TAHAP 1
PELATIHAN UJI FUNGSI SEBAGAI BAGIAN DARI PEMELIHARAAN
PREVENTIF ALAT KESEHATAN PADA PUSKESMAS CILEDUG
KOTA TANGGERANG
TAHAP 2
PEMANTAUAN UJI KINERJA SEBAGAI BAGIAN DARI
PEMELIHARAAN PREVENTIF ALAT KESEHATAN
PASKA PELATIHAN UJI FUNGSI PADA PUSKESMAS CILEDUG
KOTA TANGGERANG
OLEH :
Wadijanto, AIM, M.Si
Winda Wirasa, S.T, M.T
Ernia Susana, S.T, M.Si
Ir. Frisa Yugi Hermawan, ST, M.T
A. Judul Pengabdian :
TAHAP 1 :
PELATIHAN UJI FUNGSI SEBAGAI BAGIAN DARI PEMELIHARAAN
PREVENTIF ALAT KESEHATAN PADA PUSKESMAS CILEDUG KOTA
TANGGERANG
TAHAP 2 :
PEMANTAUAN UJI KINERJA SEBAGAI BAGIAN DARI
PEMELIHARAAN PREVENTIF ALAT KESEHATAN PASKA
PELATIHAN UJI FUNGSI PADA PUSKESMAS CILEDUG KOTA
TANGGERANG
ii
DAFTAR ISI
iii
ABSTRAK
iv
PENDAHULUAN
- Definisi Puskesmas
Puskesmas merupakan sebuah organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat danmemberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok yang wajib
diselenggarakan oleh Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Puskesmas dengan tujuannya yaitu mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan,dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota. Secara umum, puskesmas harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui
upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa
(polindes).
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan
saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
Sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi. Pelayanan Kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan:
- Kuratif (pengobatan)
- Preventif (upaya pencegahan)
1
- Promotif (peningkatan kesehatan)
- Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Sedangkan fungsi Puskesmas adalah ;
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang
sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Dengan demikian ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal, efektif dan efisien di
Puskesmas.
Peralatan Puskesmas meliputi peralatan medis dan non medis yang
dibutuhkan untuk penyelenggaran upaya atau kegiatan pelayanan di dalam dan di
luar gedung Puskesmas dan jejaringnya termasuk fasilitas pelayanan kesehatan
berbasis masyarakat atau UKBM. Peralatan medis berdasarkan jenis Puskesmas
dan jejaringnya serta kegiatan pelayanan yang diselenggarakan meliputi peralatan
kesehatan, bahan habis pakai, perlengkapan dan perabotan yang dibutuhkan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat primer/tingkat pertama. Namun pada kenyataannya untuk
peralatan kesehatan di Puskesmas belum tertangani dengan baik khususnya dalam
hal pemeliharaan peralatan kesehatan. Hal tersebut salah satunya dikarenakan
belum adanya tenaga kesehatan yang berkompeten dalam hal penanganan
pemeliharaan peralatan kesehatan.
- Definisi Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan kesehatan merupakan fungsi yang penting dalam
rantai pelayanan kesehatan. Pemeliharaan yang baik pada sebuah peralatan
kesehatan akan mencegah terjadinya potensi bahaya yang ada pada peralatan
tersebut sehingga tidak mencederai manusia dan lingkungannya. Di samping itu
2
dapat mengurangi biaya pemeliharaan, meningkatkan pemanfaatan (utilitas) , serta
peralatan siap digunakan.
Kegiatan pemeliharaan untuk peralatan kesehatan masih dianggap sesuatu
yang tidak perlu. Biasanya Peralatan Kesehatan hanya akan mendapat perhatian
lebih hanya pada saat pengadaan dan saat mengalami masalah/kerusakan. Sebagian
besar unit pelayanan kesehatan hanya menyediakan dana untuk perbaikan peralatan
saja yang dari tahun ke tahun nilai perbaikannya selalu meningkat tajam.
3
diharapkan dapat menjadi salah satu kunci utama dalam kegiatan pencegahan
sebelum peralatan rusak dan dapat memperpanjang usia dari peralatan tersebut.
