Anda di halaman 1dari 14

Kisah Istri Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

Khadijah binti Khuwailid


Radhiyallahu anha

sonysantoso@gmail.com Sony Santoso - 52210895


Awal perkenalan keduanya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bekerja mengelola perdagangan Khadijah. Rasulullah ‫ ﷺ‬membawa dagangan Khadijah


dua kali ke kota Jursy -dekat kota Khomis Masyith- Yaman. Pernah juga ke Hubaasyah pasar Negeri Tuhamah
dan Negeri Syam. Beliau ‫ ﷺ‬berangkat bersama budak laki-laki Khadijah yang bernama Maisarah.

Selama berinteraksi inilah, Maisarah melihat ketinggian dan kemuliaan akhlak Rasulullah ‫ﷺ‬. Sehingga ia
menceritakan apa yang dilihatnya tersebut kepada Khadijah. Mendengar cerita Maisarah ini, serta merta
Khadijah dibuat kagum oleh perilaku mulai Rasulullah ‫ﷺ‬. Lalu dia menyampaikan keinginannya untuk
menjadikan beliau ‫ ﷺ‬sebagai suaminya.

Mendengar keinginan Khadijah, maka Rasulullah ‫ ﷺ‬bermusyawarah dengan para pamannya dan mereka
pun menyetujuinya. Kemudian beliau berangkat bersama Hamzah bin Abdil Muthalib untuk meminang Khadijah
kepada orang tuanya. Dan beliau menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor anak onta.

Para ulama berselisih pendapat yang menjadi wali dalam pernikahan tersebut. Ibnu Ishaaq menyatakan, yang
menikahkan adalah Khuwalid bin Asad, bapak Khadijah. Sedangkan ulama lainnya menyatakan, menjadi walinya
adalah pamannya yang bernama ‘Amru bin Asad. Ada juga yang menyatakan, walinya adalah saudaranya yang
bernama ‘Amru bin Khuwailid. Yang rajih, insya Allah, adalah bapaknya sendiri yang menikahkannya.
(Sebagaimana dirajihkan al Hafizh Ibnu Hajar, Dr Akrom Dhiya’ al Umari, Dr. Mahdi Rizqullah dan lain-lainnya)

https://almanhaj.or.id/486-pernikahan-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
Ketika Muhammad ‫ ﷺ‬berusia 25 tahun, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menikahi Khadijah bintu Khuwailid Radhiyallahu anha, seorang janda
terhormat, mulia dan kaya raya.

Ilustrasi menikah

https://almanhaj.or.id/486-pernikahan-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
Beliau menikah dan tinggal menetap di rumah Khadijah dan memperoleh anugerah enam
orang anak, lima anak lahir sebelum kenabian dan satu setelah kenabian. Mereka adalah al
Qaasim (meninggal masih kecil), Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, ‘Abdullah
yang lahir setelah kenabian dan dipanggil juga dengan panggilan ath Thahir atau ath Thayyib.

Seluruh anak laki-laki Rasulullah ‫ ﷺ‬meninggal dunia ketika masih kecil, sedangkan puteri-puterinya berumur panjang
mendapati kenabian dan masuk Islam, serta berhijrah bersama beliau ‫ ﷺ‬ke kota Madinah.

Demikianlah Rasulullah ‫ ﷺ‬dan Khadijah membina keluarganya di rumah tersebut, sampai Khadijah meninggal di sana.
Sepeninggal sang istri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih tetap menghuni rumah tersebut sampai berhijrah ke kota
Madinah.
https://almanhaj.or.id/486-pernikahan-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
BEBERAPA FAIDAH KISAH.

