Makalah Golden Rice
Makalah Golden Rice
(GOLDEN RICE)
Disusun oleh :
Maki Lukmanul Hakim
20160210084
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian GMO (Genetically modified organisms)
Selama bumi ini ada, selama itu pulalah manusia akan tetap ada dengan segala
kebutuhan yang dari hari-kehari kian meningkat baik kulitas maupun kuantitasnya.
Meningkatnya kulitas hidup serta nilai-nilai budaya manusia itu sendiri akan menuntut
peningkatan dari kulitas kebutuhannya, sedangkan pertambahan jumlah populasi manusia
akan meningkatkan kuantitas kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan manusia
tersebut maka berkembanglah suatu kemajuan teknologi baru yang memberikan kesempatan
kepada manusia untuk menjadi arsitek kehidupan yaitu GMO. GMO adalah Suatu jasad yang
memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad tersebut, sebagai hasil
penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga disebut organisme transgenik.
B. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam GMO pertanian
GMO pertanian merupakan solusi bioteknologi dibidang pertanian, sejak dari
mempersiapkan bahan sampai dengan pengolahannya menjadi produk siap olah maupun siap
hidang. Dengan batasan ini ada ruang lingkup kegiatan dapat diklaim juga sebagai bidang
GMO pertanian, serta kultur sel tanaman dalam rangka menghasilkan bibit unggul tanaman.
C. Hasil dari GMO pertanian
Teknik-teknik GMO pertanian telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan
karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat
dibagi kedalam beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian
lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu. Sebagai contoh, beberapa tanaman
transgenik yang dikembangkan adalah:
a. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar
b. Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan yang lebih lama, cabe, buncis, kedelai
c. Peningkatan kualitas: pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang
meningkat
d. Mengurangi alergen: polong-polongan dengan kandungan protein allergenik yang lebih
rendah
e. Kandungan bahan berkhasiat obat: tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi
(antioksidan untuk mengurangi kanker), bawang dengan kandungan allicin untuk
menurunkan kolesterol, padi dengan kandungan vitamin A dan besi untuk mengatasi anemia
dan kebutaan
f. Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan untuk mengobati penyakit manusia
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak, dan lain-lain
Selain itu, pemanfaatan GMO pertanian seperti rekayasa genetika juga dapat
memudahkan petani dalam budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu
dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu.
Sebagai contoh adalah Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola dan jagung yang
tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai tanaman
transgenik. Sebagai contoh, di Asia yaitu di China pada tahun 2006 saja, telah telah ada
sekitar 30 spesies tanaman transgenik, antara lain padi, jagung, kapas, rapeseed, kentang,
kedelai, poplar, tomat (delay ripening dan ketahanan virus), petunia (warna bunga), paprika
(virus resistance), kapas (ketahanan hama) yang telah dilepas untuk produksi.
Kemajuan dan penerapan GMO pertanian tidak terlepas dari tanaman pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan pangan dunia termasuk kebutuhan nutrisi, kemajuan GMO telah
mewarnai trend produksi pangan dunia. Padi saat ini masih merupakan tanaman pangan
utama dunia. Dengan demikian prioritas utama untuk teknik biologi molekuler dan transgenik
saat ini masih diutamakan pada padi. Selain karena merupakan tanaman pangan utama, padi
memiliki genom dengan ukuran sehingga dapat digunakan sebagai tanaman model utama.
Selain padi tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan GMO adalah kentang.
Adapun beberapa contoh dan paparannya adalah sebagai berikut.
D. Golden Rice
1. Sejarah Golden Rice
Penerapan bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama dilakukan namun
menjadi sangat terdengar ketika muncul golden rice pada tahun 2001 yang diharapkan dapat
membantu jutaan orang yang mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan
vitamin A dan besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan,
perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan embrionik
dan regulasi gen-gen pendewasaan.
Luasan lahan pertanian yang semakin sempit mengakibatkan produksi perlahan harus
ditingkatkan. Peningkatan ini tidak hanya berupa peningkatan bobot panen namun juga
nutrisi atau nilai tambah. Oleh sebab itu dari suatu luasan yang sebelumnya hanya
menghasilkan karbohidrat diharapkan dapat ditambah dengan vitamin dan mineral. Hal inilah
yang mendorong para peneliti padi mengembangkan Golden Rice. Pada awalnya penelitian
dilakukan untuk meningkatkan kandungan provitamin A berupa beta karoten, dan saat ini
fokus penelitian tetap dilakukan.
Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning
menyerupai emas. Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi
Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu untuk
mensintesis karotenoid. Pendekatan transgenik dapat dilakukan karena adanya perkembangan
teknologi transformasi dengan Agrobacterium dan ketersediaan informasi molekuler
biosintesis karotenoid yang lengkap pada bakteri dan tanaman. Dengan adanya informasi
tersebut terdapat berbagai pilihan cDNA. Produksi prototype Golden Rice menggunakan
galur padi japonica (Taipe 309), teknik transformasi menggunakan agrobacterium dan
beberapa gen penghasil beta karoten tanaman daffodil hingga bakteri.
