DISUSUN OLEH :
Mirrah Syafanurillah 125060200111052
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh:
Mirrah Syafanurillah (125060200111052)
Mengetahui,
Dept. Pemeliharaan Pembimbing Lapangan
Lapangan Pabrik 1A
Mengesahkan,
Dept. Pemeliharaan Mekanik Dept. Diklat & MP.
Lapangan-2
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh:
Mirrah Syafanurillah (125060200111052)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan kerja
praktek di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Laporan ini disusun sebagai hasil akhir atas kerja
praktek yang dilaksanakan pada periode 23 Juli – 22 September 2015.
Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan lapangan dan studi pustaka yang dilakukan
pada saat kerja praktek di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Kerja Praktek merupakan salah satu
tugas yang harus ditempuh sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi Strata-1 (S-
1). Dengan adanya kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa Universitas Brawijaya mampu
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama masa perkuliahan di kampus
ke dalam bentuk nyata di dunia kerja. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan gambaran dan
pengetahuan tentang apa yang akan dihadapi di dunia kerja yang tidak didapatkan di bangku
perkuliahan.
Banyak pihak yang terlibat membantu penulis selama kerja praktek dan penyusunan
laporan kerja praktek ini dalam berbagai bidang. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
:
1. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan restu dan motivasi sehingga penulis
dapat menjalani kerja praktek dengan lancar.
2. Dr.Eng Nurkholis Hamidi, ST. M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Brawijaya.
3. Ir. Endi Sutikno, MT. selaku Pembimbing Akademik mata kuliah KKN-P.
4. Ir. Lola selaku manager Diklat & Manajemen Pengetahuan PT. Pupuk Kalimantan
Timur.
5. Bapak Mas’ud dan bapak Si’in selaku pengurus dari kerja praktek selama periode 23
Juli – 22 September 2015
6. Bapak Ir. Maryoto selaku manager Dept. HARMEKAL-2 yang telah membantu dan
mengarahkan penulis.
7. Bapak Gatot Revolusianto selaku pembimbing penulis dalam mengerjakan laporan ini.
Terimakasih atas bantuan, masukan, pengarahan dan ilmu yang telah bapak berikan.
8. Bapak Sukristiyono selaku kepala bagian Dept. Pemeliharaan Lapangan Pabrik 1A.
9. Bapak Julian yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis.
10. Bapak Legito, Bapak Mardiansyah, Mas Hariyanto, dan Mas Basri atas bantuan dan
masukannya selama kerja praktek.
11. M. Hudha Ekojati partner dalam mengerjakan laporan ini.
12. Mas Toro dan Biri-biri yang telah memberikan banyak motivasi untuk mengerjakan
laporan ini.
13. Teman seperjuangan bidang HARMEKAL-2, Azzar dan Iga, yang telah menemani
semasa kerja praktek.
14. Teman-teman di Dept. PP&P, Warsito, Syarif, Dicky, dan Made, yang telah
memberikan tempat selama kerja praktek.
15. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalan menyelesaikan laporan kerja praktek ini
yang tidak bisa disebut satu-persatu.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan dalam penulisan laporan ini
karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar dapat menjadi lebih baik di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Bontang
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Kerja Praktik
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Grafik
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Batasan Masalah
1.6 Metode Pengumpulan Data
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
2.2.3 Nilai-Nilai
2.3 Lokasi Pabrik
2.4 Lambang PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.5 Profil Unit Produksi
2.6 Struktur Organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB III DASAR TEORI
3.1 Pengertian Pompa
3.2 Klasifikasi Pompa
3.3 Pompa Sentrifugal
3.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
3. Mengenal dunia industri yang masih asing bagi mahasiswa Teknik Mesin dan
diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan gambaran tentang dunia
industri sesungguhnya.
4. Melatih untuk beradaptasi, berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang lain
dalam lingkungan sosial yang berbeda, sehingga dapat mengenal lebih jauh
berbagai karakter manusia didalam dunia kerja. Menambah kedewasaan dalam
berfikir, mampu berfikir lebih jauh dalam merencanakan masa depan.
5. Memberikan masukan bagi perguruan tinggi mengenai ilmu terapan yang
sesuai dengan dunia industri.
6. Menyiapkan tenaga kerja terdidik yang diharapkan setelah lulus dapat bekerja
di perusahaan dimana mahasiswa pernah melaksanakan kerja praktek.
