Oleh :
2. NURFAJRINA INAYATULLAH
3. JORDAN AL KHALIL
4. RISNAWATI HASIBUAN
5. SAMUEL
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Yang Masa Kuasa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Pada dasarnya
makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang “SUPERPOSISI DARI DUA
GETARAN HARMONIK” untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Abu
Bakar, M.Pd dan Muhammad Aswin Rangkuti, M.Pd sebagai dosen pembimbing
kami. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang termodinamika
kepada kita semua.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Getaran harmonik sederhana adalah suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekeja pada titik sembarang selalu mengarah ketitik keseimbangan, dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak ktitik sembarang ke titik keseimbangan
tersebut. Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua getaran yang
harmonik yang dapat melintas ruang sama tanpa ada ketergantungan satu
gelombang dengan yang lain. Gelombang-gelombang ini tidak saling
mempengaruhi. Pembagian superposisi getaran harmonik: superposisi 2 getaran
harmonik sejajar dan superposisi 2 getaran harmonik yang saling tegak lurus.
B. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Superposisi getaran
Getaran sejajar dengan frekuensi yang sama terjadi jika terdapat 2 getaran
harmonik dengan arah getar yang sejajar.
x₂ = A₂ cos(ωt + ø₂)
x = R cos(𝜔𝑡 + 𝜃)
2
b. Getaran dengan frekunsi berbeda
x₂ = = a₂ sin ω₂t
3
c. Superposisi saling tegak lurus dua getaran harmonis dengan frekuensi
sama
Superposisi saling tegak lurus terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah
yang saling tegak lurus . Amplitudo frekuensi dan beda fasa kedua getaran
harmonik yang Saling tegak lurus akan menentukan bentuk gambar lissajous .
Bentuk lintasan ditentukan oleh amplitudo masing-masing getaran dan oleh beda
fasa awalnya, dan dapat berbentuk garis lurus, elips, bahkan kerucut.
Anggap gerak partikel dibawah pengaruh dua getaran harmonis dengan frekuensi
sama satu sepanjang sumbu x dan yang lain sepanjang sumbu y.
Pergeseran ditulis :
dan
𝑥₁
= sin 𝜔𝑡 𝑐𝑜𝑠∅₁ + cos 𝜔𝑡 sin ∅₁
𝑎₁
𝑦₁
= sin 𝜔𝑡 cos ∅₂ + cos 𝜔𝑡 sin ∅2
𝑎₂
𝑥 𝑦 𝑦 𝑥
( 𝑠𝑖𝑛∅₂ − 2 cos ∅₁) ² + ( 𝑐𝑜𝑠∅₁ + 𝑠𝑖𝑛∅₂) ²
𝑎₁ 𝑎 𝑎₂ 𝑎₁
𝑥 𝑦
( − ) ²(sin ∅₂ − cos ∅₂)²
𝑎₁ 𝑎₂
Bila:
𝜋
(∅₂ − ∅₁ ) =
𝑟
𝑥² 𝑦²
Maka : + = 1 adalah persamaan ellips
𝑎₁² 𝑎₂²
4
Jika a₁=a₂ maka : x²+y²=a²
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada getaran sejajar dengan frekuensi yang sama terjadi jika terdapat 2
getaran harmonik dengan arah getar yang sejajar. Sedangkan pada superposisi
saling tegak lurus terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah yang saling
tegak lurus . Amplitudo frekuensi dan beda fasa kedua getaran harmonik yang
Saling tegak lurus akan menentukan bentuk gambar lissajous .
6
DAFTAR PUSTAKA