Pembahasan
Rumah Adat merupakan bangunan yang memiliki ciri khas khusus, yang
digunakan sebagai tempat hunian oleh suatu suku tertentu. Rumah Adat merupakan slah
satu representase kebudayaan yang paling tinggi dalam suatu masyarakat. Setiap rumah
adat memiliki bentuk, ragam, corak dan ukiran tertentu berbeda dengan daerah lain.
Bagian-bagian dari rumah adat:
a. Tangga
Setiap rumah adat dibuat tangga miring untuk menaiki rumah tersebut, tangga
disesuaikan dengan tinggi rumah. Bagian bawah tangga dibuat lebih lebar untuk
menopang rumah adat tersebut.
b. Pintu
Terdapat pintu untuk tempat keluar masuk, setiap pintu rumah adat memiliki
corak dan ukiran tertentu. Setiap pintu dirumah adat tersebut tidak ada yang
sama atau berbeda dengan yang lainnya.
c. Tiang
Tiang dibagian dalam terdapat 12 tiang, yang berarti 12 petinggi dalam suku.
Dan berbetuk segiempat yang meambangkan arah mata angin dengan harapan
orang yang tinggal dirumah tersebut memperoleh rezeki dari setiap penjuru mata
angin.
Tiang dibagian kolong rumah adat sendiri berguna untuk menyangga rumah adat
tersebut.
d. Jendela
Jendela berguna untuk mendapatkan cahaya pada umumnya, untuk sirkulasi
udara, dan sebagai keindahan rumah adat tersebut. Dijendela juga terdapat
ukiran untuk menambah daya tarik dan keindahan rumah tersebut.
e. Lantai
Lantai didalam rumah adat terbuat dari papan yang disusun rapat, dibagian
tengah rumah adat lantai dibuat lebih tinggi dari lantai yang lainnya yang
digunakan sebagai tempat duduk petinggi atau pemuka dalam suku tersebut.
f. Kolong rumah
Dalam sejarahnya kolong rumah berguna untuk meletakkan tambatan kuda
pangeran yang datang, tetapi seriring perkembangannya kolong umah digunakan
untuk meletakkan barang-barang seperti kayu bakar.
g. Dinding
Dinding terbuat dari papan yang disusun berhimpitan, yang berguna untuk
mencegah air hujan masuk kedalam rumah tersebut.
h. Mimbar
Didalam rumah adat terdapat mimbar yang digunakan untuk tempat kepala suku
menyampaikan peraturan-peraturan atau apapun yang brkaitan dengan adat di
daerah tersebut.
i. Atap
Setiap atap rumah adat kenegrian Benai memiliki bentuk yang berbeda-beda
sesuai dengan kesepakatan suku tersebut.
Suku yang terdapat di Kenegrian Benai memiliki beberapa nama suku, yang
dipimpin oleh kepala suku. Kepala suku disebut dengan Ninik Mamak.
Adapun nama-nama suku tersebutdiantanya :
1. Suku Chaniago
2. Suku Paliang Loweh
3. Suku Paliang Soni
4. Suku Patopang
Berdasarkan suku nya, terdiri atas 5 Jurai. Jurai adalah pembagian dari nama- nama
suku tersebut. Adapu nama-nama jurai tersbut adalah :
1. Jurai Rajo
2. Jurai Penghulu
3. Jurai Dubalang
4. Jurai Menti
5. Jurai Rajo
Setiap suku bangsa, memiliki adat pernikahan yang berbeda-beda. Baik itu dari
proses, maupun rancangan kegiatannya. Untuk itu saya akan menjelaskan rangkaian
acara dalam adat pernikahan di kenegrian Benai. Adapun rangkaian acara adat
pernikahan dari awal melamar hingga menikah, yaitu:
Untuk dapat meminang seorang wanita, maka proses pertama kali yang akan
dilakukan adalah melamar. Dalam adat pernikahan di kenegrian Benai, tando (tando
berarti tanda) merupakan barang-barang yang diperlukan oleh seorang wanita yaitu alat-
alat kosmetik, kebutuhan hidup, kain baju, dan yang pastinya adalah cincin tunangan.
Pada langkah pertama ini, calon pengantin laki-laki hanya mengantarkan tando tersebut
kerumah calon pengantin wanita. Beberapa hari kemudian calon pengantin laki-laki
dapat kembali datang untuk menanyakan, lamaran diterima ataupun ditolak.
Jika lamaran diterima oleh calon pengantin wanita, maka langkah selanjutnya adalah
bertunangan. Inilah ikrar pertama yang harus dilakukan oleh kedua calon pengantin.
Selanjutnya dilaksanakan rapat atau musyawarah antara kedua keluarga calon
pengantin, niniak mamak, tetuo adat, dan kepalo suku. Dalam rapat tersebut dibahaslah
tentang waktu pelaksanaan, pembagian tugas, serta seluruh perlengakapan lainnya yang
dibutuhkan dalam pernikahan. Seluruh rancangan kegiatan ataupun keperluan akan
dimusyawarahkan bersama dalam rapat tersebut
Bertunangan
Dalam adat pernikahan di kenegrian Benai, untuk makanan para undangan masih
berupa masakan rumahan. Sangat jarang ditemui hidangan berupa masakan restoran
atau masakan pesanan. Oleh karena itu, seluruh wanita didesa akan segera memiliki
kesibukan yaitu membantu memasak dirumah pengantin. Sebelumnya dipersiapkan pula
beberapa peralatan masak khas, seperti kayu bakar, kanca (sejenis kuali berukuran
besar), tumang (penyangga untuk menggunakan kanca), berikut juga dengan bahan khas
yang harus ada seperti umbuik (rebung bambu atau rebung kelapa), cubodak (nangka),
serta daun pisang.
