Anda di halaman 1dari 5

Biografi Sayyidatina Khadijah al-kubra

Segala puji untuk Allah yang memuliakan kehidupan ini dengan mengutus umat
Adam As yang paling mulia dan generasi yang cemerlang, yaitu: Junjungan kita
Muhammad SAW. Nabi yang suci dan terpuji, memiliki syafaat (pertolongan)
,mu'jizat yang nyata , nenek moyang yang mulia, menjadi tuan seluruh bani Adam,
yang cahaya kemuliaannya nampak pada saat kelahiran dan kenabiannya. Cahaya
hidayah dan irfan (Pengetahuan tentang hakekat ketuhanan) muncul dengan diutusnya
beliau. Shalawat dan salam untuk junjungan kita tuan segenap alam, yang memiliki
seluruh sifat kesempurnaan dan cahaya alam, kehendak yang agung, jalan yang lurus,
agama yang tegak, perhitungan yang cepat tepat, dan untuk seluruh keluarga dan
sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya dan seluruh pengikut agamanya dan
khususnya untuk Khadijah yang memuliakan –nabi- dalam berkeluarga dan berteman,
memperkuat dakwahnya, melindunginya dan membantunya.

Amma ba'du, ini adalah Semangat cinta Rasul dan Allah yang dengannya pena ini
menulis biografi ummul mu'minin (ibu kaum mu'min), keutamaan-keutamaan istri
Nabi dan kebaikan-kebaikannya berupa akhlag yang sempurna. Aku mengumpulkan
biografi ini mengambil dari beberapa sumber cerita, atsar (berita yang disandarkan
pada sahabat) yang diterima imam khuffadz (orang yang hafal ribuan hadits), dan
sumber yang terpuji bukan dari cerita bikinan atau cerita yang ditolak –ahli hadits-.
Tokoh kita adalah Sayyidatina Khadijah binta (anak perempuan) khuwailid bin (anak
laki-laki) Asad bin Abdil Uzza bin Qusayyi al-Asadiyyah. Nasab (garis keturunan)nya
bertemu dengan Nabi Muhammad saw pada nenek moyangnya bernama Qusayyi
yang telah mempersatukan seluruh kelompok Qurays.

Ibunya adalah Fatimah binta Zaidah bin al-'Asham dan Bani 'Amir bin Luaiy bin
Ghalib. Hendahnya kita memuliakan nasab ini, sebagai nasab habaib (keturunan
Nabi) paling mulia. Allah telah menjaganya dari kejelekan jahiliyah. Dan lahirlah dari
nasab itu tuan putri yang suci. Allah telah menjaganya dari kejelekan dan kesesatan
dengan membimbingnya dan menolongnya. Oleh karena itu beliau diberi julukan "as-
sayyidah at-thahirah" (tuan putri yang suci). Beliau terkenal dengan julukan "al-
Kubro" (wanita yang agung) karena keagungannya dalam mendahulukan urusan
akhirat.

Belaiu dilahirkan kurang lebih 25 tahun sebelum Rasulullah lahir. Ia tumbuh dan
besar dalam keluarga yang suci dan mulia, terpuji dan berakhlaq baik. oleh karena itu
ia tumbuh jadi orang yang sempurna akhlaq, fikiran, kecantikan dan kelebihan
lainnya. Cerdas dalam segala urusan, baik cara berpikirnya dan pandai menempatkan
seluruh kegiatannya. Punya firasat tajam dan kemauan yang tinggi. Ia punya
pandangan yang luas dan pengetahuan yang dalam tentang analisa akibat (selalu
berpikir panjang tentang sesuatu yang timbul dari perbuatannya). Allah memberinya
kekayaan berupa barang dagangan yang senantiasa berkembang dan pembantu-
pembantu yang taat. Allah memberinya keagungan berupa harta yang banyak, maka
banyak rekan bisnis yang berdagang dengannya. Ia bekerjasama dengan cara
mudharabah (akad kerjasama antara pemilik modal dan pebisnis) dengan perjanjian
yang jelas. Mereka mendapatkan keuntungan dengan cara tersebut. –dari aqad itu-
nampaklah rahasia akhlaqnya yang diridlai Allah dan sifat – sifat baik yang suci.
Ya Allah bukalah ridloMu kepadanya dan tuntunlah kita dengan rahasia –sifat baik-
yang kau titipkan kepadanya. Ya Allah shalawat dan salam untuk istri Nabi al-Amin
(yang dapat dipercaya) Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.
Allah telah menghendaki tuan putri yang suci untuk menyatukan kemuliaan dunia dan
akhirat maka sampailah kepadanya kabar tentang -Muhammadf- sayyidil mursalin
(tuan para nabi). Ia mencari tahu dengan berfikir dan yakin. Ia berpendapat
sesungguhnya -Muhammad- sayyidil mursalin memiliki kelebihan-kelebihan yang
nampak, sayyidil mursalin juga seseorang yang nampak pula sebagai orang yang
taqwa, bersih dan dipercaya, jujur dan mulia yang tiada tandingannnya.
Ia tahu bahwa berbisnis dengannya akan sukses dan perdagangannya insya Allah
membawa untung besar. Untuk itu ia mengutus utusan kepadanya dan menjelaskan
–penawaran- tatacara bisnis untuk berdagang dengan modal dari Khadijah. Ia
memberikan pegawainya yang terbaik untuk melayani sayyidil mursalin.

