Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

PELAKSANAAN SUPERVISI
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
MAHASISWA S 1 KEPERAWATAN ANGKATAN B13
DI RUANG BEDAH D
RSUD Dr. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN

OLEH :
KELOMPOK 1

Nufia Anggreini, S.Kep 131011187


Achmad Hidayatullah, S. Kep. 131011188
Siti Fatihah, S. Kep. 131011189
Uniek Wike Wijayanti, S. Kep. 131011191
Suud Rizkianto, S. Kep. 131011192
Yusriati, S. Kep. 131011193
Miftahol Arifin, S. Kep. 131011194
Hartatik, S. Kep. 131011197
Eko Setia Ningsih, S. Kep. 131011199
Ririn Prasetiawati, S. Kep. 131011205
Saiful Anwar, S. Kep. 131011225

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2012

0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Nursalam, 2003). Memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung
dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk
pelayanan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat.
Agar pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi
standard yang berlaku maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan
dari manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan
keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu
3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).
Dan merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
Dari observasi yang dilakukan mahasiswa PSIK saat melakukan praktek
manajemen keperawatan, didapatkan data bahwa kelengkapan supervisi di
ruangan belum memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sebagian besar perawat
mengabaikan persiapan yang harus dilakukan kepada pasien. Sedangkan format
untuk supervisi ruangan masih belum baku. Di Ruangan Bedah D, supervisi tidak
dilakukan secara berkala atau ada waktu khisus untuk melakukan supervisi oleh
kepala ruangan. Bila ada kesempatan Kepala ruangan secara langsung melakukan
supervisi kepada semua perawat, dan menyampaikan hasil supervisi pada saat
rapat bulanan.
Berdasar atas kondisi di atas maka kami merencanakan akan
melaksanakan supervisi tentang Perawatan Luka Post-Operasi di Ruang Bedah D.
Perawatan luka post operasi mencegah timbulnya infeksi, mengobservasi keadaan
luka, dan mempercepat penyembuhan luka.

1
Adapun tujuan dari supervisi pelaksanaan perawatan luka adalah untuk
mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap perawat tentang pelaksanaan
perawatan luka dan dapat berdiskusi bersama tentang sesuatu yang baru mengenai
pelaksanaan perawatan luka.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai
supervisor dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam
melakukan supervisi terhadap Perawat Primer dalam melakukan
perawatan luka.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan
supervisi.
b. Mampu mempersiapkan instrumen perawatan luka.
c. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan prinsip
perawatan luka.
d. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
e. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap
staf
f. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.

1.3. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi pelaksanaan perawatan luka akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Senin, 19 November 2012
Waktu : 09.00 WIB s/d 09.30 WIB
Lama kegiatan : 30 menit
Tempat : Kantor Karu , Nurse Station dan Ruang perawatan
pasien
Topik : Pelaksanaan perawatan luka Ny. M dengan diagnosa
medis Abses Retroperitoneal dan post-operasi drainase
abses hari ke-6

2
Aspek : Pengetahuan dan keterampilan perawat dalam perawatan
luka
Supervisor : Kepala ruangan
Yang disupervisi : Perawat primer dan perawat associate

4. Cara Mengumpulkan Fakta Supervisi


1) Personal Inspection
2) Pelaksanaan perawatan luka
3) Diskusi / Tanya jawab
4) Pemecahan Masalah (Problem Solving).

