Anda di halaman 1dari 5

Cara membaca Hasil

BI Checking
Date: March 17, 2017Author: jasabic4 Comments

Pada beberapa waktu yang lalu kita sempat membahas mengenai Pengajuan KTA
Ditolak, ini penjelasannya, semoga anda paham dan mengerti kenapa pengajuan KTA
anda ditolak Bank. kita juga sempat sedikit menyinggung mengenai BI Checking.
Kali ini Kita akan coba membahas secara detail tentang masalah BI Checking, atau
rekap historis pinjaman pemohon kredit. Mungkin banyak dari anda yang sering
mendengar pinjaman yang ditolak bank karena masalah BI Checking. Sedangkan bank
tidak mau memberikan penjelasan detail yang memadai.
Seperti apa sih wujud dari hasil BI checking itu? BI checking adalah pengecekan
identitas dan riwayat fasilitas kredit debitur yang dilakukan oleh pihak bank kepada Bank
Indonesia. Intinya, pihak bank meminta informasi kredit kepada Bank Indonesia untuk
melihat kualitas calon debitur dari sisi riwayat pinjaman.
Apa saja yang dibutuhkan untuk meminta laporan tersebut? Hanya FC KTP dan NPWP
debitur (KK Jika diperlukan).
Perlu diketahui, hasil BI checking ini sifatnya confedential atau sangat rahasia dan
personal. Artinya, bank tidak boleh langsung memperlihatkan hasil secara fisik/print out-
hasil BI checking kepada calon debiturnya . Mengapa demikian? karena
memang rahasia. Akan tetapi, jika anda adalah calon debitur yang mengajukan aplikasi
kredit, anda boleh langsung meminta info hasil BI checking kepada bank.
Memberikan informasi riwayat pinjaman seseorang kepada orang lain juga bisa
dianggap melanggar kode etik bank. Hal ini bisa menyebabkan bank / oknum bank
untuk dituntut atas dasar pencemaran nama baik. Karena isi dari laporan BI Checking
adalah si A punya pinjaman dimana saja, jenis nya apa, berapa lama, angsurannya
berapa, jaminan nya apa, dll.
Tampilan hasil print out BI Checking
Print out tersebut hanya sebuah contoh, kira-kira anda bisa bacanya apa tidak ya?
Mungkin yang ada yang bisa, tapi kebanyakan pada ngga bisa kan? Karena laporan ini
tidak diajarkan dibangku sekolah manapun. Kecuali anda jadi analis kredit bank, atau
pejabat bank karena tidak semua staff bank bisa akses dan paham laporan hasil BI
Chceking.
Saat ini kita akan coba jabarkan cara membacanya
Kolom 1 bersikan informasi tentang :

 Tanggal laporan atau pengecekan riwayat.

 Debitur, nama yang memohon (sesuai identitas).

 User, merupakan identitas checker

 Posisi Data Terakhir , posisi laporan di akhir bulan lalu.

Kolom 2;

Isi nya adalah informasi nomer rekening pembiayaan debitur (kotak 2 atas). Sekaligus
menjelaskan bank pemberi kredit (keterangan di kotak 2 bawah). Misalnya, debitur A,
memiliki pinjaman dengan rekening pinjaman 00108001, berarti debitur tsb merupakan
pinjaman dari Bank Mandiri. Sedangkan tanggal dikolom 2 atas adalah tanggal buka
pinjaman.
Kolom 3;
Berisikan informasi tentang plafon, sisa pinjaman, dan suku bunga pinjaman.

 Plafon adalah jumlah pinjaman yang diberikan bank.

 Baki debet adalah sisa hutang debitur.

 % Bunga adalah suku bunga bank di bebankan kepada debitur.

Kolom 4;

Berisikan status kolektabilitas pinjaman debitur. Apakah kolektabilitas atau angsuran


debitur tersebut dalam keadaan Lancar (1), Dalam perhatian Khusus (2), Kurang Lancar
(3), Diragukan (4), atau Macet (5).
Tanggal Macet adalah tanggal awal mula debitur tidak mampu membayar angsuran nya.
Yang dimaksud dengan macet adalah debitur yang sudah masuk kolektabilitas 4
(Diragukan) dan 5 (macet).
Tanggal Jatuh tempo adalah tanggal berakhirnya masa perjanjian kredit.

Kolom 5;

Kolom 5 berisikan informasi status kolektabilitas angsuran debitur tiap bulan nya.
Kebetulan untuk contoh yang kita ambil adalah debitur yang macet / memiliki
kolektabilitas angsuran 5.
Lebih jelasnya, untuk kategori kolektabilitas angsuran debitur adalah sebagai berikut.

1. Lancar; angsuran dibayarkan sebelum jatuh tempo. Tidak ada tunggakan pokok ataupun
bunga.
2. Dalam Perhatian Khusus; apabila ada tunggakan angsuran (pokok atau bunga) sampai
dengan 90 hari kalender.

3. Kurang Lancar; apabila ada tunggakan angsuran baik pokok atau bunga, dari 91 hari sampai
dengan 120 hari kalender.

4. Diragukan; apabila ada tunggakan angsuran (pokok atau bunga), dari 121 hari sampai
dengan 180 hari kalender.

5. Macet; apabila ada tunggakan angsuran (pokok atau bunga), diatas 180 hari.

Anda mungkin juga menyukai