Anda di halaman 1dari 13

A.

Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya
berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan
penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia.

a. Angka Kelahiran Kasar (CBR)


Merupakan angka kelahiran kasar dari suatu daerah pertahun tertentu.
Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
𝐵
𝐶𝐵𝑅 = ×𝐾
𝑃𝑚
Dimana, B = Jumlah Kelahiran
Pm = Jumlah Penduduk
K = Konstanta (1000)

Gambar 1. Diagram Perbandingan CBR Kabupaten Batang


18

16

14

12

10

8 CBR 2000
6 CBR 2011

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Jika dilihat, terdapat perbandingan yang cukup signifikan antara angka
kelahiran kasar pada tahun 2000 dan 2011. Hal ini dapat dilihat dari diagram
perbandingan CBR pada tahun 2000 dan 2011. Contohnya terlihat pada kecamatan
Reban, pada tahun 2000 angka kelahiran kasar di Kecamatan ini sebesar 16,11
sedangkan angka kelahiran kasar pada tahun 2011 mengalami penurunan lebih dari 50%
yaitu sebesar 4,99 Untuk kecamatan banyuputih, pecalungan dan kandeman, hanya
terdapat angjka kelahiran kasar pada tahun 2011, hal ini dikarenakan pada tahun 2011,

1
terjadi pemecahan kecamatan yang membuat kecamatan di Kabupaten Batang
bertambah menjadi 15 Kecamatan.

b. Tingkat Fertilitas menurut Umur (ASFR)


Merupakan banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok umur pada
tahun tertentu per seribu wanita pada kelompok umur daan pertengahan tahun yang
sama. Adanya perbedaan kemampuan kelahiran antar kelompok umur wanita usia
reprodusi menjadi dasar pertimbangan munculnya perhitungan ini.
𝐵𝑖
𝐴𝑆𝐹𝑅 = ×𝐾
𝑃𝑖
Dimana, Bi = Jumlah kelahiran bayi dari wanita pada kelompok umur i
Pi = Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1000)

Gambar 2. Diagram Perbandingan ASFR Kabupaten Batang


45

40

35

30

25
ASFR 2000
20 ASFR 2011

15

10

0
0-4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60+

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada usia 0-9 tahun dan 60+ tahun,
seorrang wanita belum atau tidak mampu mempunyai keturunan sehingga angka
tingkat fertilitas menurut umur tersebut bernilai 0. Perbandingan angka tingkat
fertilitas menurut umur pada tahun 2000 dan 2011 di Kabupaten Batang, mengalami
peningkatan dan penurunan. Dapat dilihat pada usia 15-49 tahun, ASFR pada tahun
2000 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ASFR pada tahun 2011. Namun, pada
kelompok umur 50-54 dan 55-59, ASFR pada tahun 2011 tergolong tinggi
dibandingkan dngan ASFR pada tahun 2000. Hal ini dapat terjadi karenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti jumlah penduduk, mortalitas, pernikahan,
migrasi, tingkat pendidikan, proses pembangunan, dan tingkat kepadatan penduduk.

2
c. Tingat Fertilitas Umum (GFR)
GFR diperoleh dengan membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah
penduduk wanita usia 15-44 atau 15-49 tahun. Dasar pertimbangan perhitungan ini
adalah bahwa penduduk yang mempunyai risiko hamil adalah wanita dalam usia
reproduksi.
𝐵
𝐺𝐹𝑅 = ×𝐾
𝑃𝑓(15 − 49)
Dimana B = Jumlah kelahiran pada tahun x
Pf(15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun x

Gambar 3. Diagram Perbandingan GFR Kabupaten Batang

GFR
40
35
30
25
20
GFR
15
10
5
0
Kabupaten Batang 2000 Kabupaten Batang 2011

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dari tabel diatas, terlihat GFR tahun 2000 mengalami penurunan drastis ke
tahun 2011. Nilai GFR pada tahun 2000 yang awalnya 34,59 menjadi 15,76.
Penurunan yang terjadi pada tahun 2011 mengalami lebih dari 50% dari nilai GFR
pada tahun 2000.

d. Angka Fertilitas Total (TFR)


TFR menunjukkan jumlah kelahiran hidup tiap 1000 wanita hingga akhir masa
reproduksinya, dengan catatan :
 Tidak ada seorang wanita yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya
 Tingkat fertikitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
Dalam praktiknya, TFR dihitung dengan menjumlahkan tingkat fertilitas wanita
menurut umur (ASFR).

