Investasi Internasional
Banyak teori awal perdangangan dikemukakan pada saat sebagian besar faktor
produksi (seperti tenaga kerja, modal keuangan, barang modal, dan tanah atau sumber daya
alam) baik yang tidak bisa dipindah atau tidak dibisa dengan mudah dipindahkan ke batas-
batas negara. Namun, sekarang, semua faktor produksi, kecuali tanah, tersebut bergerak ke
seluruh dunia dan mengalir melintas batas menuju kemanapun mereka diperlukan. Modal
keuangan dengan mudah tersedia dari pranata/institusi keuangan internasional hingga
pengembangan perusahaan internasional, dan seluruh perusahaan bisa diambil dan
dipindahkan ke negara lain. Bahkan, tenaga kerja lebih bergerak daripada tahun-tahun yang
lalu, meskipun hambatan merupakan pembatas pergerakan tenaga kerja seutuhnya.
Aliran modal internasional merupakan inti dari Investasi Langsung Luar Negeri
(Foreign Direct Investment - FDI), pembelian aset-aset fisik atau jumlah kepemilikan (stock)
dari sebuah perusahaan di luar negeri yang signifikan demi mendapatkan kadar pengendalian
manajemen. Namun, banyak ketidaksetujuan terhadap apa yang sebenarnya membentuk
investasi langsung dalam negeri ini. Setiap negara memiliki ambang batas yang berbeda,
dimana mereka menggolongkan aliran modal internasional sebagai investasi langsung luar
negeri. Commerce Department Amerika Serikat memasang ambang batas di setiap 10% stok
kepemilikan perusahaan luar negeri, namun pemerintah lainnya menaruh pada persentase 10
hingga 25%. Sebaliknya, penanaman modal yang tidak melibatkan pemerolehan derajat
pengendalian dalam sebuah perusahaan dinamakan investasi portofolio.
Pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri meningkat sekitar 20% per tahunnya di
awal-pertengahan tahun 1990an dan kemudian meluas hingga 40% per tahun di pertengahan
kedua dekade. Pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri ketika terjadi krisis kredit global
di tahun 2008-2009, yang menyusutkan keuntungan perusahaan dan menjatuhkan harga
saham. Namun, pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri diharapkan mampu meningkat
seiring dengan bangunnya perekonomian global dari resesi/penolakan dan titik trend jangka
panjang yang mampu meningkatkan pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri di seuruh
dunia. Dua kendali utama dalam pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri adalah
globalisasi dan merger dan akuisisi internasional.
Globalisasi. Beberapa waktu yang lalu, hambatan perdagangan baru mulai bermunculan di
berbagai negara. Hal tersebut memicu sebuah masalah bagi perusahaan yang mencoba
mengekspor produk mereka ke pasar yang ada di seluruh dunia dan menyebabkan Investasi
Langsung Luar Negeri karena banyak perusahaan memasuki pasar-pasar yang menjanjikan
dengan harapan mereka mampu menerobos hambatan perdagangan yang kian berkembang.
Namun, negosiasi Perjanjian Umum Tentang Tarif-Tarif dan Perdagangan (GATT) pada
Putaran Uruguay (Uruguay Round) membentuk pertimbangan yang diperbarui mengenai
pengurangan hambatan perdagangan lebih lanjut. Banyak negara mengurangi hambatan
perdagangan mereka dan perusahaan sadar mereka sekarang mampu memproduksi barang
mereka di lokasi yang paling efisien dan produktif, juga bisa dengan mudah mengekspor
produk mereka ke seluruh dunia. Hal ini memicu Investasi Langsung Luar Negeri lainnya di
negara-negara yang memiliki harga rendah, baru memulai tahap industri, dan di emerging
market. Oleh karena itu, tekanan dan paksaan yang menjadi penyebab globalisasi merupakan
alasan perkembangan jangka panjang pada investasi langsung luar negeri.