Muhammad Sayyidil mursalin menerima tawaran khadijah. Ia berdagang keluar tanah


haram (sekitar Makkah) menuju negeri Syam. Muhammar Sayyidil mursalin ke syam
tidak hanya dua kali dalam dua tahun yang berbeda sebagaimana disebutkan oleh
sebagian al-khufadz (orang yang hafal ribuan hadits).

Khadijah mengutus Maisarah al-ghulam mendampingi Muhammad, dan


memerintahkan agar Maisarah senantiasa melayani Muhammad dengan baik. Allah
menunbuhkan cinta di hati Muhammad hingga khadijah mampu menundukkan akal
dan hati Muhammad. Maisarah melayaninya dengan pelayanan yang ikhlas dan
menemaninya dengan sebaik-baiknya.

Maisarah melihat di mata Muhammad ada suatu rahasia. Maisarah mendengan dengan
telinganya tentang khabar yaitu apa yang disampaikan seorang pendeta (rahib) Nastur.
Kabar itu adalah kebenaran bukan kesesatan dan kultus. Rahib (pendeta) tersebut
berkata. Ia melihat kekasih yang paling mulia turun dibawah pohon di sana. Siapa
yang mematikan (mengalahkan) purnama bintang, Maisarah menjawab ia adalah
lelaki mulia dari tanah haram. Rahib berkata kepadanya tidak ada orang yang turun di
bawah pohon ini kecuali nabi atau Rasul, kemudia ia berkata lagi pada Maisarah
apakah di matanya ada warna merah yang tidak pisah? Maisarah menjawab ya. Rahib
berkata lagi ia seorang Nabi terakhir, maka maisarah bergembira. Kemudia dalam
perjalanan itu ada masalah menimpa mereka seorang lelaki yang menawar sebagian
dagangan. Laki-laki tersebut berkata pada Muhammad tukarlah daganganmu dengan
lata dan uzza (tuhan kaum musyrik) sebagaimana lazim dilakukan saat itu. Nabi
menjawab demi Allah aku tidak akan menukar dengan keduanya. Aku diperintah
untuk berpaling darinya. Laki-laki berkata lagi kata-katamu adalah pendapatmu dan
kamu bebas berpendapat. Kemudian laki-laki itu berkata pada Maisarah demi Allah ia
adalah Nabi Allah yang akan membawa kemuliaan pasar kita. Sesungguhnya laki-laki
itu telah menemukan berita tentang sifat –Rasul terakhir- di kitab kita. Pada suatu
waktu Maisarah juga melihat mega yang tidak memayungi semua –hanya Muhammad
saja- pada saat dhuhur. Dalam riwayat lain Maisarah melihat dua malaikat memayungi
Nabi.
Ketika nabi telah menyelesaikan maksudnya –berdagang- dan menjual seluruh barang
dagangan beliau kembali ke Makkah dan menghitung harta yang banyak. Ia Datang
dengan membawa keuntungan yang melimpah. Khadijah sangat berbahagia dan
memuji hasil pekerjaannya. Ia melihat Nabi dengan pandangan memuliakan dan
khadijah sangat memuliakannya. Kepribadian Nabi membekas di hati Khadijah
menjadikannya mempunyai hasrat pada Nabi. Perasaannya itu semakin tumbuh
setelah Maisarah menceritakan kesaksiannya tentang tanda-tanda kenabian. Keajaiban
dan sesuatu yang di luar kebiasaan. Maisarah cerita tentang mega yang memayungi
selama perjalanan, unta sangat taat kepadanya, keramahan bumi padanya, kesuksesan
perjalanan, pasir dan batu tumpul dibawah telapak kakinya. Ia juga ceriata tentang
kebaikan riwayatnya, akhlaqnya, muamalah (cara berdagang)nya dan amanahnya.
Segala kebaikan sifat dan akhlaq Muhammad menambah keyakinan khadijah.
Muncullah Sesuatu yang aneh tentang khakikat cinta. Khadijah bingung memikirkan
dirinya. Padahal sudah banyak lelaki yang meminangnya dari kalangan kaya dan
ganteng tetapi ia tolak.
Tatkala Allah telah menghendaki Khadijah memperoleh kebahagiaan abadi,
kemuliaan dan keutamaan diantara wanita yang lain, Allah menunjukkan kepadanya
supaya tidak melewatkan kesempatan emas ini.
Bagi Khadijah Muhammad berubah nampak sebagai harta karun, maka hatinya
memilih –Muhammad- lelaki suci dan terpercaya, pemimpin bani Adam. Sosok lelaki
yang diwajahnya nampak tanda kecerdasan dan ketampanan. Pada dirinya terkumpul
kesempurnaan dan keagungan dari segala sisi. Nampak pada dirinya tanda-tanda
ketokohan, kebangsawanan dan kepemimpinan. Khadijah senantiasa memikirkannya,
maka ia memutuskan untuk melamar Muhammad Rasul Agung, Nabi mulia Saw.
Khadjah berkata padanya," wahai putra paman, aku benar-benar cinta padamu karena
kedekatanmu –kepada Allah-, kemuliaanmu, dan ketinggian derajatmu". Pada riwayat
lain dikisahkan bahwa Khadijah mengutus Nafisah binti Umanah untuk
menyembunyikan –identitas- Khadijah dihadapan Muhammad. Dia bertanya kepada
Muhammad, apa yang menghalangimu untuk menikah? Muhammad menjawab, aku
tidak punya apa-apa. Nafisah bertanya lagi, jika engkau dicukupi harta, ketampanan
dan kafaah (sederajat)? Muhammad menjawab siapa -yang mau melakukan itu
untukku-? Nafisah menjawab Khadijah.
Khadijah melihat Muhammad sebagai orang yang taqwa dan zuhud yang memiliki
sifat tenang dan malu.