3
Gambar 4. Diagram Perbandingan TFR Kabupaten Batang

TFR
1400

1200

1000

800

600 TFR

400

200

0
Kabupaten Batang 2000 Kabupaten Batang 2011

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dilihat dari diagram di atas, angka TFR pada tahun 2011 mengalami
penurunan drastis yang awalnya pada tahun 2000 angka TFR mencapai 1.151,05
menjadi 399,3. Penurunan dapat terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor
perubahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

A. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi
yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak
saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam
bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

a. Angka Kematian Kasar (CDR)


CDR adalah jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk
pada pertengahan tahun tersebut per 1000 orang.
𝐷
𝐶𝐵𝑅 = ×𝐾
𝑃
Dimana, D = Jumlah Kematian
P = Jumlah Penduduk
K = Konstanta (1000)

Gambar 5. Diagram Perbandingan CDR Kabupaten Batang

4
7

3
CDR 2000
2
CDR 2011
1

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dilihat dari diagram di atas, tingkat kematian kasar kabupaten mengalami
penurunan dan kenaikan. Mislnya pada kecamatan Bandar, CDR pada tahun 2011
mengalami kenaikan yang pada awalnya tahun 2000 sebesar 2,28 menjaadi 2,45 di
tahun 2011. Namun, di kecamatan lain banyak yang mengalami penurunan.
Contohnya pada kecamatan Gringsing yang awalnya pada tahun 2000 CDR
Kecamatan Gringsing sebesar 6,15 menjadi 2,9.

b. Angka Kematian Menurut Kelompok Umur (ASDR)


ASDR adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu per 1000
penduduk kelompok umur ersebut pada tahun tertentu. Perhitungan ini didasarkan
pada adanya risko kematian antar kelompok umur yang berbeda-beda. Dengan
perhitungan ini dapat dilakukan perbandingan tingkat kematian untuk kelompok umur
yang berbeda, atau melihat perubahan tingkat kematian pada kelompok umur yang
sama pada waktu yang berbeda.
𝐷𝑖
𝐴𝑆𝐹𝑅 = ×𝐾
𝑃𝑖
Dimana, Di = Jumlah kematian orang pada kelompok umur i
Pi = Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1000)

Gambar 6. Diagram ASDR Tahun 2011 Kabupaten Batang

5
ASDR 2011
35

30

25

20
ASDR 2011
15

10

0
0-4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70+

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Diagram di atas menunjukkan angka kematian berdasaran kelompok umur
(ASDR) pada tahun 2011. Angka Katian perkelompok umur didapatkan dengan
menggunakan asumsi proxy. Proxy yang digunakan merupakan hasil sensus penduduk
Indonesia pada tahun 2010. Untuk angka kematian pada tahun 2000 tidak ditemukan
data pendukung, sehingga tidak dicantumkan.

c. Angka Kematian Bayi (IMR)


IMR adalah jumlah kematian bayi usia di bawaah 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup dalam tahun tertentu. IMR menjadi indikator penting dalam menentukan tingkat
kesehatan dan kondisi ekonomi masyarakat. Angka ini sangat sensitif terhadap tingkat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, IMR tidak hanya
mencerminkan masalah kesehatan bayi, tetapi juga mencerminkan kesehatan ibu,
kondisi kesehatan lingkungan secara umum dan tibgkat perkembangan sosial ekonomi
masyarakat. Pada umumnya, terdapat hubungan terbalik antara tingkat kematian bayi
dengan status ekonomi orang tua.
𝐷𝑜
𝐼𝑀𝑅 = ×𝐾
𝐵
Dimana, Do = Jumlah kematian bayi berumur di bawah 1 tahun pada tahun x
B = Jumlah kelahiran selama tahun x
K = Konstanta (1000)

