MIASIS
Penyakit myiasis itu adalah infestasi larva lalat yang menyerang jaringan hidup tuannya, baik itu
jaringan hidup atau mati.selama penyerangan, larva ini juga memakan jaringan-jaringan sel.
Penyerangan belatung ini disebabkan oleh belatung ordo Dipter sub-ordo Cyclorrapha yang
Salah satu penyebabnya sama seperti yang tadi dikatakan , tapi selain itu juga banyak
faktor lain mengingat larva ini berukuran kecil setelah dikeluarkan oleh lalat pembawa. Namun
Pengertian Miasis
Miasis adalah istilah yang digunakan untuk adanya infrksi pada organ atau jaringan tubuh
manusia atau hewan oleh larva-larva lalat (maggot). Untuk suatu periode tertentu, larva-larva itu
memakan jaringan yang hidup atau mati atau makanan yang sudah dicerna oleh inang. Miasis
banyak ditemukan pada hewan, tetapi sangat jarang pada manusia. Investasi larva lalat pada
manusia dapat terjadi apabila seseorang menelan buah atau makanan yang kebetulan
mengandung telur atau larva lalat atau juga dapat terjadi pada orang-orang yang hidup didaerah
Berbagai istilah miasis yang terjadi pada mamalia disesuaikan dengan lokasi tempat
terjadinya infestasi larva lalat. Sebagai contoh, dalam tubuh hewan atau manusia dapat terjadi
miasis lambung, miasi perut, miasis dubur, miasis saluran kencing, miasis telinga, miasis mata,
Biasanya larva menginfestasi organ atau jaringan tubuh hewan, tetapi sering terjadi larva-
larva itu membuat liang dalam kulit sedemikian rupa dan larva-larva masuk kedalam liang
tersebut. Bentuk miasis yang demikian disebut creeping myiasis atau “miasis penjilat” atau
“perangkak”. Jika larva-larva yang menginfestasi organ atau jaringan tubuh mengisap darah,
Dari aspek paratisme miaasis dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu miasis fakultatif dan
miasis obligat. Bentuk miasis yang terjadi secara tidak sengaja disebut accidental myasis atau
miasis yang terjadi secara kebetulan. Bentuk miasis yan terjadi secara kebetulan dapat terjadi
pada manusia bila mana seseorang secara tidak sengaja menelan atau memakan buah atau
makanan yang didalamnya terdapat telur atau larva lalat. Dalam hal ini akan teradi miasis
pencernaaan (entric myasis) yang dapat ditunjukkan dengan gejala kesakitan seperti muntah,
mual, pusing, sakit perut, diare, dan lain-lain. Namun, dalam banyak kasus telur atau larva yang
termakan manusia dapat mati selama proses pencernaan atau keluar melalui anus tanpa
menyebabkan kesekitan.
Miasis anus juga dapat terjadi terutama pada anak-anak yang biasa bermain ditempat-
tempat yang kotor dan tidak membersihkan diri atau mandi dengan baik. Larva-larva dapat
masuk kedalam lubang anus dan menginfestasi organ tersebut. Bentu miasis ini banyak terdapat
pada hewan ternak seperti sapi, domba, babi, dan ternak-ternak lain.
ETIOLOGI MIASIS
Miasis terbagi menjadi dua yaitu Miasis Fakultatif dan Miasis Obligat
miasis fakultatif terjadi bila mana suatu spesies lalat yang biasanya bersifat saprofagus atau
pemakan bangkai, dalam kondisi tertentu kemudian menginfestasi organ atau jaringan tubuh
manusia atau hewan. Bentuk miasis ini biasanya terjadi pada hewan seperti miasis pasa bagian
kantung kencing oleh adanya infestasi lalat fania canicularis (lalat rumah kecil) atau musca
domstika. Infestasi ini dapat terjadi pada waktu seseorang sedang tidur tanpa penutup. Telur
diletakkan lalat padabagian saluran kencing. Infestasi larva pada kantung kencing dapat
menyebabkan kesakitan dan pembekakan. Pada akhirnya larva dikeluarkan melalui urine.
Miasis traumatik atau miasis kulit dapat terjadi bila lalat meetakkan telur pada luka yang
sudah berbau dari seseorang yang tidak terurus atau yang tidak diobati. Telur-telur lalat menetas
menjadi larva dan menginfestasi luka. Serangga lalat yang biasa menginfestasi luka adalah jenis-
jenis calliphora spp., phaenicia spp., Lucilia sp., Phormia sp,.Cochiliomyia spp., dam
Sarcophaga sp. (Harwood & James 1979; Service 1986). Kebanyakan bentuk miasis kulit atau
traumatik terjadi pada hewan ternak seperti domba, sapi, dan hewan-hewan domestik lainnya.
Miasis obligat adalah bentuk miasis yang utamanya terjadi pada hewan domestik karena
diinfestasi oleh larva-larva lalat. Dalam hal ini larva lalat tersebut tidak dapat melangsungkan
hidup bila tidak menginfestasi inang hidup untuk suatu periode tertentu (Service 1986). Bentuk
miasis ini jarang ditemukan pada manusia . jenis-jenis lalat ini diantaranya meliputi nggota-
1000 spesies Calliphoridae dan 2000 spesies Sarcophagidae, hanya sekitar 80 spesies yang
dilaporkan menyebabkan miasis (CDC, 1998). Salah satu jenis lalat yang paling penting adalah
Cochlimyia hominivotax yang merupakan miasis obligat pada manusia dan hewan di Amerika
Serikat. Lalat ini juga yan menjadi penebab miasis saluran pernapasan (nasopharyngeal myiasis)
pada manusia.
Di daerah tropis seperti afrika,india,indonesia,dan filipina terdapat sejenis lalat yang juga
anggota famili Calliphoridae,yaitu Chrysomya bezziana yang merupakan miasis obligat pada
hewan domestik seperti halnya C. hominivorax di amerika serikat. Telur lalat di letakkan pada
bagian yang terluka dan sesudah udah hari menetes menjadi larva. Larva-larva ini masuk ke
dalam luka. Selain itu ,terdapat juga jenis yang lain,yaitu larva Cordylobia anthropophagadan
dermatobia hominis.
Dari segi klinis ,Miasis manusia telah di klasifikasikan oleh Zumpt (1965) dan James
(1947) sebagaimana di kutip oleh Oldroyd dan Smith (1973) sebagai berikut.
a. Maggot (larva Diptera) pengisap darah. Larva menempel pada kulit manusia dan mengisap
b. Miasis kulit dan kulit dalam (Cutaneous). Larva masuk kedalam kulit atau masuk melalui luka
dan membentuk bisul atau borok pada tempat masuk (penestrasi ) atau di tempat lain. Contohnya
mata dan kelopak mata . Larva-larva ini hidup memakan cairan mucus yang dapat
sehinggah merupakan miasis Obligat dan bentuk–bentuk yang lain yang tertelan dalam makanan
atau mengginfestasi intestine melalui rekrum. Jadi, merupakan miasis fakultatif. Contonya
e. Miasis pada saliuran kencing (Urinogenital). Semua Untuk Miasis ini bersifat fakultatif.
Miasis yang terjadi Pada manusia kebanyakan bersifat insidental dan biasanya jarang di
laporkan kepada dokter.di amerika serikat pada tahun 1984. CDC Devisi Penyakit Parasit
mencatat adanya 24 kasus miasis dari 14 negara bagian. Sembilan di antaranya, larva di temukan
pada kotoran manusia (Stool), 4 kasus merupakan miasis kulit (Cutaneous), 3 kasus pada anus
(Aural), satu dalam saluran kencing (Urinary), 1 dalam saluran pernapasan ( nasopharengel), 6
Di Autralia, lalat yang pernah diisolasi dari manusia di temukan pada orang-orang yang
Keempat jenis lalat ini tidak di temukan di Australia, tetapi adanya kasus ini menunjukkan
bahwa lalat-lalat ini dapat dengan mudah di transportasikan dari satu daerah atau benua yang
lain.
Ada dua anggota dari sarcophagidae yang termasuk parasit obligat pada vertebrata yang
dapat menginfestasikan manusia, yaitu Wahlfahrtia magnifica yang di kenal sebagai agen miasis
manusia eropa timur,istrael,dan afrika utara dan W. Vigil yang di laporkan penyebab miasis
pembengkakan (furuncular myisis) pada anak-anak di amerika utara (tetapi tidak di Eropa).
Kedua spesies ini tidak dapat di gunakan sebagai terapi monggot (larva lalat) karena
perkembangannya pada jaringan yang sehat . wohlfahrtia nuba telah di pergunakan untuk terapi
luka ini menunjukan bahwa kemungkinan jenis saprofagus sarcophidae lainnya dapat
Kasus- kasus adanya larva yang di temukan di dalam kotoran manusia terutama anak-
anak di sulawesi utara memang selalu ada , tetapi tidak mendapat perhatian khusus dari para
dokter karena di anggap sebagai kasus yang insidental. Faktor kebersihan berperan sangat besar
dalam menentukan dengan adanya miasis terutama miasis perut. biasanya miasis ini terjadi
lantaran orang-orang menelan telur atau larva lalat secara tidak sengaja dengan memakan daging
Banyak jenis buah-buahan seperti mangga, nangka, belimbing, jambu air, dan jamnbu
biji yang sangat peka terhadap infestasi larva lalat buah. Dapat di katakan, hampir semua jenis
buah-buahan tersebut yang bila tidak di kendalikan dengan cara pembungkusan yang benar akng
terserang lalat buah. Oleh karena itu, bukan sesuatu yang tidak mungkin kalau banyak oarang
Pengobatan
3. Keluarkan larva dari dalam luka dengan cara dicabuti, tetapi sebelumnya larva harus
4. Setelah larvanya habis dicabuti, berikan salep (Diazinon atau Coumaphos) 2% dalam
vaselin dioleskan langsung disekitar borok atau semprotkan Gusanex untuk untuk
5. Untuk mencegah infeksi sekunder diberikan antibiotik seperti Penstrep atau Vet-Oxy
o Obati dengan kapur barus atau tembakau yang telah di tumbuk halus
menunjukkan kesembuhan
o Bila belatung sudah terbasmi dapat diberikan Iodium tinctur atau Iodium Povidon
2. Terhadap Lalat dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap berisi umpan,
lalat.
insektisida
DAFTAR PUSTAKA
Sembel, D. 2008. Entomologi kedokteran. Manado: ANDI Yogyakarta.
19:33)