Anda di halaman 1dari 11

Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI

Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

PROSIDING
SEMINAR

-- -
·r .s.....a
. r
I r

\
Paramecium


• •
\
Didinium
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2017
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PENGUATAN DAN PENGAJARAN BIOLOGI SEBAGAI


ILMU DASAR

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

DENPASAR

2017

i
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

Tim Penyunting

Prof. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc., Ph.D.

Prof. Dr. Dra. Endang Susantini, M.Pd.

Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.

Dr. I Nyoman Arsana, S.Si., M.Si.

Dr. Drs. I Made Sumarya, M.Si.

ISBN: 978-602-61633-0-1

ii
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

PERAN GURU DALAM MELESTARIKAN KEANEKARGAMAN HAYATI


BUAH LOKAL
Ni Wayan Ekayanti, Dewa Ayu Puspawati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar
email: nwekayanti@gmail.com

ABSTRAK
Penggunaan buah lokal dalam kehidupan sehari-hari untuk dikonsumsi ataupun
digunakan dalam upacara keagamaan masih kalah dar buah impor.Masyarakat lebih
mengagung-agungkan buah impor menyebabkan permintaan buah impor terus meningkat
di Pulau Dewata.Kecintaan terhadap buah-buahan lokal harus ditanamkan sejak
dini.Perilaku guru merupakan model bagi murid dalam berperilaku.Pendidikan
lingkungan hidup dapat diterapkan ke dalam pendidikan formal dengan menyisipkan
materi pendidikan lingkungan hidup ke dalam materi-materi pelajaran ataupun pada
tindakan nyata yang dapat dilihat oleh siswa. Guru memiliki peran dalam melestarikan
keanekaragaman hayati, yaitu sebagai informator, motivator, director, fasilitator dan
evaluator. Langkah nyata yang dapat dilakukan seorang guru dalam mendidik karakter
anak didiknya untuk mau menjaga kelestarian buah lokal adalah mengajak peserta didik
untuk melakukan penghijauan halaman sekolah dengan menanam dan memelihara
pohon buah-buahan lokal, selain mengenalkan berbagai jenis buah lokal, kegiatan ini juga
mampu memupuk rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup. Tindakan nyata lainnya
adalah dengan menggunakan buah lokal sebagai sarana upacara keagamaan di sekolah.

Kata Kunci: Buah lokal, sekolah, guru.

ABSTRACT
The use of local fruit in daily life to be consumed or used in religious ceremonies is still
less than imported fruits. The public more glorified the imported fruit causes the
demand for imported fruits continue to increase in the Island of the Gods. The love of
local fruits should be instilled early on. Teacher behavior is a model for students to
behave. Environmental education can be applied to formal education by inserting
environmental education materials into learning materials or on concrete actions visible
to students. Teachers have a role in conserving biodiversity, ie as informators, motivators,
directors, facilitators and evaluators. The real step that a teacher can do in educating the
character of his or her students to want to preserve the local fruit is to invite students to
do the greening of the schoolyard by planting and maintaining local fruit trees, in
addition to introducing various types of local fruits, this activity is also able to nurture
the taste Affection for sentient beings. Another real action is to use local fruit as a means
of religious ceremonies at school.

Keywords: Local fruit, school, teacher.