Gambar 7. Diagram IMR Tahun 2011 Kabupaten Batang

6
IMR 2011
25

20

15

IMR 2011
10

0
infant/ 0 1-4

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa kematian bayi pada usia dibawah satu
tahun pada tahun 2011 sangan tinggi. Data yang dihasilkan menggunakan asumsi
proxy dari sensus penduduk tahun 2010. Sedangkan untuk data tahun 2000, data
pendukung tidak ditemukan, sehingga tidak dicantumkan.

B. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat
ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian
dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen
dari suatu daerah ke daerah lain

a. Angka Migrasi Masuk


Menunjukkan banyaknya imingran yang masuk, per 1000 penduduk di daerah
tujuan dalam waktu setahun
𝐼
𝑚𝑖 = ×𝐾
𝑃
Dimana, mi = angka migrasi masuk
I = Jumlah migran masuk
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
Pada analisis kali ini, mahasiswa telah mencari data imigran masuk ke Kabupaten
Batang. Namun, data untuk imigran masuk ke Kabupaten Batang tidak tercatat di data
BPS Kabupaten Batang.

b. Angka Migrasi Keluar


Menunjukkan banyaknya imingran yang keluar, per 1000 penduduk di daerah
tujuan dalam waktu setahun
𝑂
𝑚𝑜 = ×𝐾
𝑃
Dimana, mo = angka migrasi keluar

7
O = Jumlah migran keluar
P = jumlah penduduk pertengahan tahun

Gambar 8. Diagram Out Migration Kabupaten Batang


0.8

0.7

0.6

0.5

0.4
Out-Migration 2000
0.3
Out-Migration 2011
0.2

0.1

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017


Dari diagram diatas, dapat dilihat hanya terdapat beberapa penduduk dari
Kabupaten Batang yang melakukan migrasi ke luar daerah. Angka migrasi keluar
tertinggi ada pada Kecamatan Tersono pada tahun 2011 dengan jumlah 0,71 atau
sama dengan 26 jiwa.

c. Angka Migrasi Netto


Selisih antara banyaknya imigran yang masuk dengan imigran yang keluar
dari suatu wilayah, per 1000 penduduk dalam satu tahun
𝐼−𝑂
𝑚𝑛 = ×𝐾
𝑃
Dimana, mn = angka migrasi netto
I = Jumlah migran keluar
O = Jumlah migran keluar
P = jumlah penduduk pertengahan tahun

Gambar 9. Diagram Net Migration Kabupaten Batang

8
0

-0.1

-0.2

-0.3
Net-Migration 2000
-0.4
Net-Migration 2011
-0.5

-0.6

-0.7

-0.8
Sumber : Dokumen Pribadi, 2017
Dari diagram diatas, dapat dilihat bahwa diagram mengarah ke bawah yeng
menunjukkan bahwa angka migrasi netto bernilai negatif. Hal ini dikarenakan tidak
ada penduduk yang melakukan migrasi masuk ke Kabuopaten Batang, namun terdapat
penduduk yang melakukan migrasi ke luar dari wilayah Kabupaten Batang.

d. Balancing Equation
Merupakan metode perkiraan migrasi netto (I-O) dengan menggunakan jumlah
penduduk dan jumlah kelahiran serta kematian di antara dua sensus
I-O = (P1-P0) – (B-D)
Dimana, I-O = migrasi netto
P1-P0 = perubahan penduduk antara dua sensus
B-D = pertambahan alamiah penduduk antara dua sensus
Perkiraan migrasi penduduk Kabupaten Batang adalah :

