Anda di halaman 1dari 2

KERACUNAN GAS KARBON DIOKSIDA (CO2)

Sifat-sifat
 Merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
 Berat jenis lebih besar daripada udara yaitu1,5 sehingga cenderung untuk menumpuk
pada tempat-tempat yang rendah/bagian paling bawah dari suatu tempat.
Gas karbon dioksida dihasilka dari hasil oksidasi atau respirasi jaringan tumbuh-tumbuhan
atau binatang, hasil pembakaran hasil dekomposisi senyawa organic maupun sebagai hasil
fermentasi.
Sumber gas CO2 adalah:
- Gas yang berasal dari gunung berapi
- Gua-gua yang dalam
- Sumur tua yang tidak terpakai
- Ruang bawah tanah yang tanpa ventilasi
- Tambang-tambang
- Uang bawah kapal
Cara kejadian keracunan gas karbon dioksida adalah terutama karena kecelakaan.

Toksisitas Karbon Dioksida


- Pada konsentrasi 0,1-0,5% di udara sudah menimbulkan gejala sakit kepala, lemah
dan lesu
- Onsentrasi 8-9 % di udara sudah membahayakan karena menyebabkan sesak nafas
(suffocation)
- Konsentrasi diatas 12% sudah dapat menimbulkan kematian

Gejala Klinis
Karbon dioksida akan menyebabkan asfiksia karena brkurangnya jumlah oksigen di
udara pernapasan dan proses ini pada tahap awal akan dipercepat dengan adanya efek
langsung CO2 pada pusat pernapasan sehingga akan menyebabkan makin cepat dan
dalamnya pernapasan, sehingga tingkat keracunan perinhalasi tadi makin berat. Gejala
keracunan akibat CO2 adalah:
- Sakit kepala serta kepala terasa berat
- Lemah
- Telinga berbunyi (tinitus)
- Nausea, perspirasi
- Otot-otot menjadi lemah
- Somnolensi hebat
- Tekanan darah meningkat disertai dengan sianosis
- Pernapasan cepat dan nadi cepat
- Collaps, koma dan meninggal
Gejala keracunan tergantung pada konsentrasi CO2 di dalam sumber keracunan.
Apabila hamper saluran atmosfer mengandung CO2 maka efek toksis CO2 begitu hebatnya
dan ditandai dengan spasme glottis, konvulsi, koma yang terjadi secara mendadak dan
kematian segera. Biasanya kematian karena keracunan CO2 ini sering membawa korban lebih
dari seorang karena si penolong tidak menduga korban pertama keracunan gas dan
berbahaya.

Terapi
- Secepat mungkin korban dikeluarkan dari sumber keracunan. Hati-hati bagi penolong
karena harus memakai masker gas oksigen supaya tidak terbawa serta keracunan.
Apabila menemukan kasus demikian haruslah curiga bahwa korban adalah akibat
keracunan gas beracun
- Pindahkan dari daerah yang berbahaya tadi dan berikan pernapasan buatan
- Berikan gas oksigen
- Terapi simptomatis
Tambahan: masker gas (bukan masker gas oksigen) berfungsi untuk menahan partikel,
sedang gas CO2 bukan partikel maka apabila tidak dipakai masker gas oksigen,
gas CO2 masih masuk dalam saluran pernapasan penolong. Apabila keracunan
dalam gua/tambang maka penolong dapat turun dengan menggali sesuai dengan
arah angin dengan harapan angin akan mendorong gas CO2 keluar sehingga tidak
membahayakan penolong.

Anda mungkin juga menyukai