Anda di halaman 1dari 14

LOBEKTOMI

A. Definisi
Lobektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengambil
atau mengangkat salah satu lobus dari suatu organ. Bila lobus yang diangkat adalah
lobus paru paru maka disebut lobektomi pulmoner1. Sebuah lobektomi paling sering
mengacu pada lobektomi paru-paru. Dalam beberapa kasus, istilah ini mungkin
merujuk pada lobektomi organ lain, seperti otak, tiroid, pankreas atau hati2.
Prosedur ini dilakukan saat ditemukan adanya kelainan pada bagian tertentu
dari paru paru. Bila kelainan itu hanya mengenai satu lobus maka dapat dilakukan
lobektomi sementara jaringan paru lainnya yang masih sehat tetap berfungsi secara
normal. Lobektomi umumnya dilakukan bersamaan dengan operasi thorakotomi
(pembedahan pada rongga dada)1. Sebuah lobektomi adalah operasi besar dengan
risiko serius dan komplikasi potensial. Sebelum dilakukan lobektomi ada beberapa
pilihan perlakuan yang kurang invasif. Pertimbangkan pilihan pengobatan lain
sebelum dilakukan lobektomi2.

B. Anatomi Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan berfungsi untuk melakukan pertukaran gas oksigen dan
karbon dioksida, yang tediri dari:
1. Hidung
2. Pharynx
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3. Larynx
4. Trachea
5. Bronkus
6. Paru-paru
Sistem pernapasan bagian atas meliputi:
1. Hidung
2. Nasal cavity
3. Ethmoidal air cells
4. Frontal sinuses
5. Maxillary sinus
6. Larynx
7. Trachea
Sistem pernapasan bagian bawah meliputi paru-paru, bronkus, dan alveolus1.

C. Tipe Lobektomi
1. Bilobectomy, mengangkat dua lobus paru-paru
2. Left upper lobectomy, mengangkat lobus kiri atas paru
3. Left lower lobectomy, mengangkat lobus kiri bawah paru
4. Right upper lobectomy, mengangkat lobus kanan atas paru-paru
5. Right middle lobectomy, mengangkat lobus kanan tengah paru
6. Right lower lobectomy, mengangkat lobus kanan bawah paru
7. Sleeve lobectomy, mengangkat lobus dan bronkus2

D. Indikasi
1. Bronkiektasis, yang merupakan jaringan parut dan pelebaran saluran udara di
paru-paru
2. Kanker yang dimulai di paru-paru dan terbatas dalam satu atau dua lobus
3. Malformasi kongenital, kistik adenomatoid (CCAM), massa non-kanker dari
jaringan paru-paru yang abnormal yang didapat saat lahir. Dokter akan
merekomendasikan lobektomi selama masa kanak-kanak untuk kondisi ini
4. Infeksi jamur yang sudah resisten terhadap pengobatan
5. Emfisematosa bleb atau bullae atau blebs lung, lepuhan besar di paru-paru yang
dapat menyebabkan itu collapse
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
6. Karsinoma bronkhogenik yang terletak dalam satu lobus
7. Abses paru, abses paru dapat menimbulkan pus, jika abses tidak bisa diobati
dengan antibiotik maka dilakukan lobektomi agar tidak menginfeksi bagian lain
dari tubuh.
8. Tumor jinak,
9. Tuberkulosis, infeksi kronik bakteri yang biasanya menginfeksi paru-paru, TB
adalah penyakit yang ditularkan melalui udara2,3.

E. Komplikasi
Dalam setiap pembedahan komplikasi bisa terjadi. Komplikasi bisa terjadi
namun tidak selalu terjadi, diantaranya:
1. Infeksi dan septicema, penyebaran dari infeksi lokal ke dalam darah, termasuk
pneumonia.
2. Tension Pneumothorax terjadi ketika udara terperangkap didalam ruang pleural
(udara diantara paru-paru dan dinding dada, yang dapat menyebabkan collapse
3. Perdarahan
4. Bronchopleural fistula adalah pembukaan seperti tabung antara bronkus dan
rongga pleura yang menyebabkan kebocoran udara atau cairan ke daerah bedah.
5. Empiema, akumulasi nanah di rongga dada1.
Komplikasi potensial lainnya:
1. Irama jantung yang abnormal
2. Penumpukan cairan dalam ruang tempat lobus diangkat
3. Collapsed lung
4. Pindahnya organ dan jaringan tubuh ke dalam ruang tempat lobus diangkat
5. Gagal nafas dan kematian2.
Mengurangi resiko dari komplikasi dapat dilakukan dengan mengikuti
pengobatan dan:
1. Beraktivitas, mengatur pola makan dan gaya hidup, dan mematuhi prosedur per-
operasi dan pemulihan
2. Segera memberitahu dokter jika pasien hamil
3. Segera memberitahu dokter jika terdapat tanda-tanda perdarahan, demam, nyeri
yang meningkat, kemerahan dan bengkak pada luka operasi
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
4. Minum obat secara teratur
5. Memberitau petugas kesehatan jika memilki alergi2.