Merger dan Akuisisi. Jumlah Merger and Acquisitions (M&A) dan besar nilainya menjadi
penyebab perkembangan jangka panjang pada investasi langsung dalam negeri. Hal ini
dikarenakan lintas batas M&A adalah peran yang sangat penting dalam melampaui
perusahaan yang melakukan investasi langsung dalam negeri. Perusahaan yang berada di
negara maju telah menjadi perserta utama, dalam waktu yang sangat lama, dibalik lintas batas
M&A, namun perusahaan yang ada di negara berkembang memikirkan cara
memperhitungkan pangsa yang lebih besar dari aktivitas M&A. Dua dekade belakangan ini,
nilai dari aktivitas M&A sebagai Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product - GDP)
meningkat dari 0.3% hingga sekitar 8% sekarang ini. Nilai lintas batas M&A pencapai pada
puncaknya pada tahun 2000 sekitar $ 1.2 triliun, dimana angka tersebut dikisar sekitar 3.7%
dari kap pasar dari semua bursa efek di dunia. Alasan yang sebelumnya telah dibahas
mengenai meningkat dan menurunnya pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri juga
menyebabkan terbentuknya pola yang tergambar pada penawaran lintas batas M&A. Di tahun
2007, nilai lintas batas M&A telah mencapai $1 triliun, yang akhirnya menurun dikarenakan
timbulnya krisis kredit global.
Banyak penawaran lintas batas M&A dimulai oleh keinginan perusahaan untuk:
Para pengusaha besar dan yang menjalankan usaha kecil juga berperan dalam
ekspansi pemasukan investasi langsung luar negeri. Tidak ada data dari bagian Investasi
Langsung Luar Negeri yang diberikan oleh para pengusaha kecil, namun hal tersebut dapat
diketahui dari bukti yang bersifat kasual, yang menunjukan bahwa pengusaha tersebut telibat
dalam investasi langsung luar negeri. Karena tidak dihalangi oleh banyak pembatas yang
didirikan oleh perusahaan besar, para pengusaha yang berinvestasi di pasar lain sering
menunjukkan semangat tidak mau kalah yang diikuti dengan kecerdikan dan keberanian.
Terdapat lebih dari 82.000 perusahaan multinasional, dengan mebih dari 810.000
asosiasi di luar negeri, yang menjadi penggerak pertumbuhan Investasi Langsung Luar
Negeri dimana setengah diantaranya terdapat di negara-negara berkembang. Karena lintas
batas M&A terpusat pada negara-negara maju, maka tujuan utama Investasi Langsung Luar
Negeri tetap menuju negara tersebut. Negara maju membukukan pemasukan Investasi
Langsung Luar Negeri dimana mencapai 57% ($962 miliyar), sedikit dibawah $1.7 triliyun
pada tahun 2008; jika dibandingkan, pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri di negara
berkembang yaitu $621 miliyar ̶ sekitar 37% dari pemasukan Investasi Langsung Luar
Negeri dunia dan sedikit menurun sekitar 40% di tahun 2004; sekitar 6%, sisanya, dari
pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri bergerak menuju negara-negara Eropa Tenggara,
berada di tahapan yang berbeda, mulai dari komunisme hingga kapitalisme.
Diantara negara maju yang ada, negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan
Jepang menjabarkan sebagian besar pemasukan Investasi Langsung Luar Negeri. Uni Eropa
hingga kini masih menjadi penerima Investasi Langsung Luar Negeri terbesar, dengan jumlah
yang terkumpul hampir $504 miliyar di tahun 2008 (hampir 30% dari total seluruh dunia).
Dibalik nilai Investasi Langsung Luar Negeri yang besar, angka bagi Uni Eropa
meningkatkan konsolidasi di Eropa di antara competitor nasional besar dan usaha
kedepannya pada integrasi regional Uni Eropa.
Di negara lain, bangsa Afrika mendapat sekurangnya lebih dari $88 miliyar Investasi
Langsung Luar Negeri di tahun 2008, atau sekitar 5,2% dari jumlah keseluruhan dunia.
Investasi Langsung Luar Negeri mengalir ke Amerika Latin dan Kepulauan Karibia menurun
drastis di awal tahun 2008.
2.3 Penjelasan mengenai Investasi Langsung Luar Negeri (Foreign Direct Investment -
FDI)
Empat teori utama yang menjelaskan alasan mengapa banyak perusahaan ikut
berpartisipasi dalam Investasi Langsung Luar Negeri adalah sebagai berikut.
