Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir
langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang
bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan
temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk
memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah,
banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa
menggunakan throttlevalve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap.
Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol
oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Berbeda dengan
mesin Bagian terpenting saat pemeliharaan pada mesin bensin yaitu
perbandingan udara dan bahan bakar dari campuran udara dan bahan bakar,
besarnya campuran yang masuk, apakah telah memadai kompresinya, apakah
ada atau tidak kemampuan pengapiannya dan jugaapakah saat pengapiannya
tepat.

Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak digunakan baik
untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal sebagai jenis
motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin diesel
berkembang pula dalam bidang otomotif, antara lain untuk angkutan berat,
traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di
rumah-sakit, Hotel dsb. Selain itu, mesin diesel juga sering banyak dipakai
dalam bangunan lepas pantai.

Mesin-mesin yang digunakan saat ini memiliki banyak klasifikasinya. Seperti


klasifikasi ABS, BV, DNV, LR, NKK, dll. Oleh karena itu, dalam makalah ini
penulis ingin mengetahui mesin diesel bangunan lepas pantai klasifikasi
Lloyd’s Register.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian mesin diesel?
b. Apakah pengertian bangunan lepas pantai?
c. Bagaimana Klasifikasi Lloyd’s Resgister?
d. Bagiamanakah aturan mesin diesel bangunan lepas pantai klasifikasi
Lloyd’s Register?
e. Bagaimana contoh mesin diesel bangunan lepas pantai sesuai dengan
klasifikasi Lloyd’s Register?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu untuk mengetahui pengertian dari mesin diesel,
bangunan lepas pantai, dan Lloyd’s Register serta untuk mengetahui aturan dan
contoh mesin diesel bangunan lepas pantai klasifikasi LR.

1.4 Metode Penulisan


Di dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan studi pustaka yang
berarti penulis mengambil informasi dari berbagai sumber.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Diesel


Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti
busi). Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah
mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar
termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak
kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh
Charles F. Kettering.

2.2 Pengertian Bangunan Lepas Pantai


Bagunan Lepas Pantai atau Offshore adalah suatu bangunan atau struktur
yang dibangun dilepas pantai untuk mendukung proses Eksplorasi maupun
Eksploitasi bahan tambang seperti contohnya Minyak bumi dan gas alam.
Bangunan Lepas pantai biasanya memiliki Rig pengeboran yang
mempunyai fungsi untuk analaisa sifat geologis reservoir maupun lubang
untuk mengambil bahan tambang seperti minyak. Dengan kemajuan
teknologi dan meningkatnya harga minyak mentah banyak perusahaan
yang melakukan pengeboran diperairan yang lebih dalam yang layak dan
sangat ekonomis. dan kira-kira perusahaan pengeboran memiliki sekitar
30 mata bor agarkan pengeboran dapat dilakukan secara bersamaan.

3
2.3 Klasifikasi Lloyd’s Register
a. Pengertian
loyd Register Group Limited (LR) adalah organisasi pelayanan teknis
dan bisnis dan maritim Klasifikasi Society, yang sepenuhnya dimiliki
oleh Lloyd Register Foundation, sebuah badan amal Inggris yang
didedikasikan untuk Penelitian dan Pendidikan di Science and
Engineering. Organisasi kembali ke tahun 1760. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan Keselamatan hidup, properti, dan lingkungan,
dengan membantu klien (termasuk oleh Validasi, Sertifikasi dan
Akreditasi) untuk memastikan Kualitas dari Konstruksi bangunan, dan
pengoperasian infrastruktur penting. Secara historis, sebagai Lloyd
Register of Shipping, yaitu Organisasi KHUSUS Maritime. Selama
akhir abad ke-20, diversifikasi ke industri lain Termasuk Minyak dan
Gas, Proses Industri, nuklir, dan kereta api.

b. Awal Pembentukan
Nama organisasi berasal dari kopi rumah abad ke-17 di London yang
sering dikunjungi oleh pedagang, underwriter, dan lain-lain, semua
yang berhubungan dengan shipping. Pemilik Coffee House, Edward
Lloyd, membantu mereka untuk bertukar informasi dengan
mengedarkan cetakan dari semua berita yang didengarnya. Pada tahun
1760, Register Society telah dibentuk oleh pelanggan dari rumah kopi
tersebut yang kemudian membentuk Register of Shipping, pertama kali
dikenal sebagai register. Antara 1800 dan 1833, sengketa antara pemilik
kapal dan underwritter menyebabkan mereka untuk mempublikasikan
daftar masing-masing-"Buku Merah" dan "Buku Hijau". ini yg
membawa mereka keambang kebangkrutan. Kesepakatan dicapai pada
tahun 1834 ketika mereka sepakat mendirikan Lloyd’s Register of
British and Foreign Shipping, Membentuk Komite Umum dan nilai-
nilai amal. Pada tahun 1914, dengan meningkatkan outlook
internasional, organisasi merubah namanya menjadi Lloyd‘s Register.

4
c. Aturan Klasifikasi
Lloyd Register memberikan jaminan kualitas dan sertifikasi untuk
kapal, struktur lepas pantai, dan instalasi pantai berbasis seperti
pembangkit listrik dan infrastruktur kereta api. Namun, Lloyd Register
dikenal terbaik untuk klasifikasi dan sertifikasi kapal, dan memeriksa
dan menyetujui komponen dan aksesori penting, termasuk peralatan
keselamatan, pencegahan polusi laut, perlindungan kebakaran,
navigasi, peralatan komunikasi radio, peralatan dek, kabel, tali, dan
jangkar.

Lloyd's Register menyediakan daftar peraturan dan peraturan untuk


umum. Daftar peraturan:
• Aturan dan Peraturan untuk Klasifikasi Kapal Januari 2016
• Aturan dan Regulasi Untuk Klasifikasi Kerajinan Jasa Khusus
• Aturan dan Peraturan untuk Klasifikasi Kapal Laut Januari 2015
• Aturan untuk Pembuatan, Pengujian dan Sertifikasi Bahan
• Aturan untuk Unit Offshore
• Aturan Klasifikasi Trimaran
• Aturan dan Peraturan untuk Konstruksi dan Klasifikasi Dermaga
Terapung
• Aturan dan Peraturan untuk Klasifikasi Kapal Berbahan Bakar Gas
Alam
• Aturan dan Peraturan untuk Klasifikasi Linkspans

2.4 Aturan Mesin Diesel Bangunan Lepas Pantai Klasifikasi Lloyd’s Register

Mengacu pada Rules and Regulation for the Classification of Ships Part
5 Main and Auxilary Machine, Chapter 2 Reciprocating Internal
Combustion Engines page 929 oleh Lloyd’s Register bahwa :

5
Mesin menyediakan tenaga untuk layanan – layanan utama, serta
keselamatan kapal yang harus dibangun berdasarkan persyaratan –
persyaratan yang terdapat dalam chapter ini.
Persyaratan Bab ini berlaku untuk mesin pembakaran internal
reciprocating yang beroperasi pada bahan bakar cairan, gas, atau bahan
bakar ganda untuk penggerak utama dan layanan tambahan penting
lainnya, desain Crankshaft tidak berlaku untuk mesin bantu yang
memiliki kekuatan kurang dari 110 kW.
Untuk keperluan jenis mesin pada bab ini, yang diungkapkan oleh
perancang / perancang lisensi, ditentukan oleh:
(a) bore dan stroke;
(b) metode injeksi (yaitu injeksi langsung, injeksi tidak langsung, injeksi
pilot);
(c) pompa bahan bakar dan sistem injeksi (jalur independen ke katup
bahan bakar minyak, jalur umu);
(d) operasi katup dan injeksi (oleh Cams atau dikendalikan secara
elektronik);
(e) bahan bakar yang digunakan (cairan, bahan bakar ganda, gas, dll.);
(f) siklus kerja (4-stroke, 2-stroke);
(g) pertukaran gas (diserap secara alami, turbocharged, dll.);
(h) metode turbocharging (sistem pulse(denyut), sistem tekanan
konstan);
(i) sistem pengisian udara pendingin (dengan atau tanpa intercooler,
jumlah tahap);
(j) susunan silinder (in-line, vee, dll.);
(k) daya kontinu maksimum per silinder (atau rem terus menerus
maksimum berarti tekanan efektif) pada saat kecepatan maksimal secara
terus menerus;
(l) produsen dan tipe pembuatan(dan sistem kontrol jika berlaku)
dipasang.

6
Berikut adalah persyaratan rencana dan keterangan yang harus ada pada
mesin tersbut :

7
8
9
Kriteria kekuatan tarik minimum untuk baja tuang dan tempa pada poros
engkol harus berada pada kriteria sebagai berikut
(a) Karbon dan karbon-manganese baja tuang berkisar -400 sampai 550
N / mm2
(b) Karbon dan karbon-manganese baja tempa (dinormalisasi dan
dinaikkan) -400 sampai 600 N / mm2
(c) Karbon dan karbon-manganese baja tempa (dipadamkan dan
dinaikkan) - tidak melebihi 700 N / mm2
(d) Baja paduan - tidak melebihi 700 N / mm2
(e) Baja tempa - tidak melebihi 1000 N / mm2
(f) Spheroidal, atau nodular grafit besi tuang -370 sampai 800 N / mm

Berikut adalah ringkasan pengujian dan dokumentasi terkait tentang


komponen – komponen mesin

10
11
12
Sedangkan untuk desain crankshaft atau poros engkol informasi yang
harus ada yaitu:
• Jenis mesin - 4SCSA / 2SCSA / in-line / vee.
• Daya keluaran pada maximum continuous rating (MCR), dalam kW.
• Kecepatan output pada daya kontinu maksimum, dalam rpm.
• Tekanan silinder maksimal, dalam bar g.
• Tekanan rata-rata ditunjukkan, dalam bar g.
• Tekanan masuk udara silinder, dalam bar g.
• Digitized gas pressure / crank angle cycle untuk MCR.
• Hubungan tekanan / kecepatan maksimum.
• Rasio kompresi.

13
• Sudut pandang dan interval tembak (jika ada), dalam derajat.
• Perintah pemberhentian dari ujung pengontrol, lihat Gambar 2.3.1
Penunjukan silinder.
• Diameter silinder, dalam mm.
• Stroke piston, dalam mm.
• Massa batang penghubung (termasuk bantalan), dalam kg.
• Pusat gravitasi batang penghubung dari pusat ujung yang besar, dalam
mm.
• Radius putaran batang penghubung, dalam mm.
• Panjang batang penghubung antara pusat bantalan, dalam mm.
• Massa rongga tunggal (tunjukkan jika jaring kedua sisi pin memiliki
nilai massa yang berbeda), dalam kg.
• Pusat gravitasi massa engkol dari sumbu poros, dalam mm.
• Massa kontra yang dipasang (untuk poros engkol lengkap)
menunjukkan posisi pas, dalam kg.
• Pusat gravitasi counterweight (untuk crankshaft lengkap) yang diukur
dari poros poros, dalam mm.
• Massa piston (termasuk batang piston dan crosshead bila ada), dalam
kg.
• Semua massa reciprocating individu bekerja pada satu engkol, dalam
kg.
• Spesifikasi bahan.
• UTS minimum yang ditentukan, dalam N / mm2.
• Kekuatan luluh minimum yang ditentukan, dalam N / mm2.
• Metode pembuatan.
• Rincian proses peningkatan kelelahan (jika ada).
• Untuk poros engkol semi-built - interferensi diameter minimum dan
maksimum, dalam mm.

14
Berikut adalah gambar – gambar mengenai silinder, dimensi pada
crankshaft, dll.

15
2.5 Mesin Diesel Bangunan Lepas Pantai Klasifikasi Lloyd’s Register

Contoh mesin diesel pada bangunan lepas pantai yang sesuai dengan
klasifikasi Lloyd’s Register adalah mesin lepas pantai C280-8 seperti pada
gambar (1). Mesin ini biasa dipakai dalam melakukan pengeboran.

Gambar (1) Mesin lepas pantai C280-8

16
Spesifikasi

17
Sistem-sistem perlengkapan standar pada mesin C280-8:
a. Sistem pemasukan udara
 Aftercooler air tawar, berpelapis tahan korosi (sisiudara)
 Pemutusan saluran masuk udara
 Turbocharger, dipasang di belakang, berpelumas oli

b. Sistem pendingin
 Pompa mantel air (JW, jacket water) berpenggerak roda-gigi
 Pompa aftercooler/oil cooler (AC/OC) sirkuit terpisah,
berpenggerak roda-gigi
 Pengurasan air pendingin engine

c. Sistem buang
 Manifold buang kedap gas, kering

d. Sistem bahan bakar


 Bahan bakar sulingan (memerlukan viskositas yang berkisar
mulai1,4 cSt hingga 20 cSt pada 38°C)
 Pompa bahan bakar, berpenggerak roda-gigi
 Pompa pemindahan bahan bakar (dipasang di sisi kiri)
 Filter bahan bakar dupleks, dipasang di bagian belakang engine
 Unit Injektor yang dikendalikan secaraelektronik

e. Sistem pelumasan
 Filter oli sentrifugal dengan pemutus tunggal, engine sisi servis
yangdipasang pada tutup inspeksi blok silinder (meliputisaluran oli
terpasang dan katup pemutus tunggal), filter memisahkan olibypass
dari pompa oli pelumasan utama (dapat diservissaat engi
 Pengisi oli dan dipstick
 Katup pengatur tekanan oli

18
 Sistem wadah kering yang dipasang di engine yang mengarahkan
gravitasi kewadah integral rakitan alas
 Filter oli dupleks dipasang di engine
 Pralumas udara intermiten
 Pralumas elektrik kontinu
 Pralumas redundan dengan pralumas elektrik kontinu dancadangan
pralumas udara intermiten
 Katup kuras bak penampung oli
 Pompa pralumas kontinu elektrik
 Heater oli pelumas
 Pompa oli - penggerak roda-gigi

f. Sistem perlindungan
 Relief valve ledakan karter
 Alarm dan pematian selama operasi abnormal

g. Sistem pendinginan
 Sirkuit Aftercooler Terpisah (SCAC, Separate Circuit Aftercooler)
 Koneksi air pelanggan
 Termostat mantel air
 Termostat AC/OC
 Tangki ekspansi volume tinggi yang dipasang pada modul aksesori
 Pemanas mantel air
 Koneksi pemulihan panas dan termostat untuk digunakan
dengansistem pembuat air
 Adaptor koneksi ANSI

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin diesel juga banyak dipakai pada bangunan lepas pantai tetapi mesin yang
digunakan memiliki dimensi yang besar dikarekanan pengoperasian bangunan
lepas pantai membutuhkan mesin dengan daya yang besar. Selain itu terdapat
aturan klasifikasi Lloyd’s Register mengenai mesin mesin di bangunan lepas
pantai termasuk mesin diesel. Contoh mesin lepas pantai menurut klasifikasi
Lloyd’s Register adalah mesin C280-8. Mesin tersebut biasa dipakai dalam
melakukan pengeboran.

3.2 Saran
Sebaiknya terdapat penyediaan terjemahan rules klasifikasi Lloyd’s Register
untuk mempermudah mengartikan aturan-aturan yang ada. Dan untuk penulis
agar dapat mengartikan kata-kata Bahasa Inggris dengan baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Offshore Generator sets.


https://www.cat.com/id_ID/products/new/power-systems/oil-and-
gas/offshore-generator-sets/18449218.html (12/03/2018)

Materi Perkapalan. 2014. Mengenal Bangunan Lepas Pantai.


http://www.perkapalanku.com/2014/05/mengenal-bangunan-lepas-
pantai.html (12/03/2018)

Riyanto. 2012. Tentang Lloyd Register (LR). http://joe-


pencerahan.blogspot.co.id/2016/02/tentang-lloyd-register-lr.html
(12/03/2018)

21

Anda mungkin juga menyukai