F. Pre-Operasi
 Doctor will explain the procedure to you and offer you the opportunity to ask any
questions that you might have about the procedure.
 Patient will be asked to sign a consent form that gives permission to do the
procedure. Read the form carefully and ask questions if something is not clear.
 In addition to a complete medical history, doctor may perform a physical
examination to ensure you are in good health before you undergo the procedure.
Patient may also under go blood tests and other diagnostic tests.
 Patient will be asked to fast for eight hours before the procedure, generally after
midnight.
 If patient are pregnant or suspect that you are pregnant, patient should notify
doctor.
 Notify doctor if you are sensitive to or are allergic to any medications, latex,
iodine, tape, and anesthetic agents (local or general).
 Notify doctor of all medications (prescribed and over-the-counter) and herbal
supplements that you are taking.
 Notify doctor if patient have a history of bleeding disorders or if you are taking
any anticoagulant (blood-thinning) medications, aspirin, or other medications that
affect blood clotting. It may be necessary for patient to stop these medications
prior to the procedure.
 If patient smoke, patient should stop smoking as soon as possible prior to the
procedure, in order to improve patient’s chances for a successful recovery from
surgery and to improve your overall health status.
 Patient may receive a sedative prior to the procedure to help you relax.
 Based on patient’s medical condition, doctor may request other specific
preparation1.

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
G. Operasi
A lobectomy requires a hospital stay of several days. Procedures may vary
depending on patient condition and doctor’s practices. Generally, a lobectomy follows
this process:

 Patient will be asked to remove any jewelry or other objects that may interfere
with the procedure.
 Patient will be asked to remove clothing and will be given a gown to wear.
 An intravenous (IV) line will be inserted in your arm or hand.
 If there is excessive hair at the surgical site, it may be clipped off.
 A urinary catheter may be inserted into your bladder to drain urine during the
procedure.
 Patient will be positioned on the operating table in a manner that provides the best
access to the side of the chest being operated on, usually lying on the side
opposite the surgical site.
 After patient are sedated, the anesthesiologist will
insert a tube into lungs so that breathing can be
controlled by a ventilator. The anesthesiologist
will continuously monitor patient heart rate,
blood pressure, breathing, and blood oxygen level
during the surgery.
 The skin over the surgical site will be cleansed
with an antiseptic solution.
 An incision will be made along the front aspect of the chest at the level of the
lobe being removed. The incision will extend under your arm to your back.
 When the ribs are visualized, a special instrument will be used to spread the ribs
apart, leaving the lung area exposed.
 The blood vessels and air tubes that supply the lobe being removed will be tied
off with nonabsorbable sutures.
 The lobe will be removed. In order to facilitate the removal of the lung tissue, a
rib or a portion of a rib may be removed.

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
 One or more chest tubes may be inserted into the chest cavity to aid in the
removal of air or fluid postoperatively.
 The skin incision will be closed with sutures or surgical staples.
 A sterile bandage or dressing will be applied.
 An epidural catheter to infuse pain medication into patient back may be inserted
before patient leave the operating room or in the recovery room1.
Prosedur lain mungkin terjadi, diantaranya:
 Video-assisted thoracoscopic surgery (VATS) is a minimally invasive surgery.
Your surgeon will insert special instruments and a thoracoscope through three
small incisions in your chest. The thoracoscope is a thin, lighted instrument with a
small camera that transmits pictures of the inside of your body to a video screen.
Your surgeon sees the inside of your chest on the video screen while performing
surgery. Minimally invasive surgery generally involves a faster recovery and less
pain than open surgery. This is because it causes less trauma to tissues. Your
surgeon will make small incisions instead of a larger one used in open surgery.
Surgical tools are threaded around muscles and tissues instead of cutting through
or displacing them as in open surgery. Some surgeons use a surgical robot assist in
minimally invasive surgery2.
 Open surgery (thoracotomy) involves making a large incision in the chest
between the ribs. Open surgery allows your surgeon to directly view and access
the surgical area. Open surgery generally involves a longer recovery and more
pain than minimally invasive surgery. Open surgery requires a larger incision and
more cutting and displacement of muscle and other tissues than minimally
invasive surgery. Despite this, open surgery may be a safer or more effective
method for certain patients2.
Tipe Anastesi yang mungkin digunakan:
Your doctor will perform a lobectomy using general anesthesia. General
anesthesia is a combination of intravenous (IV) medications and gases that put you in
a deep sleep. You are unaware of the procedure and will not feel any pain. An
epidural catheter (regional anesthesia) may also be placed to help with pain during
and after the procedure.

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
H. Post-Operasi
1. Di Rumah Sakit
After the procedure, patient will be taken to the recovery room for
observation. Patient’s recovery process will vary depending on the type of
procedure performed and the type of anesthesia that is given. Once patient blood
pressure, pulse, and breathing are stable and patient are alert, patient will be taken
to hospital room.
Patient may receive pain medication as needed, either by a nurse, through
an epidural catheter, or by administering it yourself through a device connected to
intravenous line.
Patient may have one or more chest tubes inserted near the surgical
incision to drain air and/or fluid from the chest. The chest tubes may be painful
when move, cough, or breathe deeply. The chest tubes will be removed before
discharged from the hospital.
Patient may need to receive oxygen for a period of time after surgery.
Generally, the oxygen will be discontinued before you go home. However, some
patients may need to go home with oxygen, depending on their medical condition.
Patient will be taught deep-breathing exercises and coughing techniques
to help facilitate lung re-expansion and prevent postoperative pneumonia.
Patient will be encouraged to move around as tolerated while you are in
bed and to get out of bed and walk around as your strength improves.
Depending on patient’s situation, patient may be given liquids to drink a
few hours after surgery. Diet may be gradually advanced to more solid foods as
tolerated.
Before discharged from the hospital, arrangements will be made for a
follow-up visit with doctor. The length of time may vary depending on the reason
for patient’s lobectomy1.
2. Di Rumah
Once patient are home, it is important to keep the incision clean and dry.
Doctor will give specific bathing instructions. The stitches or surgical staples will
be removed during a follow-up office visit.
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
The incision, and chest and shoulder muscles, may ache, especially with
deep breathing, coughing, and exertion. Take a pain reliever for soreness as
recommended by doctor. Aspirin or certain other pain medications may increase
the chance of bleeding. Be sure to take only recommended medications.
Patient should continue the breathing exercises used in the hospital.
Patient will be advised to avoid exposure to upper respiratory infections
(colds and flu) and irritants, such as tobacco smoke, fumes, and environmental
pollution.
Patient should gradually increase your physical activity as tolerated. It
may take several weeks to return to your previous levels of stamina.
Patient may be instructed to avoid lifting heavy items for several months
in order to prevent strain on chest muscles and surgical incision.
Notify doctor to report any of the following:
 Fever and/or chills
 Redness, swelling, or bleeding or other drainage from the incision site
 Increased pain around the incision site
 Difficulty breathing, chest pain, irritation cough, anxiety, or change in mental
status
 Green, yellow, or blood-tinged sputum (phlegm) 1.

I. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Pre Operasi
1. Aktivitas / latihan
Insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan
berat,atrofi otot, frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea
2. Eliminasi
Urine dalam jumlah banyak, diare.
3. Koping / pertahanan diri
Mengalami ansietas dan stres yang berat, baik emosional maupun fisik, emosi
labil, depresi.
4. Nutrisi dan metabolik

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
Mual dan muntah, suhu meningkat diatas 37,4ºC.Pembesaran tiroid, edema
non-pitting terutama di daerah pretibial, diare atau sembelit.
5. Kognitif dan sensori
Bicaranya cepat dan parau, bingung, gelisah, koma, tremor pada tangan,
hiperaktif reflek tendon dalam (RTD), nyeri orbital, fotofobia, palpitasi, nyeri
dada (angina).
6. Reproduksi / seksual
Penurunan libido, hipomenorea, menorea dan impoten.

b. Post operasi
1. Dasar data pengkajian
a. Pertimbangan KDB menunjukkan merata dirawat : 3 hari
b. Pola aktifitas/istirahat : insomnia, kelemahan berat, gangguan koordinasi
c. Pola neurosensori : gangguan status mental dan perilaku, seperti : bingung,
disorientasi, gelisah, peka rangsang, hiperaktif refleks tendon dalam

2. Prioritas keperawatan
a. Mengembalikan status hipertiroid melalui praoperatif
b. Mencegah komplikasi
c. Menghilangkan nyeri
d. Memberikan informasi tentang prosedur

3. Tujuan pemulangan
a. Komplikasi dapat di cegah atau dikurangi
b. Nyeri hilang
c. Prosedur pembedahan/prognosis dan pengobatannya dapat dipahami
d. Mungkin membutuhkan bantuan pada teknik pengobatan sebagian atau
seluruhnya,
e. Aktivitas sehari-hari, mempertahankan tugas-tugas rumah

Diagnosa Keperawatan
a. Pre operatif
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
1. Ansietas b.d. perubahan dalam status kesehatan.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan selama ... x 24 jam diharapkan mampu mengurangi
stressor yang membebani sumber-sumber individu.
Kriteria Hasil :
b. Ansietas berkurang, bibuktikan dengan menunjukkan kontrol agresi, kontrol
ansietas, koping.
c. Merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stres
d. Manifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada

Intervensi
a. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
Rasional: mengukur tingkat ansietas
b. Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi,
insomnia.
Rasional: Efek-efek kelebihan hormon tiroid menimbulkan manifestasi klinik dari
peristiwa kelebihan katekolamin ketika kadar epinefrin dalam keadaan normal.

c. Berikan obat anti ansietas, contohnya : transquilizer, sedatif dan pantau efeknya.
Rasional : membantu mengurangi ansietas klien dalam menghadapi operasi.

2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan ketidakmampuan klien memasukkan atau menelan makanan.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan selama ...x24 jam diharapkan tingkat zat gizi yang
tersedia mampu memenuhi kebutuhan metabolik.

Kriteria Hasil :
a. Terpenuhi asupan makanan, cairan, dan zat gizi
b. Toleransi terhadap diet yang dianjurkan
c. Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
d. Melaporkan keadekuatan tingkat energy

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
Intervensi
a. Auskultasi bising usus
Rasional: bising usus hiperaktif mencerminkan peningkatan motalitas lambung
yang menurunkan atau mengubah fungsi absorpsi.
b. Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang berat badan setiap hari serta
laporkan adanya penurunan.
Rasional: penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori
yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid.
c. Hindarkan pemberian makanan yang dapat meningkatkan peristaltic usus.
Rasional: peningkatan motalitas saluran cerna dapat mengakibatkan diare dan
gangguan absorpsi nutrisi yang diperlukan.
d. Kolaborasikan dengan dokter obat obat atau vitamin yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

Post operatif
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. obstruksi jalan napas(spasme jalan
napas).
Tujuan :
Mempertahankan kepatenan jalan nafas setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama ... x 24 jam.

Kriteria Hasil :
a. Menunjukkan pembersihan jalan napas yang efektif dibuktikan dengan pertukaran
gas dan ventilasi tidak berbahaya.
b. Mudah untuk bernapas.
c. Kegelisahan, sianosis, dan dispnea tidak ada.
d. Saturasi O2 dalam batas normal.

Intervensi :
a. Pantau frekuensi pernapasan, kedalaman, dan kerja pernapasan.

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
Rasional: pernapasan secara normal kadang-kadang cepat, tapi berkembangnya
distres pada pernapasan merupakan indikasi kompresi trakea karena edema atau
perdarahan.
b. Auskultasi suara napas, catat adanya suara ronki.
Rasional: ronki merupakan indikasi adanya obstruksi/spasme laryngeal yang
membutuhkan evaluasi dan intervensi yang cepat.
c. Periksa balutan leher setiap jam pada periode awal post operasi, kemudian tiap 4
jam.
Rasional: Pembedahan didaerah leher dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas
karena adanya edem post operasi.

2. Nyeri akut berhubungan dengan edema pasca operasi


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan selama ... x 24 jam diharapkan dapat mengendalikan
nyeri dan dapat berkurang.

Kriteria hasil :
a. Tidak ada rintihan
b. ekspresi wajah rileks
c. melaporkan nyeri dapat berkurang atau hilang., dari skala 7 berkurang menjadi 2.

Intervensi :
a. Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik verbal maupun nonverbal, catat lokasi,
intensitas (skala 0-10), dan lamanya.
Rasional: bermanfaat dalam mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi
menentukan efektivitas terapi.
b. Memberikan pasien pada posisi semi fowler dan sokong kepala/leher dengan
bantal kecil.
Rasional: mencegah hiperekstensi leher dan melindungi integritas garis jahitan
c. Anjurkan pasien menggunakan teknik relaksasi, seperti imajinasi, musik yang
lembut, relaksasi progresif.
Rasional: membantu untyuk memfokuskan kembali perhatian dan membantu
pasien untuk mengatasi nyeri/rasa tidak nyaman secara lebih efektif.
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
d. Berikan analgesik narkotik yang diresepkan & evaluasi keefektifannya.
Rasional : Analgesik narkotik perlu pada nyeri hebat untuk memblok rasa nyeri.

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC
1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014
3
Asih, Niluh Gede Yamin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC

1
http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/pulmonary/lobectomy_92,P07749/ diakses pada
22.02 WIB 13 Oct 2014
2
http://www.healthgrades.com/procedures/lobectomy diakses pada 3.16 WIB 13 Oct 2014

Anda mungkin juga menyukai