Adapun tujuan khususnya, yaitu:
1. Mengetahui prinsip kerja dari pompa sentrifugal item P2-P-102A.
2. Dapat menganalisa performance dari pompa sentrifugal item P2-P-102A.
3. Mengetahui perbandingan performance pompa sentrifugal item P2-P-102A
ideal dan aktual.
4. Mengetahui efisiensi kerja yang dihasilkan melalui analisa performance.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup kerja praktek, rumusan
masalah, batasan masalah, metode pengumpulan data, serta sistematika
penulisan laporan.
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.2.2 Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang dicanangkan oleh PT. Pupuk
Kaltim sebagai berikut :
1. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro, dan jasa pelayanan pabrik
serta perdagangan yang berdaya saing tinggi.
2.2.3 Nilai-Nilai
Guna mencapai tujuan perusahaan dan dalam mengemban misi untuk mencapai
visi perusahaan, diterapkan manajemen budaya perusahaan dan menegakkan nilai-nilai
sebagai berikut :
1. Unggul
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha mencapai keunggulan dalam berbagai
aspek kinerja perusahaan dengan menegakkan nilai professional, tangguh, dan
visioner.
2. Integritas
Insan Pupuk Kaltim harus dapat dipercaya sehingga selalu bersifat terbuka
dan menunjang nilai jujur, adil, bertanggung jawab, dan disiplin.
3. Kebersamaan
Insan Pupuk Kaltim merupakan satu kesatuan tim kerja untuk mencapai
tujuan perusahaan yang mengutamakan nilai sinergi dan bersatu.
4. Kepuasan Pelanggan
Insan Pupuk Kaltim selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
memperhatikan nilai perhatian, komitmen, dan mutu.
5. Tanggap
Insan Pupuk Kaltim dalam mengantisipasi perbahan dinamika usaha selalu
memperhatikan nilai inspiratif, cepat, dan peduli lingkungan.
Lambang PT. Pupuk Kaltim berbentuk segilima. Adapun makna dari tiap-tiap
unsur dalam lambang tersebut adalah sebagai berikut :
1. Segilima, berwarna biru, melambangkan Pancasila yang merupakan landasan
idiil perusahaan.
2. Daun dan buah, melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
3. Lingkaran putih kecil, melambangkan letak lokasi Bontang dekat khatulistiwa.
4. Tulisan Pupuk Kaltim melambangkan keterbukaan perusahaan memasuki era
globalisasi.
5. Warna biru : lambang keluasan wawasan nusantara dan semagat integritas
untuk membangun bersama serta kebijaksanaan dalam memanfaarkan sumber
daya alam.
6. Warna jingga : lambang semangat, sikap kreatifitas membangun dan sikap
professional dalam mencapai kesuksesan usaha.
1. Kaltim-1
Menurut jadwal, masa konstruksi yang dimulai pada bulan Maret 1979
diperkirakan akan berlangsung selama 36 bulan, namun pelaksanaannya
mengalami banyak kesulitan sehingga start up baru dapat dilakukan pada bulan
Juni 1982. Produksi amoniak pertama dihasilkan pada tanggal 20 Desember 1983
dan produksi pupuk urea pertama dihasilkan pada tanggal 15 April 1984.
Pembangunan pabrik Kaltim-1 dikerjakan oleh Lummus Co., Ltd dari Inggris
sebagai kontraktor utama yang bekerjasama dengan Lurgi dari Jerman dan Coppee
Rust dari Belgia. Teknologi pembuatan amoniak menggunakan proses Lurgi
dengan kapasitas 595.000 ton per tahun, sedangkan teknologi pembuatan urea
menggunakan proses Stamicarbon dengan kapasitas produksi 700.000 ton per
tahun.
2. Kaltim-2
3. Kaltim-3
Hidrocarbon Recovery Unit (HRU) yang mengolah flash gas dan purge gas
Kaltim-1, Kaltim-2, dan Kaltim-3 dari proses Costain Petrocarbon dan
ditempatkan di area Kaltim-2, sehingga unit ini dapat memberikan tambahan
produksi amoniak sebesar 180 ton per hari.
5. Kaltim-4
Kaltim-4 dibangun pada tahun 1999 dan pada tahun 2002 telah dapat
memproduksi urea, sedangkan untuk pabrik amoniak pembangunannya selesai
pada awal tahun 2003. Pembangunan pabrik Kaltim-4 dikerjakan oleh Mitsubishi
Heavy Industries Ltd sebagai kontraktor utama yang bekerjasama dengan PT.