Tabel 1. Perkiraan Angka Migrasi Kabupaten Batang


No Kecamatan 2000 2011 Kelahiran Kematian Perkiraan
o-n o-n Migrasi
1 Wonotunggal 32.655 33.070 912 342 -155
2 Bandar 66.944 62.867 825 306 -4.077
3 Blado 46.749 41.626 871 282 -5.721
4 Reban 39.849 37.135 823 264 -3.273
5 Bawang 48.043 51.387 737 213 -2.820
6 Tersono 40.554 36.726 482 172 -4.138
7 Gringsing 56.428 55.870 1.011 490 -1.079
8 Limpung 57.876 40.998 740 308 -17.310
9 Banyuputih 0 33.384 1.114 387 32.657
10 subah 62.464 47.790 223 91 -14.773
11 Pecalungan 0 30.036 168 69 29.937

9
12 Tulis 63.179 35.147 317 62 -28.287
13 Kandeman 0 46.497 54 24 46.467
14 Batang 104.840 112.308 1.288 485 6.665
15 Warungasem 43.542 48.049 350 76 4.233
TOTAL 663.123 712.880 9915 3571 38326
Sumber : Dokumen Pribadi, 2017
Total perkiraan Migrasi untuk Kabupaten Batang bernilai positif (+). Hal ini
menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Batang lebih banyak yang bermigrasi
masuk dari pada bermigrasi keluar wilayah Kabupaten

C. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah bentuk penyajian grafis dari susunan penduduk.
Sedangkan susunan penduduk adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria
tertentu.

a. Piramida Penduduk Kabupaten Batang Tahun 2000

Gambar 10. Piramida penduduk Tahun 2000 Kabupaten Batang

70+
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39 Laki-Laki
30 - 34 Perempuan
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
60,000 40,000 20,000 00 20,000 40,000 60,000

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017

b. Piramida Penduduk Kabupaten Batnag Tahun 2011

Gambar 11. Piramida penduduk Tahun 2000 Kabupaten Batang

10
70+
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39 Laki-laki
30 - 34 Perempuan
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
60,000 40,000 20,000 00 20,000 40,000 60,000

Sumber : Dokumen Pribadi, 2017

c. Analisis Piramida Penduduk


Komposisi penduduk dapat kelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama,
yaitu karakteristik demografi karakteristik sosial, karakteristik ekonomi, dan
karakteristik persebaran/ geografi. Menurut karakteristik demografi, penduduk
Kabupaten Batang pada tahun 2000 didominasi oleh kelompok umur 5-9, sedangkan
pada tahun 2011 didominasi oleh kelompok umur 10-14. Penduduk Kecamatan
Bawang juga di dominasi oleh perempuan, baik pada tahun 2000 maupun 2011.

Tabel 2. Karakteristik Demografi Kabupaten Batang


Karakteristik Demografi
2000 2011
Penduduk didominasi oleh kelompok Penduduk didominasi oleh kelompok
umur 5-9 tahun umur 10-14 tahun
Penduduk laki-laki mendominasi dengan Penduduk laki-laki mendominasi dengan
jumlah 41.898 jiwa jumlah 39.348 jiwa
Sumber : Dokumen Pribadi, 2017
Jika dilihat, piramida penduduk antara tahun 2000 dan 2011 tidak begitu
memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan dapat dilihat pada kelompok umur 0-
4 pada tahun 2000 relatif lebih banyak dan kelompok umur 70+ relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan tahun 2011 yang menunjukkan angka kelahiran dan kematian
pada tahun 2000 lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat kesehatan, pendidikan, pendapatan
penduduk, dan pembangunan infrastruktur. Dibandingkan dengan tahun 2000, pada
tahun 2011 faktor-faktor yang mempengaruhi mulai mengalami perbaikan. Sehingga,
meningkatkan angka harapan hidup dan menurunkan angka ketergantungan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, W., Artiningsih, dan Setiadi, S. 2017. Diktat Mata Kuliah Kependudukan.
Semarang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.

12
13

Anda mungkin juga menyukai