Pendahuluan
Syok adalah gejala klinis yang kompleks yang disebabkan kegagalan fungsi sirkulasi yang bersifat akut dan
ditandai dengan perfusi organ dan jaringan yang tidak adekuat. Bila hal tersebut terjadi jumlah o2 dan
nutrient juga tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dan untuk pembuangan sisa
hasil metabolisme sehingga dapat mengakibatkan disfungsi seluler dan akhirnya dapat menyebabkan
kematian sel.kegagalan perfusi dapat menyebabkan kegagaln satu organ maupun seluruh tubuh
Hipotensi sering kali tetapi tidak selalu diikuti oleh syok. Keadaan syok dapat dijumpai pada masa
antepartum,inpartum ,dan post partum,meskipun telah dicapai kemajuan dalam penannganan pada
BBL,Syok tetap menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang serius dalam kaitanya dengan mekanisme
kompleks yang menyertai pada masa transisi janin,BBL dan aspek aspek unik lainya dari BBL
B. Definisi
Hipotensi adalah bila dijumpai tekanan darah lebih dari standar deviasi harga normal menurut umur.
Sedangkan yang dimaksud syok adalah gangguan sistem sirkulasi yang terjadi mendadak dan kompleks
yang mengakibatkan berkurangnya penyampoaian O2 dan nutrient untuk memenui kebutuhan jaringan
dan untuk mengeluarkan sisa sisa metabolisme.
Patofisiologi
Syok terjadi karena kegagalan perfusi yang patofisiologinya dapt diterangkan sebagai berikut :
Banyak kasus curah jantung menjadi rendah,pada awal syok terjadi kompensasi berupa vasokonstriksi
pembuluh darah regional(kulit,musculoskeletal,sirkulasi splangnikus) mungkin sementara dapat
memelihara tekanan darah tetap normal dan aliran darah adekuat ke organ vital. Tetapi apabila syok
berlanjut mekanisme kompensasi ini gagal dan kerusakan sel akan terjadi.
1. Curah jantung
2. Integritas dan terpeliharanya tonus vasomotor pembuluh darah setempat, termasuk arteri, vena,
dan pembuluh darah kapiler
3. Kemampuan darah untuk membawa baha metabolic dan membuang sisa metabolism.
Syok merupakan kelainan yang progresif, tetapi syok secara umum dapat dibagi dalm 3 fase: yakni
kompensasi, dekompensasi, dan irreversible. Setiap fase mempunyai karakteristik manifestasi
klinikopatologi dan hasil tetepi pada BBL tidak mungkin dibedakan.
Ø Kompensasi
Pada syok yang terkompensasi, perfusi organ vital seperti jantung, otak dan kelenjar adrenal diatur oleh
reflek simpatetis, yang meningkatkan ketahanan arteri sistemik.
Tanda vital seperti frekuensi jantung, frekuensi napas, tekanan dan suhu tidak terganggu atau terjadi
gangguan minimal. Peningkatan sekresi angiotensin dan vasopressin menyebabkan ginjal menyimpan air
dan garam,pelepasan katekolamin dan meningkatkan kontraktilitas miokardium dan penurunan aktifitas
spontan menurunkan pemakaian oksigen. Tanda klinis pada saat ini adalah pucat, takikardi, kulit perifer
lembab dan waktu pengisian kapiler memanjang. Bila mekanisme homeostasis sudah jenuh atau menjadi
tidak dekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolic jaringan terjadi dekompensasi.
Ø Dekompensasi
Selama terjadi syok yang tidak terkompensasi, pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi sedikit
atau tidak mencukupi kebutuhan. Metabolism anaerob menjadi sumber penghasil energy utama dan
penghasil energy utama dan produksi asam laktat akan berlebihan yang akan mengakibatkan asidosis
metabolic sistemik. Asidosis menurunkan kontratilitas miokardium dan mengganggu respons terhadap
katekolamin, sitokinin, xantin oksidase (yang menghasilkan oksigen radikal babas), factor agregasi
platelet dan toksin bakteri pada syok septic. Urutan dari perubahan metabolic tersebut makin lama akan
menurunkanperfusi jaringan dan fosforilasi oksidatif.
Hasil lebih lanjut dari metabolism anaerob adalah kegagalan pompa natrium-kalium,yang
mempertahankan keadaan homeostasis normal, dimana sel berfungsi. Keutuhan endotel kapiler
terganggu dan protein plasma bocor, sehingga tekanan onkotik menghilang, dan cairan intravaskuler
hilanng keruang ekstravaskuler.
Aliran darah yang lambat dan perubahan kimia pada pembuluh kecil menyebabkan adhesi pleteler dan
aktivasi kaskade koagulasi yang akhirnya akan mrnyebabkan perdarahan dan pengosongan volume
darah. Secara kllinis gambaran penderita syokyang tmakin menurun,tidak terkkompensasi adalah
tekanan darah , capillary refill sangat memanjanng, takikardi, kulit dingin, napas cepat(untuk
mengkompensasi asidosis metabolik) dan jumlah urin yang berkurang atau tidak ada jika intervensi
efektif tidak dilaksanakan dengan cepat, akan diikuti terjadinya syol yang irreversibel.
Ø Irreversibel
Diagnosis syok irreversibel sebenarnya retrospective. Organ vital utama seperti,jantung, dan otak
mengalami kerusakan yang luas sehingga kematian terjadi daripada terjadi perbaikan sirkulasi yang
adekuat. Pengenalan efektif dari syok sangat penting.
C. Faktor risiko :
b. Abnormalitas plasenta
c. Hemollisis fetal/neonatal
d. Perdarahan fetal/neonatal
e. Infeksi maternal
f. Anestesi/hipotensi maternal
h. Sepsis neonatorum
k. Aritmia jantung
D. Penyebab :
Hipotensi dan syok pada BBL dapat terjadi karena berbagai macam faktor ,yaitu
a. Hipovolemik
b. Septic
c. Reaksi obat
d. Kardigenik
e. Neurogenik
f. Endokrinogenik
E. Etiologi
a. Hipovolemia
Penurunan volume sirkulasi darah merupakan penyebab utama syok pada BBL. Penurunan volume darah
dapat diakibatkan oleh karena penurunan volume whole blood. Plasma dan ekstra cairan yang
diakibatkan oleh berbagai hal :
1). Perdarahan plasenta
mekanisme yang pasti belum jelas. Kemungkinan kombinasi antara factor yang terjadi(seperti
endotoksin,dan bakteri,zat vasoaktip yang dikeluarkan seperti serotonin,prostaglandin,histamine dan
endorfin) yang mengakibatkan vasodilatasi perifer dengan hipovolemia relative
c. Reaksi obat
Beberapa obat dapat menurunkan tonus vascular atau obat tokolitik termasuk relaksan otot dan obat
anestesi yang telah diberikan kepada ibu(magnesium sulfat)
d. Syok kardiogenik
1. Asfiksia intrapartum
4. Kardiomiopatia
e. Syok neurogenik
Dapat disebabkan karena depresi neonatal seperti trauma kelahran, asfiksia atau perdarahan
intracranial.
f. Endocrine
Ø Syok hipovolemik
Ø Syok distributive
Ø Syok kardiogenik
Ø Syok obstruktif
Disebabkan karena tension pneumotorak atau tanponade jantung. Dapat juga disebabkan karena
obstruksi pembuluh balik vena akibat pressure ventilation.
Ø Syok disosiatif
G. Penegakan diagnosis
* Takikardi
* Kutis marmorata
* Asidosis metabolic
· Pengukuran dieresis
Diuresis normal sekitar 2 ml/kg BB/jam sesudah 24 jam pertama. Dalam jam jam pertama dieresis bukan
merupakan cara penilaian yang tepat untuk menentukan keadaan syok karena dieresis 0.5-1 ml/kg
BB/jam dalam jam jam pertama masih menggambarkan perfusi ginjal yang normal. Dalm keadaan syok
diuretic menurun karena penurunan fungsi ginjal.
H. Manifestasi klinik
Selain hipotensi dan takikardi,syndrome syok mempunyai manifestasi pucat, perfusi kulit yang kurang
baik, akral dingin, iritabel, letargi atau koma, penurunan dieresis, dan asidosis metabolic. Disfungsi organ
akan terjadi akkibat aliran darah yang tidak adekuat dan suplay oksigen ke jaringan dan metabolism sel
menjadi anaerob dominan dengan produksiasam laktat dan asam piruvat.
I. Penanganan
Ø Ventilasi : bebas jalan nafas, terapi O2,suhu lingkungan yang netral, keseimbangan asam basa
Ø Perbaikan sirkulasi : beri cairan (10-20 ml/kg BB) dalam waktu 15-20 menit lanjutkan pemberian
koloid (albumin/darah)