Sebuah pasar yang mampu beroperasi pada efisiensi puncak (menjual hasil produksi
dengan harga serendah mungkin), dimana barang yang diproduksi selalu tersedia dan bisa
dengan mudah didapat, maka pasar itu dapat dikatakan sebagai pasar sempurna (perfect
market). Namun, pasar sempurna sangat jarang ditemukan dalam dunia bisnis dikarenakan
faktor-faktor perusak efisiensi operasi sebuah industri ̶ yang disebut ketidak sempurnaan
pasar. Teori ketidak sempurnaan pasar menyatakan bahwa ketika sebuah ketidak sempurnaan
yang terjadi pada pasar menyebabkan transaksi menjadi tidak efisien dari yang seharusnya,
perusahaan akan melakukan Investasi Langsung Luar Negeri untuk menginternalisasi
transaksi, dengan demikian, cara tersebut mampu mengatasi ketidaksempuraan. Terdapat dua
pasar yang tepat dengan pembahasan ini ̶ yaitu hambatan perdagangan dan pengetahuan
khusus.
Hambatan Perdagangan. Satu ketidak sempurnaan pasar yang sering ditemui pada
bisnis internasional adalah hambatan perdagangan, seperti beacukai. Seperti di Amerika,
North American Free Trade Agreement menyatakan bahwa porsi yang cukup dari isi
barang harus berasal dari Kanada, Meksiko, atau Amerika Serikat untuk menghindari
beacukai ketika barang tersebut akan diimpor ketiga pasar yang ada di Negara tersebut.
Inilah alasan mengapa banyak pengusaha pabrik dari Korea berinvestasi pada fasilitas
yang mampu diberikan oleh produknya di daerah Tijuana, Meksiko, di perbatasan antara
Meksiko dan California. Dengan menginvestasikan fasilitas tersebut, perusahaan Korea
mampu melewati beacukai Amerika Utara yang seharusnya bisa diretribusikan jika
barang yang mereka ekspor berasal dari pabrik di Korea. Keberadaan ketidak
sempurnaan (beacukai) pasar ini menyebabkan perusahaan tersebut mengambil tindakan
Investasi Langsung Luar Negeri.
Perusahaan sering kali mencari kekuatan sebesar mungkin dalam industri yang
berhubungan dengan kompetitor. Teori kekuatan pasar menyatakan bahwa sebuah perusahaan
mencoba membangun keberadaan sebuah pasar dominan didalam sebuah industri dengan
melakukan Investasi Langsung Luar Negeri. Keuntungan yang di dapat dari kekuatan pasar
adalah keuntungan yang lebih besar karena perusahaan jauh lebih baik dalam mengatur biaya
produksi dan/atau harga hasil produksi.
a) Kendali. Banyak perusahaan yang berinvestasi di negara lain sangat terfokus pada
pengendalian aktivitas yang terjadi di pasar lokal. Kemungkinan hal tersebut disebabkan
karena perusahaan ingin produk yang dipasarkannya terjual seperti di negaranya, atau
mungkin juga mereka ingin harga penjualannya setara. Beberapa perusahaan mencoba
mempertahankan kepemilikan sebagian besar operasi lokal, bahkan bisa mencapai 100%,
dengan keyakinan bahwa kepemilikan yang besar memberikan perusahaan kendali yang
besar juga.
Meskipun ada banyak alasan, kepemilikan utuh tidak menjamin pengendalian. Sebagai
contoh, pemerintah lokal dapat ikut campur tangan dan membutuhkan sebuah perusahaan
untuk menyewa beberapa manajer lokal daripada membawa membawa mereka masuk
dari kantor pusatnya. Perusahaan tersebut mungkin perlu membuktikan kepada
pemerintah sulitnya mendapatkan seorang manajemen lokal yang memiliki bakat,
sebelum akhirnya diizinkan membawa manajer masuk dari kantor pusat. Pemerintah juga
mungkin mewajibkan semua barang yang diproduksi di perushaan lokal akan di ekspor,
sehingga tidak bersaing dengan produk yang diproduksi oleh persuahaan domestik
negara.
Kerjasama sering membuka kesempatan komunikasi yang penting, dimana hal tersebut
membantu perusahaan menjaga hubungan baik di negara asal perusahaan. Kedua belah
pihak cenderung berjalan dengan baik ̶ dimana keduanya sering bekerjasama, namun
mereka berpegang teguh pada setiap kesempatan yang ada ketika apa yang mereka
pertaruhkan memiliki nilai yang tinggi.
Kerjasama dengan perusahaan lokal dan saling hormat antar kebanggaan bangsa di Eropa
Tengah menghasilkan kesuksesan tempat pembuatan bir Borsodi Hungaria (dimana
sebelumnya merupakan perusahaan negara) oleh Belgium's Interbrew
(www.interbrew.com). Sejak awal, Interbrew dengan bijak bersikeras akan menjalankan
perusahaannya dengan pembeliannya hanya jika manajemen lokal yang dipekerjakan.
Kemudian perusahaan ini melatih manajemen lokal dengan pelatihan manajemen teknis,
pemasaran, penjualan, distribusi, dan pelatihan manajemen secara umum. Borsodi
akhirnya menjadi salah satu dari cabang utama Interbrew dan semua perusahaan
Interbrew dijalankan oleh manajer dari Hungaria.
Permasalahan utama lainnya yang dihadapi oleh manajer adalah antara membeli
perusahaan yang ada atau membangun sebuah cabang di negara lain dari awal disebut
investasi hijau (greenfield investment). Perusahaan yang membutuhkan juga bisa
mendapatkan untung dari jasa, baik yang perusahaan yang ada telah dibangun selama
bertahun-tahun dan mungkin pengakuan merk dari perusahaan yang telah ada. Pembelian
bisnis yang telah ada juga mampu memberikan metode alternatif dalam pembiayaan
pembelian, seperti pertukaran kepemilikan stok antara kedua perusahaan. Faktor-faktor yang
mampu mengurangi daya tarik pembelian perusahaan yang ada antara lain peralatan yang
kuno, hubungan yang tidak baik dengan pekerja, dan lokasi yang dianggap tidak tepat.
Namun fasilitas yang memadai di pasar lokal terkadang tidak dapat dipercaya dan
perusahaan harus tetap berjalan dengan investasi hijau. Polandia merupakan rumah dari
tenaga kerja yang bertalenta dengan bayaran yang murah dimana hal tersebut menjadikan
negara ini menjadi lokasi yang menarik untuk perusahaan mobil; namun, negara ini hanya
memiliki fasilitas produksi mobil canggih yang sedikit ketika General Motors (GM)
(www.gm.com) berpikir untuk berinvestasi disana. Kemudian, GM membangun fasilitas
senilai $320 juta di daerah Silesian, Polandia. Pabrik ini berpotensi untuk memproduksi
mobil sebanyak 200.000 unit setiap tahunnya, beberapa ditujukan demi kepentingan eksport
ke pasar yang memberikan untung di Eropa Barat. Namun, investasi hijau mampu membuat
perusahaan kewalahan. Mendapatkan izin yang diperlukan, pembiayaan, dan mempekerjakan
pegawai lokal bisa saja menjadi masalah utama di beberapa pasar.
4.1 Biaya Produksi
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap biaya produksi di setiap pasar domestik.
Peraturan-peraturan mengenai tenaga kerja menambah total biaya produksi secara signifikan.
Perusahaan bisa saja perlu menyediakan paket untung untuk para pegawai yang bekeja
lembur. Keja lembur mungkin perlu melatih pegawai dengan cukup agar mampu
membangun produktivitas mereka hingga mencapai standar. Meskipun biaya tanah dan pajak
penghasilan bisa lebih rendah di pasar lokal (atau dengan sengaja direndahkan demi menarik
perusahaan multinasional), tidak dapat diperkirakan jika yang terjadi di pasar lokal akan tetap
sama. Perusahaan di seluruh dunia menggunakan Cina sebagai pusat produksi telah
menyaksikan upah yang meningkat menjatuhkan keuntungan mereka karena perekonomian
terus berindustrialisasi. Beberapa perusahaan akhirnya memilih Vietnam sebagai pilihan
lokasi yang memiliki biaya produksi murah.
Meskipun model produksi ini sangat efisien, masalah utama muncul ketika salah satu
negara berhenti bekerja dan hal tersebut bisa membuat proses produksi terhenti. Sebagai
contoh, produksi automobile sangat dirasionalisasikan, dimana komponen mobil didatangkan
dari berbagai negara untuk disatukan. Ketika persatuan United Auto Workers (www.uaw.com)
melakukan mogok kerja berminggu-minggu terhadap General Motors (www.gm.com),
banyak pabrik internasional GM terancam tutup. Secara strategis UAW melancarkan mogok
kerjanya terhadap pabrik GM yang menyuplai bantalan rem hingga secara tidak langsung
mempengaruhi pabrik penyatuan di Amerika Utara.
Maquiladora, Meksiko membentang 2.000 mil dari Samudera Pasifik hingga Teluk Meksiko,
sepanjang 130 mil dari perbatasan Amerika Serikat hingga Meksiko merupakan daerah
pertumbuhan produksi yang tercepat bagi Amerika Utara. Perekonomian daerah tersebut
mencakup 11 juta orang dan pengeluaran sebesar $150 miliyar. Kombinasi dari
perekonomian dengan upah yang rendah bersarang disamping negara makmur sekarang
menjadi sebuah model untuk daerah lain yang dipisahkan oleh upah atau teknologi. Beberapa
analis membandingkan daerah perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko dengan Hong Kong
dan dunia manufakturnya, di provinsi Guangdong, Cina. Para pejabat dari kota-kota di
sepanjang perbatasan antara Jerman dan Polandia mempelajari pengalaman Amerika Serikat
dan Meksiko, melihat pelajaran yang mampu diterapkan berdasarkan situasi unik mereka.
Biaya Penelitian dan Pengembangan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang juga
menjadi faktor kompetitif yang sangat berpengaruh, biaya pengembangan bagian teknologi
berikutnya yang sangat mahal memicu perusahaan multinasional untuk turut ikut serta dalam
aliansi dan pemerolehan lintas batas. Sebagai contoh, perusahaan besar farmasi multinasional
sangat tertarik dengan hasil kerja yang dilakukan oleh pengusaha-awal kecil, yakni percobaan
bioteknologi. Perusahaan Farmasi Cadus, New York, menemukan fungsi 400 gen yang
berhubungan dengan molekul reseptor, dimana banyak kelainan yang berkaitan dengan
ketidakberugnaan fungsi dari reseptor tersebut ̶ yang membuat reseptor ini menjadi target
yang sesuai dalam pengembangan obat. SmithKline Beecham, Inggris, (www.gsk.com)
kemudian berinvestasi dengan Cadus sebesar $68 miliyar untuk mendapatkan penelitian yang
dilakukan Cadus.
Beberapa negara memiliki reputasi kualitas dalam kategori produk tertentu. Mesin
otomotif Jerman, sepatu Italia, parfum Perancis, dan jam Swiss menarik perhatian pelanggan
karena barang-barang tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi. Karena anggapan
tersebut, akan menjadi menguntungkan jika sebuah perusahaan memproduksi barangnya di
negara dengan reputasi kualitas, bahkan jika perusahaannya perpusat di negara lain.
Contohnya, produsen pafrum atau colonge bisa saja ingin mengemas parfumnya di Perancis
dan memberikannya nama Perancis. Jenis daya tarik tersebut bisa cukup kuat untuk menarik
minat Investasi Langsung Luar Negeri.
Perusahaan biasanya ikut serta dalam Investasi Langsung Luar Negeri ketika
perusahaan yang mereka suplai telah diinvestasikan di luar negeri. Praktek "following clients"
ini sering terjadi di industri dimana produsen mendapatkan sumber bagian komponen dari
supplier dimana mereka memiliki hubungan kerja yang dekat. Praktek ini cenderung
mengasilkan perusahaan bergabung dalam kedekatan geografis satu dengan yang lainnya
karena mereka menyuplai input satu dengan lainnya juga. Ketika Mercedes
(www.mercedes.com) membuka pabrik mobil internasional pertama mereka di Tuscaloosa
County, Alabama, suppliers komponen mobil juga pindah dari Jerman menuju Alabama ̶
mereka juga membawa investasi tambahan sebanyak jutaan dolar.
Selama ini, negara asal dan negara tuan rumah telah mengembangkan beberapa
metode baik untuk mempromosikan maupun melarang Investasi Langsung Luar Negeri.
Pemerintah mengunakan metode ini untuk berbagai alasan, seperti meningkatkan posisi
keseimbangan pembayaran, pemerolehan sumber daya, dan, dalam hal investasi ke luar,
membiarkan pekerjaandi rumah sendiri. Lihat pada beberapa metode berikut.
a) Insentif Keuangan
Pemerintah negara tuan rumah dari seluruh dunia memberikan perusahaan motivasi
finansial jika mereka nantinya berinvestasi dalam perbatasan mereka. Sebuah metode adalah
motivasi pajak, seperti menurunkan biaya pajak atau menawarkan pelepasan pajak pada
keuntungan lokal untuk rentang waktu tertentu dalam jangka waktu lima tahun atau lebih.
Sebuah negara juga bisa memberikan pinjaman dengan bunga rendah kepada investor.
Kebalikan dari metode insentif ini adalah perusahaan bisa mengizinkan perusahaan
multinasional menciptakan perang tawar-menawar antara lokasi yang diperlombakan untuk
berinvestasi. Dalam kasus ini, perusahaan secara khusus berinvestasi di daerah yang paling
menarik perhatian setelah lokasi tersebut menahan roda insentif yang secara perlahan
meningkat. Perusahaan telah disalahkan dalam mengikutsertakan pemerintah lain dalam
bernegosiasi untuk memaksa izin dari lokasi yang terpilih untuk berinvestasi. Biaya
pembayar pajak dalam memikat Investasi Langsung Luar Negeri bisa meningkat berkali-kali
lipat dari bayaran kerja mereka sendiri ̶ khususnya ketika negara mencoba menyatukan satu
perusahaan dengan perusahaan lain untuk memenangkan investasi.
b) Peningkatan Infrastruktur
Promosi Larangan
Negara tuan rumah juga memiliki berbagai metode untuk pembatasan FDI yang
masuk. Ini mengambil dua bentuk umum yaitu, pembatasan kepemilikan dan tuntutan kinerja.
Untuk mendorong keluar FDI, pemerintah negara asal dapat melakukan hal-hal berikut:
Menawarkan asuransi untuk menutupi risiko investasi di luar negeri, termasuk asuransi
terhadap pengambilalihan aset dan kerugian dari konflik bersenjata, penculikan, dan
serangan terorist.
Memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang ingin meningkatkan
investasi mereka di luar negeri. Sebuah pemerintah negara asal juga dapat menjamin
pinjaman bahwa perusahaan mengambil dari lembaga keuangan.
Menawarkan keringanan pajak atas keuntungan yang diperoleh di luar negeri atau
bernegosiasi perjanjian pajak khusus. Sebagai contoh, beberapa perjanjian multinasional
mengurangi atau menghilangkan praktek ganda perpajakan-keuntungan yang diperoleh
di luar negeri dikenakan pajak baik di negara asal dan tuan rumah.
Menerapkan tekanan politik pada negara-negara lain untuk mengendurkan pembatasan
investasi masuk. Perusahaan non-Jepang sering merasa sangat sulit untuk berinvestasi di
Jepang. Negara Inggris berulang kali mendesak pemerintah Jepang untuk membuka
pasarnya lebih lanjut untuk FDI. Tetapi karena tekanan tersebut telah mencapai sedikit
keberhasilan, banyak perusahaan AS bekerja sama dengan bisnis lokal Jepang.
Di sisi lain, untuk membatasi efek dari keluaran FDI pada ekonomi, pemerintah
negara asal banyak menggunakan salah satu dari dua pilihan berikut:
Memberlakukan tarif pajak yang berbeda yang mengenakan pendapatan dari laba naik
pada tingkat yang lebih tinggi dari pendapatan dalam negeri.
Menjatuhkan sanksi langsung yang melarang perusahaan domestik melakukan investasi
di negara-negara tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Wild, John J,. Wild Kenneth L & Han, Jerry C. Y. International Business : The challenge of
Globalisation. New Jersey : Pearson Prentice Hall, 2008.
http://www.academia.edu/20593098/Teori_Perdagangan_dalam_Investasi_Internasional
https://firmanblog.com/2009/01/29/teori-investasiperdagangan-internasionalrestriksi-
perdagangan/
https://firmanwijayadi.wordpress.com/2011/11/17/rangkuman-perdagangan-internasional-
dan-teori-investasi/
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional/