Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN LOGISTIK INDONESIA DI BIDANG SUPPLY

CHAIN LOGISTIC KOMODITAS BUAH JERUK

Disusun Oleh :
Vitiorio Tentry Agoestio (13116064)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPORTASI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul
“Tantangan Logistik Indonesia di Bidang Supply Chain Logistic Komoditas Buah
Jeruk”. Makalah ini merupakan.syarat pendaftaran Mahasiswa SCL
Dalam penyusunan Makalah ini kami mendapatkan banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu kami sebagai penulis mengucapkan
terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membatu dalam penyusunan
Makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
pengalaman dan ilmu yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu kami
harapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk Makalah ini agar dapat
diperbaiki di waktu yang akan datang.

Bandung, 20 Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................... I - 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... I - 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... I - 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... I - 2
BAB II ............................................................................................................... II - 1
PEMBAHASAN ............................................................................................... II - 1
2.1 Penyimpanan Jeruk .................................................................................. II - 1
2.2 Distribusi Jeruk ........................................................................................ II - 2
BAB III............................................................................................................. III - 1
PENUTUP ........................................................................................................ III - 1
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. III - 1
3.2 Saran ....................................................................................................... III - 1

ii
Abstrak
Jeruk merupakan salah satu komoditi pangan yang termasuk dalam
holtikultura lebih tepatnya buah – buahan. Buah – buahan merupakan komoditas
pangan yang memiliki cara khusus dalam penanganannya karena mudah busuk
atau rusak biasa disebut perishable. Oleh karena itu perlu diperhatikan juga dalam
sistem distribusi komoditas ini. Ditambah lagi jeruk memiliki musim panen dan
hal ini menyebabkan perlunya penyimpanan agar stok tetap terjaga disaat belum
menginjak musim panen. Kita ketahui bahwa di Indonesia sendiri merupakan
negara pengimpor jeruk. Padahal jika dilihat secara garis besar komoditas ini
dapat dipenuhi sendiri tanpa harus mengimpor. Tetapi jika masa panen raya
datang banyak sekali jeruk yang tidak dapat didistribusikan secara baik dan
akhirnya membuat harga menurun dan banyak yang mengalami kebusukan.
Kerugian besar ini pun menjadi momok bagi petani jeruk. Dengan adanya sistem
distribusi dan penyimpanan yang baik maka masalah ini dapat terpecahkan

Kata kunci : jeruk, distribusi, storage

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jeruk merupakan salah satu jenis komoditas pangan yang termasuk
holtikultura legib tepatnya buah – buahan. Jeruk memiliki beberapa manfaat
untuk kesehatan. Vitamin C merupakan hal yang menjadi maanfaat utama dari
buah ini. Terdapat beberapa cara untuk membudidayakan jeruk. Dalam pasaran
juga buah ini memiliki permintaan yang cukup tinggi.
Buah ini termasuk dalam salah satu komoditas utama dari beberapa
daerah di Indonesia. Tetapi permintaan dari buah ini dalam beberapa waktu
tidak dapat dipenuhi. Hal ini menyebabkan impor jeruk dalam jumlah besar,
yaitu paling besar dari Cina. Padahal dengan produksi yang tinggi di beberapa
daerah harusnya dengan sistem rantai pasok yang baik, negara tidak perlu
mengimpor jeruk dari negara lain.
Masalah utama dalam hal rantai pasok ini yaitu sistem penyimpanan
(storage) dan distribusi yang kurang baik. Bukan hanya jeruk tapi beberapa
komoditas lain yang mengalami masalah serupa.
Dalam penanganannya jeruk juga harus diperhatikan secara khusus. Hal
tersebut dikarenakan buah – buahan dan sayur – sayuran termasuk kedalam
benda yang mudah rusak atau biasa kita sebut perishable. Perlu adanya sistem
penyimpanan dan distribusi yang baik untuk benda perishable.

1.2 Perumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini :
Bagaimana sistem penyimpanan dan distribusi yang baik buah jeruk di seluruh
daerah Indonesia?

IV - 1
I-2

1.3 Tujuan Penelitian


Berikut merupakan tujuan dari penelitian ini :
Untuk mengetahui sistem penyimpanan dan distribusi yang baik buah jeruk di
seluruh daerah Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

Sayuran dan buah – buahan harus memiliki penanganan khusus dalam rantai
pasoknya. Dalam waktu yang tidak lama benda ini dengan cepat dapat mengalami
kerusakan atau membusuk. Hal untuk mengatasi kerusakan dari sayuran dan buah
yaitu terdapat dua cara yaitu penyimpanan dan distribusi :

2.1 Penyimpanan Jeruk


Diketahui bahwa pada saat panen raya jeruk dan buah buahan atau
sayuran, produksi semakin meningkat. Sedangkan permintaan dari hal tersebut
tidak meningkat atau stagnan. Jika digambarkan maka akan seperti dibawah ini
45
40 40
38
35
30 30
27
25 24
23 22 23 23
20 21 20 21 20 21
19
17
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8

