Anda di halaman 1dari 34

LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini saya lakukan untuk memenuhi tugas semester pertama
pada tahun pelajaran 2016-2017 di SMA NEGERI 2 MUARA BELITI.

Disahkan oleh

Muara Beliti, …………… 2016

Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II

NANI WINARNI, S.Pd, MSi. MUSAROFAH, S.Pd.

NIP : 19730206 199802 2 2001 NIP : 19730307 199903 2 2003

Kepala Sekolah

SURANTINI, M.Pd.
NIP : 19690405 199703 2 2003
LEMBAR KONSULTASI

Hari/Tanggal/ Guru Paraf


Hal Yang Dibahas
Bulan/Tahun Pembimbing
Motto

 Ketika hidup adalah pilihan maka pilihlah jalan hidup yang

terbaik menurut anda dan biarkan orang diluaran beranggapan

buruk , pada saatnya nanti kita lah yang akan membuktikan

jalan hidup kita adalah yang terbaik. Life Is Your Choise.

 Ini hidupku. Aku penentu kebesaran hidupku.It is my decision

and my action,or nothing at all! Do the best. Be the Best. Being

Second is not motivating.

 Tuhan menciptakan kedua mata kita di depan karena kita harus

terus melihat ke depan, bukan ke belakang dan terpaku pada

masa lalu. Learn from yesterday , live for today, hope for

tomorrow.

 Jangan pernah merasa puas dengan apa yang anda miliki

sekarang karena yang anda nikmati sekarang hanyalah

pinjaman orang tua.Hari ini tidaklah sama dengan hari esok,

Hari esok tidaklah sama dengan hari ini. Berusaha untuk

mendapatkan Hari esok yang lebih baik.

 Kesuksesan dapat diraih dengan usaha yang keras dan diiringi

dengan doa karena pada dasarnya kesuksesan itu tidak datang

dengan sendirinya.
 Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh

keikhlasan dan istiqomah dalam menghadapi cobaan. Jadilah

seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan

kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk orang sekitar.

 Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari

tua .

 Setiap hari adalah waktu yang tepat untuk mengatakan pada

diri kita sendiri "Biarkan petualangan dimulai" Start Action.

 Manusia tak kan pernah bisa menang dari rasa kesepian .

 Penderitaan membuatku semakin kuat dan berkembang .

 Selemah apapun musuhku, aku tidak akan meremehkan

mereka .
PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Karya Ilmiah Pertamaku :

1. Untuk Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat mempunyai ide atau gagasan

mengenai karya ilmiah ini.

2. Untuk kedua orang tua makasih telah membantu kakak saat

pembuatan karya ilmiah ini, tak lupa adik- adik kakak (Angga &

Fadli ) serta Om dan tante yang udah mendoakan kakak

supaya cepat selesai menerjakan karya ilmiah nya. You’re My

Everything.

3. Untuk guru pembimbing ku makasih telah menyediakan waktu

untuk membaca, memperbaiki karya ilmiah ini (Bu Musaroffah,

Bu Nani, Pak Basar ) tidak lupa untuk wali kelas ku Bu latifah

Kalian terbaik dan Pahlawanku.

4. Untuk Para sahabat ku Mona, Sera, Nurul, Ferli, Aulini, chisca,

Nanda, Rima, makasih atas semangat dan dukungannya kalian

sahabat terbaikku.

5. Untuk temen seperjuangan Acson ( Academy Class Saince

One ) dan seluruh kelas XII angkatan 2016/2017 terus

semangat mengejar cita-cita.

6. Untuk Dandi makasih udah mau dengerin keluh kesah aku

selama pembuatan karya ilmiah ini MAKASIH BANYAK.


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul Analisis Pengaruh

Pemberian Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini saya tidak henti-hentinya

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini termasuk kepada pembimbing

saya.Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan memberikan informasi

tentang bagaimana pengaruh ampas kopi yang selama ini terbuang begitu

saja terhadap pertumbuhan tanaman cabai.

Saya sadar sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana pepatah “Tak ada gading

yang tak retak”. Oleh karenanya saya membuka tangan selebar-lebarnya

guna menerima saran dan kritik membangun demi kesempurnaan Karya

Tulis Imliah ini.