Acara selanjutnya juga merupakan tugas dari keluarga besar pengantin laki-laki,
sementara calon pengantin wanita berada dalam masa pingitan. Kamar pengantin juga
merupakan hal yang paling utama dalam sebuah pernikahan. Untuk dapat mengisi
kamar pengantin, maka dibutuhkan perabotan kamar seperti kasur, bantal, meja hias,
lemari dan lain sebagainya. Ini merupakan tugas calon pengantin laki-laki untuk
mengisi dan mengantarnya kerumah calon pengantin perempuan. Tugas ini tidak
dilakukan seorang diri oleh calon pengantin laki-laki, melainkan dibantu oleh keluarga
besar dan pemuda-pemudi yang bersuku sama atau masih terdapat hubungan keluarga
dengan calon pengantin laki-laki. Acara ini juga menjadi acara yang ditunggu-tunggu
pemuda-pemudi desa.
6. Menikah
Setelah seluruh persiapan dan kelengkapan terpenuhi dengan baik, maka dimulai
acara inti yaitu menikah. Menikah merupakan pengikatan janji suci antara calon
pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita sehingga resmi menjadi pasangan suami
istri. Biasanya menikah dilakukan pada malam hari dirumah calon pengantin wanita.
Proses pernikahan berlangsung seperti pernikahan biasanya dan kemudian dilanjutkan
dengan menyalami kedua orang tua.
7. Pesta Pernikahan
Didalam pesta pernikahan terdapat pula rangkaian kegiatan adat istiadat yang harus
dilalui. Kegiatan tersebut dilakukan secara terurut mulai dari awal hingga akhir acara.
Keluarga besar dan masyarakat juga masih berperan penting dalam acara ini. Adapun
rangkaian acaranya yaitu:
a) Berhias
Setelah berlangsungnya pesta pernikahan dari pagi hingga sore hari, maka
untuk malam harinya dilanjutkan lagi dengan prosesi adat Malam Jopuik
Tiduar. Acara ini bertujuan dan menandakan bahwa pengantin laki-laki sudah
dibolehkan untuk tidur atau menginap dirumah pengantin wanita. Biasanya
pengantin laki-laki tidur atau menginap dirumah pengantin wanita hingga pukul
03.00 dini hari, kemudian pengantin laki-laki akan segera bergegas untuk
kembali pulang kerumah orang tuanya. Begitu selanjutnya hingga 3 malam
berlangsungnya pernikahan.
Secara umum pakaian adat melayu adat Kuantan Singingi adalah Takuluak
Barembai yang berwarna kuning, merah, putih dan hitam.
Takuluak merupakan selendang yang dipakai untuk penutup kepala bagi perempuan.
Sedangkan barembai adalah untaian-untaian yang terdapat pad ujung selendang terebut.
Berdasarkan jurai pada setiap suku , warna pakaian adat dibedakan menjadi 5, yaitu :
o 1. Warna emas dipakai oleh jurai Rajo yang berarti kejayaan dan kemegahan.
Warna ini dahulu dipakai oleh raja yang masih berkuasa.
o Warna hitam dipakai oleh jurai Penghulu yang berarti keperasaan. Warna ini
selalu dipakai oleh panglima dan hulubalang.
o Warna merah dipakai oleh jurai Dubalang yang berarti berani dan persaudaraan.
Dan juga sebagai warna panji dan payung untuk batin (kepala persukuan)
sedangkan dalam peperangan kain merah selalu dikaitkan di pinggang.
o Warna kuning dipakai oleh jurai Menti yang berarti kesucian. Dizaman raja
warna kuning masih berkuasa hanya boleh dipakai oleh keluarga raja.
Warna putih dipakai oleh jurai Imam yang berarti kesucian dan juga sebagai
tanda berkabung
Senjata yang dipakai oleh masyarakat kenegrian Benai adalah tombak dengan
bentuk ujung seperti mata anak panah. Yang digunakan untuk melawan musuh dan juga
untuk mengusir binatang buas.
Adat yang paling kuat di kenegrian Benai ini yaitu tidak diperbolehkannya
kawin sesuku. Kain sesuku disini maksudnya bisa satu suku tapi beda jurai.
Contohnya jika jurai penghulu dengan jurai dubalang dengan suku yang sama
diperbolehkan, tetapi jika jurai dan suku nya sama itu tidak diperbolehkan.
Bagi yang melanggar peraturan ini maka akan diberi sanksi yaitu :
Sanksi itu diberikan agar tidak ada yang berani yang melanggar adat, sanksi tersebut
diberikan juga menandakan betapa beratnya adat di kenegrian Benai tersebut.
Makanan khas di kenegrian Benai ini adalah gulai Cipuik dengan Paku (siput
dengan pakis) dan gulai Cubodak dengan Ayam (nangka dengan ayam). Dan juga
makanan-makanan lain seperti: lopek luo, lopuar, lomamg, galamai, guajik dan bore
rondang.
Alat musik atau kesenian di kenegrian ini berupa Randai, Rarak Godang, Rarak
Oguang, dan Calempong Onam.
Randai merupakan salah satu kesenian di kenegrian Benai, yang terdiri dari Gendang,
piyual (biola) ,