Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
JUMRIANI C 301 15 110
SUKRI H. TALADA C 301 15 138
TIARA IMANIAR C 301 15 124
RILMAN IBNU ARFAN C 301 15 258
PATRICK JORDAN C 301 15 302
MUHAMMAD C 301 15 270
AKRAB M. MARHUM C 301 15 211

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah

ini

Palu, 21 Februari 2018

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1. Pengertian Akuntansi Dan Informasi Akuntansi ................................................. 3
2.2. Kegunaan Informasi Akuntansi ........................................................................... 4
2.3. Tujuan Pelaporan Keuangan ............................................................................... 5
2.4. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi ....................................................... 6
2.5. Asumsi Dan Konvensi Dalam Akuntansi .............................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
3.2. Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,


pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk
penilaian (judgment) dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.
Karena biasanya pemakai hanya bisa menampung dan menganilisis informasi yang
terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi adalah membuat sistem pemrosesan dan
komukasi yang meringkaskan informasi perusahaan yang sangat banyak kedalam
bentuk yang bisa dipahami.
Dengan demikian akuntansi bisa dipahami sebagai penghubung antara kegiatan
ekonomi antara perusahaan dengan pembuat keputusan. Pemakai data akuntansi secara
umum bisa dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu (1) pemakai internal, dan (2)
pemakai eksternal. Pemakai eksternal adalah investor atau calon investor yang meliputi
pembelian atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditur atau peminjam dana bank,
supplier, dan pemakai-pemakai lain seperti karyawan, analasis keuangan, pialang
saham, pemerintah (berkaitan dengan pajak dan BAPEPAM berkaitan dengan
perusahaan yang gopublik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Akuntansi Dan Informasi Akuntansi ?


2. Apa Kegunaan Informasi Akuntansi ?
3. Apa Tujuan Pelaporan Keuangan ?
4. Apa Saja Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi ?
5. Apa Asumsi Dan Konvensi Dalam Akuntansi ?
6. Apa Contoh Permasalahan Dalam Informasi Akuntansi ?

1
1.3. Tujuan

Penulisan bertujuan agar dapat mengetahui dan memahami arti dan manfaat dari
Akuntansi Dan Informasi Akuntansi dalam dunia pendidikan. Disamping itu juga
diharapkan agar berguna sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan,
khususnya teman-teman mahasiswa yang ingin mempelajari tentang Akuntansi Sektor
Publik dengan Akuntansi Bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Akuntansi Dan Informasi Akuntansi

Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, kerena
itu pemehaman terhadap data akuntansi, seperti proses penyusunannya,
pelaporannya, akan sangat bermanfaat sebagai latar belakang analisis keuangan.
Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pengkomunikasiaan informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk
penilaian (judgmen) dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.
Karena biasanya pemakai hanya bisa menampung dan menganalisis informasi
yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi adalah membuat sistem pemrosesan
dan komunikasi yang meringkas informasi perusahaan yang sangat banyak ke
dalam bentuk yang bisa dipahami.
Terdapat perbedaan pendapat terkait pengertian informasi akuntansi. Sebelum
membahas sistemnya, maka perlu diketahui makna atau definisi dari akuntansi itu
sendiri. Menurut AAA (American Accounting Association) akuntansi adalah sebuah
proses pencatatan, pengidentifikasian, laporan, dan pengukuran data transaksi
keuangan suatu organisasi. Hasil data tersebut kemudian dijadikan sebagai
informasi untuk pengambilan keputusan mengenai masalah ekonomi.
Pengertian informasi akuntansi menurut para ahli ini berbeda dengan
penyampaian Dr. M. Gede, yang justru dari sudut pandangnya, ia menyatakan
bahwa akuntansi adalah suatu seni dan ilmu pencatatan yang dilakukan secara
kontinyu sesuai dengan aturan dan sistem yang diterapkan.
Proses pengolahan data dan analisis catatan ini disusun secara sistematis hingga
menjadi sebuah laporan keuangan yang sangat dibutuhkan sebagai bentuk
pertanggung jawaban pimpinan, karyawan maupun lembaga, terkait keselarasan
antara kinerja dengan pengeluaran.
Pengertian informasi akuntansi juga dikemukakan oleh APB (Accounting
Principles Board), yang mana akuntansi adalah kegiatan jasa yang memiliki fungsi
untuk menyediakan data informasi secara kuantitatif khususnya di bidang keuangan
yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan masalah ekonomi.

