Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

SUPERVISI INJEKSI INTRAVENA


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG BEDAH CEMPAKA
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH :

EDI ARTO 010730445B


DINARWIYATA 010730453B
SYAHRUDIN 010730434B
DWI RETNOWATI 010730447B
HAMSATUL LAILY 010730436B
YUNI NUNG FANDRA 010730495B
MUZHIDAH 010730424B
ERLINA ASTUTI 010730463B
DADANG HERMAWAN 010730462B
SLAMET DJOKO 010730433B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2009
LEMBAR PENGESAHAN

Surabaya, 18 Nopember 2009

Ketua Kelompok Penanggung Jawab Kegiatan

Dinarwiyata, S.Kep. Yuni Nung Fandra, S.Kep.


NIM. 010730453 B NIM. 010730419 B

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Retno Indarwati, S.Kep.Ns. Nurul Faizah, SST


NIP. 19780316200812 NIP : 197005261993032004
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2003). Memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya
sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang
berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan
keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standart yang berlaku
maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan
merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan. Supervisi adalah
tehnik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up
(H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Dan merupakan ujung tombak tercapainya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dari hasil wawancara dan hasil kuesioner dari beberapa perawat ruangan,
pelaksanaan supervisi di Ruang Adenium sudah dilakukan dengan baik termasuk
instrumen dan pendokumentasiannya.

Berdasar hal tersebut maka kami merencanakan dan akan melaksanakan supervisi
tentang Injeksi Intravena melalui Venflon di Ruang Adenium. Pemberian injeksi
intravena untuk memenuhi terapi pasien sesuai program pengobatan dan menunjang
kesembuhan pasien.
Adapun tujuan dari supervisi pelaksanaan injeksi intravena adalah untuk
mengetahui sikap, pengetahuan dan ketrampilan perawat tentang pelaksanaan injeksi
intravena melalui venflon dan dapat berdiskusi bersama tentang sesuatu yang baru
mengenai pelaksanaan injeksi intravena.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap
Perawat Primer dalam melakukan injeksi intravena.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan supervisi.
b. Mampu mempersiapkan instrumen injeksi intravena.
c. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan prinsip injeksi
intravena.
d. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
e. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf

1.3. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi pelaksanaan injeksi intravena akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal :
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Kantor Karu , Nurse Station dan Ruang perawatan pasien
Topik : Injeksi Intravena per venflon
Aspek : Pengetahuan dan keterampilan perawat dalam injeksi intravena per
venflon
Supervisor : Kepala Ruangan
Yang disupervisi: Perawat primer dan perawat associate

4. Cara Mengumpulkan Fakta Supervisi


1) Personal Inspection
2) Pelaksanaan injeksi intravena per venflon
3) Diskusi / Tanya jawab
4) Pemecahan Masalah (Problem Solving).
5. Instrumen
1) Format instrumen supervisi prinsip pelaksanaan injeksi intravena
2) Format laporan supervisi keperawatan

6. Mekanisme Kerja Supervisi


Tahap Kepala Ruangan Perawat Primer Perawat Tempat
Kegiatan ( Supervisi ) Associate
Pra 1. Salam Pembuka 1.Menerima Ruang
Supervisi 2. Pemberitahuan 1. Menguraikan tentang delegasi dari Karu
5 menit tujuan supervisi tindakan injeksi PP untuk
3. Menentukan kegiatan intarvena hari ini menyiapkan
yang akan 2. Mendelegasikan kepada perlengkapan
disupervisi: PA untuk menyiapkan intravena
mengecek jadwal perlengkapan injeksi
injeksi intravena intravena
milik PP
4. Menjelaskan
instrumen/ format
penilaian yang akan
digunakan.
5. Mempersilahkan PP
membaca instrumen
penilaian dan
klarifikasi terhadap
instrumen yang akan
digunakan
6. Mempersilahkan PP
untuk tindakan
injeksi intravena
Supervisi 1.Melakukan 1. Melakukan cross cek 1. Membantu PP Nurse
30 menit pengawasan & kelengkapan injeksi mempersiapka Station
koordinasi intravena. n alat-alat Bed
2.Melakukan 2. Menjelaskan kepada 2. Membawa Pasien
crosscheck pasien dan keluarga trolley injeksi
kelengkapan alat. tentang prosedur injeksi intravena ke
3.Menilai pelaksanaan intravena yang akan bed pasien
injeksi intravena dilaksanakan 3. Melakukan
berdasarkan format 3. Mendelegasikan pada PA injeksi
supervisi untuk memberikan injeksi intravena per
4.Mencatat jika intravena per venflon venflon
ditemukan ada hal-hal 4. Mendokumentasikan
yang perlu tindakan injeksi intravena
didiskusikan bersama per venflon
PP dan PA.
5.Mengisi format/
instrumen penilaian
supervisi

