Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengenalan Alat Praktik Laboratorium IPA

1. Alat Praktik Fisika

Jika kita ingin mengena alat dan bahan ini secara lebih dalam maka kita
harus lebih dalam dalam mengenal alat dan bahan tersebut lebih dalam
Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk
memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu
juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun
alat peraga.

Pengklasifikasian tersebut dilakukan berdasarkan buku Katalog Alat


Pendidikan IPA untuk SMP dan SMA tahun 1994. Peralatan yang terkait dengan
kebutuhan laboratorium Fisika terdiri dari dua kelompok yaitu Kelompok Umum
dan Kelompok Fisika.

Kelompok Umum yaitu alat yang digunakan secara umum baik untuk
laboratorium fisika, laboratorium biologi, dan laboratorium kimia. Penulisan kode
atau nomor katalog terdiri dari tiga huruf alphabet dan dilanjutkan dengan dua
angka numerik, contohnya Basic Meter (KAL 41), Multimeter (KAL 45), Catu
daya (KAL 60), Stopwatch (KKW 71) dan lainnya.

Peralatan yang termasuk Kelompok Fisika terdiri dari 14 kelompok materi, seperti
pada tabel 2.1 berikut :

NO KODE KELOMPOK MATERI

1 FME Mekanika
2 FSP Zat Padat
3 FSC Zat Cair
4 FSG Zat Gas
5 FGE Gelombang
6 FPT Optik
7 FCA Cahaya
8 FPA Panas
9 FES Listrik Statis
10 FLS Istrik Mengalir
11 FMA Magnet
12 FEM Elektromagnet
13 FAL Aat Listrik
14 FET Elektronika

2. Jenis-jenis alat ukur


Jenis alat IPA yang terdaftar pada buku katalog alat IPA SMP dan SMA
kurang lebih terdiri dari 550 jenis. Sebagian besar dari alat-alat tersebut
merupakan alat-alat mata pelajaran fisika. Berikut ini akan dipahami bersama
mengenai beberapa alat ukur, antara lain alat ukur massa, waktu, panjang dan
lainnya. Alat yang diperkenalkan merupakan alat-alat yang umum berada di
laboratorium fisika SMA yang diperkirakan memiliki tingkat kesulitan dalam
penggunaan, perawatan, perbaikan dan penyimpanannya.
a. Alat Ukur Massa
- Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa dan berat
suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan
elektronik. Perbandingan antara timbangan mekanik dan elektronik
dapat dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2 berikut.
- Neraca Lengan
Neraca lengan merupakan alat yang dipakai untuk melakukan
pengukuran massa antara massa benda yang satu dengan massa benda
yang lainnya.
- Spektrometer Massa
Cara kerja alat ini digunakan untuk mengetahui sebuah partikel sub
atomik muncul dari katoda dan menuju anoda yang ada karena adanya
tegangan yang tinggi menyebabkan medan listrik yang kuat sehingga
partikel sub atomik tertarik kedalam medannya sehingga ditangkap
oleh detektor yang dapat menghitung massanya secara pasti dengan
bantuan robot maupun perangkat komputer yang telah disetting secara
pasti dan akurat
b. Alat Ukur Waktu
- Jam
Jam telah digunakan sejak abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu.
Nama itu berasal dari bahasa latin yang namanya “clocca”
- Kalender
Kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah
periode waktu. Tanggal pada kalender didasarkan dari gerakan-
gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan, sebagai contoh
kalender dinding.
- Kronometer
Sejak tahun 1700-an, seorang ahli mesin yang bernama John Harrison
mengembangkan suatu rangkaian jam yang akurat, yang diberi nama
kronometer. Kronometer adalah alat pencatat waktu yang cukup tepat
untuk dapat digunakan sebagai standar waktu portabel, biasanya
digunakan untuk menentukan garis bujur (letak suatu tempat) dengan
cara navigasi selestial (yaitu suatu teknik yang umumnya digunakan
para pelaut tanpa bergantung pada perhitungan untuk memperkirakan
posisi/keberadaan mereka di laut). Umumnya alat ini digunakan dalam
pelayaran sebagai penentu meridian di laut.
c. Alat Ukur Panjang
- Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat ukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Ada penggaris yang berbentuk lurus sampai
yang berbentuk segitiga. Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam,
berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat
dilipat.
- Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda
dengan tingkat ketelitian 0.01 mm.
- Jangka Sorong
sorong adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur
panjang benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong juga
dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah benda contohnya
diameter kelereng, diameter dalam dan diameter luar cincin, serta
kedalam sebuah tabung
- Altimeter
Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari
permukaan laut. Biasanya digunakan sebagai navigasi dalam
penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan
ketinggian.
d. Alat ukur Luas
- Planimeter
Planimeter adalah instrumen mekanis digunakan untuk menghitung
luas daerah planar. Pada dasarnya planimeter hanya memiliki tiga
bagian yang bergerak. Planimeter terdiri atas 3 jenis yaitu planimeter
linear, planimeter polar dan planimeter Hatchet. Jenis yang paling
banyak digunakan adalah planimeter polar. Alat ini dapat digunakan
untuk mengukur skala peta dan menentukan luasan suatu wilayah pada
peta dengan berbagai skala. Saat ini planimeter juga sudah dibuat
dalam bentuk digitak, misalnya Planimeter Platcom yang bekerja
dengan sistem digital sehingga sangat memudahkan pekerjaan.
e. Alat Ukur Suhu
- Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau
temperatur benda. Termometer terbuat dari bahan yang bersifat
termometrik, artinya sangat peka terhadap perubahan suhu, seperti air
raksa dan alkohol. Satuan pengukuran termometer menggunakan
beberapa sistem skala suhu yaitu derajat Celcius (oC), Fahrenheit
(oF), Reamur (oR) dan Kelvin (K)
- Termistor
Termistor (thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor
elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu.
- Pyrometer
Pyrometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu tinggi
permukaan suatu objek tanpa adanya kontak langsung. Dengan adanya
mekanisme optik dan inframerah pengukuran untuk kasus-kasus
ketika objek bergerak, sangat panas, di tempat yang sulit untuk
mengakses atau karena kontaminasi atau pengaruh negatif lainnya
dapat diukur suhunya dengan akurat dengan menggunakan Pyrometer.
f. Alat Ukur Kelembaban
- Hygrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur kelembaban suatu
tempat. Biasanya ditempatkan di dalam box (container) penyimpanan
barang yang memerlukan tahap kelembaban yang terjaga seperti dry
box penyimpanan kamera.
g. Alat Ukur Tekanan
- Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Barometer biasanya digunakan dalam peramalan cuaca, dimana
tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang “bersahabat”,
sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
- Manometer
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan di dua titik yang berlawanan. Salah satu jenis manometer
adalah manometer kolom cairan.
- Anemometer
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan
kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah
knots ( Skala Beaufort ). Sedangkan satuan meteorologi dari arah
angin adalah dari 0o – 360o dan dapat juga digunakan arah mata
angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
h. Alat Ukur Cahaya
- Photometer
Photometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan
penerangan atau cahaya untuk pemotretan.
i. Alat Ukur Untuk Menentukan Besaran Listrik
- Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan
kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
- Galvanometer
Galvanometer adalah alat untuk menunjukkan ada tidaknya kuat arus
dengan melihat adanya penyimpangan jarum galvanometer. Cara
kerjanya sama dengan amperemeter, voltmeter, dan ohmeter. Semua
alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik.
- Osiloskop
Osiloskop adalah peralatan elektronik yang menghasilkan tampilan
grafik pada layar untuk mencitrakan gelombang maupun signal
elektronik yang diterimanya. Misalnya, kita tidak pernah bisa melihat
sinyal yang dipancarkan oleh handphone. Dengan bantuan Osiloskop,
sinyal tersebut dapat dicitrakan dalam layar, sehingga dapat dilihat
bentuk gelombang, panjang gelombang, frekuensi gelombang,
maupun cacat gelombang.
J. Alat Ukur Kecepat
- Speedometer
Speedometer adalah alat untuk mengukur kecepatan kendaraan darat,
yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang
beroperasi di jalan. Speedometer berfungsi agar pengemudi
mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan
informasi utama untuk mengendalikan kecepatan di jalan agar tidak
terlalu lambat atau terlalu cepat.

2. Alat Praktik Biologi

Kita juga dapat mengenal alat atau bahan praktik IPA, salah satunya adalah
biologi. Dibawah ini akan dijelaskan dalam daftar alat dan bahan biologi.

No Nama Keterangan
1 Pipa T Plastik, sebagai pipa penghubung
2 Pipa Y Plastic, sebagai pipa penghubung
3 Spatula Kaca, sebagai alat pengambil sesuatu dan
sebagai pengaduk
4 Pembakar Spiritus Sebagai alat pemanas atau pembakar
5 Botol Semprot Untuk menyemprotkan air, juga berfungsi
sebagai botol cuci
6 Botol tetes Botol yang dilengkapi dengan pipet tetes
7 Botol reagen Mulutsempit, polipropilen 250 cm3, wadah
bahan berbentuk larutan
8 Borol reagen Mulutlebar, polupropilen 100 cm3, wadah
bahan berbentuk padat
9 Botol reagen Mulutsempit, kaca 100 cm3, wadah bahan
berbentuk larutan
10 Cawan petri Sebagai wadah untuk beberapa keperluan
11 Pencacah (tally –
counter)
12 Corong Borosilikat diam 75 mm
13 Corong Polipropilen diam 65 mm
14 Corong tistel Borosilikat selain dapat digunakan sebaga
corong yang memerlukan tangkai corong
yang panjang juga dapat digunakan untuk
eksperimen osmose
15 Kondansor/pendingin Bentuk sempit digunakan dalam
liebig penyulingan
16 Pelubang gabus Set isi 6 juga dapat untuk melubangi karet
17 Pengasah pelubang –
gabus
18 Gelas kimia Borosilikat 100 cm3
19 Kaca arloji Diam 75 mm
20 Kertas saring Diam 100 mm
21 Kotak PPPK Lengkap dengan isinya
22 Alat pemadam Model ABC ici serbuk kering
kebakaran
23 Labu Erlenmeyer Borosilikat mulut sempit, 100 cm3
24 Labu destilasi Borosilikat 125 cm3, untuk menyuling
25 Plat tetes Prselen 12 lekukan untuk menguji sifat asam
atau basa suatu larutan dengan meneteskan
larutan pada insikator atau sebaliknya
26 Lumping dan alu Porselan
27 neraca Beban geser 2610 gr
28 Pinggan penguap Porselen 125 cm3 untuk menguapkan zat
cair
29 Pipa, kaca natrn Diam, luar 6 mm
30 Pipa borosilikat Diam, luar 10 mm
31 Ppa PVC Diam dalam 5 mm
32 Pipet tetes Untuk meneteskan cairan
33 Sikat tabung reaksi Diam 22-26 mm
34 Sumbat, karet Padat, campuran
35 Sumbat, Karet Diam, bawah 23 mm, diam lubang 5 mm I
lubang
36 Spatula tanduk Digunakan sebagai sendk untuk mengambil
benda
37 Statif, alas Berbentuk A
38 penjepit Penjepit dan klem merupakan pasangan.
Penjepit dijepitkan pada batang statif dan
penjepit lengan klem
39 Tabung conth plastik
40 Tabung reaksi Brsilikat panjang 100 mm, diam 1 mm
41 Penjepit tabung reaksi Kayu
42 Rak tabung reaksi Kayu, 12 lubang, diam,lubang 18 mm
43 Thermometer Isi spiritus

3. Alat praktik Kimia

No Nama Keterangan
Asam klorida HCL, BG, 36% menyebabkan luka bakar,
mengganggu system pernapasan
Belerang S, TG
Logam Besi Fe, TG, serbuk kasar, untuk menggambarkan
medan magnet
Bromtimol Biru BG, larutan dalam alcohol mudah menyala,
untuk pewarna dan indikator
Eosin TG, larutan dalam alcohol mudah menyala dan
untuk pewarna
Etanol C2O5H4 TG, 95% suhu nyala 120C

.
B. Penggunaan Alat Praktik Laboratorium IPA

1. Meter Dasar/Basic Meter

Tanpa tambahan kelengkapan yang lain, meter dasar ini hanya berfungsi sebagai
galvanometer, digunakan untuk menunjukkan adanya arus listrik dengan arus
maksimal sebesar 100µA. Meter dasar ini dapat berubah menjadi amperemeter,
digunakan untuk mengukur arus listrik, dengan menambahkan penghambat shunt
yang diletakkan parallel dengan meter dasar. Fungsi shunt untuk memperbesar
daya ukur meter dasar sehingga dapat digunakan untuk mengukur arus yang lebih
besar.

Bagian-bagiannya

1. Mempunyai skala ganda, batasan -10 sampai 100 dan -5 sampai 50.
Didalamnya terdapat hambatan 1000 ohm.
2. Pada bagian depan terdapat dua buah terminal ulir/tancap, tempat
menghubungkan meter dasar dengan jaringan yang akan diketahui arusnya
dan tempat perlengkapan meter dasar.
3. Ada dua buah shunt.
4. Ada dua buah multiplier.

Menggunakan meter dasar sebagai galvanometer.

Jangan ihubungkan langsung dengan jaringan listrik atau baterai yang mempunyai
tegangan lebih dari 0,1 V. galvanometer hanya digunnakan untuk mengetahui
adanya arus listrik yang sangat lemah, misalnya arus yang dihasilkan oleh elemen
yang dibuat dari buah-buahan.

2. Catu Daya

Untuk memperoleh arus listrik dengan tegangan rendah AC atau DC. Pengubahan
tegangan listrik PLN menjadi tegangan rendah dilakukan melalui transformator,
kemudian menuju tombol pilihan, terus ke penyearah arus dan system pembatas
arus(sekering), barulah ke keluaran AC atau DC.

Cara menggunakannya adalah :

1. Sesuaikan tegangan masukan, 110 atau 220 V dengan tegangan jala-jala


PLN.
2. Masukkan soket penghubung ke sumber tegangan PLN.
3. Tekan power. Bila lampu menyala berarti arus PLN telah masuk ke dalam
alat. Bila lampu indicator belum atau tidak menyala, cabut soket, periksa
kabel penghubungnya dan periksa pula sekring masukan.
4. Pilih tegangan keluaran dengan memutar tombol pilihan.
5. Hubungkan arus keluaran (AC atau DC) dengan rangkaian percobaan.
Hidupkan rangkaian percobaan. Kalau lampu 77indikator over-load
menyala, periksa rangkaian percobaan, kemudian tekan tombol reset.
3. Kotak Cahaya

Kotak cahaya beserta perlengkapannya digunkan untuk melakukan eksperimen-


eksperimen yang berkaitan dengan cahaya. Eksperimen-eksperimen yang
dilakukan ialah pemantulan, pembiasan dan percampuran cahaya.

Menggunakan kotak cahaya untuk menentukan indeks cahaya dapat dilakukan


dengan balok kaca, catu daya, busur derajat, penggaris dan pensil kertas folio
putih. Cara melakukannya adalah mengatur tegangan catu daya untuk
mendapatkan arus keluaran 12 V. kemudian menghubungkan kabel kotak cahaya
dengan sumber tegangan 12 V. memasang pelat bercelah 3 dilampu. Mengatur
lampu sehingga cahaya yang keluar melalui celah sejajar. Kemudian mengganti
pelat dengan yang bercelah 1 dan yang terakhir adalah menyiapkan kertas folio
dengan balok kaca diatasnya.

4. Pengetik waktu (ticker timer)

Berfungsi sebagai alat untuk mengukur waktu gerak benda. Dapat digunakan
menentukan kecepatan, kecepatan rata-rata dan percepatan berubah beraturan.

5. Mikroskop

Mikroskop berfungsi untuk mengamati objek yang sangat kecil dan transparan.
Cara menggunakan mikroskop seperti dibawah ini :

1. Letakkan mikroskop pada meja sedemikian hingga dengan mudah anda


dapat melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop.
2. Bukalah diafraghma secara penuh.
3. Dengan melihat melalui lensa okuler, aturlah kedudukan cermin hingga
cahaya terpantul melalui lubang meja objek terlihat sebagai sebuah
lingkaran yang terangnya merata.
4. Letakkan sediaan yang akan diamati di atas meja objek dan jepitlah
dengan jepitan objek.
5. Mulailah pengamatan dengan mula-mula menggunakan lensa obyektif
dengan kekuatan rendah.
6. Dengan menggunakan pemutar kasar, turunkan lensa obyektif hingga jarak
antara lensa obyektif dan sediaan yang diamati kira-kira 5 mm.
7. Lihatlah melalui lensa okuler, naikkan tabung mikroskop perlahan-lahan
dengan menggunakan pemutar kasar sehingga sediaan terlihat.
8. Setelah sediaan terlihat dengan menggunakan pemutar halus, naik
turunkan tabung agar sediaan terletak tepat pada focus lensa.

6. Kuadrat
Untuk pengambilan cuplikan pada areal tertentu guns mengetahui populasi
komunitas. Dengan fungsi tersebut alat ini dapat digunakan untuk
menyelidiki yang berkaitan dengan ekologi seperti susunan dan kepadatan
populasi penyebaran populasi, dominasi suatu populasi dan kecepatan
pertumbuhan suatu populasi.

Cara menggunakan :

1. Tentukanlah lebih dulu daerah yang akan diambil cuplikannya.


2. Pengambilan 10 cuplikan kuadrat untuk daerah yang ditentukan itu harus
merata tapi acak dan dapat mewakili daerah itu.
3. Siapkan kuadrat dengan membentuk kuadrat bujur sangkar.

7. Perangkat penyulingan

Untuk menyuling zat cair. Dengan perangkat penyulingan ini suatu senyawa cair
dapat dimrnikan dari zat-zat yang mengotorinya. Perangkat penyulingan juga
dapat digunakan untuk memisahkan campuran zat cair yang mempunyai titik
didih yang berbeda.

Cara menggunakan perangkat penyulingan :

1. Dengan menggunakan corong, tuangkan air yang disuling ke dalam labu


destilasi.
2. Masukkan ke dalam labu destilasi, 3-4 butir pecahan porselin atau pecahan
kaca.
3. Hubungkan selang karet/plastik yang bersambung dengan bagian bawah
pendingin liebig dengan krain air, sedangkan selang yang bersambung
dengan bagian atas pendingin dimasukkan ke dalam bak cuci atau
penampung air.
4. Nyalakan pembakar spiritus dan amati proses penyulingan yang terjadi.
5. Setelah selesai malakukan kegiatan bersihkan alat dan simpan di tempat
semula.

8. Perangkat uji elektrolit

Untuk menguji apakah karutan itu bersifat elektrolit atau non-elektrolit. Cara
menggunkannya :

1. Tuangkan larutan yang akan diuji kedalam gelas kimia hingga


setengahnya.
2. Masukkan electrode ked a;am larutan, amati apakah lampu menyala atau
tidak.
DAFTRA PUSTAKA

Moejadi, dkk. 1985. Petunjuk Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk SMA,


Jakarta : Depdibud.

Moh. Amien. (1984). Buku Pedoman Praktikum dan Manual Laboratorium


Pendidikan IPA Umum (General Science). Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Soedjana, S., Nishino, O., 2000, Pengukuran dan Alat Alat Ukur Listrik, PT.
Paradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai