Makalah Gerinda - 2
Makalah Gerinda - 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau batu telah
ditemukan oleh manusia primitif sejak beberapa abad yang lalu. Alat pengikis digunakan
untuk membuat batu gerinda pertama kali pada zaman besi dan pada perkembangannya
dibuat lebih bagus untuk proses penajaman. Di awal tahun 1900-an, penggerindaan
mengalami perkembangan yang sangat cepat seiring dengan kemampuan manusia membuat
butiran abrasive seperti silikon karbida dan aluminium karbida. Selanjutnya dikembangkan
mesin pengasah yang lebih efektif yang disebut mesin gerinda. Mesin ini dapat mengikis
permukaan logam dengan cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan
bentuk yang diinginkan.
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda.kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hal-hal yang harus diketahui dalam Mesin Gerinda?
2. Jelaskan jenis-jenis Mesin Gerinda ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan gerinda,
2. Dapat mengetahui jenis jenis mesin gerinda,
3. Dapat mengetahui Pekerjaan Menggerinda .
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti
besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan
hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin
gerinda digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan
batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain
seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga
dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak,
dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.Prinsip kerja mesin gerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan
2
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )
3
2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja berputar. Mesin jenis ini
digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
3· Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik. Mesin ini digunakan
untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.
4
4· Mesin gerinda datar vertikal dengan meja berputar, fungsi mesin ini sama dengan
mesin gerinda datar horizontal meja bolak-balik.
Keterangan:
1) Spindel pemakanan batu gerinda
2) Pembatas gerak langkah meja mesin/ stopper
3) Sistem hidrolik mesin
4) Spindel penggerak meja mesin naik turun
5) Spindel penggerak meja memanjang
5
6) Tuas kontrol meja mesin
7) Panel kontrol
8) Meja mesin
9) Spindel utama batu gerinda
Untuk merk dan type terkadang letak posisi spindel, tuas dan panel kontrol mesin berbeda.
Perlengkapan mesin gerinda datar:
1) Meja magnet listrik
2) Meja magnet permanen
3) Ragum mesin
4) Meja sinus
5) Meja sinus universal
6) Blok pencekam khusus
7) Pengasah batu gerinda/ dresser
6
Keterangan:
· Kepala utama
· Spindel utama benda kerja
· Kaki mesin
· Panel kontrol
· Meja bawah
· Meja atas
· Kepala lepas
· Perlengkapan pendingin
Perlengkapan mesin gerinda silinder :
1) Cekam rahang 3
Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda
2) Collet
Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda tetapi memiliki permukaan yang
halus
3) Face plat
Berfungsi mencekam benda dengan permukaan dalam yang akan digerinda
4) Pembawa / lathe dog
Untuk mencekam benda kerja dengan pencekaman beetwen senter
5) Senter ulir
Sebagai penyangga ujung benda kerja pada pencekaman beetwen senter dan dipasang di
spindel utama
6) Senter konis
Sebagai penyangga pada tail stok
7) Cekam magnet
Untuk mencekam dengan diameter lebar dan pendek. Prinsip kerjanya sama dengan meja
magnet pada mesin gerinda ratal
8) Dial indikator
Untuk mengecek kesenteran/ kelurusan meja mesin terhadap sumbu gerinda
9) Penyangga tetap
Untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak terjadi defleksi pada saat proses
penggerindaan
7
10) Pengasah batu gerinda/ dresser
Untuk mengasah batu gerinda jika sudah tidak rata.
2. Berdasarkan konstruksinya
2.1 Mesin gerinda berdiri
Mesin gerinda berdiri merupakan mesin gerinda yang terpasang pada kakinya yang
tinggi. Mesin gerinda ini juga disebut dengan mesin gerinda lantai, karena diletakkan
langsung pada lantai.
8
2.2 Mesin gerinda duduk ( bench grinder)
Mesin gerinda duduk merupakan mesin gerinda yang pemasangannya dengan cara
diikat dengan baut pada meja kerja. Mesin gerinda ini digunakan untuk mengasah perkakas
potong berukuran kecil seperti mata bor, pahat dingin/pahat tangan, pahat bubut, dan pahat
sekrap serta untuk penggerindaan benda kerja dengan pengurangan bahan yang kecil. Batu
gerinda dipasang pada kedua ujung poros dan digerakkan dengan motor listrik atau tangan,
dimana pada poros sebelah kanan dipasang batu gerinda halus. Hal ini dimaksudkan supaya
mesin gerinda ini memiliki dua kegunaan, yaitu sebagai pemotong benda kerja dengan batu
gerinda kasar dan sebagai pengasah perkakas potong dengan batu gerinda halus.