Allah telah memberi ilham kepada Nabi kita Muhammad saw untuk menerima –
pinangan- Khadijah. Langkah yang membawa berkah adalah menerima –cinta dan
pinangan Khadijah-. Kemudia ia bermusyawarah dengan paman-pamannya yang
mulia. Paman-pamannya menyetujui keputusan Muhammad. Hamzah tampil menjadi
utusan Muhammad berkata kepada paman Khadijah. Dalam riwayat lain disebut,
Hamzah berkata kepada ayah Khadijah. Riwayat yang shahih adalah Khuwailid ayah
Khadijah telah wafat sebelum perang fijar. Kemudian para pembesar datang dan
ditemui oleh Abu Thalib. Beliau adalah tokoh pandai bertutur kata sesuai dengan
situasi kondisi. Abu Thalib berkata," segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita
sebagai keluarga Ibrahim dan keturunan Ismail, Ma'ad dan Mudhar. Dan telah
menjadikan kita perawat rumahNya (baitullah) dan penguasa tanah haram. Allah telah
memberi kita rumah –tujuan- haji dan tanah haram yang aman. Menjadikan kita
hakim atas manusia. Lantas, sesungguhnya Muhammad anak saudaraku lebih unggul
jika disbanding lelaki lain. Harta ia tidak punya, sesungguhnya harta adalah bayang-
bayang yang akan sirna dan sesuatu yang menghalangi. Anda semua telah mengenal
Muhammad sebagai orang yang dekat dengan Tuhan. Khadijah binti Khuwailid telah
meminangnya. Ia menyerahkan mas kawin berupa sesuatu yang belum pernah dan
tidak akan pernah aku punyai". Khabar itu menjadi berita besar dan pertunangan
yang agung.
Kemudian Waraqah bin Naufal berkata," Segala puji bagi Allah yang telah
menjadikan dan memuliakan kita seperti yang anda sebut. Kita para pembesar Arab
tidak mengingkari keutamaanmu dan tak satu orang pun menolak kemuliaanmu. Kami
semua sangat suka menjalinan hubungan dengan kalian. Saksikanlah wahai pembesar
Quraisy, dengan ini aku nikahkan Khadijah binti Khuwailid dengan Muhammad bin
Abdillah dengan mas kawin 400 dinar. Kemudian semua diam. Abu Thalib berkata,
aku sangat suka jika yang menikahkan pamannya –Khadijah-. Kermudian pamannya
berkata, saksikanlah wahai pembesar Quraisy aku nikahkan Muhammad bin Abdullah
dengan Khadijah binti Khuwailid. Seluruh pembesar Quraisy menyaksikan perintiwa
pernikahan itu.
Dalam Sejarah yang ditulis oleh Ibnu Hisyam dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw
memberi mas kawin (shadaq) 20 unta betina umur setahun. Ada pula riwayat
menyebut 12,5 uqiyah emas. Riwayat-riwayat tersebut tidak bertentangan dengan
perkataan Waraqah bin Naufal, bahwa mas kawin Muhammad adalah 400 dirham,
karena jika dihargai bisa dipahami sebagian artinya mas kawin (mahar) dan sebagian
yang lain adalah hadiah dari pamannya Abu Thalib untuk Khadijah. Apa yang
diberikan oleh pamannya ditambah oleh Muhammad dan digabung menjadi mas
kawin semua.

Anda mungkin juga menyukai