Rekayasa Industri (persero). Teknologi pembuatan amoniak menggunakan proses
Haldor Topsoe dengan kapasitas produksi 333.000 ton per tahun, sedangkan
teknologi pembuatan urea menggunakan proses Snamprogetti dengan kapasitas
produksi 570.000 ton per tahun. Sama seperti POPKA, urea yang dihasilkan pada
Kaltim-4 ini juga berbentuk granul.
6. Kaltim-5
7. Pabrik-1A
- Departemen Kamtib
- Departemen Sistofel
- Departemen Keuangan
- Departemen Akutansi
- Departemen Anggaran
- Departemen K3
- Departemen Lingkungan Hidup
- Departemen Pengembangan Usaha
- Departemen PSDM
- Departemen Hukum
- Departemen KHI
- Departemen Canggun
- Departemen PKPL
- Departemen Perencanaan Materail dan Gudang
- Departemen Listrik/Instrumen
- Departemen Sekertariat
- Departemen Sistem Manajemen
- Departemen Inspeksi Teknik
- Departemen Pengendalian Proses
- Departemen Pengadaan
- Departemen Kehandalan
- Departemen Jasa Teknik
- Departemen Mechanical
- Departemen Pemasaran dalam Negeri
- Departemen Operasi Kaltim-1
- Departemen Operasi Kaltim-2
- Departemen Operasi Kaltim-3
- Departemen Operasi Kaltim-4
- Departemen Ekpedisi Pergudangan dan Distribusi
- Departemen Penelitian dan Retra
BAB III
DASAR TEORI
2. Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak
putar dari elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian
utama dari pompa jenis ini adalah :
rumah pompa yang stasioner.
rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang
berputar dalam rumah pompa.
Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-
elemen yang memindahkannya ke sisi buang kemudian menekannya ke
pipa tekan. Karena tidak memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat
bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai motor. Pompa ini
bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan
5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak
dipakai untuk pompa pelumas dan pada hydraulic power transmission.
Yang termasuk jenis pompa ini adalah:
a. Gear Pump (Pompa Roda Gigi)
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua
buah roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah
b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya
selubung putar menyebabkan piston bergerak sesuai
dengan posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida
terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang
akibat gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini
adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan
kapasitas rendah. Skema pompa piston ditunjukkan pada
gambar 3.4.
B. Dynamic Pump
Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume
aliran fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik
menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini
memiliki elemen utama sebuah rotor dengan suatu impeler yang berputar
dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah
pompa aksial dan pompa sentrifugal:
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler
akan menghisap fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi
tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti pada sistem
pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar 3.5.
2. Pompa Sentrifugal
Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan
sudu-sudu yang berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk
dipercepat oleh impeler yang menaikkan tekanan maupun
kecepatannya, dan melempar fluida keluar melalui volute atau
rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan
head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium.
Dalam aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
proses pengisian air pada ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-
bagian dari pompa sentrifugal adalah stuffling box, packing, shaft,
shaft sleeve, vane, casing, eye of impeler, impeler, casing wear ring
Keterangan:
f = Frekuensi
p = Jumlah Kutub
4. Daya yang Diterima oleh Pompa
BHP = √3 x Vx I x �
���
�
x cos
5. Daya Masuk
WHP = x H x Q
Keterangan:
= Berat Jenis
H = Head
Q = Debit
Akibat dari putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair
akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu - sudu dan
meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang keluar dari impeler
dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang penampangnya semakin
membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya
bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan
oleh impeler, ruang diantara sudu - sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap
masuk. Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan
flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan
head potensial secara kontinu.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Q = V.A
Keterangan:
Q = Kapasitas Pompa (m3/h)
v = Kecepatan Aliran Fluida (m/h)
t = Waktu (h)
V = Volume fluida (m3)
b. Head Total Pompa
Head total pompa adalah head yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah
zat cair yang direncanakan.
