi :
a. Berat Badan Lahir Rendah merupakan bayi yang dilahirkan dengan berat badan
kurang dari 2500 gram pada waktu lahir (Sofian, 2012., yang dikutip oleh Nurarif,
Amin Huda & Kusuma, Hardi., 2016)
b. Berat Badan Lahir Rendah atau Low Birth weight (LBW) adalah bayi dengan berat
badan lahir dibawah 2500 gr dan merupakan sebuah masalah di berbagai Negara
dengan insiden 30-40% ( term 20-30% dan preterm 10-20%) (K. Suresh., S.
Saravanan., 2017).
Berat Badan Lahir Rendah (Low Birth Weight/LBW) adalah sebuah masalah resiko
tinggi pada kesehatan anak dan merupakan masalah kesehatan umum disetiap negara
yang sedang berkembang.
B. Klasifikasi :
1. Cukup bulan ( 37 – 41 minggu ), post term ( > 42 minggu ) akan tetapi memiliki
berat badan 2500 SGA ( Small for Gestational Age / KMK (Kecil untuk Masa
kehamilan)
2. Kurang bulan ( 28 - < 37 minggu ) dengan berat badan sesuai dengan usia
kehamilan prematur.
3. Kurang bulan ( 28 - < 37 minggu) dengan berat badan kurang dari usia kehamilan
prematur murni + KMK
4. Bila usia kehamilan tidak diketahui atau terjadi pada bayi besar ( pada ibu dengan
diabetes melitus )
C. Etiologi
1. Prematur : 50 % diketahui diantaranya:
Kehamilan ganda
Hidramnion
Perdarahan antepartum
Penyakit pada wanita hamil induksi atau persalinan prematur.
2. SGA / KMK
Kongenital
Infeksi
Umum gangguan aliran darah ke janin.
Etiologi yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan kedua hal tersebut :
Sosial ekonomi rendah
Merokok sewaktu hamil.
Narkotik.
Kurang gizi
Ibu pendek ( tinggi < 150 cm )
Radiasi.
Bahan bahan teratogen.
Gangguan metabolisme pada janin.
D. Manisfestase Klinik
Menurut Nuarif dan Kusuma (2016) manifestase klini pada BBLR terbagi menjadi 2
bagian yaitu :
a. Sebelum bayi lahir
1) Pada anamneses sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus
dan lahir mati
2) Pergerakan janin lamban walaupun kehamilan sudah agak lanjut
3) Pertambahan BB ibu lamban dan tidak sesuai
4) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan uasia kehamilan
b. Setelah bayi lahir
1) Bayi dengan retardase pertumbuhan intrauterine
2) Bayi premature yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu
3) Bayi premature dengan pertumbuhan yang kurang sempurna organ tubuh
bagian dalam
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai dengan
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir ( menurun bila ada sepsis)
2) Hematocrit :43%-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurnan kadar menunjukkan anemia atau haemoragic
prenatal/perinatal)
3) Hemoglobin : 15-20 gr/dl (kadar rendah biasanya berhubungan dengan anemia
atau hemolysis berlebihan)
4) Destrosix : glukosa pertama selama 4-6 jam setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga
5) Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari dan 12
mg/sl pada 3-5 hari
6) Pemantauan elektrolit(Na, K,Cl) biasanya dalam batas normal)
7) Pemeriksaan analisa gas darah
F. Penatalaksanaan
1) Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi
maka suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat
2) Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi,
memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi
3) Pengawasan nutrisi (ASI). Reflex menelan belum sempurna, maka pemberian
nutrisi harus lebih hati-hati. Kebutuhan nutrisi dimulai dengan pemberian cairan /
ASI 50-60/kg BB/hari, kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB/hari, kebutuhan kalori 110
kal/kg BB
4) Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi bayi dan
erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakukan
dengan ketat
5) Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih,
pertahankan suhu tubuh yang hangat
6) Kepala bayi ditutup topi beri oksigen bila perlu
7) Tali pusat dalam keadaan bersih
8) Beri minum dengan tetes atau sonde dengan pemberian ASI.
G. Pengaturan Suhu untuk Bayi Baru Lahir Rendah
1) Neutral Temperature Enviroment (NTE) adalah kondisi dimana konsumsi oksigen
bayi dengan kecepatan metabolismenya minimal serta suhu tubuh berada dalam
batas normal yaitu : 36,5 – 37o C.