5. Instrumen
1) Format instrumen supervisi prinsip pelaksanaan perawatan luka
2) Format laporan supervisi keperawatan

6. Mekanisme Kerja Supervisi


Tahap Kepala Ruangan Perawat Primer Perawat Tempat
Kegiatan ( Supervisi ) Associate
Pra 1. Salam Pembuka 1. Menguraikan 1.Menerima Ruang
Supervisi 2. Menyampaikan tentang tindakan delegasi dari Karu
5 menit tujuan supervisi rawat luka hari itu PP untuk
3. Menentukan kegiatan 2. Mendel menyiapkan
yang akan egasikan kepada PA perlengkapan
disupervisi: untuk menyiapkan rawat luka
mengecek jadwal perlengkapan rawat
rawat luka milik PP luka
4. Menjelaskan
instrumen/ format
penilaian yang akan
digunakan.
5. Mempersilahkan PP
membaca instrumen
penilaian dan
klarifikasi terhadap
instrumen yang akan
digunakan
6. Mempersilahkan PP
untuk tindakan rawat
luka

3
Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross 1. Membantu PP Nurse
30 menit pengawasan & cek kelengkapan mempersiapka Station
koordinasi rawat luka. n alat yang Bed
2. Melakukan 2. Menjelaskan kepada belum ada Pasien
crosscheck pasien dan keluarga untuk rawat
kelengkapan alat. tentang prosedur luka
3. Menilai rawat luka yang 2. Membawa
pelaksanaan rawat akan dilaksanakan trolley rawat
luka berdasarkan 3. Mendelegasikan luka ke bed
format supervisi pada PA untuk pasien
4. Mencatat jika membantu rawat 3. Membantu PP
ditemukan ada hal-hal luka melakukan
yang perlu 4. Melakukan langkah- perawatan
didiskusikan bersama langkah rawat luka luka
PP dan PA. sesuai dengan
5. Mengisi format supervisi
format/ instrumen perawatan luka
penilaian supervisi 5. Mendokumentasika
n tindakan rawat
luka.

Post Evaluasi : 1. Mendengarkan 1.Mendengarkan Ruang


Supervisi 1. Menginformasikan dengan seksama dengan
Karu
10 menit hasil dari penilaian. 2. Klarifikasi hasil seksama
2. Melakukan evaluasi penilaian 2.Klarifikasi
hasil bimbingan 3. Tanda tangan hasil hasil penilaian
3. Memberikan solusi supervisi
dan feed back
4. Memberikan
reinforcement
5. Melakukan
dokumentasi hasil
supervisi

7. Struktur Pengorganisasian
1) Kepala Ruangan : Uniek Wike Wijayanti
2) Perawat Primer : Miftahol Arifin
3) Perawat Assosciate : Suud Rizkianto
Ririn Prasetiawati
4) Supervisor : 1. Akhsanul Holik
2. Hodamah Nur
5) Pembimbing : 1. Retno
2. Samsul Hidayat

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton,
dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
dalam rangka mencapai tujuan.

Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.

5
Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala
ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.

Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Pre Supervisi Ka. Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta instrument / alat ukur Ka Ru

Supervisi
Supervisi

Menilai kinerja PP 1 PP 2
Perawat

Pasca Supervisi Delegasi

6
 Fair PA PA
 Feed Back
 Follow Up

Kualitas Pelayanan
Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan supervisi

Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associate
untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan
Perawat Associate
f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer
dan Perawat Associate
g) Supervisor memberikan reinforsement pada Perawat Primer dan
Perawat Associate.

Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan

7
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang
tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standard praktek keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,
dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan
anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

Tehnik Supervisi meliputi


1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.

8
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a) Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed
back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek
yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
2) Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.

9
BAB 3
PELAKSANAAN SUPERVISI PERAWATAN LUKA

Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Senin, 19 November 2012
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Tempat : R. Bedah D RSUD Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan
Acara : Supervisi Perawatan Luka

Acara dihadiri oleh:


1) Pembimbing dari Ruang Bedah Aster sebanyak 2 orang
2) Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang
3) Supervisor sebanyak 1 orang
4) Mahasiswa PSIKp FK-UNAIR angkatan B13 sebanyak 3 (yang berperan)
dan 7 orang yang tidak berperan

Hasil Evaluasi:
1) Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 6 hari sebelum acara dimulai, dari
pembuatan proposal dan role play supervisi perawatan luka.
2) Evaluasi Proses
No. Waktu Kegiatan
1 09.00-09.45 Pelaksanaan supervisi perawatan luka pada Ny. M
2 09.45-10.00 Masukan dan klarifikasi dari pembimbing dan supervisor
Bu Siti Hasanah, Amd.Kep:
1. Untuk pelaksanaan rawat luka, kasa yang basah
diperas terlebih dahulu sehingga tidak menetes dan
membasahi lantai serta pakaian pasien.
Pak Adi Sukrisno, S.Kep.,Ns:
1. Proses sudah sempurna, kepala ruangan
keliling tidak hanya mengawasi yang merawat luka
Bu Hj. Siti Guntarlin, SKM:
1. Proses supervisi oleh kepala

10
ruangan sudah berjalan dengan baik
2. Pada persiapan alat kepala
ruangan harus mengawasi dan membuka alat untuk
perawatan luka sebaiknya dilakukan di depan pasien
3. Waktu yang digunakan untuk
perawatan luka terlalu lama selain itu harus
memperhitungkan pemakaian kasa dan kapas jangan
terlalu banyak

3) Evaluasi Hasil
1. Kegiatan dihadiri oleh undangan 40 % dari 10 orang yang diundang
2. Acara dimulai sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Mahasiswa melaksanakan tugasnya sesuai dengan peran masing-
masing.

BAB 4

11
PENUTUP

4.1 Simpulan
Selama pelaksanaan supervisi perawatan luka pada Ny. M dapat
dilaksanakan sesuai rencana dalam proposal. Proses pelaksanaan supervisi dapat
terlaksana dengan baik, sesuai dengan alur, terlihat dari pembagian antara peran
Perawat Primer dan Perawat Asosiate sudah sesuai dengan Job Description
masing-masing dan kepala ruangan dapat menjalankan perannya dalam
pelaksanaan tahap-tahap tindakan supervisi sesuai dengan prinsip supervisi Fair,
Feedback, dan Follow Up. Selain itu kepala ruangan telah menyebutkan rencana
pelaksanaan supervisi selanjutnya dalam rangka meningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.

4.2 Saran
1. Karu perlu meningkatkan pengetahuan tentang supervisi keperawatan
melalui pendidikan dan pelatihan tentang supervisi sehingga dapat
melaksanakan supervisi sesuai peran
2. PP perlu secara aktif dalam mengevaluasi tindakan yang dilakukan PA
3. Secara keseluruhan masing – masing orang perlu meningkatkan “soft
skill” sehingga dapat melaksanakan tindakan dengan tepat.

12
DOKUMENTASI PELAKSANAAN SUPERVISI PERAWATAN LUKA

Kepala ruangan memanggil PP dan PA serta Alat-alat yang telah dipersiapkan oleh PP dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan PA untuk merawat luka
yaitu supervisi perawatan luka.

PP menjelaskan kepada pasien tentang PP membuka balutan luka pasien.


prosedur rawat luka yang akan dilaksanakan.

13
PA membantu PP melakukan perawatan luka. Kepala ruangan memperhatikan PP dan PA
yang sedang melakukan perawatan luka.

PA memasang hypapix di atas kasa yang


menutup luka. PP menutup baju pasien dan membantu pasien
dalam posisi yang nyaman.

PP mendokumentasikan tindakan keperawatan Kepala ruangan menginformasikan hasil dan


yang telah dilakukan. penilaian supervisi perawatan luka, serta
memberikan solusi dan feed back

14
15
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BEDAH D RSUD Dr. SLAMET MARTODIRDJO
PAMEKASAN
PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

FORMAT SUPERVISI PERAWATAN LUKA

Hari/Tanggal : Supervisor :
Yang disupervisi : PP 1 Ruangan : Bedah D
PA 2

Aspek Dilakukan
Parameter Bobot Skor
Penilaian Ya Tidak
Persiapan 1.Persiapan alat
1). Set Rawat Luka Steril:
(1).Sarung tangan steril 2
(2).Duk steril 1
1
(3).Cucing 1 buah
2
(4).Pinset anatomis 2 buah 2
(5).Pinset chirurgis 2 buah 1
(6).Gunting steril 1
(7).Balutan kasa steril 2
(8).Kasa steril 2
2).PZ/ NaCl 0,09% sebagai cairan fisiologis 1
3). Sarung tangan bersih sekali pakai 1
4). Alkohol spray 1
5). Plester atau hipafix sesuai kebutuhan 1
6). Tempat sampah medis 1
1
7). Bengkok
1
8). Pinset untuk membuka plester 1
9). Perlak 1
10).Tempat merendam handscoen & intrumen 2
2.Menyusun semua peralatan yang diperlukan di 2
atas troly rawat luka
3.Melakukan cross cek kelengkapan alat 3

Pelaksanaan 4.Pelaksanaan:
3
1). Menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan
2). Mendekatkan alat ke pasien. 1
3). Mengatur posisi pasien senyaman 2
mungkin
4). Meletakkan perlak dan bengkok di dekat 3
pasien
3
5). Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
6). Memakai sarung tangan bersih sekali 2
pakai

16
7). Membuka baju pasien
8). Melepaskan plester atau hipafix dengan 1
3
tangan yang telah menggunakan pinset,
mengangkat balutan, permukaan bawah
balutan yang kotor dijauhan dari
penglihatan pasien.
9). Membuang balutan kotor pada bengkok
10) Mengobservasi karakteristik luka 2
11) Melepaskan sarung tangan sekali pakai 3
dengan menarik bagian dalam keluar dan 3
membuang pada tempat yang telah
disediakan
12) Membuka duk steril rawat luka dan 3
menuangkan larutan PZ pada cucing
13) Mengenakan sarung tangan steril
14) Membersihkan luka dengan PZ: 3
memegang kasa yang telah dibasahi 2
dengan pinset.
15) Membersihkan luka dari area yang kurang
terkontaminasi bergerak ke area yang 3
lebih terkontaminasi.
16) Memasang kasa kering steril di atas luka
3
hingga luka tertutup semua.
17) Memasang plester/ hipafix diatas balutan 3
18) Menutup baju pasien dan membantu
pasien dalam posisi nyaman 2
19) Membereskan alat-alat
20) Melepas sarung tangan 3
21) Mengevaluasi respons pasien setelah 1
rawat luka 2
22) Mencuci tangan
3
Evaluasi 5. Mencatat pada lembar observasi karakteristik
luka, balutan dan respons pasien
3
Sikap 6. Sikap :
1. Komunikatif
2. Ketelitian 3
3. Kecekatan 3
3
7. Koordinasi PP dan PA
4
Total Nilai 100

Keterangan :
Ya (dilakukan): nilai 1 Bila Skor < 56 % : Kriteria Kurang
Tidak dilakukan : nilai 0
Bila Skor 56 – 75 % : Kriteria Cukup
Nilai = total skor x 100 % Bila Skor 76 – 100 % : Kriteria Baik
total bobot

17
Supervisior Pamekasan, .................................. 2012
Kepala Ruangan

1. PP............................................

(_______________________)
1. PA............................................

18
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BEDAH D RSUD Dr. SLAMET MARTODIRDJO
PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

LAPORAN SUPERVISI
Tanggal :
Topik :
Supervisor :
Masalah Tujuan Konsep Solusi

Pamekasan, ............................... 2012


Supervisior
Kepala Ruangan
1. PP .........................................
...

(__________________)
2. PA ..........................................

19
....

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG BEDAH D RSUD Dr. SLAMET MARTODIRDJO
PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

LEMBAR FOLLOW UP

Supervisor :
Tgl Nama Materi Skor Follow Up Tanda
Supervisi tangan

Pamekasan, ........................... 2012

Supervisior
Perawat Primer Kepala Ruangan

(_________________) (__________________)

20
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2003). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan
Ners. Surabaya.
…………….. (2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan :
Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

21

Anda mungkin juga menyukai