Dari data diaatas warna biru menandakan permintan dan waran orange
menandakan produksi dan titik tertinggi merupakan puncak panen. Hal tersebut
menunjukkan bahwa harus ada media simpan agar stok tetap terjaga di
kemudian hari saat permintaan lebih tinggi daripada produksi.
Tempat pengimpanan yang cocok untuk memperlambat sayuran dan
buah rusak atau busuk yaitu dengan mengkondisikan suhu menjadi rendah
dengan bantuan mesin refrigerator atau disebut cold storage.
Cold storage merupakan sebuah ruangan yang akan dirancang khusus
dengan kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai
macam produk dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya. Cold
storage ini biasanya akan dibangun mengikuti dengan luas bangunan yang ada

II - 1
II - 2

di lokasi tersebut. Mengikuti luas bangunan di lokasi akan lebih memastikan


bahwa cold storage yang akan dibangun pasti akan sesuai dengan luas
bangunan tersebut. Banyak dari konsumen yang biasanya meminta datang
untuk survey lokasi dengan tujuan memastikan semuanya sesuai dengan lokasi.
Di Indonesia sendiri cold storage khusus buah dan sayuran tidak
terfasilitasi dengan baik. Dengan peralatan dan perawatan yang harus
diperhatikan, maka cold storage membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Namun hasil yang didapatkan pun dapat optimal karena permintaan akan
terpenuhi dan harga pun akan lebih stabil. Dengan adanya kestabilan harga ini
maka pihak petani, penyedia jasa simpan, dan konsumen pun tidak ada yang
dirugikan.

2.2 Distribusi Jeruk


Selain media penyimpanan distribusi juga merupakan hal penting dalam
rantai pasok buah – buahan maupun sayuran. Kita ketahui sebelumnya bahwa
biaya penyimpanan dengan menggunakan cold storage membutuhkan biaya
yang tinggi, maka sistem distribusi lah yang harus diperhatikan lebih dalam lagi
untuk meminimasi biaya.
II - 3

Dari gambar diatas diketahui bahwa distribusi memiliki beberapa


saluran, jika dijabarkan maka menjadi berikut :
• Saluran 0 : ProdusenKonsumen akhir
• Saluran 1 : Produsen  Pedagang eceran  Konsumen akhir
• Saluran 2 : Produsen  Grosir /Pedagang Besar Pedagang eceran 
Konsumen akhir
• Saluran 3 : Produsen  Agen  Pedagang eceran  Konsumen akhir
• Saluran 4 : Produsen  Agen  Grosir /Pedagang Besar  Pedagang
eceran  Konsumen akhir
Pada dasarnya dalam rantai pasok benda perishable maka dibutuhkan
saluran distribusi yang tidak terlalu panjang, mengingat waktu yang dibutuhkan
untuk sampai ke tangan konsumen harus cepat agar tidak rusak. Jika dilihat
saluran 0 memiliki saluran terpendek dikarenakan barang langsung sampai ke
konsumen. Tetapi yang menjadi masalah yaitu bisanya jeruk tersedia di daerah
pedesaan dan konsumen sebagian besar terdapat di perkotaan bahkan luar
daerah yang memiliki jarak cukup jauh. Maka saluran 0 kurang efektif dalam
rantai pasok jeruk.
Dari kelima saluran tersebut saluran 3 dapat menjadi solusi utama dari
hal tersebut. Produsen disini dikatakan sebagai petani. Agen dapat berupa
perusahaan yang dikelola pemerintah ataupun swasta yang berguna untuk
menampung hasil panen agar terdistribusi dengan baik. Alangkah lebih baiknya
jika agen ini memiliki cold storage untuk menjaga kondisi jeruk tetap baik.
Selanjutnya dari agen dapat langsung menuju konsumen akhir ataupun
pedagang eceran. Dengan adanya sistem distribusi ini maka jeruk dapat
didistribusikan dengan baik tanpa merugikan beberapa pihak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Penanganan jeruk di daerah di Indonesia memerlukan tempat penyimpanan
khusus yaitu Cold Storage. Tujuannya untuk menjaga buah tidak rusak atau
busuk.
2. Sistem dalam saluran distribusi yang tidak panjang dapat mengatasi masalah
untuk benda perishable. Dalam kasus ini dipilih saluran 3 yaitu Produsen 
Agen  Pedagang eceran  Konsumen akhir. Dengan catatan alangkah
baiknya jika agen memiliki cold storage untuk menjaga kondisi jeruk tetap
baik.

3.2 Saran
Dari makalah ini menginginkan adanya pihak swasta atau pemerintah
yang menjadi agen yang dapat menampung seluruh hasil panen dari jeruk,
kemudian menyimpan dengan bantuan cold storage agar tidak rusak, dan
paling penting menyalurkan dengan baik kepada konsumen agar tidak
mengandalkan jeruk impor yang dapat mematikan usaha dalam negeri.

III - 1

Anda mungkin juga menyukai