ii
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

PENDAHULUAN juga buah import menggantikan buah


Bali adalah pulau seribu pura, lokal.Pandangan masyrakat yang lebih
ungkapan ini lahir dari banyaknya pura mengagung-agungkan buah import
yang ada di Bali. Penduduk Bali yang menyebabkan permintaan buah impor
mayoritas beragama Hindu membuat terus meningkat di Pulau Dewata
Bali kaya akan budaya daerah. (Kompas, 2016). Terkadang para ibu
Kebudayaan inilah yang diminati oleh rumah tangga merasa malu kalau
para turis mancanegara maupun turis gebogannya (canang dengan buah) hanya
lokal.Kebudayaan ini tidak lepas dari menggunakan buah-buahan lokal,
kehidupan sehari-hari masyarakat Bali sehingga para ibu rumah tangga selalu
yang selalu melakukan upacara dan berupaya untuk menghindari
upakara.Upacara inipun ada yang bersifat menggunakan buah lokal(presscom,
harian, belasan hari, bulanan bahkan 2016). Hal ini menunjukkan bahwa
tahunan.Upacara yang dilaksanakan tidak kesadaran untuk menggunakan produk
dapat lepas dari keaneragaman hayati lokal guna memenuhi kebutuhan sehari-
yang ada di sekitar.Kegiatan upacara ini hari belum dimiliki oleh masyarakat
selalu memerlukan bahan- bahan dari Bali, karena masyarakat Bali masih
lingkungan sekitar.Hal ini menyebabkan cenderung memilih buah impor untuk
tatanan rumah orang Bali pasti memiliki perlengkapan upacara.
pekarangan untuk menanam bahan yang Guru adalah sosok yang harus
diperlukan untuk upacara, misalnya dapat digugu dan ditiru. Seorang guru
seperti puring, bunga dan lainnya. memiliki peran dan tanggungjawab
Kegiatan upacara dan upakara dalam mendidik siswa menjadi seorang
yang dilakukan adalah yang bermoral dan berakhlak disamping
mempersembahkan kepada Beliau hasil memiliki pengetahuan.Pentingnya
bumi yang dimiliki sebagai ungkapan membangun karakter dalam pendidikan
rasa syukur.Dalam upacara ini digunakan menjadi tugas seorang guru yang tidak
berbagai bahan seperti busung (janur dapat ditawar.Setiap kegiatan
kelapa), puring, bunga dan buah.Tidak pembelajaran harus menyelipkan
dapat dipungkiri bahwa bahan-bahan itu pendidikan karakter, termasuk juga
mutlak diperlukan dalam kegiatan menanamkan pentingnya melestarikan
upacara.Berbagai macam upacara ini keanekaragaman hayati yang dimiliki
menyebabkan tingginya penggunaan seperti buah lokal. Kelestarian buah-
buah. buahan lokal ini harus ditanamkan
Seiring dengan perkembangan semenjak usia sekolah. Diharapkan
jaman, pergeseran paradigma juga kegiatan ini akan membangun
menelisik kearah upakara yang kepedulian siswa akan pentingnya
dipergunakan dalam upacara.Misalnya menjaga dan melestarikan buah lokal.
penggunaan kacip besi untu
menggantikan semat, busung awetan PEMBAHASAN
untuk menggantikan busung kelapa dan Pendidikan wajib diterima oleh
ii seorang manusia. Pendidikan telah
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