Berikut adalah profil kecamatan Ciledug : jumlah kelurahan terdiri dari 8
kelurahan yaitu Sudimara Barat (Kodepos : 15151); Kelurahan/Desa Sudimara Jaya
(Kodepos : 15151); Kelurahan/Desa Sudimara Selatan (Kodepos : 15151);
Kelurahan/Desa Sudimara Timur (Kodepos : 15151); Kelurahan/Desa Tajur
(Kodepos : 15152); Kelurahan/Desa Paninggilan (Kodepos : 15153);
Kelurahan/Desa Paninggilan Utara (Kodepos : 15153); Kelurahan/Desa Parung
Serab (Kodepos : 15153). Luas Wilayah : 8,73 km2, Jumlah Penduduk : 142.541,
jumlah RW : 102, jumlah RT : 363.
Jumlah 10 (sepuluh) besar penyakit yang terjadi dikecamatan Ciledug pada
bulan April 2015 adalah : Nasofaringitis Akut, necrosis of pulpa, Dermatitis,
Infeksi Saluran Nafas Atas akut, Influensa, virus not identified, Hipertensi
Essensial, Batuk, Sakit Kepala, Gastritis dan Duodenitis, Myalgia.
Adapun lokasinya Puskesmas Ciledug tergambar dalam denah berikut ini :
4
IPM melalui intervensi pelatihan dan stimulasi pada kegiatan IPM. Diharapkan hal
ini dapat menggugah kepedulian terhadap pemeliharaan peralatan kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II merupakan institusi
pendidikan tenaga kesehatan yang mempunyai tugas menghasilkan tenaga Ahli
Madya Kesehatan yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan, serta
menguasai teknologi pelayanan kesehatan. Untuk mencapai hal tersebut, maka
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II senantiasa berupaya untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Upaya tersebut tidak hanya
melalui peningkatan secara terus menerus kualitas pembelajaran di kelas., tetapi
juga kualitas pembelajaran di laboratorium, di lahan praktek di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan, dan dimasyarakat. Salah satu kegiatan Program Studi Teknik
Elektromedik Politeknik Kesehatan Jakarta II Kemenkes RI yang terkait dengan Tri
Darma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Masyarakat bagi dosen dan mahasiswa
.
PERUMUSAN MASALAH
5
Tahap 2 : Melakukan tindakan keberlanjutan dari kegiatan uji fungsi
peralatan kesehatan pada tahap 1 melalui pemantauan,
monitoring dan evaluasi kegiatan uji fungsi yang telah
dilaksanakan operator pada jangka waktu tertentu serta
melakukan stimulasi kegiatan uji kinerja pada beberapa
peralatan kesehatan di Puskesmas Ciledug.
Sehingga berdasarkan pemecahan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut :
“Bagaimana meningkatkan kompetensi pengguna atau operator di Puskesmas
Ciledug dalam hal menerapkan inspeksi dan pemeliharaan preventif peralatan
kesehatan secara berkala terhadap peralatan kesehatan.”
TINJAUAN PUSTAKA
6
Corder (1992) membagi kegiatan pemeliharaan ke dalam dua bentuk, yaitu
pemeliharaan terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana
(unplanned maintenance) dalam bentuk pemeliharaan darurat (breakdown
maintenance). Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan
perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu.
Pemeliharaan terencana ini terdiri dari pemeliharaan pencegahan (preventive
maintenance) dan pemeliharaan korektif (corrective maintenance).
1. Pemeliharaan Pencegahan (preventive maintenance)
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan terencana yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga.
Preventive maintenance ini sangat efektif digunakan dalam menghadapi
fasilitas pelayan kesehatan yang termasuk dalam "critical unit". Sebuah
peralatan medik termasuk dalam "critical unit" apabila kerusakan peralatan
tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan pasien,
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang dihasilkan, yang dapat
menyebabkan mengganggu pada seluruh proses pelayanan kesehatan, dan
modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
Dalam prakteknya preventive maintenance yang dilakukan dapat dibedakan
menjadi routine maintenance dan periodic maintenance. Routine maintenance
adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara rutin atau berkala,
sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu sekali,
atau satu bulan sekali, ataupun satu tahun sekali atau dapat juga berdasarkan
lamanya jam kerja alat sebagai jadwal kegiatan misalnya seratus jam sekali dan
seterusnya.
2. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki
suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk
memenuhi suatu kondisi yang bias diterima. Pemeriksaan korektif meliputi
reparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek yang munkin timbul
diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana misalnya tahunan atau dua
tahunan.