Akhirnya saya mengharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat

berguna bagi pembaca.

Muara Beliti, Desember 2016


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman cabai adalah tanaman pangan yang sering digunakan oleh

masyarakat, khusunya masyarakat Indonesia (Joko:2004). Cabai dengan

banyak gizi yang dikandungnya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan,

sekaligus sebagai pelengkap rasa pada masakan. Dari sekian banyaknya

keunggulan cabai, maka tentu saja kebutuhan akan cabai juga akan

meningkat.

Banyak orang Indonesia yang mengkonsumsi kopi sebagai minuman

rutinitas, namun sisa kopi yang diminum mereka hanya terbuang begitu

saja, tanpa mengetahui bahwa ampas kopi memiliki manfaat yang banyak

salah satunya mempercepat pertumbuhan tanaman.

Banyaknya permintaan akan kebutuhan cabai, mendorong peneliti

untuk meningkatkan jumlah produksi cabai melalui ampas kopi, yang

selama ini terbuang begitu saja menjadi bermanfaat. Dengan adanya

ampas kopi, atau sisa kopi pada secangkir kopi, maka peneliti berinisatif

untuk menggunakannya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

tanaman cabai, dibanding dengan hanya menyiram tanaman cabai

dengan air.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

Bagaimana pengaruh pemberian ampas kopi terhadap pertumbuhan

tanaman cabai?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas kopi terhadap

pertumbuhan tanaman cabai.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu :

Membantu masyarakat untuk mengetahui bahwa ampas kopi yang

selama ini terbuang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman

cabai.
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat

permanen (tetap), tidak dapat kembali (irreversible), dan dapat dinyatakan

secara kuantitatif (Erlangga:2014). Sementara Ani (2004), menjelaskan

bahwa pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui

atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya.

Proses pertumbuhan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintesis

bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul

kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Tahap pembelahan sel, yaitu satu sel induk membelah menjadi

beberapa sel anak.

2. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel

anak.

3. Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah

mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi)

melalui proses diferensiasi.


2. Perkembangan

Perkembangan adalah proses menuju ketingkat kedewasaan/

pematangan tidak dapat diukur tetapi dapat diamati (Erlangga:2014).

Sementara menurut Ani (2004), perkembangan dapat dartikan sebagai

perubahan kualitatif (bentuk dan sifat) organisme atau bagiannya yang

melibatkan perubahan struktur yang lebih kompleks.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Ani (2004), menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan yaitu:

A.1. Faktor Luar (Eksternal)

a).Air (H2O)

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air

diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di

dalam sel, komponen dasar pembentukan makanan, dan membantu

mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.

b).Oksigen (O2)

Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energy. Jika

suplai oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembang

tumbuhan menjadi terganggu.

c).Karbon Dioksida (CO2)

Seperti air, karbon dioksida dibutuhkan untuk proses pembentukan

zat makanan melalui proses fotosintesis. Kekurangan suplai karbon


dioksida juga akan menyebabkan pembentukan makanan menjadi

berkurang.

d).Suhu

Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama

pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada

jenis tumbuhan dan tempat hidupnya. Namun, secara umum pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan biasa berlangsung pada suhu 4-45˚C dan

optimum pada kisaran suhu 28-33˚C.

e).Cahaya

Cahaya dibutuhkan tumbuhan agar dapat melakukan fotosintesis.

Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh

cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang tetapi

dalam kondisi lemah; daun berukuran kecil; dan tumbuhan tampak

berwarna pucat. Peristiwa pertumbuhan yang demikian dikenal sebagau

gejala etiolasi.

f).Unsur Hara dalam Tanah

Tumbuhan membutuhkan berbagai unsure hara yang tersimpan di

dalam tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai komponen

penyusun organik dalam sel.


A.2. Faktor Dalam (Internal)

a).Gen / DNA / Materi Penurunan Sifat.