dilaksankan mulai ketika manusia itu budaya lokal masyarakat menjadi


mampu mengingat apa yang telah tanggung jawab anggota
dilakukannya. Pendidikan secara masyarakatnya.Sedang guru menjadi
informal telah diterima seseorang barometernya.Guru yang melaksanakan
semenjak kecil saat dalam asuhan tugas di luar daerah kelahirannya,
keluarga. Pendidikan formal diterima dituntut untuk mengenal budaya
oleh anak ketika memasuki usia sekolah. masyarakat di mana guru melaksanakan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tugasnya.Untuk dapat melaksanakan dan
yang mengatur tentang Sistem melestarikan budaya masyarakat
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa barunya, guru harus mengenalnya
pendidikan nasional berfungsi dengan baik.Pembentukan karakter anak
mengembangkan kemampuan dan didik merupakan tugas bersama dari
membentuk karakter serta peradaban orang tua, masyarakat, dan
bangsa yang bermartabat dalam rangka pemerintah.Ketiga pihak tersebut secara
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bersama-sama atau simultan
ditegaskan kembali oleh Undang-Undang melaksanakan tugas membentuk karakter
Nomor 141 tahun 2005tentang anak didik. Guru merupakan pihak dari
penjelasan sistem pendidikan nasional pemerintah yang bertugas membentuk
(sisdiknas) pasal 3 menyatakan bahwa karakter anak didik, terutama selama
pendidikan nasional berfungsi proses pendidikan di sekolah. Kemudian
mengembangkan kemampuan dan orang tua sekaligus sebagai anggota
membentuk watak serta peradaban masyarakat memiliki waktu yang lebih
bangsa yang bermartabat dalam rangka banyak dalam membina karakter
mencerdaskan kehidupan bangsa. anaknya. Keberhasilan pembentukan
Diharapkan pendidikan di Indonesia karakter anak didik di sekolah, apabila
mampu mengembangkan potensi peserta murid dan guru berasal dari budaya lokal
didik agar menjadi manusia yang yang sama. Guru yang mengenal lebih
beriman dan bertaqwa, berilmu, cakap, dalam budaya lokal anak didiknya akan
kreatif, mandiri, berahlak dan menjadi lebih lancar dan lebih berhasil dalam
warga Negara yang demokratis serta pemebentukan karakter anak didiknya
bertanggung jawab (Elfindri, 2012). dibandingkan dengan guru yang kurang
Perilakuguru merupakan model mengenal atau kurang memahami
bagi murid dalam berperilaku baik di budaya lokal anak didiknya. Merupakan
dalam maupun di luar kelas.Ucapan dan tugas dan tantangan besar bagi guru yang
perintah guru sangat dipatuhi oleh murid- ditugaskan di masyarakat yang
muridnya.Bahkan sering terjadi bahwa budayanya berbeda dengan budaya guru
ucapan dan perintah guru yang didengar yang bersangkutan (aswattha, 2015).
anak di sekolah lebih dipatuhi oleh anak Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa
daripada ucapan dan perintah orang pendidikan karakter merupakan upaya
tuanya. Perilaku guru di masyarakat yang harus melibatkan semua pihak baik
dijadikan ukuran keterlaksanaan budaya rumah tangga dan keluarga, sekolah dan
bagi anggota masyarakatnya..Kelestarian ii lingkungan sekolah, masyarakat luas.
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

Oleh karena itu, membangun karakter Pendidikan berwawasan


dan watak bangsa melalui pendidikan lingkungan menjadi penting karena dunia
mutlak diperlukan. Peran guru sebagai sekarang mengalami ketidakseimbangan
pendidik (nurturer) merupakan peran- (disequilibrium), oleh sebab itu
peran yang berkaitan dengan tugas-tugas pembangunan sekarang harus mengalami
memberi bantuan dan dorongan penyesuaian. Sejak kira-kira tiga
(supporter), tugas-tugas pengawasan dan dasawarsa terakhir, para pakar dari
pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas berbagai bidang ilmu telah sampai pada
yang berkaitan dengan mendisiplinkan kesimpulan yang sama, yaitu bahwa
anak agar anak itu menjadi patuh lingkungan kehidupan di planet Bumi ini
terhadap aturan-aturan sekolah dan telah mengalami berbagai gangguan
norma hidup dalam keluarga dan dengan dampak yang mengkhawatirkan
masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa karena mengancam keberlanjutan
selain keluarga, guru juga memiliki kesejahteraan hidup, bahkan kesintasan
peran penting dalam membentuk (survival) manusia. Kecenderungan
karakter peserta didik. Apa yang akan global menunjukkan bahwa penurunan
dilakukan oleh guru, akan ditiru juga dalam kualitas kondisi lingkungan serta
oleh peserta didik. Adapun peran guru kualitas dan kuantitas ketersediaan
dalam tugasnya adalah: (1) Sebagai sumberdaya alam terus berlangsung.
informator, yaitu pelaksana cara Penyebab utama semua gangguan
mengajar informatif, laboratorium, lingkungan itu ternyata berpangkal pada
studilapangan, dan sumber informasi manusia sendiri, sebagai akibat dari laju
kegiatan akademik maupun umum; (2) peningkatan populasinya yang sangat
sebagai organisator yaitu pengelola tinggi.Berbagai kegiatan manusia, yang
kegiatan akademik, kegiatan pada dasarnya dilakukan untuk
pembelajaran lapangan; (3) sebagai memenuhi kebutuhan hidupnya, secara
motifator yaitu meningkatkan kegairahan langsung ataupun tidak, telah
dan pengembangan-pengembanagan memberikan dampak besar pada
kegiatan belajar siswa; (4) sebagai lingkungan yang seringkali berskala
Pengarah/Direktor yaitu membimbing global.Berbagai upaya terus dilakukan
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk menanggulangi permasalahan
sesuai dengan tujuan; (5) sebagai lingkungan dan untuk memahami
Inisiator yaitu pencetus ide-ide dalam kepentingan lingkungan jangka panjang.
proses belajar; (6) sebagai fasilitator Salah satu upaya penting adalah
yaitu memberikan fasilitas atau diadakannya pendidikan lingkungan yang
kemudahan dalam proses belajar dapat diberikan secara formal ataupun
mengajar; (7) sebagai mediator yaitu informal(Ariani, 2012).
penengah dalam kegiatan belajar siswa; Pendidikan lingkungan hidup
(8) sebagai evaluator yaitu mengevaluasi (PLH) dapat diterapkan ke dalam
jalannya pembelajaran, untuk itu guru pendidikan formal dengan menyisipkan
harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai materi pendidikan lingkungan hidup
atau kriteria keberhasilan. ii (PLH) ke dalam materi-materi pelajaran
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

yang telah ada mulai dari konsep keanekaragaman hayati yang telah
pemeliharaan lingkungan hingga cara- dilakukan bersama-sama.
cara yang dapat dilakukan. Keuntungan Kecintaan terhadap
pendidikan lingkungan hidup antara lain keaneragaman hayati dapat diselipkan
(1) dapat memberikan informasi dan dalam konten nyata kehidupan sehari-
kesadaran kepada siswa akan pentingnya hari, termasuk saat pembelajaran di kelas
lingkungan hidup; (2) dapat mengetahui maupun aksi nyata ketika dilapangan.
seberapa besar rasa sensitifitas siswa Langkah nyata yang dapat dilakukan
terhadap lingkungan dan (3) seorang guru dalam mendidik karakter
memberikan kesempatan untuk anak didiknya untuk mau menjaga
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, kelestarian buah lokal adalah mengajak
sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, peserta didik untuk melakukan
yang diperlukan untuk bekerja secara penghijauan halaman sekolah dengan
individu (Erizco, 2010). menanam dan memelihara pohon buah-
Peran guru sangat penting dalam buahan lokal, selain mengenalkan
menjaga kelestarian hayati, khususnya berbagai jenis buah lokal, kegiatan ini juga
dalam mengajegkan keberadaan buah- mampu memupuk rasa kasih sayang
buahan lokal. Banyak buah lokal seperti terhadap makhluk hidup.
belimbing, boni, jeruk Kintamani, salak Kegiatan nyata lainnya yaitu
Bali, badung, juwet, ceruring, terkait dengan kebiasaan yang dilakukan
kepundung, sawo, markisa dan lainnya di sekolah pada hari-hari tertentu,
yang tidak diketahui oleh siswa. Karakter misalnya pada saat hari raya Purnama
untuk mencintai buah lokal dapat atau Tilem dimana siswa biasanya
ditanamkan oleh guru dalam kegiatan melakukan upacara persembahyangan
pembelajaran disekolah. Peran guru bersama dengan guru. Himbauan untuk
dalam mengajegkan buah-buahan lokal menggunakan buah-buahan lokal dalam
yaitu: (1) Sebagai informator, untuk canang yang dibawa oleh siswa akan
menginformasikan pada siswa tentang sangat efektif. Tentunya guru pun juga
jenis buah lokal dan betapa pentingnya harus melakukan hal yang sama yaitu
menjaga kelestarian buah lokal tersebut; menggunakan buah-buahan lokal yang
(2) sebagai motivatoruntuk memotivasi banyak terdapat di lingkungan sekitar.
siswa agar tidak malu menggunakan dan Selain menghemat biaya untuk membeli
mengkonsumsi buah lokal; (3) sebagai buah import yang harganya jauh lebih
Pengarah/Direktor yaitu membimbing mahal, tentu hal ini akan dapat
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa meningkatkan nilai ekonomi buah lokal
dalam pemanfaatan kebun sekolah untuk yang dimiliki.
membudidayakan buah lokal; (4) sebagai Tindakan kecil yang nyata ini
fasilitator yaitu memberikan fasilitas diharapkan mampu membangun karakter
pada saat siswa diajak memanfaatkan kecintaan peserta didik terhadap
halaman sekolah; (5) sebagai evaluator keanekaragaman hayati buah-buahan
yaitu mengevaluasi kegiatan menjaga lokal yang dimiliki, dan nantinya hal ini
ii dapat ditularkan kepada orang tua,
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

khususnya ibu peserta didik sehingga Anonim.(2007). Pendidikan Berbasis


karakter kecintaan terhadap buah lokal Lingkungan. Diakses dari:
dapat bertambah luas.Selain itu, ketika http://tabloid_info.sumenep.go.id&#
8221. Tanggal 3 Desember 2007
kecintaan terhadap buah lokal sudah
Anonim.(2007). Pendidikan Lingkungan
terwujud tentu saja keinginan untuk Hidup Kembali Diintegrasikan ke
melestarikan keberadaannya bukan suatu Sekolah. Diakses dari:
yang mustahil lagi. http://www.kompas.com. Tanggal 3
SIMPULAN Februari 2017
Guru memiliki peran dalam Aswatha.(2015). Peran Guru dalam
membentuk karakter kecintaan peserta Membentuk Karakter Peserta
Didik.Diunduh dari
didik terhadap keanekaragaman hayati
https://aswatthaband.wordpress.com
buah lokalyaitu sebagai informator, /2015/01/14/peran-guru-dalam-
motivator, pengarah, fasilitator dan membentuk-karakter-peserta-didik-
evaluator, yang dapat dilakukan dengan 2/. Tanggal 10 Februari 2017
kegiatan nyata seperti menggunakan Erizco.(2015). Pendidikan lingkungan
buah lokal dalam membuat canang untuk hidup kepada siswa sebagai salah satu
alternative dalam upaya mengatasi
hari Purnama dan Tilem, serta masalah lingkungan.
melakukan penanaman pohon buah lokal https://erizco.wordpress.com/2010/0
di halaman sekolah. 4/15/pendidikan-lingkungan-hidup-
SARAN plh-kepada-siswa-sekolah-sebagai-
Pengenalan keanekaragaman salah-satu-alternatif-dalam-upaya-
hayati buah-buahan lokal dilakukan sejak mengatasi-masalah-lingkungan/.
Akses: 15 Feb.2017
dini sehingga generasi muda tahu dan
Iriani, S. (2006). Arti Penting Pendidikan
memiliki kesadaran akan pentingnya Lingkungan. http://www.ychi.org. _
menjaga kelestarian buah lokal. Diakses tanggal tanggal 3 Desember
2007
DAFTAR PUSTAKA Kompas.(2016). Buah lokal Bali makin
Amir.(2007). Pendidikan untuk anak- terdesak. Diakses dari:
anak. http://amircnle.blogspot.com_. http://bisniskeuangan.kompas.com/r
Diakses tanggal tanggal 3 Desember ead/2016/10/27/03404973/buah.loka
2007 l.bali.makin.terdesak
Anon. (2016).Buah Lokal dan Identitas Sugiarto, A.T dkk. 2004. Peranan
Budaya Bali. Diakses dari: Pemerintah, Pengusaha Dan
http://elinkbalinews.com/read/2016/ Masyarakat Dalam Mengatasi
05/02/201605020001/Buah-Lokal- Permasalah Lingkungan
dan-Identitas-Budaya-Bali.html Hidup. http://www.istecs.org.
Anon. (2017). Peran Guru dalam _Diakses tanggal tanggal 3
Membentuk Karakter Anak Bangsa. Desember 2007
Diakses dari: Team kementrian Lingkungan Hidup.
http://www.kompasiana.com/ucyyep (2007). Pusat Diklat Lingkungan
poyo.blogspot.com/peran-guru- (Kementerian Lingkungan
dalam-membentuk-karakter-anak- Hidup).―http://www.menlh.go.id&#
bangsa_5518807881331129699de6d 8221; _Diakses tanggal tanggal 3
6. Tanggal 10 Februari 2017 Desember 2007.
ii
Seminar Nasionan Fakultas MIPA UNHI
Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar

ii

Anda mungkin juga menyukai