7
3. Pemeliharaan Tidak Terencana.
Di samping pemeliharaan terencana (planned maintenance) yang telah
dijelaskan sebelumnya, terdapat pula pemeliharaan tidak terencana (unplanned
maintenance). Pemeliharaan tidak terencana didefenisikan sebagai
pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa
adanya tahap pemakaian / operasional peralatan yang tiba-tiba memberikan
hasil yang tidak layak. Pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini dapat berupa
pemeliharaan darurat (emergency maintenance) yaitu kegiatan pemeliharaan
yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak
menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Untuk lebih jelasnya klasifikasi pemeliharaan yang telah diuraikan diatas
dapat dilihat secara lebih sederhana seperti tertera pada gambar 1 :
8
Berdasarkan ECRI (2013), Kegiatan pemeliharaan dapat di kelompokan
menjadi tahapan kegiatan yaitu :
1. Kegiatan inpeksi dan pengetesan (Inspection and testing)
Inspeksi dan pengetesan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :
Kondisi alat, ketersediaan consumable, kelengkapan alat, kebersihan alat
dan mengetahui kondisi alat, Kegiatan ini dipantau oleh operator (user)
yang diberikan tugas khusus untuk memantau menginspeksi dan dilakukan
setiap hari, dengan menggunakan check list dan terdokumentasi.
Memeriksa kondisi alat sebelum digunakan oleh operator, melakukan
pemantauan fungsi alat dan testing alat dilakukan oleh teknisi elektromedik
yang mampu dan tersertifikasi sesuai jadwal yang ditentukan.
Untuk alat kesehatan yang sistem kerja sama operasional (KSO)
pemeriksaan pemantauan fungsi dan testing dilakukan oleh teknisi yang
ditunjuk oleh perusahaan yang melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit,
sesuai jadwal yang ditentukan.
2. Kegiatan pemeliharaan preventif (Preventive mainenance).
Pemeliharaan preventif merupakan upaya terencana yang diorganisir dan
dilaksanakan dengan pemikiran kemasa depan yang dilakukan dalam selang
waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan preventif ini dilakukan
oleh teknisi elektromedik sesuai tugas dan tanggung jawabnya di setiap lokasi
dan jadwal yang sudah ditentukan, dengan sistem kerja sebagai berikut :
Melakukan performance test keselamatan (safety test) alat dengan
menggunakan alat safety analyzer, minimal dilakukan 1 kali setahun, atau
tergantung jenis dan utilisasi alat.
Melakukan program pemeliharaan preventif (program preventive
maintenance) minimal 2 kali setahun atau tergantung jenis dan utilisasi alat
dengan membersihkan alat, memberikan pelumasan alat, mengganti
asesoris alat sesuai usia teknis (life time) dari assesoris, dan menggunakan
lembar kerja (check list) yang terdokumentasikan
9
1. Menjaga dan mengendalikan kinerja peralatan kesehatan sehingga mengurangi
kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
2. Mencatat kondisi operasional peralatan kesehatan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan (checklist) sehingga membantu dalam rencana pemeliharaan
berikutnya.
3. Meminimalisasi/mengurangi memungkinkan terjadinya pemeliharaan korektif,
sehingga dapat menekan anggaran pemeliharaan.
10
2. Menggunakan checklist pemeliharaan untuk masing-masing aktivitas
pemeliharaan sebagai catatan riwayat kondisi kinerja dari peralatan yang
bersangkutan dan sebagai laporan kerja pemeliharaan preventif.
3. Berdasarkan pada prosedur tetap pemeliharaan preventif masing-masing
peralatan kesehatan.
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan Umum :
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan peningkatan
kemanfaatan peralatan medik di Puskesmas Ciledug kota Tangerang sebagai media
11
diagnostik dan terapi dengan melakukan peningkatan kemampuan
pengguna/operator dalam melakukan kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan dan konsep tentang pengoperasian peralatan medik
sesuai dengan petunjuk pabrik atau yang lebih dikenal dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
2. Meningkatkan pengetahuan dan menanamkan keterampilan pada pengguna /
operator dalam melakukan inspeksi dan pemeliharaan (IPM) sederhana pada
peralatan kesehatan yang dipakainya secara berkala.
3. Pelaksanaan uji kinerja pada beberapa peralatan kesehatan di Puskesmas
Ciledug
MANFAAT
SASARAN
12
METODA YANG DIGUNAKAN
Pada tahap 1, akan dilakukan pelatihan Uji fungsi alat kesehatan dengan metode
yang digunakan :
1. Metode ceramah, yaitu digunakan untuk memaparkan materi yang telah disusun
oleh Tim Pelaksana.
2. Metode Tanya Jawab, yaitu digunakan untuk merespon sejauh mana tingkat
pemahaman peserta sosialisasi terhadap yang telah disampaikan oleh Tim
Pelaksana.
3. Metode diskusi, yaitu pemateri dan peserta melakukan dialog yang membahas
masalah seputar inspeksi dan pemeliharaan peralatan medik dan keselamatan
kerja serta penggunaan peralatan medik yang aman.
4. Metode Simulasi dan Praktek, yaitu digunakan untuk memperlihatkan
pengoperasian dan pemeliharaan peralatan kesehatan yang aman serta
penyusunan tools kegiatan uji fungsi .
Pada tahap 2 akan dilakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi terhadap tindak
lanjut penyeliaan kegiatan uji fungsi yang telah dilakukan sebelumnya dan uji
kinerja beberapa peralatan kesehatan dengan metode :
1. Metode pengamatan langsung dan check list, digunakan dalam pemantauan,
monitoring dan evaluasi kegiatan uji fungsi yang telah dilaksanakan pada jangka
waktu tertentu
2. Metode verifikasi peralatan kesehatan, digunakan dalam pelaksanaan uji kinerja
peralatan kesehatan. Uji Kinerja dikenal juga dengan istilah monitoring
output/uji kuantitatif. Uji kinerja dilakukan pada beberapa peralatan kesehatan
yang dipakai di puskesmas Ciledug kota Tangerang.
13
Diagram Alir pelaksanaan program PKM :
Persiapan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi
Pembuatan Laporan
1. Persiapan
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap persiapan yaitu :
Survei awal tempat pelaksanaan kegiatan
Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi untuk pelaksanaan PKM
atau lokasi pengabdian masyarakat.
Pembuatan modul pelatihan Tahap 1.
Pembuatan atau pencarian video tutorial Tahap 1.
Perbanyakan modul sesuai dengan jumlah peserta.
2. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan setelah semua survey awal dan
persiapan peralatan dan bahan sudah selesai dilakukan. Kegiatan akan
dilaksanakan di Puskesmas Ciledug Kota Tangerang. Kegiatan pengenalan dan
pelatihan akan berbeda dengan kegiatan belajar mengajar pada umumnya.
Kegiatan pelatihan akan dibuat semenarik mungkin, fun learning, dan selain
belajar mereka juga akan diberi motivasi.
Adapun rencana Silabus pelaksanaan kegiatan tahap 1 adalah sebagai berikut :
14
2. Penyampaian Gambaran
Umum Acara Pelatihan dan Ketua dan
Tujuan dari Pelatihan ini Anggota Tim PKM
Penyampaian Materi 1 ;
Menjelaskan pengertian
Pemeliharaan Preventif dan
Bahaya listrik.
Hari ke 2 Penyampaian Materi 2 : 180 menit Komputer, proyektor, Anggota Tim PKM
Menjelaskan program alat medik
pemeliharaan dalam katagori Uji (spigmomanometer
fungsi pada peralatan medik. atau alat lainnya.)
Penyampaian Materi 5 :
Bahaya listrik yang sering terjadi
pada peralatan
Penyampaian Materi 6 :
Review dengan cek list Uji fungsi
3. Evaluasi :
Evalusi ini bertujuan untuk melihat perkembangan program yang
dilaksanakan, dan untuk mengetahui kendala yang ada, cara menanganinya
sehingga program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan benar-
benar efektif dan maksimal. Evaluasi pada tahap 1 dilakukan melalui pre
dan post test terhadap materi yang disampaikan. Evaluasi pada tahap 2
didasarkan pada aktifitas kegiatan uji fungsi yang dilakukan
pengguna/operator dalam jangka waktu tertentu berdasarkan item check list
yang selanjutnya akan dianalisa oleh tim PKM. Selain itu evaluasi juga
dilakukan terhadap hasil analisa uji kinerja dengan sampel beberapa
peralatan kesehatan di Puskesmas Ciledug.
