Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah Pilihan

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma


Semester Gasal Tahun Akademik 2017-2018

Eksplorasi Tradisi Pengobatan Nusantara

Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan fenomena yang terjadi dalam ruang
lingkup laboratorium sosial terkait dengan berbagai praktik pengobatan yang
berlangsung di tengah masyarakat Indonesia. Praktik pengobatan tersebut diberi istilah
tradisi (pengobatan) mengingat praktik pengobatan tersebut telah berlangsung (lama)
di dalam kurun waktu tertentu.

Praktiknya dilakukan oleh berbagai pihak baik yang memiliki pendidikan khusus,
maupun oleh orang yang dianggap memiliki kemampuan khusus. Praktik demikian
telah terjadi sekian lama mengingat adanya kebutuhan anggota masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari penyakit yang dideritanya.

Kuliah ini disebut sebagai eksplorasi mengingat sifatnya masih merupakan langkah
awal dari rangkaian kerja ilmiah. Eksplorasi merupakan tahap pengumpulan kembali
berbagai hasil pengamatan yang pernah dilakukan. Tahapnya masih belum sampai
pada tahap observasi khusus, atau mengantar untuk memasuki tahap observasi. Tahap
eksplorasi juga tidak memasuki wilayah eskperimen.

Istilah pengobatan dimaksudkan untuk menunjuk pada interaksi dari dua pihak yang
terlibat, yakni pihak pasien yang (merasa) mengidap penyakit, dan pihak lain yang
bertindak sebagai penyembuh. Dalam interaksi kedua pihak tersebut, penyembuh
memberikan proses terapi kepada pasien dengan tindakan khusus menggunakan bahan
dan alat tertentu yang dijadikan sebagai sarana penyembuh.

Tujuan dari kuliah ini mengantar para mahasiswa untuk mengenali dan memahami
praktik yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia atas berbagai fenomena/ gejala
pengobatan untuk penyembuhan. Ada sejumlah dokumen hasil penelitian. Mengenali
gejala-gejala yang ada, baik yang muncul melalui media (massa) sebagai bagian dari
iklan, atau pun praktik pengobatan yang langsung dijumpai dalam hidup keseharian.

Dari perkuliahan yang bersifat eksplorasi ini, diharapkan dapat membangun


pengetahuan, untuk menumbuhkan kesadaran baru sehingga mendorong langkah
pengenalan lebih lanjut. Baik berupa observasi yang lebih cermat, ataupun langkah
lanjut dengan cara kerja ilmiah lainnya. Dengan langkah lanjut tersebut, pengenalan
dan pemahaman yang semakin mendalam sehingga tumbuh sikap apresiasi yang akan
menuntun pada sikap dan penilaian yang lebih jernih, tanpa apriori yang tidak
berdasar. terhadap berbagai praktik pengobatan yang menjadi bagian kekayaan
praktik di masyarakat.
Dinamika dan Jadwal Perkuliahan:
No Tanggal Pokok Bahasan Keterangan
1 7 Februari 2018 Pendahuluan
2 14 Februari 2018 Konsep sehat dan sakit
3 21 Februari 2018 Tiga wilayah dunia kesehatan
4 28 Februari 2018 Mengenal batas-batas
pengobatan
5 7 Maret 2018 Pengobatan di wilayah Jawa
6 14 Maret 2018 Pengobatan di wilayah
Sumatera
7 21 Maret 2018 Pengobatan di wilayah
Kalimantan
8 28 Maret 2018 Khasanah Sastra sebagai
Dokumen (Peta) pengobatan:
Kitab-kitab Jawa
9 4 April 2018 Khasanah Sastra sebagai
Dokumen (Peta) pengobatan:
Kitab-kitab Bali
10 11 April 2018 Cantik ala Dayak
11 18 April 2018 Kedudukan dan Prospek
Pengobatan Tradisional
12 25 April 2018 Peranan Komunitas dalam
Pengobatan
13 2 Mei 2018
14 9 Mei 2018
15 16 Mei 2018
16 23 Mei 2018
30 Mei 2018

Daftar Bacaan:

Chawla, Janet, “Building Bridges between Indigenous and biomedical Practices and
Practicioners”, dalam: Religion and Society, Vol. 48, No. 4, December 2003, hal. 43-65

Illich, Ivan, Batas-batas Pengobatan. Perampasan Hak untuk Sehat, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, 1995

Gusman, Primus, dkk., Pengobatan Tradisional di Timor Timur, Jakarta, Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, 1992

Mitchell, David, (ed.), Indonesia Medical traditions: Bringing together the old and the new,
Annual Indonesia Lecture Series No. 7, Monash University, 1982
Murniatmo, Gatut, dkk., Pengobatan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992

Reksodihardjo, Soegeng, dkk., Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pedesaan Daerah


Jawa Tengah, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991

Riwut, Nila, ed., Maneser Panatau Tatu Hiang. Menyelami Kekayaan Leluhur, Palangka
Raya, Penerbit PusakaLima, 2003

Riwut, Nila, Cantik ala Dayak (draft)

Safwan, Mardanas, dkk., Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pedesaan Daerah


Sumatera Barat, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992

Sarajar, H.M., dkk., Pengobatan Tradisional Sulawesi Utara, Jakarta, Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, 1994

Soedibyo, Mooryati, BRA, “Hidup melampaui tiga zaman”, dalam: Guru-guru


Kelihuran. Rekaman Monumental Mimpi Anak Tiga Zaman, St. Sularto (ed.), Jakarta,
Penerbit Kompas, 2010, hal. 13-22

Umiati, NS, dkk., Pola-pola Pengobatan Tradisional Daerah Jawa Timur, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991

Zein, Rein, dkk., Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pedesaan Daerah Bengkulu,
Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993

Prosiding Seminar Naskah Nusantara Pengobatan Tradisional dalam Naskah Nusantara,


Jakarta, 27-28 September 2011

Prosiding Seminar tentang Peranan Faktor Non-medis dalam Pengobatan, Ikatan Dokter
Indonesia cabang Yogyakarta, 3 Maret 1979

“Resep Cina Kuno Penangkal Malaria”, dalam: TEMPO 18 Oktober 2015, hal. 68-69

Cara penyampaian kuliah:

1. Kuliah Mimbar
2. Diskusi kelompok
3. Dosen Tamu

Anda mungkin juga menyukai