9
Sebagai contoh:
35 C 60 R 8 S 15
Artinya:
35 : prefix, kode pabrik
C : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu A (aluminium oksida atau alundun) dan C
(silikon karbida atau crystolon)
60 : ukuran abrasive
R : tingkat kekerasan
8 : susunan abrasive
S : jenis bond
Cara membaca kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive oksida alumunium
dengan ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.
10
f. Permukaan/hasil akhir yang diinginkan : roda gerinda dengan butiran pengasah kasar dan
struktur terbuka menghasilkan permukan yang kasar, dan butiran pengasah yang halus
dengan struktur tertutup akan menghasilkan permukaan yang halus.
g. Kecepatan roda gerinda : semakin cepat putaran roda gerinda terhadap benda kerja,
semakin lunak grade roda gerinda. Roda gerinda yang berputar pelan akan lebih cepat aus,
sehingga direkomendasikan untuk menggunakan grade keras pada kecepatan rendah.
h. Kecepatan benda kerja : makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan
ausnya/terkikisnya roda gerinda, sehingga untuk kecepatan benda kerja yang lebih tinggi
diperlukan batu gerinda dengan perekat yang lebih keras.
11
2. Bahan abrasive buatan
Bahan abrasive buatan merupakan bahan abrasive yang dihasilkan oleh industri. Bahan
abrasive ini bisa digunakan secara efektif, karena besar butir, bentuk butir, dan kemurnian
butir bisa diatur dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang ada. Beberapa bahan abrasive
yang dihasilkan oleh industri, antara lain:
· Oksida Alumunium (Al2O3), (A)
Paling banyak di aplikasi sebagai bahan pembuatan batu gerinda. Digunakan untuk
menggerinda material dengan tegangan tarik tinggi seperti baja karbon, baja paduan, HSS.
· Silikon karbida (SiC), (C)
Butiran yang sangat keras dan mendekati kekerasan intan. Digunakan untuk menggerinda
material dengan tegangan tarik rendah. Seperti besi tuang kelabu, grafit, alumunium,
kuningan, dan karbida.
· Diamond/ intan (D)
Butiran sangat keras, digunakan untuk menggerinda material dengan kekerasan sangat tinggi.
Seperti carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer, batun permata
· Boron nitride (BN), (CBN)
Kristal bahan ini berbentuk kubus. Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang
sangat keras seperti karbida, baja perkakas dengan kekerasan diatas 65 HRC.
I. Jenis-jenis bond
· Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air, minyak, ataupun perubahan suhu.
· Silikat / silicate (S)
Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif terhadap panas.
· Bakelit/ resinoid (B)
Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar tinggi
· Karet / rubber (R)
Digunakan pada roda gerinda yang elastis
· Embalau / shellac (E)
Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus
· Perekat logam/ metal bond
Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan intan.
12
J. Ukuran Butir Asahan
Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka A
memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil penggerindaan yang baik.
Tingkat kekasaran Ukuran butir (mesh)
Kasar 12, 14,16,20,24
Sedang 30,36,46,56,60
Halus 70,80,90,100,120
Sangat halus 150,180,220,240
Tepung 280,320,400,500,800,1200
Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut memiliki
lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam saringan seluas
1 inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1. jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 120 mesh atau lebih kecil lagi.
2. Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 56 mesh atau lebih kecil lagi.
Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan berarti memiliki besar butir 1 step lebih tinggi
( ukuran butir yang lebih kecil).
13
L. Kekerasan Batu Gerinda
Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan tetapi
dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari tekanan tertentu
ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf
alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :
M. Pekerjaan Menggerinda
1. Langkah pada proses penggerindaan :
1.1 Langkah gerakan
Gerakan utama (V) dilakukan oleh cakram asah yang berputar dengan angka putaran tetap.
Gerakan laju (Vw) dilakukan oleh benda kerja atau cakram asah, tergantung ada konstruksi
mesin gerinda. Pada pengasahan bidang, gerakan ini berupa gerakan maju mundur, sedang
pada pengasahan bidang meja bundar berupa gerakan melingkar, serta pada pengasahan
bundar berupa gerakan keliling benda kerja. Gerakan memanjang (s) ialah pergeseran cakam
asah atau benda kerja pada posisi tegak lurus terhadap gerakan laju. Setelah penyelesaian tiap
siklus, akram asah bergerak ke samping sejauh kira-kira selebar cakram. Gerakan penyetelan
digunakan untuk mengatur kedalaman tusukan pengasah. Pada umumnya gerakan ini
dilakukan setelah penyelesaian satu siklus pengasahan.
14
Keterangan :
1. Pengasahan keliling 4. Pengasahan bundar dalam
2. Pengasahan muka 5. Pengasahan bundar anpa senter
3. Pengasahan bundar luar 6. Pengasahan alat perkakas
16
jika terbuat dari kulit. Diameter flens minimal 1/3 diameter batu gerinda , harus memiliki
pembatas dan diameter lubang harus sesuai dengan diameter poros mesin gerinda.
6. Pastikan putaran ulir pada poros memiliki arah yang berlawanan dengan putaran sumbu
mesin.
7. Ikat dengan kuat mur/ baut pengikat. Baut bersinggungan dan menekan flens. Tidak pada
permukaan batu gerinda. Pengencangan jangan terlalu kencang atau terlalu kendor, karena
akan membuat cacat batu gerinda.
Alat pengasah gerinda berupa beberapa keping baja bergerigi yang disatukan,
kemudian dipasang pada sebuah pemegang, yang dapat berputar apabila ditekan ke roda
gerinda yang berputar. Alat lain untuk mengasah batu gerinda adalah intan. Agar hasil
pengasahan (dressing) baik, digunakan roda intan tunggal dengan mengarahkan 10 hingga 15
derajat dari sumbu horizontal roda gerinda dan 1,8 sampai 1,4 inchi dibawah center. Untuk
dressing sebaiknya digunakan depth of cut 0,005 mm sampai dengan 0,01mm.
17
a. Atur kedudukan penyangga benda kerja sehingga sisi dalam penyangga benda kerja bisa
digunakan sebagai lintasan pemegang pengasah (dresser).
b. Periksa pelindung roda gerinda apakah sudah terpasang dan terikat dengan baik.
c. Pakailah kaca mata pelindung sebelum meangasah roda gerinda
d. Hidupkan mesin sehingga roda gerinda bisa berputar secara baik.
e. Tempatkan pengasah didepan roda gerinda dan letakkan pemegang mata pengasah pada
penyangga sampai roda gerinda tajam kembali.
5. Pekerjaan-pekerjaan menggerinda.
a. Menggerinda permukaan sejajar (horizontal grinding)
1. Pilih roda gerinda yang sisi-sisinya baik auat perbaiki dulu permukaan/sisinya dengan
menggunakan pengasah intan (diamond dresser).
2. Pasang benda kerja pada chuck magnet pada kedudukan yang sesuai untuk
penggerindaan.
3. Periksa kerataan benda kerja dengan menggunakan dial indicator (jam ukur).
4. Perinda permukaan benda kerja dengan menggunakan gerakan meja.
18
3. Periksa kerataan benda kerja dengan menggunakan dial indicator (jam ukur).
4. Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan meja.
5. Pindah roda gerinda ke depan untuk menggerinda permukaan benda kerja bagian depan
dan periksa kedudukan benda kerja.
6. Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakan meja.
c. Menggerinda pahat
1. Periksa secara visual keadaan sudut potong dan pertahankan jika sudah benar.
2. Pegang pahat dengan tangan kiri dan sagga (sokong) dengan tangan pada dudukan.
Pegangan jari-jari dan ibu jari tangan kiri sangat penting pengaruhnya pada pengasahan
pahat.
3. Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakan sehingga sisi potong perlahan-
lahan ke muka dan ke belakang, serta gerakkan pahat melintang bidang roda gerinda.
4. Balikkan pahat, kemudian gerinda sisi potong yang lain.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti
besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan
hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin
gerinda digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan
batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain
seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga
dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Mesin Gerinda di bagi beberapa jenis di antara lain : Berdasarkan hasil operasi
penggerindaan, Berdasarkan konstruksinya. Namun beberapa faktor perlu di perhatikan
dalam pemilihan batu gerinda karena apabila tidak sesuai dengan yang di tentukan maka
gerinda akan cepat rusak dan tidak bertahan lama.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. http://yohan46.blogspot.co.id/2012/03/laporan-kerja-gerinda-
laporan.html
2. http://denyfarhanptm.blogspot.co.id/2014/05/mesin-gerinda.html
3. http://goresanpenghayal.blogspot.co.id/2012/11/bab-1-mesin-
gerinda.html
21