Post Evaluasi : 1. Mendengarkan 1. Mendengarkan Ruang


Supervisi 1. Menginformasikan dengan seksama dengan
Karu
10 menit hasil dari penilaian. 2. Klarifikasi hasil seksama
2. Melakukan evaluasi penilaian 2. Klarifikasi
hasil bimbingan 3. Tanda tangan hasil hasil penilaian
3. Memberikan solusi supervisi
dan feed back
4. Memberikan
reinforcement
5. Melakukan
dokumentasi hasil
supervisi
6. Melakukan Follow
up dari kegiatan
supervisi dengan
menjadikan
supervisi sebagai
kegiatan rutin

7. Struktur Pengorganisasian
Penanggung jawab : Ayudia Arinda Dwi Q.H, S.Kep
Kepala ruangan : Rizky Oktaviani, S.Kep
Perawat Primer 1 : Iqvina Aulia Rahma, S.Kep
Perawat Associate : Ulya Unzila Diana, S.Kep
Perawat Primer 2 : Wahyu Febriyanto, S.Kep
Perawat Associate : Diana Merin, S.Kep
Perawat Primer 3 : Nida Fitria, S.Kep
Perawat Associate : Hilda Riva Fadila, S.Kep
Perawat Primer 4 : Syukria, S.Kep
Perawat Associate : Decky Wiratama Putra, S.Kep

1. Supervisor 1. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)


2. Hj.Siti Guntarlin, SKM
3. Obet Sugiono, SKM
4. Arie Sunarno, S.Kep.,Ns.,M.Kes
5. Kusnanto, S.Kp,M.Kes
6. Purwaningsih, S.Kp.MARS
7. Mira Triharini,S.Kep.,Ns.,M.Kes
8. Rizky Fitriani, S.Kep.,Ns.,M.Kes

2. Pembimbing 1. Retno Indarwati, S.Kep.,Ns


2. Retnayu Pradanie, S.Kep.,Ns
3. Nurul Faizah, SST
4. Nita Daniwati, S.Kep.,Ns
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 :
20). Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.

2. 2 Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.

2. 3 Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan antar
manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui
petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan
perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan
motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.
2. 4 Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang
perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang
perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di
instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung.
2. 5 Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Pre Supervisi Ka. Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta instrument / alat ukur Ka Ru

Supervisi
Supervisi

Menilai kinerja PP 1 PP 2
Perawat

Pasca Supervisi Delegasi

 Fair PA PA
 Feed Back
 Follow Up

Kualitas Pelayanan
Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan supervisi
2. 6 Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang
telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associste untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan Perawat Associate
f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer dan Perawat
Associate
g) Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat Primer dan Perawat
Associate.

2. 7 Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan
pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,
kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yg
tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan anggaran
keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi
memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat.
Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

2. 8 Tehnik Supervisi meliputi


1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan
pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a) Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervisor.
2) Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan
fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

FKp, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya.

…………….. 2008. Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada


Perkuliahan FKP Unair (tidak dipublikasikan).
BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan
Kegiatan supervisi dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal :
Waktu :
Tempat : Ruang Adenium RS NU Banyuwangi
Topik : Supervisi peran perawat dalam tindakan injeksi intravena
Supervisor : Kepala ruangan
Sasaran : Perawat Primer dan Perawat Associate
Metode : Langsung

3.2 Struktur Pengorganisasian


Penanggung jawab : Ayudia Arinda Dwi Q.H, S.Kep
Kepala ruangan : Rizky Oktaviani, S.Kep
Perawat Primer 1 : Iqvina Aulia Rahma, S.Kep
Perawat Associate : Ulya Unzila Diana, S.Kep
Perawat Primer 2 : Wahyu Febriyanto, S.Kep
Perawat Associate : Diana Merin, S.Kep
Perawat Primer 3 : Nida Fitria, S.Kep
Perawat Associate : Hilda Riva Fadila, S.Kep
Perawat Primer 4 : Syukria, S.Kep
Perawat Associate : Decky Wiratama Putra, S.Kep

3.3 Materi Yang Disupervisi


1. Persiapan dan pelaksanaan tindakan injeksi intravena
2. Pendelegasian perawat primer kepada perawat associate
3.4 Media Supervisi
1. Instrumen tindakan injeksi intravena
2. Instrumen Supervisi
3. Format instrumen supervisi
4. Format laporan supervisi keperawatan