1. Keinginan Khadijah seorang wanita terhormat dan mulia memilih


Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai suaminya, menunjukkan ketinggian dan
kemulian akhlak beliau ‫ﷺ‬
2. Bukan satu kesalahan dan bukan hal yang memalukan, jika seorang
wanita shalihah menampakkan keinginan menikah dengan seorang
laki-laki yang shalih
3. Khadijah memiliki keutamaan dan kedudukan terhormat di tengah
kaumnya dan dalam hati Rasulullah ‫ ﷺ‬, sehingga dia menjadi istri
tercinta Rasulullah ‫ﷺ‬
4. Pertemuan wanita terhormat yang menjaga harga diri dan
martabatnya, dengan seorang yang terpercaya, berakhlak mulia dan
pernikahan yang melahirkan anak-anak ini merupakan kemulian yang
Allah anugerahkan kepada NabiNya agar memiliki kedudukan sosial
dan nama baik di masyarakatnya.
5. Pernikahan antara Nabi ‫ ﷺ‬dan Khadijah ini merupakan taqdir Allah dan pilihan
BEBERAPA FAIDAH KISAH. Allah, agar dapat menjadi pendamping beliau ‫ ﷺ‬, meringankan beban dan

membantunya mengemban tugas berat dan mulia, yaitu menyampaikan ajaran ilahi

kepada sekalian manusia. Ternyata, Khadijah benar-benar telah mengeluarkan

hartanya seluruhnya dan menjadi orang pertama yang beriman kepada kerasulan

beliau ‫ ﷺ‬dikala orang-orang mengingkarinya.

6. Khadijah membenarkan apa yang beliau ‫ ﷺ‬sampaikan dikala orang-orang

mendustakannya. Sehingga beliau menjadi penghuni Surga, memiliki banyak

keutamaan dan kedudukan yang tinggi.

7. Kisah pernikahan ini menunjukkan, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak terlalu

memperhatikan kenikmatan jasad saja. Seandainya beliau memperhatikan hal ini,

tentunya akan memilih istri yang perawan dan lebih muda. Ini menunjukkan beliau

menikahi Khadijah lantaran kehormatan dan keluhuran wanita yang dijuluki dengan al

‘Afifah ath Thahirah (Wanita terhormat dan suci)


1. Keinginan Khadijah seorang wanita terhormat dan mulia memilih Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai suaminya,
menunjukkan ketinggian dan kemulian akhlak beliau ‫ﷺ‬
Ketepatan dalam mensikapi pra (memilih pasangan) dan pasca pernikahan (menjaga dan melanggengkan
pernikahan).

Menurut buku Pegangan Utama Fiqih Wanita, Majdah Amir yang dilansir laman Siap Nikah BKKBN, ditulis
beberapa kriteria berikut:

1. Karakter dan moral baik, (memiliki karakter dan moral yang baik dan luhur)
2. Pengetahuan tentang Al Quran, (mengajarkan tentang kebenaran agama pada keluarganya )
3. Mengenal perilakunya (Dari hadis yang diriwayatkan oleh Umar ibn al-Khattab r.a. ada tiga parameter untuk
menilai karakter dan perilaku pria, yaitu dengan bertransaksi dagang, bepergian, dan menjadi tetangganya)
4. Keturunan baik-baik
5. Mampu secara ekonomi
6. Penuh kasih sayang dan lembut
7. Sehat dan subur

(https://tirto.id/gBBV)
2. Bukan satu kesalahan dan bukan hal yang memalukan, jika seorang wanita shalihah menampakkan
keinginan menikah dengan seorang laki-laki yang shalih

Pertama, Menawarkan diri langsung ke yang bersangkutan Kedua, melalui perantara orang lain yang amanah

Ada kisah yang ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬


Khadijah radhiyallahu ‘anha, beliau melamar
membolehkan menawarkan diri untuk dinikahi bagi Wanita
Muhammad sebelum menjadi nabi melalui perantara
dari Kisah salah satu Sahabiyyah;
Datang menghadap Nabi ‫ ﷺ‬lalu berkata;
temannya, Nafisah bintu Maniyah.

Kemudian disetujui semua paman-pamannya dan juga


“Ya Rasulullah, saya datang untuk menawarkan diri saya agar
paman Khadijah. Ketika akad dihadiri Bani Hasyim
anda nikahi.”
dan pembesar Bani Mudhar, dan ini terjadi 2 bulan
Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sepulang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Syam
sallam memperhatikannya, beliau tidak ada keinginan untuk
berdagang barangnya Khadijah.
menikahinya. Hingga wanita ini duduk menunggu. Kemudian
datang seorang sahabat,
(ar-Rahiq al-Makhtum, hlm. 51)
‘Ya Rasulullah, jika anda tidak berkehendak untuk
menikahinya, maka nikahkan aku dengannya.’ (HR. Bukhari
5030)
Dan di lanjutan hadis, sahabat ini diminta untuk mencari
mahar, sampaipun hanya dalam bentuk cincin besi, dst, yang
mungkin sudah sering kita dengar.
3. Khadijah memiliki keutamaan dan kedudukan terhormat di tengah kaumnya dan dalam hati
Rasulullah ‫ ﷺ‬, sehingga dia menjadi istri tercinta Rasulullah ‫ﷺ‬

Dari https://www.islampos.com/gelar-khadijah-238978/

Sayyidatina Khadijah ‫ رضی ہللا عنھا‬juga merupakan sosok perempuan yang selalu menjaga dirinya. Beliau bukan tipe perempuan yang selalu
ikut serta dalam berfoya-foya, berpesata dengan para kerabat yang berada didekat rumahnya.
Dengan demikian seluruh masyarakat arab menyebutnya dengan At-Thahirah yaitu wanita yang suci.

Ia mendermakan hartanya tidak lain karena kemuliaan yang dimiliki olehnya.karena kedudukan, kemuliaan, akhlaq dan kecerdasan
Khadijah ‫ رضی ہللا عنھا‬, menjadikan penduduk Mekah iri dengannya, sehingga mreka menjuluki Khadijah dengan gelar “Pemuka Wanita
Quraisy”.

Imam Turmuzi telah meriwayatkan melalui Ibnu Abbas yang mengatakan, bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬. dilarang mengawini berbagai macam
wanita, kecuali wanita-wanita yang mukmin lagi ikut berhijrah, melalui firman Allah ‫ﷻ‬: Tidak halal bagimu mengawini perempuan-
perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu
kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. (Al-Ahzab: 52) maka Beliau diberi gelar juga Ummul Mukminin

Seperti dalam hadits Nabi ‫ ﷺ‬yang dijelaskan:


“Wanita penghuni syurga yang paling utama adalah Khadijah binti Khawilid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah
binti Muzahim (Istri Fir’aun).” (HR. Bukhari). Maka Beliau termasuk kedalam Sayyidatu Nisa’ il ‘alamin (Pemuka Wanita Seluruh
Dunia)
4. Pertemuan wanita terhormat yang menjaga harga diri dan martabatnya, dengan seorang yang terpercaya, berakhlak
mulia dan pernikahan yang melahirkan anak-anak ini merupakan kemulian yang Allah anugerahkan kepada Nabi
Nya agar memiliki kedudukan sosial dan nama baik di masyarakatnya.

Khadijah menjadi orang pertama yang percaya kepada Allah dan Rasul beserta ajaran-ajarannya. Khadijah juga menjadi orang yang selalu
mendampingi Nabi Muhammad dalam berdakwah.

Dialah yang memantapkan hati beliau dan meringankan beban perasaan yang dialami beliau dengan menepis segala apa yang datang dari
orang-orang yang menolak ajaran beliau. Khadijah senantiasa membentengi beliau dari segala bentuk bahaya dan dia bantu segala kesusahan
beliau.

Khadijah adalah sosok pribadi yang banyak memiliki keutamaan dan sangat bijak. Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi ketika menyebut
Khadijah, maka beliau selalu menyanjungnya dengan yang terbaik. Suatu hari aku merasa cemburu sampai aku berkata, ‘Engkau selalu
saja menyebutnya sebagai wanita berpipi merah, sesungguhnya Allah telah memberikan ganti untukmu dengan yang lebih baik darinya.’
Rasulullah berkata, ‘Allah tidak memberikan ganti untukku dengan yang lebih baik darinya. Dia telah beriman kepadaku di saat orang-
orang ingkar kepadaku. Dia mempercayai aku di saat orang-orang mengatakan aku sebagai pembohong. Dia adalah orang yang telah
menolong dan melindungi aku dengan hartanya di saat orang-orang tidak memberikannya kepadaku, dan Allah telah menganugerahkan aku
anaknya di saat anak para wanita lain memusuhi aku.” (HR. Ahmad).