3
Setelah melihat beberapa pengertian mengenai akuntansi tersebut, maka bisa
dikatakan bahwa informasi akuntansi merupakan data yang diproses dan diolah
dalam bentuk pencatatan yang runtun terkait dengan keuangan ataupun transaksi
sehingga dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan seperti perusahaan,
lembaga, pengusaha dan lain-lain.
Adanya informasi akuntansi dibuat untuk mencapai beberapa tujuan di
antaranya adalah menyediakan data terkait pengelolaan keuangan, ketepatan
penyajian ataupun struktur organisasinya. Dalam menjalankan sebuah perusahaan
dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang konkrit dan tersusun rapi agar
keuangan dapat dikelola dengan baik.
Maka dari itu, tak heran jika perusahaan dengan manajemen yang baik memiliki
sistem informasi akuntansi yang terstruktur dan fungsional. Sebab, informasi
tersebut merupakan landasan dasar dari sebuah perusahaan dalam menetapkan
keputusan terkait masalah keuangan. Kesalahan dalam mengambil keputusan dari
segi keuangan tentunya sangat mempengaruhi keadaan finansial perusahaan
maupun organisasi.

2.2. Kegunaan Informasi Akuntansi

Pada dasarnya jika melihat akuntansi ini dengan cara sederhana, dapat
dikatakan bahwa akuntansi mampu menghasilkan informasi yang dapat
dipergunakan oleh manajer dalam mengambil keputusan dan menjalankan operasi
perusahaan. Kemudian informasi akuntansi juga dapat memberikan
manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kondisi
perusahaan dan kinerja ekonomi perusahaan yang selanjutnya akan dilakukan
analisa mengenai keadaan tersebut.
Secara umum, akuntansi dapat kita definisikan sebagai sistem informasi yang
memberikan hasil berupa laporan kepada pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan mengenai aktivitas perekonomian dan kondisi perusahaan. Dengan
informasi akuntansi, perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja perusahaan
kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada perusahaan.
Laporan akuntansi yang mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas
suatu produk baru mislanya dapat membantu manajemen dalam memutuskan
apakah akan terus melakukan penawaran atas produknya tersebut di pasar atau
4
mungkin menghentikan produk tersebut. Lain halnya para analis keuangan, mereka
memanfaatkan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan apakah mereka
akan merekomendasikan pembelian saham kepada masyarakat bisnis. Pihak
tersebut akan menggunakan informasi akuntansi dalam rangka memutuskan
seberapa besar jumlah kredit yang akan diberikan kepada yang berkepentingan.
Para pihak yang memiliki kepentingan memanfaatkan informasi akuntansi
sebagai sumber referensi utama dalam rangka pengambilan keputusan mereka.
Selain informasi akuntansi para pihak yang memiliki kepentingan juga
menggunakan informsi lainnya untuk pengambilan keputusan perusahaan. Proses
di mana akuntansi dapat menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dapat di gambarkan sebagai berikut:
1. Perusahaan harus menjalankan proses identifikasi kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
2. Perusahaan harus mempunyai pengetahuan mengenai kebutuhan informasi para
pihak yang memiliki kepentingan, dan juga memiliki rancangan (design) sistem
akuntansi yang tentunya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi
perusahaan.
3. Dan yang terakhir adalah sistem akuntansi dapat mencatat (record) data
ekonomi atas kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan serta
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perusahaan, yang output-nya
kemudian dilaporkan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan sesuai
dengan informasi yang mereka butuhkan.

2.3. Tujuan Pelaporan Keuangan

Dalam SAK 1994 conceptual framework disebut dengan “Kerangka Dasar


Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan”. Conceptual framework tersebut
merupakan terjemahan penuh dari konsep IASC. Hal ini disadari betul oleh Badan
Perumus Standar Akuntansi Keuangan dengan mencantumkan teks aslinya dalam
Bahasa Inggris.
Menurut rerangka konseptual SAK 1994 tujuan pelaporan keuangan dinyatakan
sebagai “Tujuan Laporan Keuangan”. Tujuan tersebut dinyatakan dalam paragraph
ke-12, 13, dan 14 seperti berikut ini:

5
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dan kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian, agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Disamping itu, berikut ini merupakan tujuan-tujuan laporan keuangan yang


semuannya bersifat umum, berkaitan dengan pemakai eksternal yang bermacam-
macam jenisnya bukan pemakai internal yang spesifik seperti manajemen.:
1. Informasi yang bermanfaat untuk Pengambilan keputusan
2. Informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas pemakai Eksternal
3. Informasi yang bermanfaat untuk Memprakirakan aliran kas perusahaan
4. Informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber dayanya
5. Informasi mengenai pendapatan dan komponen-komponenya
6. Informsi Aliran Kas
7. Laporan aliran kas disajikan melalui laporan analisis aliran kas.

2.4. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Karakteristik kualitatif yang membentuk informasi yang bermanfaat. Dikatakan


kualitatif karena sampai saat ini tidak ada model matematis atau kuantitatif yang
bisa dipakai untuk membentuk informasi yang bermanfaat. Karakteristik-
6
karakteristik tersebut akan membedakan informasi yang lebih bermanfaat dengan
informasi yang kurang bermanfaat.
Karakteristik- karakteristik ini harus dipertimbangkan ketika perusahaan
memiliki beberapa alterlatif metode akuntansi.
1. Dapat Dipahami (Understandability)
Informasi akuntansi harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami
oleh pengguna yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi,
dan mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dengan tekun.
2. Bermanfaat untuk Pengambilan Keputusan
Merupakan karakteristikkualitatif yang digunakan untuk
mempertimbangkan kualitas informasi akuntansi. Bermanfaat atau tidaknya
informasi tergantung dari keputusan yang dibuat, cara pengambilan keputusan,
informasi lain yang ada, dan kemampuan memproses pengambilan keputusan.
Hal ini juga mengacup ada pengambilan keputusan yang umum dan dalam
konteks yang umum pula.
3. Relevansi
Informasi dalam laporan keuangan yang relevan adalah ketika hal tersebut
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Yaitu, hal tersebut dapat (a)
membantu mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang, atau kejadian masa depan
yang terkaitan dengan suatu entitas (b) mengkonfirmasikan atau mengoreksi
masa lalu evaluasi yang telah mereka buat.
4. Nilai Prediksi dan Umpan Balik
Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut
bisa dipakai untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu
dan saat sekarang. Informasi mempunyai kemampuan umpan balik apabila
informasi tersebut bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-
kesimpulan tertentu mengenai masalalu. Seringkali informasi mempunyai nilai
keduanya (prediksi dan umpan balik), karena konfirmasi masalalu dipakai untuk
memprediksi masa mendatang lebih tepat lagi.
5. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu adalah komponen lain relevansi. Untuk menjadi berguna,
informasi harus diberikan kepada pengguna dalam jangka waktu yang
kemungkinan besar dapat mempengaruhi keputusan mereka.
6. Materialitas

7
Materialitas adalah komponen relevan. Informasi adalah material jika
kelalaian atau kesalahan pernyataan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna. Untuk bermanfaat informasi akuntansi harus relevan dan cukup
material. Informasi akuntansi tidak akan bermanfaat apabila tidak relevan atau
jumlahnya tidak cukup berarti untuk membuat perbedaan (tidak material)
7. Keandalan
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal
(reliable). Informasi memiliki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat disajikan.
8. Keterbandingan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan dari suatu badan
dari waktu kewaktu sehingga mereka dapat mengidentifikasi tren dalam posisi
keuangan dan kinerja. Pengguna harus juga dapat membandingkan laporan
keuanganentitas yang berbeda. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang
penting untuk perbandingan.
9. Representatif
Representatif merupakan keterkaitan antara pengukuran dan apa yang
diukur. Istilah lain yang sering digunakan yang mempunyai arti sama dengan
representatif adalah valid. Sebagai contoh perusahaan mencatat sewa yang
dibayar di muka sebagai aktiva. Aktiva merupakan sumber daya perusahaan,
dan aktiva merupakan ukuran representatif sewa dibayar di muka karena sewa
dibayar di muka meningkatkan sumber daya perusahaan meskipun perusahaan
tersebut tidak memiliki aktiva yang disewakan.
10. Netralitas
Informasi akuntansi ditunjukan kepada semua pihak (broad class) dan
ditunjukan untuk tujuan yang umum dan bervariasi, bukan untuk yang sempit.

Informasi akuntansi merupakan salah satu faktor penting bagi pengguna laporan
keuangan dalam membuat suatu keputusan ekonomi. Informasi akuntansi harus
disajikan sedemikian rupa agar berguna dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan. Teori kegunaan-keputusan informasi akuntansi tercermin dalam bentuk

8
kaidah-kaidah yang harus dipenuhi oleh komponen-komponen pelaporan keuangan
agar dapat bermanfaat dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
Walaupun sebenarnya karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang
dikeluarkan dalam statement tersebut berbeda-beda satu sama lain, namun
kesemuanya adalah bertujuan untuk bagaimana bisa membantu dalam pengambilan
keputusan yang bermanfaat oleh pengguna.

2.5. Asumsi Dan Konvensi Dalam Akuntansi

1. Kesatuan ( Entity )
Kebanyakan kegiatan ekonomi dan bisnis dilakukanoleh perusahaan yang
merupakan kesatuan ekonomi tersendiri ( economic entety ). Kesatuan ekonomi
ini mencangkup mulai dari yang berukuran kecil sampai dengan yang besar.
Akuntansi keuangan berurusan dengan pencatatan dan penyajian kegiatan
ekonomi kesatuan in, tanpa memandang ukurannya.
2. Kontinuitas / Kesinambungan ( Continuity )
Asumsi kontinuitas sering juga disebut sebagai asumsi going concern
assumpion. Asumsi ini mengatakan bahwa perusahaan akan tetap beroperasi
pada masa mendatang, kecuali ada bukti-bukti lain yang bertentangan dengan
asumsi tersebut. Asumsi kontinuitas ini diperlukan oleh akuntansi karena
apabila asumsi tersebut tidak valid, maka beberapa metode akuntansi tidak bisa
dipakai.
3. Periode Waktu
Untuk menentukan prestasi perusahaan dengan lebih akurat, pembatasan
waktu diperlukan. Dengan demikian pendapatan dan biaya kesatuan ekonomi
diukur selama waktu tertentu. Alternatif lain adalah dengan mengikuti siklus
bisnis suatu perusahaan.
4. Harga Perolehan
Harga perolehan biasanyadipakai sebagai basis pengukuran dalamlaporan
keuangan. Harga ini merupakan harga pertukaran pada waktu pertama
kaliterjadi transaksi. Harga ini biasanya tetap dipertahankan sebagai pengukur
sampai suatu sumbrdaya dihabiskan, dijual, dan dihapus dari catatan.
Metode tersebut dinilai lebih obyektif dibandingkan metode yang lain
seperti penilaian dengan harga pasar. Metode harga perolehan sering dikririk
9
karena dianggap kurang relevan dibanding dengan metode lainnya, seperti
metode harga pasar. Tetapi, metode lainnya dianggap kurang mempunyai
reliabelitas yang diperlukan.
5. Unit Moneter
Unit moneter mengikuti unit moneter nasional dimana perusahaan
tersebut beroperasi. Asumsi penting yang mendasari pemakaian unit moneter
ini adalah nilai yang stabil (nilai pengkuran yang stabil). Fluktuasi nilai unit
moneter tersebut bukan merupakan gangguan yang serius terhadap pelaporan
keuangan.
6. Realisasi dan Pengakuan
Reliasasi berarti proses perubahan ( konversi ) dari sumberdaya non-kas
menjadi kas atau hak untuk menjadikan kas ( right to cash ).Supaya item diakui
harus memenuhi :
a) Memenuhi definisi elemen (elemen dalamneraca atau rugi-laba )
b) Bisadiukur
c) Relevan
d) Reliabel
Pendapatan akan diakui apabila :
a) Telah terjadi realisasi
b) Telah diperoleh (earned )
Biasanya realisasi akan lengkap apabila penjualan telah terjadi ( kas atau
piutang telah diperoleh ) dan biasanya proses perolehan pendapatan ( earning
process ) telah lengkap pada waktu penjualan.
Pendapatan barangkali tidak diakui pada saat yang bersamaan dengan
realisasi. Pendapatan bisa diakui pada :
a) Saat produksi
b) Akhir produksi
c) Saat terjadi penjualan
7. Mempertemukan Pendapatan dengan Biaya (Matching) dan Pendekatan Akrual
Prinsip mempertemukan ( matching ) mengkaitkan pendekatan akrual
pada pengakuan pendapatan. Prinsip mempertemukan ( matching ) berarti
mempertemukan pendapatan dan biaya yang terjadi pada periode terjadinya
pendapatan / biaya tersebut, tidak tergantung pada kapan diterima atau
dikeluarkannya kas yang berkaitan dengan pendapatan / biaya tersebut.

10
Tujuannya adalah untuk mempertemukan pengorbanan dengan manfaat dalam
periode akuntansi yang berkaitan.
8. Konservatisme
Konservatisme timbul karena ada kecenderungan dari pihak manajemen
untuk menaikkan nilai aset dan pendapatan suatu perusahaan. Saat
konservatisme dikritik karena konservatisme cenderung melahirkan anti-
konservatisme pada periode sesudah konservatisme dilakukan.
Tindakan untuk menurunkan nilai aset dengan sengaja dan menurunkan
besarnya pendapatan akan mengakibatkan pendapatan pada periode berikutnya
ketika aset dijual akan dilaporakan lebih besar dari yang seharusnya. Lebih jauh
konservatisme juga dikritik karena konservatisme bisa bertentangan dengan
karakteristik kualitatif seperti kenetralan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,


pencatatan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk menilai
dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut. Tujuan laporan
akuntansi adalah membuat sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan
informasi perusahaan yang sangat banyak kedalam bentuk yang bisa dipahami.
Secara umum pemakai data akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu Pemakai
internal dimana pihak manajemen yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan
perusahaan harian ( jangka pendek ) dan juga jangka panjang, dan juga Pemakai
Eksternal dimana investor atau calon investor yang meliputi pembeli atau calon
pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, supplier dan
pemakai-pemakai lain seperti karyawan, analisis keuangan, pialang saham,
pemerintah ( berkaitan dengan pajak ) dan bapepan ( berkaitan dengan perusahaan
yang go-public ).

3.2. Saran

Dari pembembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat dilihat bahwa


akuntansi sangat penting baik diperusahaan, dan banyak sekali pihak-pihak yang
berkempentingan dengan akuntansi. Selain itu laporang keuangan sangat penting
juga untuk perusahaan karena berisi catatan keuangan dari suatu perusahaan
tersebut. Maka dari itu, sebaiknya pengguna informasi akuntansi dapat
menggunkan nya dengan bijak untuk dipertanggung jawabkan, sehingga dapat
menjalankan siklus akuntansi dengan benar agar tidak terjadi kesahalan pada
pencatatan yang dapat membuat kerugian perusahaan

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.akuntansiitumudah.com/informasi-akuntansi-keuangan/

https://dosenakuntansi.com/akuntansi-sebagai-sistem-informasi

http://keuanganlsm.com/tujuan-pelaporan-keuangan-menurut-standar-akuntansi-keuangan-
1994/

Hanafi Mamduh M, Halim Abdul. 2007. “Analisi laporan keuangan “. Yogyakarta : UPPSTIM
YKPN.

13

Anda mungkin juga menyukai