Gen berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi di

dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat

pengaruh lingkungan yang sama, tetap jika kedua tumbuhan tersebut

memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.

b).Hormon

Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia

berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon

tumbuhan, yaitu:

1). Auksin

Auksin diperoleh pada bagian ujung batang (pucuk) dan daun

muda yang kemudian didistribusikan ke bagian bawah. Berikut

beberapa fungsi auksin.

1. Memengaruhi pertumbuhan apikal (ujung batang)

2. Memengaruhi perkembangan buah

3. Mengurangi pertumbuhan cabang lateral

4. Memengaruhi proses jatuhnya daun dan buah

5. Merangsang pembentukan akar liar

2).Giberelin

Giberelin banyak terdapat pada bagian ujung daun, kuncup,

biji,dan ujung akar. Berikut ini beberapa fungsi dari giberelin.


1. Merangsang pertumbuhan batang, daun, dan akar

2. Merangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai

serbuk sari

3. Merangsang perkembangan bunga (pada tumbuhan tertentu)

4. Merangsang pertunasan pada kuncup

5. Mengehntikan dormansi pada biji

6. Mempercepat perkecambahan pada biji

3).Sitokinin

Beberapa fungsi dari hormone sitokinin adalah sebagai berikut.

1. Menyebabkan pertumbuah embrio dan meningkatkan

pertumbuhan rata-rata sel yang diisolasi di laboratorium

2. Merangsang pembelahan pada sel yang berhenti bermitosis

3. Bersama auksin menyebabkan meningkatnya kecepatan

pembelahan sel

4. Mempertahankan warna pada daun sehingga tidak cepat berubah

menjadi kuning setelah dipetik dari pohon

5. Merangsang pemasakan pada buah yang telah dipetik dari pohon

4). Etilena (etena – CH2CH2)

Gas etilena berfungsi untuk mempercepat proses pematangan

buah, respirasi, dan pengguguran daun. Tempat pembentukan gas etilena

pada masing-masing buah letaknya berbeda-beda, ada yang di ujung

(seperti pada buah pepaya) atau di bagian pangkal (seperti pada buah

mangga).
5). Asam Absisat

Asam absisat berfungsi menghambat proses pertumbuhan batang

(inhibitor) dan merangsang dormansi biji.

6).Kalin

Kalin berfungsi dalam pembentukan organ tumbuhan.

3. Tanaman Cabai

Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya

dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung

bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan (Handoko:2013)

a. Asal Usul dan Perkembangan Tanaman Cabai

Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan dan

Amerika Tengah. Tanaman cabai tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun

sebelum Masehi. Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan

mengembangkan cabai adalah orang Inca di Amerika Selatan, orang

Maya di Amerika Tengah, dan orang Aztek di Meksiko. Mereka

memanfaatkannya sebagai bumbu masakan. Christopher Colombus yang

mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492

menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah

menyala berasa pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus

membawa cabai dari benua Amerika ke Spanyol untuk dipersembahkan

kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di benua Amerika. Pada

tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai ke


Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar

tahun 1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk

Persia. Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun dibudidayakan di

Hongaria.

Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan cabai

dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan cabai dibawa

oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain

menyebutkan bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa

Portugis.

b. Morfologi Tanaman Cabai

Tanaman cabai termasuk tanaman semusim (annual) yang berbentuk

perdu, tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak.

Tinggi tanaman dewasa antara 65 – 170 cm dan lebar tajuk 50 – 100 cm.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), tanaman cabai tergolong

dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Biji cabai

tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan

berbiji tertutup (Angiospermae). Lembaga pada biji cabai terbagi dalam

dua daun lembaga, sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji

belah (Dicotyledoneae). Hiasan bunganya termasuk lengkap, yaitu terdiri

atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan

menjadi satu, sehingga dimasukkan dalam sub-kelas Sympetalae. Cabai

termasuk dalam keluarga terung-terungan (Solanaceae).


Menurut Handoko (2006) klasifikasi tanaman cabai adalah sebagai

berikut:

 Klasifikasi Tanaman Cabai

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Tubiflorae (Solanales)

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L.

c. Anantomi Tanaman Cabai

Menurut Handoko(2006) anatomi tanaman cabai adalah:

1.Akar Tanaman Cabai

Perakaran tanaman cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas

akar utama (primer) dan akar laterl (sekunder). Dari akar lateral keluar

serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer berkisar 35 – 50

cm. Akar lateral menyebar dengan panjang berkisar 35 – 45.