4. Pembuatan Laporan
Pembuatan Laporan Awal atau draft disesuaikan dengan hasil yang telah
dicapai selama melakukan pembinaan terhadap pengguna peralatan di
Puskesmas Ciledug Kota Tangerang..
Revisi Laporan dilakukan apabila terjadi kesalahan pada pembuatan laporan
awal.
15
Pembuatan Laporan Akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan agar
dalam penyusunan laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik.
KETERKAITAN
RANCANGAN EVALUASI
Kegiatan PKM ini dilakukan secara berkelanjutan yaitu pada tahap 1 akan
dievaluasi di tahap 2 dengan melakukan monitor melalui uji fungsi oleh petugas
puskesmas sekaligus melakukan uji kinerja. Sehingga kegiatan pemeliharaan
berkala ini akan sesuai ECRI dapat dilaksanakan secara menyeluruh di Puskesmas
Ciledug kota Tangerang. Tingkat keberhasilan yang diharapkan dari hasil evaluasi
tersebut adalah dalam bentuk :
1. Minat petugas atau pengguna peralatan untuk dapat meningkatkan dan
menindaklanjuti program pelatihan dan penyuluhan dalam kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat ini.
2. Petugas pengguna peralatan pada Puskesmas dapat meningkatkan mutu
pengetahuan dan ketrampilan serta kualitas sumber daya manusia yang
terampil.
3. Evaluasi terhadap kelaikan beberapa alat kesehatan yang ada di Puskesmas.
JADWAL PELAKSANAAN:
16
Tahap 1 :
Bulan tahun 2016
Pebruari
No Kegiatan
Maret
April
Juni
Mei
Juli
1. Persiapan V V V
2. Pelaksanaan Kegiatan V
3. Evaluasi V
4. Pelaporan V
Tahap 2 :
Bulan tahun 2016
Juli
Agustus
September
November
Desember
Oktober
No Kegiatan
1. Persiapan V V
2. Pelaksanaan Kegiatan V V
3. Evaluasi V
4. Pelaporan V
17
5. Pembuatan Laporan 550.000
6. Lain-Lain 1.210.000.
Jumlah 12.000.000,-
RENCANA ANGGARAN BELANJA TAHAP 2 :
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Biaya Habis Pakai 3.050.000
2. Peralatan Kerja 4.850.000
3. Operasional 600.000
4. Perjalanan 2.050.000
5. Pembuatan Laporan 550.000
6. Lain-Lain 900.000.
Jumlah 12.000.000,-
Justifikasi Anggaran.
Justifikasi Anggaran Tahap 1
1 Biaya Habis pakai
Jenis Kebutuhan Biaya Satuan Rp Jumlah
Pembuatan Modul 40 Rangkap 800,000
20,000
Pembuatan Video 2 CD 40,000
20,000
Konsumsi / snack 40 Orang 2,400,000
20,000
3 Hari
ATK 40 Orang 400,000
10,000
Dokumentasi Kegiatan 1 paket 200,000
200,000
Kenang-kenangan 1 paket 200,000
200,000
Sub Total 1 4,040,000
2 Peralatan Kerja
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
18
Sewa Proyektor 1 Unit 50,000
50,000
Peralatan Kerja Utama 1 Paket 2,000,000
2,000,000
Peralatan Kerja Pendukung 1
Paket 1,500,000 1,500,000
Sub Total 3,550,000
3 Operasional
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Komunikasi 4 Orang 600,000
150,000
Sub Total
600,000
4 Perjalanan
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Survey 4 Orang 400,000
100,000
Kegiatan Tim/NS 4 Orang 1,200,000
100,000
3 Hari
Kegiatan TIM/Mhs 3 Orang 450,000
50,000
3 Hari
Sub Total
2,050,000
5 Pembuatan Laporan
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Laporan Kemajuan 10 Eksemplar 250,000
25,000
Sub Total
550,000
6 Lain - lain
19
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Kebutuhan Lain 1 Paket 1,210,000
1,210,000
Sub Total
1,210,000
2 Peralatan Kerja
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Sewa Proyektor 1 Unit 50,000
50,000
Peralatan Kerja Utama 1 Paket 3,000,000
3,000,000
1
Peralatan Kerja Pendukung
Paket 1,800,000 1,800,000
Sub Total 4,850,000
3 Operasional
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Komunikasi 4 Orang 600,000
150,000
Sub Total
600,000
20
4 Perjalanan
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Survey ke 2 4 Orang 400,000
100,000
Kegiatan Tim/NS 4 Orang 1,200,000
100,000
3 Hari
Kegiatan TIM/Mhs 3 Orang 450,000
50,000
3 Hari
Sub Total
2,050,000
5 Pembuatan Laporan
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Laporan Kemajuan 10 Eksemplar 250,000
25,000
Sub Total
550,000
6 Lain - lain
Biaya Satuan
Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp)
(Rp)
Kebutuhan Lain 1 Paket 900,000
900,000
Sub Total
900,000
21
LAMPIRAN
22
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN, 2010.
7. Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Depkes RI, Modul
Pelatihan Teknisi Elektromedik, Jakarta 2007.
8. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan PPSDMK
Kementerian Kesehatan, Peerencanaan Program dan Jadual
Pemeliharaan Preventif Alat Elektromedik di Rumah Sakit, Modul
Pelatihan 2011.
9. Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Depkes RI, Modul
Pelatihan Teknisi Elektromedik, Jakarta 2007.
23
9 Alamat kantor Hang Jebat FIII Kebayoran baru Jakarta
selatan
10 Nomor telpon/fax 0217243687
11 Mata kuliah yang diampu 1. Manajemen Peralatan Elektromedik
2. Radiologi Dasar (teori dan praktek)
3. Teknik Digital
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama perguruan Univrsitas Diponegoro Universitas
tinggi Indonesia
Bidang Ilmu Teknik Elektro - FISIP
Instalasi Medik
Tahun masuk-lulus 1985-1987 1998-2000
24
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun
1
Team 2
Yth Babak Awing datanya mana
25
Team 3.
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap ERNIA SUSANA, S.T, M.Si
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Jabatan fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197405101999032002
5 NIDN 4010057401
6 Tempat danTanggal Lahir TASIKMALAYA, 10 MEI 1974
7 Email erniayg@yahoo.com
8 Nomor telpon /HP 0818235971
26
9 Alamat kantor Politeknik Kesehatan KEMENKES RI
JAKARTA II Jurusan Teknik Elektromedik.
Jl. Hang Jebat III/F-3
Kebayoran Baru – Pemda DKI Jaya12120
10 Nomor telpon /fax (021) 7243687 – (021) 7261723
11 Mata kuliah yang diampu 1. Peralatan Mata
2. Peralatan Diagnostik
3. Kalibrasi Lanjut
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama perguruan Universitas Gadjah Universitas -
tinggi Mada Yogyakarta Indonesia
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknologi Biomedis -
Tahun masuk/lulus 2002/2006 2013/2015 -
27
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
Team 3
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Frisa Yugi Hermawan
2 Jenis kelamin Laki-Laki
3 Jabatan fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198406262012121001
5 NIDN 4026068401
6 Tempat danTanggal Lahir Jakarta 26 Juni 1984
7 Email frisayugihermawan@yahoo.com
28
8 Nomor telpon/HP 085215171234
9 Alamat kantor Politeknik Kesehatan DEPKES RI JAKARTA II
Jurusan Teknik Elektromedik.
Jl. Hang Jebat III/F-3
Kebayoran Baru – Pemda DKI Jaya12120
10 Nomortelpon/fax (021) 8299947 – (021) 8299947
11 Mata kuliah yang diampu 1. Teori Sensor dan Transducer
2. Praktek Sensor dan
Transducer
3. Teori Teknik Tenaga
Listrik
4. Praktek Teknik Tenaga
Listrik
5. Teori Teknik Digital
6. Praktek Teknik Digital
7. Teori Mikrokontroller
8. Praktek Mikrokontroller
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama perguruan Universitas Universitas
tinggi Gunadarma Gunadarma
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro
29
1 2015 Inspeksi dan Pemeliharaan DIPA Rp. 3.000.000,-
Pencegahan di Puskesmas Poltekkes
Kelurahan Keramat Pela, Kemenkes
Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta II tahun
Jaksel. 2015
30