Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nilasari

NIM : B1D219070

Kelas : 19B

Tugas l : Parasitologi

1. Jelaskan ciri – ciri umum cacing nematoda


2. Jelaskan pathogenesis penyakit ascariasis, trichuriasis, dan ancylostmiasis!
3. Tuliskan masing – masing spesies cacing yang termasuk :
 Parasit permanen
 Parasit temporer
 Parasit ektoparasit
 Parasit obligat
 Parasit fakulitaif

Jawab :
1. - Memiliki bentuk bulat (Gilik) atau seperti benang.

- Merupakan hewan tripoblastik dan pseudoselomatik (tubuh berongga semu).

- Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman busuk,
ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.

- Dapat ditemukan di air tawar, air laut dan air payau dan tanah.

- Cacing betina lebih besar dari cacing jantan.

- Parasit hidup pada hewan, manusia dan tumbuhan.

- Bagian depan mulut terlihat radial.

- Bentuk silinder atau elips (Gilik) dan tidak tersegmentasi.

- Bagian ujungnya runcing

- Ukurannya bervariasi dari air tawar ke darat berukuran kurang dari 1 mm sementara yang
hidup di laut mencapai 5 cm.

- Terjadi pada organ-organ seperti anus, usus kecil, pembuluh darah, pembuluh limfatik,
jantung, paru-paru dan mata.
2. a. Patogenesis ascariasis

Patofisiologi askariasis dimulai dari masuknya telur Ascaris lumbricoides ke saluran


cerna manusia. Telur yang telah terfertilisasi akan menjadi bentuk infektif setelah 18 hari atau
beberapa minggu jika didukung oleh lingkungan yang mendukung seperti kelembapan yang
tinggi, suhu yang hangat, dan tanah ditempat teduh. Telur infektif jika secara tidak sengaja
tertelan oleh manusia akan masuk ke saluran pencernaan, telur menetas di duodenum akibat
stimulasi dari asam gaster dan menghasilkan larva rhabditiform yang kemudian bermigrasi ke
sekum (usus besar).

b. Patogenesis trichuriasis

Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi dapat juga
ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat, terutama pada anak, cacing tersebar di
seluruh kolon dan rectum. Kadang-kadang terlihat di mukosa rectum yang mengalami
prolapses akibat mengejannya penderita pada waktu defekasi. Cacing ini memasukkan
kepalanya ke dalam mukosa usus, hingga terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan
peradangan mukosa usus. Di tempat perlekatannya dapat terjadi perdarahan. Disamping itu
cacing ini juga menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia.

c. Patogenesis ancylostmiasis

Patofisiologi ankilostomiasis atau yang dikenal dengan infeksi cacing tambang,


berupa transmisi, siklus hidup dan dampaknya pada hospes manusia. Ancylostoma
merupakan salah satu jenis cacing yang memerlukan tanah untuk berkembang biak (soil-
transmitted helminth). Ancylostoma duodenale, Ancylostoma brasiliensis, dan Ancylostoma
ceylanicum adalah jenis yang paling sering menginfeksi manusia. Ancylostoma caninum juga
dapat menginfeksi manusia, namun tidak dapat tumbuh menjadi matur untuk reproduksi
dalam tubuh manusia.

3. Parasit permanen : Ascaris lumbricoides

Parasit temporer : Aedos gogypti

Parasit ektoparasit : Pediculus humanus capitis

Parasit obligat : Necator americanus

Parasit fakulitaif : Strongyloides stercoralis


REFERENSI

Sutanto l, dkk.2013. Buku Ajar parasitologi Kedokteran, edisi ke 4. Jakarta :


Fakultas Krdokteran UI

Zahriati,F.2017.Cacing Tambang.diakses pada tanggal 12 november 2020 pada


http://repository.unismus.ac.id/1403/2/BAB%20ll.pdf

Anda mungkin juga menyukai