2.Batang Tanaman Cabai

Batang utama tanaman cabai tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30

– 40 cm, dan diameter batang sekitar 1,5 – 3,0 cm. Batang utama berkayu
dan berwarna cokelat kehijauan. Pada budidaya cabai intensif

pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi pada umur 30 – 40

hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas

baru yang dimulai pada umur 10 – 15 HST. Namun pada budidaya cabai

intensif, tunas-tunas baru itu harus dirempel. Dilihat dari pertumbuhannya,

pertambahan panjang tanaman cabai diakibatkan oleh pertumbuhan

kuncup secara terus-menerus. Pertumbuhan seperti ini disebut

pertumbuhan simpodial. Cabang primer akan membentuk percabangan

sekunder dan cabang sekunder membentuk percabangan tersier terus-

menerus. Pada budidaya cabai secara intensif akan terbentuk sekitar 11 –

17 percabangan pada satu periode pembungaan.

3.Daun Tanaman Cabai

Daun tanaman cabai berwarna hijau muda sampai gelap. Daun

ditopang oleh tangkai daun.Tulang daun berbentuk menyirip. Secara

keseluruhan bentuk daun tanaman cabai besar adalah lonjong dengan

ujung daun meruncing.

4.Bunga dan Buah Cabai

Seperti umumnya famili Solanaceae, bunga tanaman cabai berbentuk

terompet (hyporcrateriformis). Bunga tanaman cabai tergolong bunga

yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx),

mahkota bunga (corrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillium). Alat

kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) pada tanaman

cabai terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua


(hermaphroditus). Bunga cabai tumbuh di percabangan (ketiak daun),

terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna hijau dan 5 helai mahkota

bunga berwarna putih.Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik

berwarna kuning kehijauan. Dalam satu bunga terdapat satu putik dan

enam benang sari. Tangkai sari berwarna putih dengan kepala sari

berwarna biru keunguan. Setelah penyerbukan akan terjadi pembuahan.

Pada saat pembentukan buah, mahkota bunga rontok tetapi kelopak

bunga tetap menempel pada buah. Bentuk buah bervariasi, tergantung

pada varietasnya.

4. Kopi

kopi merupakan tanaman benua afrika yang menyebar ke Indonesia

dibawa oleh pedagang eropa, Gujarat, dan india(Pratimi :2012).

Menurut Paramita(2009) kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari

proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi . Sedangkan menurut

Diva (2010) kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti

kekuatan.

Pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata

qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari

bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa

Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa

Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat

dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika
sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang

hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang

dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah

mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di

samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan

risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai

penyakit jantung (kardiovaskuler).

Tanaman kopi hidup di ketinggian 400-1200 meter diatas permukaan

laut. Tanaman kopi memiliki berbagai jenisdiantaranya ialah kopi

kolombia, colombia milds,kopi arabika,kopi robusta,kopi liberika.

a). Varietas Kopi

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya

terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan

robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki

keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri (Handoko :2006 ).

1. Biji kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik,

sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis

ini, kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di

berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika

Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-

negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada


ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh

hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya

adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan

berwarna hijau hingga merah gelap.

2. Biji kopi robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi

robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih

pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih

banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas

daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu.

Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas

permuakaan laut. Selain itu kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan

hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi

robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia

Tenggara, dan Amerika Selatan.

3. Kopi luwak

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi

arabika dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki

keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu

subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli

Indonesia. Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di

dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan

utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini
merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak

atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat

dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar

bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran

pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh

bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan

yang unik.

b). Kandungan kopi

Dalam penelitian ini kami menggunakan kopi instan yang banyak

menggunakan kopi robusta. Kopi robusta hidup di ketinggian 400-700

meter diatas permukaan laut. Diantara jenis kopi yang ada kopi robusta

memiliki kandungan kafein yang paling tinggi. Kopi robusta banyak

digunakan untuk kopi instan karena dianggap lebih murah namun dengan

kadar kafein yang tinggi.

Menurut Handoko ( 2006 ) kandugan yang di miliki oleh kopi adalah

sebagai berikut :

1. mineral

2. kafein

3. asam amino

4. polisakarida

5. asam alifastis

6. acid
7. vanilin

8. pirogallol

5. Ampas Kopi

Ampas kopi adalah zat sisa dari kopi, yang pada umumnya terbuang

begitu saja .(Dina:2005)

Menurut Dina (2005) manfaat ampas kopi sebagai berikut :

1.Manfaat ampas kopi untuk kulit.

Kopi dapat digunakan untuk mencerahkan kulit dengan cara

digunakan sebagai scrub kopi. Cara menggunakan ampas kopi untuk

scrub; Ampas kopi campurkan dengan minyak zaitun dan susu pembersih,

aduk dengan rata. Kemudian ambillah campuran scrub kopi tersebut

secukupnya untuk dioleskan ke punggung, tangan dan kaki, gosok

perlahan. Jika sudah merata, diamkan sekurangnya 5 menit. Jika kulit

anda sensitif, sebelum dioles ke tubuh coba terlebih dahulu ke punggung

tangan.Sesudah ampas kopi kering, basahi dengan air, lakukan pemijatan

selama 3 menit. Kemudian bilas hingga bersih. Setelah dibilas, keringkan

kulit selama 3 menit.

Selain untuk kulit juga ampas kopi digunakan sebagai masker kopi.

2.Manfaat ampas kopi dapat digunakan sebagai neutraliser bau.

Jika saluran pembuangan dapur Anda bau, ambillah secangkir bubuk

kopi kemudian masukkan ke dalam lubang saluran pembuangan dapur

Anda dengan air mendidih, maka baunya akan berkurang.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini

adalah jenis penelitian pengamatan. Metode pengamatan adalah metode

yang dipergunakan oleh peneliti terhadap objeknya dengan jalan

mengadakan pengamatan (Marthen:2009). Jenis penelitian tersebut

adalah jenis penelitian yang dimana kami selaku penulis akan melakukan

berbagai pengamatan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tercapai

dengan baik.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

24 Agustus- 19 Oktober 2016

b. Tempat Penelitian

Penelitian mengenai Pengaruh Pemberian Ampas Kopi Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Cabai ini dilakukan di rumah peneliti.


C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, kami menggunakan 3 jenis variabel, yaitu sebagai

berikut :

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ampas kopi,

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman

cabai,

3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah tanaman cabai yang

tidak diberi ampas kopi.

D. Alat dan Bahan

Dalam penelitian ini ada beberapa alat dan bahan yang kami gunakan

untuk membantu dalam melakukan pengamatan sekaligus untuk

mencapai hasil yang kami harapkan, diantaranya.

a. Alat

1. Polybag

2. Cangkul

3. Penggaris

b. Bahan

1. Bibit tanaman cabai

2. Ampas kopi

3. Air

4. Tanah
E. Langkah- Langkah

Data-data penelitian ini kami peroleh melalui observasi dan

eksperimen, sesuai dengan desain penelitian. Selain itu, studi pustaka

juga dilakukan guna untuk menambah berbagai macam informasi

mengenai kandungan zat yang terdapat ampas kopi sebagai objek

penelitian.

Adapun langkah-langkah dalam meneliti pertumbuhan tanaman cabai

yang diberi ampas kopi dan tidak diberi ampas kopi adalah, sebagai

berikut :

1. Siapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian dan

pengamatan.

2. Kemudian ambil tanah, dan masukkan kedalam pot yang telah

disediakan sebagai media tanam pengganti lahan.

3. Selanjutnya, tanam bibit cabai di pot yang telah disediakan.

4. Untuk bibit 1 (Pot 1) diberikan perlakuan, dengan menyiram tanaman

2 kali setiap dua hari dengan air ditambah dengan ampas kopi yang

sudah tidak digunakan lagi. Sedangkan, untuk bibit 2 (Pot 2) diberikan

perlakuan, dengan menyiram tanaman 2 kali setiap dua harinya dengan

air saja. Perlakuan ini dilakukan selama 2 bulan, untuk mendapatkan

hasil yang lebih akurat.

5. Amati kedua tanaman tersebut, lalu ukur seberapa besar pertumbuhan

tanaman tiap harinya dengan menghitung jumlah daun, dan tinggi

batang tanaman cabai.


6. Data ukuran tinggi tanaman cabai dan jumlah daun dimasukkan dalam

tabel data pengamatan yang selajutnya akan dijadikan sebagai penentu

dari hasil penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan

tanaman cabai yang diberikan ampas kopi dan tidak diberi ampas kopi,

hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:

4.1. Tabel Hasil Pengamatan Panjang Batang (cm)

Hasil Pengamatan
Percobaan
Panjang Tanaman Panjang Tanaman
Bibit 1 Bibit 2
Hari Ke-1 - -
24 Agustus 2016
Hari Ke-2 - -
25 Agustus 2016
Hari Ke-3 - -
26 Agustus 2016
Hari Ke-4
1,6 1,4
27 Agustus 2016
Hari Ke-5
1,8 1,5
28 Agustus 2016
Hari 6
2,0 1,8
29 Agustus 2016
Hari Ke-7
2,4 2,1
30 Agustus 2016
Hari Ke-8
2,8 2,3
31 Agustus 2016
Hari Ke-9
3,3 2,5
1 September 2016
Hari Ke-10 4,9 2,8
2 September 2016
Hari Ke-11 6,0 3,5
3 September 2016
Hari Ke-12
8,0 3,8
4 September 2016
Hari Ke-13
5 September 2016 8,4 5,4
Hari Ke-14
6 September 2016 10,2 6,8
Minggu Ke-3
13 September 2016 15,6 9,7
Minggu Ke-4
20 September 2016 20,7 13,7
Minggu Ke- 5
27 September 2016 25,4 16,4
Minggu Ke-6
30,5 20,3
5 Oktober 2016
Minggu Ke-7
35,3 24,3
12 Oktober 2016
Minggu Ke-8
19 Oktober 2016 40,5 28,5

Rata-rata 30,3 15,5

4.2. Tabel Hasil Pengamatan Jumlah Daun (Lembar)

Hasil Pengamatan
Percobaan
Jumlah Daun Jumlah Daun
Bibit 1 Bibit 2
Hari Ke-1 - -
24 Agustus 2016
Hari Ke-2 - -
25 Agustus 2016
Hari Ke-3 - -
26 Agustus 2016

Hari Ke-4
2 2
27 Agustus 2016
Hari Ke-5
2 2
28 Agustus 2016
Hari 6
2 2
29 Agustus 2016
Hari Ke-7
2 2
30 Agustus 2016
Hari Ke-8
3 3
31 Agustus 2016
Hari Ke-9
3 3
1 September 2016
Hari Ke-10 5 3
2 September 2016
Hari Ke-11 6 3
3 September 2016
Hari Ke-12 6 4
4 September 2016
Hari Ke-13
5 September 2016 7 4
Hari Ke-14
6 September 2016 7 5
Minggu Ke-3
13 September 2016 8 7
Minggu Ke-4
20 September 2016 10 7
Minggu Ke- 5
27 September 2016 15 9
Minggu Ke-6
20 13
5 Oktober 2016
Minggu Ke-7
25 16
12 Oktober 2016
Minggu Ke-8
19 Oktober 2016 30 20

Rata-rata 11 7

Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan pada Bibit Tanaman Cabai

Keterangan :

*Bibit 1 : Bibit tanaman cabai yang diberi ampas kopi

**Bibit 2 : Bibit tanaman cabai yang tidak diberi ampas kopi


B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pada

tabel 4.1 panjang batang cabai yang diberi ampas kopi rata-rata adalah

30,3 cm sedangkan rata-rata panjang tanaman cabai yang tidak diberi

ampas kopi adalah 15,5 cm dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa

tanaman cabai yang diberi ampas kopi memiliki pertumbuhan yang lebih

cepat dibandingkan dengan tanaman cabai yang hanya diberi air.

Pada table 4.2 rata-rata daun yang diberi ampas kopi adalah 11

lembar sedangkan yang tidak diberi ampas kopi adalah 7 lembar. Daun

tanaman yang diberi ampas kopi lebih banyak tumbuh dari pada daun

tanaman yang hanya diberi air saja. Hal ini menunjukkan berarti ampas

kopi memiliki kandungan zat yang dapat merangsang pertumbuhan

tanaman menjadi lebih cepat. Maka pada pembahasan bab 2 yang

mengatakan bahwa ampas kopi dapat mempercepat laju pertumbuhan

tanaman pada dasarnya terbukti dengan penelitian ini.


BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka

kesimpulannya adalah sebagai berikut.

1. Pemberian ampas kopi pada tanaman cabai memperlihatkan

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pada tanaman cabai

yang tumbuh pada umumnya.

2. Ukuran batang tanaman cabai yang telah diberikan ampas kopi lebih

tinggi dibandingkan tanaman cabai yang tumbuh pada umumnya.

3. Batang tanaman cabai yang telah diberikan ampas kopi memiliki

bentuk batang yang tegak dibandingkan tanaman cabai tanpa

pemberian ampas kopi.

4. Daun pada tanaman yang diberi ampas kopi memiliki jumlah daun

yang lebih banyak.

B.Saran

Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka

sarannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka sebaiknya penyiraman

tanaman cabai dengan ampas kopi harus dilakukan secara teratur

agar mendapat hasil yang baik.


2. Sebaiknya penelitian yang di lakukan ini dapat dilanjutkan oleh para

peneliti lainnya guna peningkatan dan pengembangan dalam

bidang pertanian.

3. Pemanfaatan limbah ampas kopi ini diharapkan dapat mendorong

peneliti agar dapat terus berinovasi.


DAFTAR PUSTAKA

Ani, Ina. 2004. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Diva,Cici.2010.Nikmatnya Kopi.Bandung:CV.Pustaka.

Handoko, Joko. 2006. Anatomi Tanaman Cabai. Bandung CV. Pustaka.

Pratimi,Ita.2012.Jenis-Jenis Kopi.Bogor :CV.Pelita.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai diakses pada tanggal 13 Agustus 2016

http://huderi.wordpress.com/tag/pengertian-cabai/ diakses pada tanggal

13 Agustus 2016
BIODATA PENULIS

Nama saya Nadiya Ayu Nopihartati. Saya biasa dipanggil

Nadiya. Saya anak pertama dari pasangan Bapak Juharsah dan Ibu

Patmawati, yang lahir pada tangal 19 November 1999 di Bekasi. Saya

memiliki 2 orang adik laki-laki yang bernama Claudio Angga

Ramadon dan Ahmad Fadli Juharsah. Saya sekarang tinggal di Desa

Petunang.Saya lulusan dari TK Melati, SDS Kitri Bakti, SMPN Muara

Beliti, dan insaallah SMAN 2 Muara Beliti. Hobi Saya Membaca Buku

khususnya Buku nonfiksi. Cita-Cita saya, Saya ingin menjadi

pahlawan. Saya ingin menjadi seorang dokter karena saya ingin

menjadi sosok pahlawan di bidang kesehatan. Saya pun inin menjadi

seorang guru karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Kebanggan diri saya adalah ketika saya bisa mewakili sekolah dan

kabupaten dalam beberapa event perlombaan di Provinsi seperti

National Debating Competition, LCC LLAJ, Lomba Ki Hajar

Dewantara dan LCC Sejarah. Disana Saya belajar bahwa pada

dasarnya Jika kita ingin mengalahkan musuh-musuh besar kita harus

mempunyai taktik tersendiri. Inspirasi hidup saya adalah Mama dan

Papa karena tanpa mereka sekarang saya bukanlah apa-apa. Tak

lupa sosok B.J. Habibie pun tak lupa menjadi inspirasi saya.

Anda mungkin juga menyukai