https://alazharpeduli.or.id/publikasi/artikel-berita/p/sebab-nabi-begitu-mencintai-khodijah
5. Pernikahan antara Nabi ‫ ﷺ‬dan Khadijah ini merupakan taqdir Allah dan pilihan Allah, agar dapat menjadi pendamping
beliau ‫ ﷺ‬, meringankan beban dan membantunya mengemban tugas berat dan mulia, yaitu menyampaikan ajaran ilahi
kepada sekalian manusia. Ternyata, Khadijah benar-benar telah mengeluarkan hartanya seluruhnya dan menjadi orang
pertama yang beriman kepada kerasulan beliau ‫ ﷺ‬dikala orang-orang mengingkarinya.

Dia adalah Khadijah binti Khuwailid ath-Thahirah, Ummul Mu’minin, orang pertama yang beriman dan masuk Islam dari kaum wanita. Dia
wanita terbaik yang ada di muka bumi ini. Khadijah adalah seorang saudagar terhormat dan banyak harta. Khadijah adalah sosok yang menjadi
penolong utama Rasulullah di masa-masa yang sangat kritis.

Ketika Al-Qur’an mulai diturunkan kepada Rasulullah, Khadijah langsung beriman dan percaya terhadap apa yang Allah turunkan kepada beliau
Dia bantu beliau dalam mengemban risalah ini, dia menjadi orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-nya serta mempercayai apa
yang diturunkan dari-Nya.

Dengan demikian, Allah meringankan derita hati Nabi-Nya tatkala ketika beliau mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan seperti ketika ada
orang yang menolak beliau dengan mengatakan bahwa beliau telah berbohong yang tentunya hal seperti ini membuat beliau sedih, maka Allah
melapangkan hati beliau melalui Khadijah. Dialah yang memantapkan hati beliau dan meringankan beban perasaan yang dialami beliau dengan
menepis segala apa yang datang dari orang-orang yang menolak ajaran beliau. Khadijah senantiasa membentengi beliau dari segala bentuk
bahaya dan dia bantu segala kesusahan beliau.

https://alazharpeduli.or.id/publikasi/artikel-berita/p/sebab-nabi-begitu-mencintai-khodijah
6. Khadijah membenarkan apa yang beliau ‫ ﷺ‬sampaikan dikala orang-orang mendustakannya. Sehingga beliau
menjadi penghuni Surga, memiliki banyak keutamaan dan kedudukan yang tinggi.

Nabi saw bersabda: “wanita penghuni syurga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti
imran dan Asiyah binti Mazahim istri firaun. (HR. Ahmad, thabrani, hakim, thahawi dalam shahih Al jami’ As Saghir no. 1135 dan silsilah
hadits al-shahih no. 1508)
Dalam hadits lain disebutkan nabi saw bersabda yang artinya; ‘’ sebaik-baik wanita adalah Maryam (ketika zamannya), dan sebaik-baik
wanita adalah Khadijah (ketika zamannya).” (Sahih Al-Bukhari)
Demikian pentingnya ke 4 wanita ini, sampai Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an dan Hadits dan mempersiapkan istana khusus untuk
mereka di syurga.

Beliau digelar dengan nama ‘Afifah Thahirah (wanita suci)

https://www.salimah.or.id/2016/10/karakteristik-4-wanita-penghulu-syurga/
6. Kisah pernikahan ini menunjukkan, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak terlalu memperhatikan kenikmatan jasad saja.
Seandainya beliau memperhatikan hal ini, tentunya akan memilih istri yang perawan dan lebih muda. Ini
menunjukkan beliau menikahi Khadijah lantaran kehormatan dan keluhuran wanita yang dijuluki dengan al ‘Afifah ath
Thahirah (Wanita terhormat dan suci)

Itulah kemudian sebab yang membuat Rasulullah begitu mencintai Khadijah. Khadijah wanita terbaik dan sangat mulia. Sebagaimana
disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari, “Sebaik-baik wanita adalah Maryam dan sebaik-baik wanita adalah Khadijah.” (HR. Bukhari).
Yuk Perbanyak khasanah Ilmu Agama Kita
sonysantoso@gmail.com
+62 #####025222

Anda mungkin juga menyukai