3.5 Mekanisme Kegiatan


Tahap Kepala Ruangan Perawat Primer Perawat Tempat
Kegiatan ( Supervisi ) Associate
Pra Salam Pembuka Menerima Ruang
Supervisi Pemberitahuan Menguraikan delegasi dari PP Karu
5 menit tujuan supervisi tentang tindakan untuk
Menentukan injeksi intarvena menyiapkan
kegiatan yang akan hari ini perlengkapan
disupervisi: Mendelegasikan intravena
mengecek jadwal kepada PA untuk
injeksi intravena menyiapkan
milik PP perlengkapan
Menjelaskan injeksi intravena
instrumen/ format
penilaian yang akan
digunakan.
Mempersilahkan PP
membaca instrumen
penilaian dan
klarifikasi terhadap
instrumen yang akan
digunakan
Mempersilahkan PP
untuk tindakan
injeksi intravena
Supervisi Melakukan Melakukan cross Membantu PP Nurse
30 menit pengawasan & cek kelengkapan mempersiapkan Station
koordinasi injeksi intravena. alat-alat Bed
Melakukan Menjelaskan kepada Membawa Pasien
crosscheck pasien dan keluarga trolley injeksi
kelengkapan alat. tentang prosedur intravena ke
Menilai pelaksanaan injeksi intravena bed pasien
injeksi intravena yang akan Melakukan
berdasarkan format dilaksanakan injeksi
supervisi Mendelegasikan intravena per
Mencatat jika pada PA untuk venflon
ditemukan ada hal- memberikan injeksi
hal yang perlu intravena per
didiskusikan bersama venflon
PP dan PA. Mendokumentasikan
Mengisi format/ tindakan injeksi
instrumen penilaian intravena per
supervisi venflon

Post Evaluasi : Mendengarkan Mendengarkan Ruang


Supervisi Menginformasikan dengan seksama dengan
Karu
10 menit hasil dari penilaian. Klarifikasi hasil seksama
Melakukan penilaian Klarifikasi hasil
evaluasi hasil Tanda tangan hasil penilaian
bimbingan supervisi
Memberikan solusi
dan feed back
Memberikan
reinforcement
Melakukan
dokumentasi hasil
supervisi
Melakukan Follow
up dari kegiatan
supervisi dengan
menjadikan
supervisi sebagai
kegiatan rutin

3.6 Evaluasi
1. Struktur:
1) Menentukan penanggungjawab supervisi keperawatan
2) Menyusun konsep supervisi keperawatan.
3) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
4) Menentukan materi supervisi.
5) Persiapan alat dan pasien
2. Proses:
1) Melaksanakan supervisi keperawatan oleh Karu kepada PP dan PA
2) PP dan PA melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masing-masing
3) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.
4) Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis pengisian
3. Hasil:
1) Mahasiswa mampu melaksanakan supervisi secara optimal.
2) Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana
3) Supervisor mengevaluasi hasil supervisi dan memberikan reward pada PP dan PA

3.7 Resume Pelaksanaan Supervisi Injeksi


Hari/Tanggal :
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Ruang Adenium RS NU Banyuwangi
Acara : Supervisi Injeksi Intravena

1. Acara dihadiri oleh :


a. Pembimbing akademik 2 orang
b. Pembimbing ruangan 2 orang
c. Supervisor 2 orang
d. Mahasiswa Stikes banyuwangi 15 orang
2. Hasil Evaluasi :
Evaluasi Struktur:
Persiapan dilakukan selama 1 minggu mulai dari persiapan proposal sampai dengan
undangan. Berlatih roleplay satu hari sebelum pelaksanaan. Acara dilaksanakan tepat pada
waktu yang telah direncanakan. Pasien yang dilakukan tindakan injeksi intravena adalah
pasien dengan kasus urologi dan telah menyetujui tindakan role play supervisi sehari
sebelum pelaksanaan.

Evaluasi Proses :
NO WAKTU KEGIATAN
1. 08.00-08.45 WIB Persiapan dan latihan
2. 09.00-10.00 WIB Pelaksanaan Role Play
3. 10.00-10.30 WIB Diskusi dan klarifikasi dari supervisor dan pembimbing
ruangan
1.
PP tidak perlu membawa medical record pada saat ada di
ruangan pasien.
2.
Pendelegasian hendaknya dilakukan dengan duduk antar
PP kepada PA
3.
Kepala Ruangan seharusnya mempunyai power untuk
melakukan supervisi. Follow-up seharusnya segera dilakukan
pada saat kegiatan supervisi selesai dan perlu diketahui oleh
PP dan PA.
4.
Alur sudah benar akan tetapi kurang ada penjiwaan dan
pada saat ke pasien, PP hendaknya memberikan teknik
distraksi pada pasien saat diinjeksi.

Evaluasi hasil :
Kegiatan dihadiri oleh supervisor yang diundang. Masing-masing mahasiswa melaksanakan
kegiatan sesuai dengan peran. Kegiatan berjalan lancar meskipun harus mengulang kegiatan role
play supervisi injeksi. Kegiatan mengulang dilaksanakan pada tanggal 11 november 2019 pukul
09.00 WIB. Kegiatan dihadiri oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik saja. Kegiatan
berjalan dengan lancar dan sudah memperbaiki kesalahan sebelumnya.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
Kegiatan role play Supervisi ini bertujuan untuk melatih menilai kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Hal ini
dilaksanakan secara langsung oleh Kepala Ruangan atau supervisor yang memiliki
ketrampilan lebih unggul dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas keperawatan yang
diberikan pada pasien bukan untuk mencari kesalahan perawat.
4.2 Saran
Diharapkan kegiatan supervisi dapat dilakukan secara rutin dan langsung karena dengan
kegiatan supervisi akan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien.
Perawat juga dapat meningkatkan keahlian dan ketrampilannya dalam asuhan yang
diberikan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai