Anda di halaman 1dari 28

GLAUKOMA

Novan Fachrudin 2012730070

Pembimbing : dr. Hj. Masitah Wilya Wahyuni, Sp.M


DEFINISI
◦ Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau
kebiruan yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita glaukoma.
◦ Glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata,
atrofi papil saraf, dan menciutnya lapang pandang.
Klasifikasi
◦ Glaukoma sudut terbuka (kronik)
◦ Glaukoma sudut tertutup (akut)
◦ Glaukoma kongenital
◦ Glaukoma Sekunder
Galaukoma akut

Sinekia
posterior
◦ Iris Bombe Iris bomde
◦ Acute angle-closure
glaucoma with mid-dilated
pupil and shallow anterior
chamber

◦ Chronic angle-closure
glaucoma with peripheral
anterior synechiae
ETIOLOGI
◦ Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intra okular
ini, disebabkan:
◦ Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
◦ Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata
atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil).
◦ Penyakit keturunan.
◦ Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata
(glaukoma sekunder).
◦ Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh.
◦ Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat.
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS

◦ Sakit kepala ringan


◦ Hilang penglihatan berangsur-angsur, yang diawali dengan
penyempitan lapang pandang tepi, Pada akhirnya akan terjadi
penyempitan lapang pandang lain ketika penderita melihat lurus
ke depan (disebut penglihatan terowongan).
◦ Penglihatan menjadi kabur atau berkabut
◦ Halo
Defek lapang pandang pada penderita glaukoma
Lapangan pandang normal adalah 90 derajat temporal,50 derajat atas,50
derajat nasal dan 65 derajat ke bawah

Penglihatan berkabut seperti terowongan


PEMERIKSAAN
Pemeriksaan tajam penglihatan

Pemeriksaan lapang pandangan

Tonometri Palpasi atau Digital

Oftalmoskopi

Perimetri

Gonioskopi

Tes Provokasi
PERIMETRI

Perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer


dan melihat kemampuan penglihatan daerah yang sama dan
dengan demikian dapat dilakukan pemeriksaan defek lapangan
pandang.
TONOMETRI

a. T. Schiotz b. T. Digital palpasi c. T. Aplanasi


Goldmann
GONIOSKOPI

Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung keadaan


patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat
pada sudut bilik mata seperti benda asing
OFTALMOSKOPI

Saraf optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok
saraf optik pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat
glaukoma.

Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terlihat :


• Kelainan papil saraf optik
-Saraf optik pucat atau atrofi
-Saraf optik bergaung
• Kelainan serabut retina, serat yang pucat atau atrofi akan berwarna
hijau
• Tanda lainnya seperti perdarahan peripapilar
UJI PROVOKASI
◦ Tes minum air
◦ Pressure congestive test
◦ Kombinasi tes air minum dengan pressure
congestive test
◦ Tes steroid
PENATALAKSANAAN

Penata laksanaan medikamentosa di bagi berdasarkan cara


kerjanya dalam menghambat produksi aquous humor,fasilitasi aliran
aquous,reduksi volume vitreus serta miolitik.

•Beta-bloker : bekerjad engan menurunkan produksi aqueous


humor,contohnya Timolol,Betaxolol,dan Carteolol.

•Agonis Alfa : bekerja dengan menurunkan produksi cairan sekaligus


meningkatkan aliran keluar aqueous humor,contohnya Brimonidine
dan Apraclonidine.
•Analog Prostaglandin / prostamide :bekerja dengan meningkatkan
aliran keluar aqueous humor melalui nonconventional (uveo-scleral)
outflow pathway.cntohnya Latanaprost 0,005 %.

•Inhibitor karbonik anhidrase : bekerja dengan menurunkan produksi


aqueous humor,contohnya Acetazolamide,Dorzolamide,dan
Brinzolamide.

•Agonis kolinergik : bekerja dengan meningkatkan aliran keluar


aqueous humor melalui conventional outflow pathway,contohnya
Pilokarpin.

•Obat-obatan lain seperti Epinefrin (meningkatkan outflow dan


menurunkanproduksi aqueous humor)

•Agen hiperosmotik untuk menurunkan volume badan vitreus seperti


gliserol,isosorbid,urea dan manitol.
TINDAKAN BEDAH
◦ Pada umumnya operasi ditangguhkan selama
mungkin dan baru dilakukan bila :
◦ tekanan intraokular tak dapat dipertahankan
dibawah 22 mmHg
◦ lapang pandangan terus mengecil
◦ orang sakit tak dapat dipercaya tentang
pemakaian obatnya
◦ tidak mampu membeli obat
◦ tak tersedia obat-obat yang diperlukan
TINDAKAN BEDAH

Bedah Filtrasi

Iridektomi

Trabekulektomi

Bedah Filtrasi dengan Implan

Siklodestruksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai