Universitas Bhayangkara Surabaya

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

 STUDI-STUDI MEDIA DAN BUDAYA

HALL (1997) MENYATAKAN BAHWA KAJIAN BUDAYA ADALAH SEBUAH

KLUSTER/FORMASI IDE-IDE, GAMBARAN-GAMBARAN (IMAGES) DAN
PRAKTIK-PRAKTIK (PRACTICES) YANG MENYEDIAKAN CARA-CARA
MENYATAKAN, BENTUK-BENTUK PENGETAHUAN DAN TINDAKAN YANG
TERKAIT DENGAN TOPIK TERTENTU, AKTIFITAS SOSIAL/TINDAKAN
INSTITUSI DALAM MASYARAKAT

SEJAK KEMUNCULANNYA DI UNIV. BIRMINGHAM INGGRIS PADA

TAHUN 1960-AN, KAJIAN BUDAYA MENJADI SEMAKIN BESAR DAN
HASIL-HASIL STUDI YANG DIHASILKANNYA SEMAKIN MENINGKAT
 STUART HALL (1972) MENJELASKAN BAHWA KAJIAN MEDIA DAN
BUDAYA (MEDIA AND CULTURAL STUDIES) PADA DASARNYA MENCOBA
UNTUK MENGGOYANG KEMAPANAN BERPIKIR KITA TENTANG
“REALITAS” DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN “REAL” (YANG
SEBENARNYA) DALAM KEHIDUPAN BUDAYA KITA SEHARI-HARI.

DI ERA YANG DISEBUT SEBAGAI “MEDIA SATURATED WORLD” (DUNIA

SESAK MEDIA, KETIKA KEHIDUPAN MANUSIA TELAH DIMEDIASI OLEH
MEDIA MASSA DAN CARA KITA MELIHAT, MEMANDANG, MEMAHAMI
DAN BERPERILAKU TERHADAP REALITAS SOSIAL TELAH DIANTARAI
OLEH MEDIA MASSA

PADA KENYATAANNYA, BUDAYA KITA SEBENARNYA JUGA DIBENTUK

OLEH MEDIA MASSA YANG KITA NIKMATI SETIAP HARINYA

HALL (1972) MENYATAKAN BAHWA SENTRAL DARI STUDI MEDIA DAN

BUDAYA ADALAH PADA KHALAYAK ATAU MASYARAKAT
KONSEP-KONSEP KUNCI KAJIAN BUDAYA

KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KAJIAN

BUDAYA MENURUT BARKER (2012:7-10)
ANTARA LAIN :

1. PRAKTIK-PRAKTIK BUDAYA
(SIGNIFYING PRACTICES)

2. REPRESENTASI (MEWAKILI)

3. MATERIALISME DAN NON-

REDUCTIONISM

4. ARTIKULASI

5. KEKUASAAN (POWER)
6. BUDAYA POPULER

7. TEKS DAN PEMBACA/PENONTON

8. SUBJEKTIFITAS DAN IDENTITAS

TRADISI RISET KAJIAN MEDIA DAN BUDAYA

“[…]
RESEARCH OR RESEARCH METHODOLOGIES ARE NEVER
‘OBJECTIVE’ BUT ALWAYS LOCATED, INFORMED BY PARTICULAR
SOCIAL POSITIONS AND HISTORICAL MOMENTS AND THEIR
AGENDAS” (SAUKKO, 2003:P.3)

PERNYATAAN DI ATAS MENJADI PENTING UNTUK SELALU

DIINGAT BAHWA PENELITIAN/METODOLOGI-METODELOGI
PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH PENELITI TIDAK PERNAH
“OBJEKTIF”, TETAPI SELALU DILETAKKAN DAN DIINFORMASIKAN
DENGAN POSISI-POSISI SOSIAL TERTENTU DAN KEJADIAN-
KEJADIAN HISTORIS TERTENTU DAN AGENDA-AGENDA
TERTENTU DARI PENELITI.
 HAL YANG MENJADI FOKUS UTAMA DISKUSI METODOLOGI DALAM STUDI-STUDI
BUDAYA ADALAH STATUS DARI PENGETAHUAN DAN KEBENARAN YAKNI YANG
DIKENAL DENGAN ISU-ISU EPISTEMOLOGI/FILOSOFI DARI PENGETAHUAN (BARKER,
2012:32)

OLEH KARENA ITU ITU KUNCI-KUNCI METODOLOGI DALAM STUDI-STUDI BUDAYA

YANG BANYAK DIPRAKTIKKAN ANTARA LAIN :

1. ETNOGRAFI (YANG SERING DIKAITKAN DENGAN

PENDEKATAN-PENDEKATAN KULTURALIS DAN PENEKANAN
PADA “PENGALAMAN HIDUP SEHARI-HARI.”)

2. TEKSTUAL (YANG CENDERUNG MENGAMBIL DARI

SEMIOTIKA, PASCA STRUKTURALISME, DAN DEKONSTRUKSI
DERRIDEAN

3. STUDI-STUDI PENERIMAAN (FOKUSNYA TERHADAP

BAGAIMANA BERAGAM KARAKTERISTIK AUDIENS
MEMAHAMI SESUATU BENTUK ISI PESAN (MEDIA)
TERTENTU)
 UNTUK ITULAH PENELITIAN-PENELITIAN DALAM RANAH STUDI
MEDIA DAN BUDAYA INI LEBIH MEMFOKUSKAN KAJIANNYA
PADA UPAYA-UPAYA UNTUK MENGUNGKAP RESISTENSI DAN
IDEOLOGI YANG TERSEMBUNYI DIBALIK PENCIPTAAN IMAGE-
IMAGE DALAM FILM MISALNYA PRODUKSI TEKS-TEKS BERITA,
PRODUKSI GAMBAR-GAMBAR IKLAN DAN POTRET-POTRET
IDENTITAS TELEVISI KITA

KATA KUNCI YANG TERPENTING DARI TRADISI CULTURAL STUDIES

YANG HARUS DIINGAT ADALAH BAHASA (LANGUAGE) DAN
BUDAYA (CULTURE) SEBAGAI PRODUK YANG DIHASILKAN OLEH
MEREKA YANG BERKEPENTINGAN DAN MEMILIKI KEKUASAAN
UNTUK DIMAKNAI DALAM MEMPERTANYAKAN KONSTRUKSI
SOSIAL ATAS REALITAS DALAM MEDIA MASSA
Universitas Bhayangkara Surabaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik