Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Superposisi Linier Gerak Gelombang

Suatu gelombang yang merambat melalui (datang pada) suatu titik, akan
menimbulkan gangguan pada titik tersebut. Gangguan tersebut dapat berupa vektor (misal:
simpangan elemen pada gelombang transversal), dan dapat pula berupa besaran skalar (misal:
perubahan tekanan pada gelombang bunyi). Semua gangguan tersebut bergantung pada
posisi titik yang kita tinjau dan juga terhadap waktu.

Prinsip superposisi sangat penting mengingat prinsip ini muncul dalam berbagai
permasalahan seperti dalam gelombang tegak, kelompok gelombang, dan beberapa gejala
dalam gelombang elektromagnetik (seperti: polarisasi, interferensi, dan difraksi). Dalam
pembahasan ini hanya dibatasi pada gelombang mekanik saja.

Persamaan gelombang merambat pada satu dimensi, yaitu :


2 2
∂ψ 1 ∂ ψ
∂ x - v 2 ∂t 2 = 0
2

dengan  = f(xvt)

Suatu sifat yang penting dari persamaan ini adalah persamaan ini linier, artinya  dan
turunannya muncul hanya dalam pangkat satu, konsekuensinya bila 1 (x,t), 2 (x,t), .., n
(x,t) masing-masing adalah solusi dari persamaan gelombang di atas, maka setiap kombinasi
linier dari fungsi-fungsi tersebut juga merupakan solusi dari persamaan tersebut, maka
persamaan berikut memenuhi persamaan gelombang merambat tersebut.
n
ψ (x,t )=∑ C i ψ i ( x , t )
i=1

Dengan Ci merupakan tetapan sembarang.

Pernyataan tersebut dikenal dengan Prinsip Superposisi, yaitu sifat yang menyatakan

Resultan gangguan di setiap titik dalam suatu medium adalah jumlah aljabar dari
masing-masing gelombang yang membentuknya.

Sebaliknya, setiap gerak gelombang selalu dapat diuraikan sebagai kombinasi linier dari
beberapa komponen gerak gelombang yang berlangsung secara serempak pada medium yang
bersangkutan, melalui suatu metode analisis Fourier (tidak dibahas dalam perkulihan ini).
2.4.1 Superposisi Gelombang Harmonik Berfrekuensi Sama

Berikut ini kita tinjau superposisi gelombang harmonik berferekuensi sama, sebagai
contoh, dimisalkan solusi persamaan diferensial gelombang dengan persamaan
2 2
∂ψ 1 ∂ ψ
∂ x - v 2 ∂t 2 =0 adalah (x,t)= o sin (kx-t)
2

dimana o adalah amplitudo dari gelombang harmonik yang merambat dalam arah x positif.
Gelombang harmonik ini menimbulkan gangguan dalam bentuk gerak harmonik sederhana di
setiap titik yang dilaluinya.

Misalkan ada dua gelombang harmonik yang sama ferkuensinya melalui titik x
tersebut pada saat yang bersamaan, masing-masing menimbulkan gelombang harmonik
sederhana

1(x,t)= o1 sin (k1x-t) dan 2(x,t)= o2 sin (k2x-t) (41)

Resultan gannguan di setiap titik yaitu hasil superposisi kedua gelombang tersebut adalah
juga hasil superposisi kedua getaran di setiap titik yang dilalaui kedua gelombang pada saat
yang bersamaan, yaitu:

R(x,t)= 1(x,t)+ 2(x,t)

= o1 sin (k1x-t)+ o2 sin (k2x-t)

= oR sin (kRx-t) (42)

dengan
2 2 2
ψ oR =ψ o1 +ψ o2+2ψ o1 ψ o2 cos( k 2 −k 1 )x (43)

dan

ψ 01 sin k 1 x+ψ 02 sin k 2 x


k R =tan−1
( ψ 01 cos k 1 x+ψ 02 cos k 2 x ) (44)

Persamaan (42) menunujukan ternyata getaran resultan di setiap titik yang dilalui kedua
gelombang tersebut juga harmonik meskipun amplitudo dan fasanya berbeda.

Anda mungkin juga menyukai