Padi ini merupakan hasil rekayasa genetika. Ide ini berangkat dari keprihatinan
dijumpainya banyak anak-anak, terutama di Asia dan Afrika, yang menderita kekurangan
vitamin A.
Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kebutaan dan memperburuk penderita
diare, sakit pernafasan, dan cacar air. Lalu dipikirkan bagaimana memenuhi asupan vitamin
A secara praktis. Maka padi menjadi pilihan utama, karena termasuk makanan pokok bagi
hampir seluruh penduduk dunia.
2. Cara Melakukan Golden Rice
Bagaimana rekayasa golden rice dilakukan, sehingga bijinya bisa mengandung beta
karoten dan berwarna oranye kekuningan? Beta karoten adalah zat warna oranye kekuningan,
seperti pada tanaman wortel. Ia terbentuk dari bahan dasar (prekusor) geranyl geranyl
diphosphate (GGDP).
Melalui jalur biosintesa, GGDP akan diubah menjadi phytoene, diteruskan menjadi
lycopene, dan selanjutnya diubah lagi menjadi beta karoten. Secara alami, dalam biji padi
sudah terdapat GGDP, tetapi tidak mampu membentuk beta karoten. Perubahan dari GGDP
menjadi phytoene dilaksanakan oleh enzim phytoene synthase (PHY) yang disandi oleh gen
phy. Selanjutnya, gen crtI mengkode enzim phytoene desaturase yang bertanggung jawab
untuk mengubah phytoene menjadi lycopene. Ada satu enzim lagi yang diperlukan untuk
mengubah lycopene menjadi beta karoten, yaitu lycopene cyclase (LYC).
Melalui sejumlah proses, maka gen phy, crtl, dan lyc yang berasal dari tanaman
daffodil (bunga narsis / bakung) disisipkan ke tanaman padi sehingga padi mampu
memproduksi beta karoten berwarna oranye kekuningan, yang kemudian disebut sebagai
golden rice.
3. Kandungan Golden Rice
Provitamin A berupa beta karoten. Beta karoten merupakan zat warna oranye
kekuningan, seperti pada tanaman wortel. Golden rice mengandung betakarotena dan di
dalam tubuh manusia betakarotena tersebut akan diubah menjadi vitamin-A.Vitamin A yang
ada di dalam beras ini sanggup mengatasi defisiensi atau kekurangan Vitamin A pada
manusia. Golden rice juga mempunyai kandungan karbohidrat layaknya beras pada
umumnya, juga mengandung zat besi (Fe).
c. Tahan penyakit
Banyak jenis-jenis virus, jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman. Para ahli biologi tanaman bekerja menciptakan tanaman-tanaman dengan rekayasa
genetik tahan terhadap penyakit-penyakit ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan pada bagian pembahasan, dapat saya
simpulkan bahwa penerapan bioteknologi pangan yang bertujan demi ketahanan pangan
adalah sesuatu yang baik dan berguna untuk kelangsungan kehidupan manusia dan juga
makhluk bumi. Jika ternyata hasil dari proses bioteknologi pangan tersebut menimbulkan
dampak balikan yang justru membahayakan bagi kesehatan manusia itu sendiri, kita merasa
itu adalah salah satu bagian dari cuplikan adegan proses panjang ke arah penemuan cara
untuk menghasilkan ketahanan pangan bagi masyarakat dunia. Karena kita harus percaya
bahwa kesempurnaan adalah milik Tuhan yang maha segala-galanya dan kita sebagai
makhluk ciptaannya harus berusaha minimal untuk mencapai satu bagian (walaupun kecil)
dari kesempurnaan tersebut. Haram hukumnya bagi kita untuk menghentikan sebuah
proses discovery(penemuan) hanya dengan alasan-alasan yang bahkan jauh lebih tidak ilmiah
dari apa yang kita temukan. Dalam masalah bioteknologi pangan yang justru menimbulkan
bahaya bagi kesehatan, salah satu solusinya adalah pertanian organik. Karena pertanian
organik ini lebih mengutamakan kesuburan tanah sebagai faktor penting pertumbuhan
tanaman.
B. Rekomendasi
Kesadaran yang perlu ditingkatkan bagi seluruh makhluk bumi adalah bagaimana
menciptakan bumi yang lebih baik dan lebih lestari ke depannya tanpa meninggalkan aspek
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, dalam proses peningkatan ketahanan
pangan dengan bioteknologi pangan, harus juga diperhatikan aspek kelestarian SDA dan
SDM tersebut. Jangan sampai bioteknologi pangan justru membuat degradasi kualitas
kesehatan masyarakat bumi. Dan juga penulis merekomendasikan untuk melakukan pertanian
organik (sebagai solusi sementara yang ditemukan oleh para ahli sebelum ditemukan lagi
solusi-solusi baru lainnya), dalam meningkatkan produksi pangan. Penulis yakin bahwa
IPTEK akan terus berkembang dan selalu ke arah kepentingan kemaslahatan dan kebaikan
umat manusia, sehingga kita (termasuk penulis) harus berusaha untuk membuat penemuan-
penemuan baru khususnya di bidang ketahanan pangan ini.