2) Lingkungan Suhu Netral ( Buku Pegangan /Panduan PesertaPONEK, 2015)
adalah sebagai berikut :
Suhu
Usia dan BB
Awal ( o C) Kisaran ( oC)
0 - 6 jam
Dibawah 1200 gr 35,0 34,0-35,1
1200-1500 gram 34,1 33,9-34,4
1501-2500 gram 33,4 32,8-33,8
Diatas 2500 gram 32,9 32,0-33,8
6-12 jam
Dibawah 1200 gr 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,0 33,5-43,4
1501-2500 gram 33,1 32,2-33,8
Diatas 2500 gram 32,8 31,4-33,8
12-24 jam
Dibawah 1200 gr 34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 33,8 33,3-34,8
1501-2500 gram 32,8 31,8-33,8
Diatas 2500 gram 32,4 31,0-33,7
24-36 jam
Dibawah 1200 gr 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,6 33,1-34,2
1501-2500 gram 32,6 31,6-33,6
Diatas 2500 gram 32,1 30,7-33,5
36-48 jam
Dibawah 1200 gr 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,1
1501-2500 gram 32,5 31,4-33,5
Diatas 2500 gram 31,9 30,5-33,5
72-96 jam
Dibawah 1200 gr 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,2 31,1-33,2
Diatas 2500 gram 31,1 29,8-32,8
4-12 hari
Dibawah 1500 gr 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,1 31,0-33,2
Diatas 2500 gram
4-5 hari 31,0 29,5-32,6
5-6 hari 30,9 29,4-32,3
6-8 hari 30,6 29,0-32,2
8-10 hari 30,3 29,0-31,8
10-12 hari 30,1 29,0-31,4
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesis :
a) Nama,no.RM, umur, suku
b) Riwayat Maternal
c) Umur ibu dalam resiko kehamilan (<16 tahun dan atau > 35 tahun)
d) Kehamilan ganda atau gamely
e) ANC kurang
f) Adanya riwayat premature sebelumnya
g) Infeksi : TORCH, penyakit kelamin
h) Penggunaan narkoba, rook dan alcohol
i) Riwayat kelahiran
j) Gestase : 24-37 minggu
k) BB : < 2500 gram
l) APGAR Skore : < 5
Pemeriksaan Fisik
NO ITEM PENILAIAN TEMUAN BIASA
16 Punggung dan rectum Spina utuh, tidak ada lubang, massa, atau kurva
menonjol
Refleks melengkung batang tubuh
Wink anal
Lubang anal paten
Lintasa mekonium dalam 36 jam
B. Masalah kesehatan
Masalah Keperawatan: Masalah Kolaborasi:
1. Ketidakefektifan Pola Napas 1. Gangguan neurologi
2. Ketidakefektifan termoregulasi 2. Infeksi / sepsis
3. Ketidakefektifan Pemberian ASI 3. Hipoglikemia
4. Resiko infeksi. 4. Apnea
5. Resiko Kerusakan Integritas Kulit 5. Asidosis
6. Hiperbilirubinemia.
C. Diagnosa keperawatan.
1. Ketidakefektifan pola napas
Factor yang berhubungan:
disfungsi neuromuscular
imaturitas neurologis.
2. Ketidakefektifan termoregulasi
Factor yang berhubungan :
usia yang ekstrim
fluktuasi suhu lingkungan.
3. Ketidakefektifan pemberian ASI
Factor yang berhubungan :
Prematuritas
Reflex isap bayi buruk
4. Resiko kerusakan integritas kulit
Factor resiko :
Usia ekstrim
Suhu lingkungan ekstrem
5. Resiko infeksi
Factor yang berhubungan :
Pertahanan tubuh primer tidak adekuat : gangguan integritas kulit
Pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat : imunosupresi,leukopenia
D. Intervensi keperawatan.
STANDAR RENCANA/ INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International :
Ketidakefektifan pola Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tdak memberi ventilasi adekuat.
napas (Domain 4.
Aktivitas/Istirahat, Kelas 4
Respon
Kardiovaskular/Pulmonal)
Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi (NIC)
Keperawatan Hasil (NOC)
Respon penyapihan Manajemen jalan napas:
Batasan Karakteristik : ventilasi mekanik: 1. Buka jalan napas dengan teknik chin lift atau
Bradipnea Dewasa jaw thrust, sebagai mana mestinya.
Dyspnea 2. Posisiskan pasien untuk memaksimalkan
Fase ekspirasi 1. tingkat pernapasan ventilasi
memanjang spontan 3. Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana
Ortopnea 2. irama pernapasan mestinya
Pennggunaan otot bantu spontan 4. Auskultasi suara napas, catat area yang
pernapasan 3. kedalaman ventilasinya menurun atau tidak ada dan
Penggunaan posisi tiga pernapasan spontan adanya suara tambahan
titik 4. apikal denyut 5. Monitor status pernapasan dan oksigen,
jantung apikal sebagaimana mestinya
Penurunan tekanan
5. PPaCO2 (tekanan 6. Penghisapan lendir pada jalan napas
ekspirasi
Penurunan tekanan parsial oksigen dalamm
darah arteri) Monitor pernapasan
inspirasi
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan
Penurunan ventilasi kesulitan bernapas
semenit Status pernapasan
2. Catat pergerakan dada, catat
Pernapasan bibir ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot
1. frekuensi pernapasan
Pernapasan cuping 2. irama pernapasan bantu napas, dan retraksi pada otot
hidung 3. kedalaman inspirasi supraclaviculas dan interkosta
Pola napas abnormal 4. suara auskultasi 3. Monitor suara napas tambahan seperti
(mis., irama, frekuensi, nafas ngorok atau mengi
kedalaman) 5. kepatenan jalan 4. Monitor pola napas (misalnya, bradipnea,
Takipnea napas takipnea, hiperventilasi, pernapasan
6. volume tidal kusmaul, pernapasan 1:1, apneustik,
Related Factors 7. pencapaian tingkatt respirasi biot, dan pola ataxic)
External insentif spinometri 5. Monitor saturasi oksigen pada pasien yang
Ansietas 8. kapasitas vital tersedasi (seperti, sao2, svo2, spo2) sesuai
Deformitas dinding 9. saturasi oksigen dengan protokol yang ada
dada 6. Pasang sensor pemantauan oksigen non-
Hiperventilasi invasif (misalnya, pasang alat pada jari,
Imaturasi neurologis hidung, dan dahi) dengan mengatur alarm
Keletihan pada pasien berisiko tinggi (misalnya,
Keletihan otot pasien yang obesitas, melaporkan pernah
pernapasan mengalami apnea saat tidur, mempunyai
Nyeri riwayat penyakit dengan terapi oksigen
Obesitas menetap, usia ekstrim) sesuai dengan
prosedur tetap yang ada
Posisi tubuh yang
7. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
menghambat ekspansi
8. Monitor hasil pemeriksaan ventilasi
paru
mekanik, catat peningkatan kelelahan,
Sindrom hipoventilasi
kecemasan, dan kekurangan udara pada
pasien
9. Catat perubahan pada saturasi O2, volume
tidal akhir CO2, dan perubahan nilai analisa
gas darah dengan tepat
10. Catat onset, karakteristik, dan lamanya
batuk
11. Monitor sekresi pernapasan pasien
12. Monitor secara ketat pasien-pasien yang
berisiko tinggi mengalami gangguan
respirasi (misalnya, pasien dengan terapi
opioid, bayi baru lahir, pasien dengan
ventilasi mekanik, pasien dengan luka bakar
wajah dan dada, gangguan neuromuscular)
13. Monitor suara krepitasi pada pasien
14. Monitor hasil foto thoraks
15. Berikan bantuan terapi napas jika
diperlukan (misalnya, nebulizer)
Prematuritas
Dismaturitas
Faktor ibu : Umur, Faktor janin : kelainan Faktor plasenta : Faktor gangguan:
Ras,infertilitas,Rahim kromosom, penyakit vaskuler, Pertukaran zat antara
abnormal malformasi,TORCH, tumor, kehamilan ibu dan janin
kehamilan ganda ganda, malformasi
Retardase
pertumbuhan intar
Dinding otot Rahim BBLR/BBLSR uterina
lemah
BB < 2500 gram
PREMATUR
Permukaan tubuh luas Pemaparan dengan Jaringan lemak Fungsi organ belum
suhu luar subkutan tipis baik