2
P �
H= + �+2�𝑑
Keterangan:
H = Head Total Pompa
P
= Head Tekan (m)
𝑃
𝛾
= Head tekanan (m)
𝑃𝑑
𝛾
= Head tekanan fluida pada sisi tekan (m)
��𝑠
𝛾 = Head tekanan fluida pada sisi isap (m)
- Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antara head kecepatan zat cair pada
sisi tekan dengan head kecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan
dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
ℎ� = 2 2
2𝑔
𝑑
2𝑔�
�− �
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Keterangan :
ℎ� = Head kecepatan (m)
2
�
𝑑 = Head kecepatan zat cair pada sisi tekan (m)
2�
Head Losses adalah kerugian energi fluida dalam pengaliran cairan pada sistem
perpipaan. Head losses pada sistem perpipaan terdiri dari:
- Mayor Losses
Mayor losses adalah kerugian
� �
akibat dari bentuk pipa.
hf = f x 𝐷 x2�2
Keterangan:
hf = Mayor Losses
f = Koefisien Kerugian Gesek
L = Total Panjang Pipa (m)
D = Diameter Pipa (m)
V = Kecepatan Rata-rata cairan dalam Pipa (m/s)
g = Percepatan Gravitasi (m/s)
- Minor Losses
Minor losses merupakan kerugian head pompa akibat adanya katup
(valve).
�
2
h = k x 2�
Keterangan
h = Minor Losses
k = koefisien gesekan
V = Kecepatan Rata-rata cairan dalam Pipa (m/s)
g = Percepatan Gravitasi (m/s)
d. Net Positive Suction Head (NPSH)
Merupakan head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa (ekuivalen
dengan tekanan absolut pada sisi isap pompa), dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat
cair di tempat tersebut. Pada pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka dengan
tekanan atmosfer pada permukaan zat cair maka besarnya NPSH yang tersedia adalah:
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
𝑃𝑎 𝑃𝑣
ℎ��� = − − ℎ �− ℎ �
𝛾 𝛾
Keterangan:
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
6. Arah aliran keluar impeler :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeler dan bagian-bagian berputar
lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint,
internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeler sebagai tempat berlalunya cairan pada impeler.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeler dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
G. Eye of Impeler
Bagian sisi masuk pada arah isap impeler.
H. Impeler
Impeler berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeler.
J. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Discharge Nozzle
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeler dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
Spesifikasi Pompa
1. Manufacture = Nikkiso
2. Liquid = Ammonia Liquid
3. Temp. suc/dis = 27,5oC/32,5oC
4. Press. suc/dis = 24,39 kg/cm2 / 165,14 kg/cm2
5. Capacity = 66,5 m3/h
6. Differential Head = 2342 m
7. Hidraulic KW = 286,6 kW
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan
Perhitungan Pada Desain
- Daya Hidrolis
WHP= x H x Q
= (607 kg/m3 x 9,81 m/s2) x 2342 m x 66,5 m3/h
= 257348 W
= 257,348 kW
- Efisiensi Pompa
����𝑎
= 53,3%
- Daya Poros
��
𝑃
BHP =
�
���
� 𝑎
257 , 348 �
�
= 53,3
�
100%
= 482,829 kW
Perhitungan Pada Lapangan (1 Juli 2015)
P = 149 m
Q = 63 m3/h
- Head
( 10 , 193 x ∆P)
H = ��.�.
( 10 , 193 x 149)
= 0,607
= 2502,071 m
- Daya Pompa
WHP= x H x Q
= (607 kg/m3 x 9,81 m/s2) x 2502,071 m x 63 m3/h
= 260467 W
= 260,467 kW
- Daya Poros
BHP = √3 x Vx I x �
����
x cos
= √3 x 6600 x 63 x 0,9 x 0,89
= 570388 W
= 570,388 kW
- Efisiensi Pompa
�𝐻𝑃
�
���
=
𝑎 ��𝐻𝑃
260 , 467
= 570,388 x 100%
= 45,665%
34
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Tabel 5.1 Performance Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A Ideal, Aktual Sebelum Perbaikan
Line Drain Dan Sesudah Perbaikan Line Drain
Keterangan:
* Aktual pada test performance 1
** Aktual pada test performance 2 (Diambil dari MCC)
Tabel 5.2 Data Sample Perbandingan Desain Pompa,Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Line Drain
4.2 Pembahasan
1. Pada tanggal 15 Agustus 2003 dilakukan test performance 1 dengan flow yang mengalir
sebesar 67,57 m3/h dan arus motor 61 Ampere. Flow ini lebih besar 1,07 bila dibandingkan
dengan desainnya. Arus yang mengalir juga lebih besar bila dibandingkan dengan
desainnya. Hal ini berpengaruh pada efisiensi yang dihasilkan. Efisiensi yang dihasilkan
tidak dapat mencapai efisiensi desain yaitu hanya sebesar 49,293%. Ini disebabkan oleh
arus motor listrik yang tinggi sehingga menyebabkan daya motor yang dihasilkan semakin
tinggi.
2. Data yang diambil sebelum perbaikan Line Drain yaitu pada tanggal 1, 10, dan 16 Juli
2015. Pada tanggal 1 Juli 2015, efisiensi pompa yaitu sebesar 45,665% dengan flow 63
m3/h dan arus motor 63 Ampere. Dibandingkan dengan desain, flow mengalami penurunan
dan arus listrik yang mengalir lebih besar. Hal ini menyebabkan efisiensi yang dihasilkan
lebih rendah dari desain, karena arus listrik dan flow seharusnya berbanding lurus.
3. Pada tanggal 17 Juli 2015 hingga 11 Agustus 2015 dilakukan perbaikan Line Drain pada
pompa sentrifugal P2-P-102A. Pada tanggal 17 Agustus 2015, arus motor yang mengalir
lebih kecil dibandingkan sebelum perbaikan Line Drain, flow yang mengalir sebesar
60.76 m3/h dan efisiensi yang dihasilkan sebesar 45.352%. Hal ini disebabkan karena
perbaikan hanya dilakukan pada relokasi drainase pompa dan mengganti block valve
buffer supply, bukan pada seal housing dan casing pompa. Bila dibandingkan dengan
desain, efisiensi mengalami perbedaan yang cukup jauh. Hal ini disebabkan karena setelah
perbaikan Line Drain, flow yang dialirkan masih jauh dari desain yang seharusnya.
4. Pada tanggal 28 Agustus 2015 dilakukan test performance 2 pada pompa sentrifugal item
P2-P-102A. Menurut data yang diambil dari MCC (Motor Control Center), didapatkan
flow sebesar 66.2 m3/h, arus pada motor listrik sebesar 60A dan efisiensi yang dihasilkan
sebesar 50.030%. Efisiensi pada test performance 2 ini menunjukkan nilai tertinggi
karena flow yang dialirkan mendekati flow desain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang
diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan. Dari hasil perhitungan dan
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Efisiensi desain pompa sebesar 53,3% dengan spesifikasi ampere motor
54A, head sebesar 2342m, debit sebesar 67 m3/h, dan perbedaan tekanan
antara suction dan discharge sebesar 140,750 kg/cm2.
2. Menurut rumus perhitungan, efisiensi pompa dipengaruhi oleh flow (m3/h),
perbedaan tekanan (kg/cm2), dan arus motor (Ampere). Karena parameter
lain, dianggap sama sesuai dengan data sheet.
3. Dari data lapangan yang diambil yaitu data desain, test performance, data
sebelum dan sesudah perbaikan Line Drain, efisiensi tertinggi yaitu pada
tanggal 10 Juli 2015 sebesar 46,048%.
4. Setelah dilakukan perbaikan Line Drain, efisiensi yang dihasilkan masih rendah.
Hal ini disebabkan karena perbaikan yang dilakukan hanya pada relokasi
drainase dan block valve buffer supply, bukan pada seal housing dan casing
pompa.
5.2 Saran
1. Mengembalikan dimensi semula pada seal housing dan casing pompa.
2. Pengecekan berkala terhadap pompa dan motor listrik, untuk menghindari kerusakan-
kerusakan yang dapat mengurangi efisiensi pompa.
3. Untuk meningkatkan efisiensi pompa dapat dilakukan dengan meningkatkan flow sesuai
konsep desain atau parameter keamanan yang berlaku (batas tekanan, arus, dan flow).
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suwasono. (2015, 27 Agustus). Teori Dasar Pompa Sentrifugal. Diperoleh 22 Agustus
2015.
Mechanic Mechanical Engineering. (2011, 30 Maret). Pompa (Pump). Diperoleh 22 Agustus
2015.
SUNDYNE. 1997. Maintenance And Operation. Tokyo: Nikkiso-Sundstrand CO.,LTD.
Forsthoffer, W E. 2005. Pumps. UK. Elsever Ltd.
Simanjuntak, Jeklin Fernanda. 2013. Analisis Performance High Pressure Ammoniak Pump.
Institut Teknologi Nasional Malang. Malang.
Sianipar, H R Julian. 2015. Root Cause Analysis: HP Ammonia Pump P2-P-102. Bontang.